A. Analisis Dari Segi Kategori Tindak Pidana Penganiayaan. Hakim menetapkan ketiga terdakwa yaitu I. Muhammad Abdul Majid Bin H.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM ATAS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TERHADAP TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN YANG DILAKUKAN ANAK DIBAWAH UMUR

BAB IV TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR :191/PID.B/2016/PN.PDG

BAB IV STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM PIDANA DAN FIQH JINAYAH TERHADAP TINDAK KEJAHATAN PERDAGANGAN ORGAN TUBUH

BAB II PEMIDANAAN MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANGKALAN NO.236/PID.B/2014/PN.BKL TENTANG PENGANIAYAAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN

Tindak pidana perampasan kemerdekaan orang lain atas dasar. keduanya, diantaranya persamaan-persamaan itu adalah sebagai berikut:

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

HUKUMAN MATI DALAM TINDAK PIDANA TERTENTU

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV. A. Analisis Pertimbangan Hakim pada Putusan Pengadilan Negeri Jombang No.23/Pid.B/2016/PN.JBG tentang Penggelapan dalam Jabatan

TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP ANCAMAN PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DALAM PASAL 365 AYAT (4) KUHP

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

WELCOME MATA PELAJARAN : MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH FIQIH. Kelas : XI (Sebelas), Semster : Ganjil Tahun Pelajaran : 2012/2013

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB I PENDAHULUAN. itu tersebut sebagai narapidana ke dalam Lembaga Permasyarakatan, tugas negara

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUKUMAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN YANG DISEBABKAN OLEH PENYAKIT EKSIBISIONISME

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO TENTANG PERJUDIAN TOGEL MELALUI MEDIA INTERNET

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PENENTUAN HAPUSNYA PENUNTUTAN PIDANA KARENA DALUWARSA DALAM KUHP

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjamin, melindungi dan menjaga kemaslahatan kemaslahatan

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB V PENUTUP. sebelumnya, serta arahan dari pembimbing maka dalam bab ini penulis dapat

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB IV ANALISIS. keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah. Malah tempatnya diletakkan pada. yang penting, artinya dalam pemeriksaan perkara pidana.

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

Bacaan Tahlil Lengkap

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB II KONSEP PENAMBAHAN HUKUMAN MENURUT FIQH JINAYAH. Hukuman dalam bahasa Arab disebut uqūbāh.

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PIDANA DAN HUKUM PIDANA ISLAM. Hukum pidana adalah sistem aturan yang mengatur semua perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

MUD{A<RABAH DALAM FRANCHISE SISTEM SYARIAH PADA KANTOR

Golongan yang Dicintai Allah di Dalam Al-Qur an Oleh: Ahmad Pranggono

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BAB IV. A. Penerapan Perda Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Larangan Menggunakan

Dibalik Selubung Asap [M.Taufik N.T]

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

Iman Kepada KITAB-KITAB

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA DAN FIKIH JINAYAH TENTANG HUKUMAN KUMULATIF TERHADAP ANAK PELAKU PENCABULAN (PUTUSAN NO.66/PID.B/2011/PN.

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB IV ANALISIS KEWENANGAN HAKIM TATA USAHA NEGARA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 9 TAHUN 2004 DALAM PANDANGAN FIQH SIYASAH

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari kebudayaannya, ras, suku, bahasa dan Agama. Kekayaan alam yang

