BAB I PENDAHULUAN. pendapatan, kesempatan kerja, dan kemakmuran masyarakat. Untuk mencapai tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang bervariasi, mendorong setiap daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. tujuan pembangunan ekonomi secara makro adalah

BAB I PENDAHULUAN. (Adrimas,1993). Tujuannya untuk mencapai ekonomi yang cukup tinggi, menjaga

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduknya. Pembangunan dalam perspektif luas dapat dipandang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakstabilan ekonomi yang juga akan berimbas pada ketidakstabilan dibidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia sebagai

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketertinggalan dibandingkan dengan negara maju dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. usaha memajukan pembangunan bangsa karena terkait dengan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

PERTUMBUHAN EKONOMI PAKPAK BHARAT TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah itu sendiri maupun pemerintah pusat. Setiap Negara akan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periode ke periode

menciptakan stabilitas ekonomi (economic stability) melalui retribusi

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami pergeseran dari zaman orde baru

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pada hakekatnya merupakan suatu proses kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

BAB I PENDUHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi menjadi tujuan dari semua negara

BAB I PENDAHULUAN. serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Salah satu indikator kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yaitu upaya peningkatan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju. kepada tercapainya kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam perkembangannya, kebijakan ini

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu

Tabel PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kecamatan Ngadirejo Tahun (Juta Rupiah)

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi ialah untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2011). pemerataan, akan terjadi Ketimpangan wilayah (regional disparity), terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. institusi nasional tanpa mengesampingkan tujuan awal yaitu pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan potensi, aspirasi

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan kinerja

I. PENDAHULUAN. keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masayarakat industri.

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Pertumbuhan ekonom i biasanya hanya diukur berdasarkan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. satu usaha untuk meningkatkan pembangunan ekonomi adalah pembangunan

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. terutama negara sedang berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan terjadi tatkala

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan internasional dengan pemerataan dan pertumbuhan yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pembangunan, namun pada

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Pembangunan merupakan pelaksanaan dari cita-cita luhur bangsa. desentralisasi dalam pembangunan daerah dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

Daftar Isi. Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... vii 1. PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

I. PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan terjadinya pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi yang seluas-luasnya, dalam arti daerah diberikan

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dilakukan bertujuan untuk mengentaskan pengangguran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang saat ini lebih ditekankan pada

I. PENDAHULUAN. setiap negara yang ada di dunia untuk berlomba lomba meningkatkan daya

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan. swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, untuk terciptanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan oleh sekian banyak Negara berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkannya diperlukan syarat-syarat yang harus terpenuhi, laju pertumbuhan penduduknya. (Todaro, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

A. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan Penduduk

PEREKONOMIAN DAERAH KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

I. PENDAHULUAN. untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan suatu bangsa. Dalam upaya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dan merupakan fenomena penting yang dialami oleh perekonomian seluruh dunia, termasuk perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu tolak ukur adanya pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pembangunan sektor ekonomi merupakan proses untuk mengubah suatu keadaan supaya lebih baik tujuan untuk meningkatkan pendapatan, kesempatan kerja, dan kemakmuran masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara yang berkembang termasuk Indonesia adalah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, dan kemiskinan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan ekonomi dipusatkan melalui pembangunan ekonomi daerah. Hal ini didasari pada pemikiran bahwa era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, Keberhasilan pembangunan ekonomi daerah dapat dinilai dengan berbagai ukuran yang secara umum dapat diukur melalui besaran pendapatan nasional. Rincian pendapatan nasional berdasarkan sektor yang ada dapat menerangkan struktur perekonomian suatu daerah. Adapun sektor tersebut antara lain sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor listrik, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor pengangkutan, sektor keuangan, dan sektor jasa-jasa lainnya (BPS 2017)

2 Pembangunan yang pesat akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, disisi lain pembangunan yang pesat memberikan tekanan yang besar pada sumber daya alam daya dukung lingkungan. Tidak mustahil akhirnya sumber daya alam dan lingkungan tidak mampu ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan, malahan menjadi hancur, maka pertumbuhan ekonomi dan pembangunan juga ikut akan menurun drastis. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan ekonomi daerah, maka suatu daerah harus mengetahui sektor apa saja yang menjadi sektor basis daerah akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dengan asumsi terjadi peningkatan investasi. Masalah ketenagakerjaan perlu mendapat perhatian dalam perencanaan pembangunan. Penyediaan kesempatan kerja yang luas sangat diperlukan untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk usia muda yang masuk kepasar tenaga kerja. Sempitnya lapangan kerja yang tersedia akan menyebabkan terjadinya pengangguran yang akan membawa masalah yang lebih besar lagi. Di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat terdapat beberapa sektor yang menjadi sektor basis sehingga keberaaannya dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, sehingga dapat menekan angka pengangguran. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat yang terbesar yaitu sektor Listrik dengan rata-rata selama 5 tahun (tahun 2012-2016) sebesar 7,52% meskipun pertumbuhan sektor listrik mengalami fluktuasi setiap tahunnya.berdasarkan data dari badan pusat statistik dapat kita lihat laju pertumbuhan ekonomi Di Kabupaten Tanah Datar menurut lapangan usaha pada tabel 1 berikut :

