BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Kota Semarang Berdasarkan data yang didapat dari website Pemerintah Kota Semarang, diketahui bahwa letak Kota Semarang secara geografis adalah antara 6 50 7 10 Lintang Selatan dan garis 109 35 110 50 Bujur Timur, memiliki Luas 373,70 km atau 37.366.836 Ha terdiri dari 16 kecamatan dan 117 kelurahan. Dengan batas-batas administrasi sebagai berikut: - Sebelah utara : Laut Jawa - Sebelah selatan: Kabupaten Semarang - Sebelah timur : Kabupaten Demak - Sebelah barat : Kabupaten Kendal Penduduk Kota Semarang sangat beraneka ragam, tidak hanya etnis Jawa tetapi juga terdapat campuran dari beberapa etnis seperti Cina, Arab dan Keturunan.. Mayoritas penduduk Kota Semarang memeluk agama Islam, kemudian berikutnya adalah Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Penduduk Kota Semarang juga memiliki mata pencaharian yang beraneka ragam, seperti pedagang, pegawai pemerintah, pekerjaan pabrik dan petani. 49
Kehidupan sosial masyarakat Kota Semarang sangat damai. Walaupun memiliki perbedaan, penduduk Kota Semarang memiliki rasa saling toleransi antar kehidupan beragama. Sehingga Kota Semarang mejadi kota yang aman dan nyaman. Inilah faktor yang sangat mendukung Kota Semarang menjadi kota yang sangat baik untuk pengembangan investasi dan bisnis. Sebagai kota Metropolitan dan ibu kota propinsi Jawa Tengah, fasilitas yang dimiliki Kota Semarang sangat memedai. Ditandai dengan sudah adanya fasilitas pelabuhan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas perbelanjaan, kawasan bisnis, dll. Sebagai kota perdagangan, pasar tradisional yang dimiliki oleh Kota Semarang saat ini berjumlah 52 pasar, tetapi pada UPTD Pasar Johar yang berjumlah 9 pasar seringkali dianggap menjadi 1 pasar karena ke-9 pasar tersebut terletak pada 1 lokasi yang sama. Jadi bisa dikatakan jumlah pasar di Kota semarang berjumlah 44 pasar dan tersebar di 16 wilayah Kecamatan dengan jumlah pedagang kurang lebih sebanyak 20.000 orang. Kota Semarang nampaknya akan terus berkembang, dalam segi perdagangan. Kota Semarang selalu ingin meningkatkan kualitas pasar tradisional. Salah satu tujuannya adalah untuk menjadikan pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian daerah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) 50
Kota Semarang. Untuk itu pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Semarang dikelola oleh Dinas Pasar Kota Semarang. 2.2 Gambaran Umum Dinas Pasar Kota Semarang Dinas Pasar Kota Semarang sesuai dengan tugas dan fungsinya mempunyai peranan yang strategis dalam menjadikan pasar tradisional sebagai infrastruktur ekonomi kota serta menjadikan sarana usaha yang layak dan nyaman bagi masyarakat Kota Semarang. Dinas Pasar Kota Semarang memiliki kewenangan terhadap pengelolan pasar tradisional dalam hal pelayanan, meliputi, pemungutan retribusi pasar, perijinan pasar, penataan tempat usaha, keamanan dan ketertiban pasar, serta penggunaan fasilitas lainnya. Di Kota Semarang terdapat 44 pasar tradisional yang dibagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu, Pasar Kota, Pasar Wilayah dan Pasar lingkungan yang tersebar di 16 wilayah kecamatan dengan jumlah pedagang sekitar 20.500 orang. 2.2.1 Visi dan Misi Dinas Pasar Kota Semarang 1. Visi Terwujudnya pasar tradisional modern yang sehat menuju masyarakat yang sejahtera 2. Misi a. Mewujudkan pembangunan pasar percontohan tradisional modern, 51
