BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia menghadapi persaingan bebas dalam era globalisasi, manusia harus berfikir logis, kritis, cermat, akurat, aktif, kreatif, tekun dan mandiri. Pendidikan matematika sangat diperlukan agar siswa mampu bersaing atas dasar keunggulan kualitas, maka siswa dituntut untuk menguasai materi sedini mungkin secara tuntas. Hal ini tidak luput dari peran guru dalam proses pembelajaran di kelas. Apabila strategi dan model yang digunakan oleh guru bersifat monoton maka siswa memandang matematika itu pelajaran yang sulit dan tidak menarik. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman sebagai guru pengajar matematika di SMP Negeri 2 Purbalingga Kabupaten Purbalingga ada beberapa permasalahan yang nampak dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas khususnya kelas IX C antara lain : 1) kebanyakan siswa kurang mempersiapkan diri dalam mengikuti pelajaran matematika, dilihat dari masih adanya siswa yang berbicara sendiri dengan teman saat guru memulai pelajaran 2) saat guru menyampaikan materi pelajaran hanya sebagian kecil siswa yang aktif, sedangkan siswa yang lain diam bahkan berbicara dengan teman sebangku 3) saat membahas soal hanya beberapa siswa yang ikut aktif sedang yang lain diam dan menunggu jawaban dari guru 4) saat diberikan 1
soal yang sejenis sebagian besar siswa hanya diam bahkan balik bertanya kepada gurunya bagaimana cara mengerjakannya pak? 5) siswa yang kurang paham dalam materi tidak mau berusaha mencari solusinya bahkan tidak mau bertanya pada teman ataupun guru 6) kurangnya kegiatan diskusi dalam pembelajaran. Masalah masalah tersebut diatas menyebabkan prestasi belajar siswa kelas IX C masih rendah dibanding dengan kelas yang lain, hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata hasil ulangan 1 dan ulangan 2 hanya mencapai 64,75 dan 66,5 yang berarti masih jauh dari nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75,0 Selain permasalahan di atas ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu cara mengajar guru dan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran berlangsung. Selama ini guru menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah) sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran kurang,lebih banyak dikuasai oleh guru dan guru kurang memberikan waktu untuk siswa saling bertukar pendapat satu sama lain sehingga kerjasama antar siswa sangat kurang. Dengan melihat keadaan seperti di atas maka akar permasalahan yang muncul di kelas IX C adalah rendahnya prestasi belajar disebabkan oleh model pembelajaran yang masih konvensional. Dilihat dari rendahnya prestasi belajar matematika maka diperlukan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. 2
Salah satu model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika adalah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tampaknya akan dapat melatih para siswa untuk menyampaikan informasi kepada orang lain, mendengarkan pendapat-pendapat orang lain dan merangkum pendapat sendiri atau temanteman dalam bentuk tulisan. Tugas-tugas kelompok akan dapat memacu para siswa untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Selama ini pembelajaran di SMP Negeri 2 Purbalingga Kabupaten Purbalingga dilakukan oleh para guru dengan model pembelajaran konvensional, selain itu belum pernah dilakukan penelitian upaya meningkatkan prestasi belajar matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dari uraian tersebut diatas peneliti merasa tertarik untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar matematika dengan melakukan penelitian dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya meningkatkan prestasi belajar matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas IX C di SMP N 2 Purbalingga 3
B. Rumusan Masalahan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah penelitian tindakan kelas dirumuskan sebagai berikut. Apakah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Purbalingga? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumya maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Purbalingga dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. D. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diharapkan mempunyai manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan di Indonesia. 1. Manfaat Bagi Siswa a. Siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b. Prestasi belajar matematika meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 2. Manfaat Bagi Guru 4
Guru dapat lebih mengetahui secara tepat dan bertambah wawasan dalam melaksanakan proses pembelajaran. 3. Manfaat Bagi Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pelajaran matematika dan mata pelajaran yang lain pada umumnya. 4. Manfaat bagi peneliti Dapat digunakan sebagai pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian untuk mengembangkan pembelajaran di kelas. 5