3 Tabel 1 : Laju Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (%) No Sektor Tahun (%) 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata 1 Pertanian 1,90 2,10 4,75 4,41 1,00 2,83 2 Pertambangan 5,84 5,38 6,97 7,03 6,66 6,38 3 Industri 6,78 4,03 4,63 2,14 5,25 4,57 4 Listrik 5,91 1,66 15,72 4,28 10,05 7,52 5 Bangunan 1,93 6,25 5,89 5,42 5,80 5,06 6 Perdagangan 8,55 11,38 5,76 5,97 7.64 7,86 7 Angkutan 9,03 10,25 8,25 6,12 7,50 8,23 8 Keuangan 8,34 6,41 7,73 6,12 6,92 7,10 9 Jasa-jasa 5,39 5,40 5,61 7,39 8,79 6,51 Rata-rata 5,96 5,87 7,26 5,43 6,62 6,23 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar, Tahun 2017 Berdasarkan data badan pusat statistik Kabupaten Tanah Datar, laju pertumbuhan ekonomi pada tabel 1 terlihat rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2016 yakni sektor ekonomi yang paling meningkat rata-rata tiap tahun adalah sektor angkutan yaitu 8,23% dan sektor perdagangan 7,86%, dan rata-rata pertumbuhan ekonomi yang terendah yaitu sektor pertanian sebesar 2,83%. Dan sektor ekonomi terendah nomor dua adalah sektor Industri 4,57%. Keberadaan sektor-sektor unggulan yang memiliki perananpenting terhadap PDRB tersebut mempunyai arti penting dalam mengurangi angka pengangguran masyarakat Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Dengan permintaan produksi yang semakin meningkat maka permintaan tenaga kerja juga meningkat.

4 Dengan demikian dapat memberikan peluang kesempatan kerja kepada masyarakat Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat untuk meningkatkan kesejahteraan nya. PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambahan yang timbul akibat adanya berbagai aktifitas ekonomi dalam satu daerah, angka-angka dalam PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam maupun sumber daya manusia serta teknologi yang dimiliki. Oleh karena itu PDRB yang dihasilkan masing-masing daerah sangat tergantung kepada potensi pembangunan sumber daya alam yang ada, adanya tenaga terdidik, barang-barang modal serta dana tersedia merupakan faktor-faktor tersebut menyebabkan PDRB bervariasi antar daerah. Maka titik berat pembangunan ekonomi di Kabupaten Tanah Datar adalah dengan mempertahankan dominasi pembangunan pada sektor perdagangan, pengangkutan, komunikasi, industri serta bangunan disamping memperhatikan sektor pertanian dan bahan baku industri. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Datar sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Pertumbuhan penduduk yang terus meningat dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong atau penghambat dalam perekonomian ekonomi. Pola dasar pembangunan daerah Sumatera barat menggariskan bahwa pembangunan daerah diarahkan untuk mengacu pemerataan pembangunan dan hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menggalakan prakarsa dan peran aktif masyarakat serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara

5 optimal dan terpadu dalam mengisi otonomi daerah yang nyata dan dinamis, serasi dan bertanggung jawab serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kabupaten Tanah Datar melalui pemerintah daerah berupaya mewujudkan hal tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkat pembangunan ekonomi. Untuk melihat besarnya kontribusi setiap sektor terhadap pelaksanaan pembangunan dan guna meninjau pergeseran ekonomi dapat dilihat berdasarkan data distribusi PDRB menurut lapangan usaha dapat kita lihat pada tabel dua dibawah ini : Tabel 2 : Distribusi PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Haga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (%) No Sektor 1 Pertanian Tahun (%) 2012 2013 2014 2015 2016 Ratarata 34,20 33,16 33,50 33,63 32,53 33,40 2 Pertambangan 2,86 2,99 3,35 3,57 3,52 3,26 3 Industri 13,38 12,86 12,29 11,87 11,87 12,45 4 Listrik 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,02 5 Bangunan 0,11 0,11 0,10 0,11 0,11 0,11 6 Perdagangan 8,64 9,21 9,32 9,40 9,40 9,19 7 Angkutan 11,93 12,02 11,96 12,38 12,86 12,23 8 Keuangan 2,59 2,59 2,55 2,55 2,60 2,58 9 Jasa-jasa 1,55 1,68 1,65 1,68 1,75 1,66 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar, Tahun 2017 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) distribusi PDRB Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2012 s/d 2016. Sektor yang memberikan kontribusi terbesar rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya adalah sektor pertanian sebesar 33,40%,