b. Mewujudkan optimalisasi Kualitas dan kuantitas tempat bardagang, serta pemberdayaan fasilitas perpasaran lain, dan mewujudkan peran aktif pedagang dalam kegiatan pengelolaan pasar, c. Mewujudkan daya saing pasar tradisional terhadap keberadaan pasar/toko modern, d. Mewujudkan peningkatan pendapatan sebagai penopang PAD dalam upaya pencapaian BEP (minimal mendekati titik nol). 2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok Melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang pengelolaan pasar tradisional dan PKL berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 2. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang pengaturan dan ketertiban pasar, Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan pasar, Bidang Pedagang Kaki Lima serta Bidang Pendapatan; b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Dinas Pasar; c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Pasar; d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di Bidang Pengaturan dan Ketertiban Pasar, Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, Bidang Pedagang Kaki Lima serta Bidang Pendapatan; 52
e. Penyusunan perencanaan strategis di Bidang pengelolaan pasar tradisional dan pedagang kaki lima f. Fasilitasi pelayanan dan perijinan serta retribusi di Bidang pengelolaan pasar tradisional dan pedagang kaki lima; g. Pelaksanaan pertanggungjawaban terhadap kajian teknis / rekomendasi perijinan dan/ atau non perijinan di bidang kegiatan perpasaran dan PKL; h. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas terhadap UPTD; i. Pengelolaan urusan kesekretariatan Dinas Pasar; j. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas Dinas Pasar; k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya. 2.2.3 Struktur Organisasi 1. Kedudukan Dinas Pasar adalah merupakan unsure pelaksana Pemerintah Daerah. Dinas Pasar dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggugngjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. 53
2. Landasan Hukum Organisasi a. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tanggal 7 Nopember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang; b. Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pasar Kota Semarang; c. Peraturan Walikota Semarang Nomor 87 tahun 2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasar Wilayah Johar, Wilayah Karimata, Wilayah Bulu, Wilayah Karangayu, Wilayah Jatingaleh dan Wilayah Pedurungan Kota Semarang. 3. Landasan Hukum Operasional a. Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II Semarang Nomor 6 tahun 1993 tentang Kebersihan Dalam Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (dilaksanakan s/d bulan Juni 2012); b. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 tahun 2000 tentang Pengaturan Pasar (Perda baru masih dalam proses); c. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Perda baru masih dalam proses); 54
d. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 tahun 2008 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (dilaksanakan s/d bulan Juni 2012); e. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 tahun 2004 tanggal 21 Juni 2004 tentang Retribusi Pasar (dilaksanakan mulai bulan Juni 2012); f. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 2 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di Kota Semarang (dilaksanakan mulai bulan Juli 2012); g. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha di Kota Semarang (dilaksanakan mulai bulan Juli 2012). 4. Bagan Struktur Organisasi a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri dari: Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pengaturan dan Ketertiban, terdiri dari: Seksi Penataan dan Pemetaan; Seksi Perijanan; dan Seksi Keamanan dan Ketertiban. d. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaaan Pasar, terdiri dari: Seksi Kebersihan; Seksi Pemeliharaan Bangunan; 55
Seksi Pemeliharaan Air dan Kelistrikan. e. Bidang Pedagang Kaki Lima, terdiri dari: Seksi Pengaturan; Seksi Bimbingan dan Penyuluhan; dan Seksi Operasional dan Pengendalian. f. Bidang Pendapatan, terdiri dari: Seksi Penetapan; Seksi Penagihan; dan Seksi Penerimaan. g. UPTD Pasar, terdiri dari: UPTD Pasar Wilayah I - Johar; UPTD Pasar Wilayah II - Karimata; UPTD Pasar Wilayah III - Bulu; UPTD Pasar Wilayah IV - Karangayu; UPTD Pasar Wilayah V - Jatingaleh; dan UPTD Pasar Wilayah VI - Pedurungan. h. Kelompok Jabatan Fungsional. 56