6 kemudian nomor dua yang memberikan kontribusi adalah sektor industri sebesar 12,45%. Kemudian sektor ekonomi yang sangat kecil memberikan kontribusi rata-rata setiap tahun adalah sektor listrik 0,02% dan sektor kedua yang terkecil memberikan kontribusi rata-rata setiap bulannya adalah sektor bangunan sebesar 0,11%. Indikator ekonomi makro berupa distribusi produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar terus meningkat tahunnya sejak tahun 2012 s/d 2016 merupakan gambaran keberhasilan pembangunan perekonomian di Kabupaten Tanah Datar. Untuk mendukung PDRB tersebut maka titik berat pembangunan pada sektor perdagangan, komunikasi atau angkutan serta jasa-jasa disamping memperhatikan sektor pertambangan sebagai penghasil bahan baku. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Datar sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Pertumbuhan penduduk terus meningkat dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong atau penghambat dalam perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan memungkinkan negara itu menambah produksi. Pertumbuhan penduduk yang meningkat dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong dan penghambat dalam perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan menambah produksi didaerah tersebut. Disamping itu sebagai akibat pendidikan, latihan, pengalaman kerja, kemahiran penduduk akan semakin meningkat maka produktivitas akan bertambah

7 dan selanjutnya akan menimbulkan pertambahan produksi menjadi cepat dari pada pertambahan kerja. Tabel 3 : Perkembangan Kesempatan Kerja Pada Sektor Ekonomi di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012-2016 (Jiwa). No Sektor Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1 Pertanian 64.63 61.42 61.64 68.51 64.47 2 Pertambangan 2.86 4.81 2.90 3.26 3.42 3 Industri 9.10 17.33 16.15 9.68 17.45 4 Listrik 1.89 0 2.53 5.93 2.16 5 Bangunan 4.64 7.52 5.63 5.57 5.49 6 Perdagangan 20.96 37.14 32.64 38.52 33.38 7 Angkutan 6.72 7.78 10.56 9.43 26.16 8 Keuangan 2.28 3.61 9.97 3.06 3.56 9 Jasa-jasa 14.55 26.18 20.87 25.71 14.69 Jumlah 127.63 165.79 162.89 169.67 170.78 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tanah Datar, Tahun 2017 Berdasarkan dari tabel 3 diatas jumlah orang yang bekerja di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 sebanyak 169.67 orang, sedangkan pada tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 170.78 orang. Jika dilihat dari sektor lapangan usaha pada tahun 2016 bahwa sektor pertanian yang paling besar yakni 64.47 orang Perkembangan struktur ekonomi yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi mempunyai dampak terhadap kegiatan ekonomi yang pada akhirnya juga mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja.

8 Berdasarkan data-data diatas, penelitian mengambil topik dengan judul ANALISIS PERANAN SEKTOR BASIS TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT. 1.2 Perumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sektor apa yang menjadi sektor basis di Kabupaten Tanah Datar? 2. Berapa besar peranan sektor basis terhadap penyerapan tenaga kerja dan angka elastisitas kesempatan kerja sektor basis di Kabupaten Tanah Datar? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka tujuan penelitianadalah : 1. Untuk mengetahui yang sektor basis di Kabupaten Tanah Datar. 2. Untuk mengetahui peranan sektor basis terhadap penyerapan tenaga kerja dan angka elastisitas kesempatan kerja sektor basis di Kabupaten Tanah Datar. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait adalah : 1. Menjadi masukan atau input bagi pengambil kebijakan bagi pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait dalam perumusan kebijakan yang menyangkut perluasan penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran di Kabupaten Tanah Datar.

9 2. Diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau pengembangan dari penelitian ini bagi penelitian selanjutnya. 3. Sebagai aplikasi ilmu yang diperoleh penulis selama perkuliahan di Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan proposal ini, maka penulis membaginya dalam tiga bab. Dimana pada masing-masing bab yang kesemuanya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan dengan kerangka tulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistmatika Penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESA Bab ini merupakan landasan teori-teori yang berhubungan dengan Judul Penelitian yang diuraikan dengan Hipotesa. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan lokasi penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data serta analisa data yang digunakan.. BAB IV : GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Berisikan tentang gambaran umum mengenai Kabupaten Tanah Datar meliputi geografis Kabupaten Tanah Datar, perkembangan penduduk dan aspek-aspeknya, serta sosial dan budaya.

10 BAB V : HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Berisikan penyajian tentang hasil penelitian dan pembahasan dari permasalahan yang telah dikemukakan. BAB VI : KESIMPULAN dan SARAN Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan serta yang diberikan, berkaitan dengan masalah penelitian.