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN NOMOR 98/PID.B/2013 TENTANG PENGEROYOKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM A. Analisis Dari Segi Kategori Tindak Pidana Penganiayaan Hakim menetapkan ketiga terdakwa yaitu I. Muhammad Abdul Majid Bin H. Anwar, Terdakwa II. M. Budi Saputra Alias Makadi Bin H. Anwar dan Terdakwa III. Indra Jaya Bin H. Anwar semuanya menjadi pelaku pengeroyokan. Ini dapat dilihat dari Putusan Pengadilan Negeri Lamongan yang berdasarkan keputusannya pada akibat dari perbuatan terdakwa. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lamongan berdasarkan kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh terdakwa yaitu I. Muhammad Abdul Majid Bin H. Anwar, Terdakwa II. M. Budi Saputra Alias Makadi Bin H. Anwar dan Terdakwa III. Indra Jaya Bin H. Anwar dari pasal 170 ayat 1 (satu) KUHP. Setelah mendengarkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti terdakwa-terdakwa tersebut dinyatakan sah dan meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana kekerasan yang menimbulkan luka bisa disebut dengan penganiayaan. Adapun tindak pidana yang mereka lakukan adalah sebagai berikut : 60

61 1. Terdakwa Muhammad Abdul Majid melakukan pemukulan bagian muka dengan tangan kosong hingga saksi korban mengalami luka memar pada pipi kanan 2. Terdakwa M. Budi Saputra Alias Makadi melakukan dorongan terhadap Saksi Riki hingga jatuh dan meludahinya 3. Terdakwa Indra Jaya melakukan pemukulan pada bagian perut terhadap saksi Riki Amin Hidayat. Pihak Pengadilan Negeri Lamongan menjatuhkan pidana terhadap ketiga terdakwa dengan hukuman penjara masing-masing 3 bulan. Didalam hukum Pidana Islam yang dibahas di bab II terdapat kategorikategori penganiayaan secara berserikat. Seperti tindak pidana sebagai pelaku utama dan tindak pidana selain pelaku utama. Adapun untuk tindak pidana selain pelaku utama dibagi lagi menjadi membantu penganiayaan, memegang orang akan dianiaya, memerintah/diperintah menganiaya, dipaksa untuk menganiaya. Melihat dari kronologi kejadian bahwa ketiga terdakwa tersebut terdapat pembedaan kategorisasi tindak pidana bagi terdakwa dalam peristiwa tersebut. Ditambah keterangan saksi dan alat-alat bukti yang ada. Sehingga menurut hemat penulis ketetapan ketiga terdakwa yang dihukum masing-masing tiga bulan oleh Pengadilan Negeri Lamongan ada perbedaan secara prinsipil dengan hukum Pidana Islam.

62 B. Analisis Dari Segi Hukum yang Dijatuhkan Menurut Hukum Pidana Islam Didalam kasus kekerasan massa yang dilakukan oleh ketiga terdakwa tersebut terdakwa I yaitu Abdul Majid sebagai pelaku, terdakwa II yaitu M. Budi Saputra dan terdakwa III yaitu Indra Jaya sebagai Pembantu. Menurut hukum pidana Islam terdakwa yang menganiaya hingga menimbulkan luka hukumannya adalah qis}as}, sedangkan yang ikut membantu menganiaya tetapi tidak sampai menimbulkan luka hukumannya tidak diqis}as} melainkan dita zi>r. Adapun untuk perinciannya sebagai berikut : 1. Terdakwa Muhammad Abdul Majid melakukan pemukulan bagian muka dengan tangan kosong hingga saksi korban mengalami luka memar pada pipi kanan 2. Terdakwa M. Budi Saputra Alias Makadi melakukan dorongan terhadap Saksi Riki hingga jatuh dan meludahinya 3. Terdakwa Indra Jaya melakukan pemukulan pada bagian perut terhadap saksi Riki Amin Hidayat. Apabila korban atau keluarga korban (ahli waris) memaafkan maka terdakwa Majid harus membayar diyat (ganti rugi), dalam hal ini berlaku hukumah, yaitu ganti rugi yang besarnya diserahkan kepada keputusan hakim. Sedangkan terdakwa Budi Saputra dan terdakwa Indra Jaya tetap dikenakan ta zi>r. Muhammad Abdul Majid melakukan pemukulan bagian muka terhadap Riki Amin Hidayat hingga luka memar, maka hukumannya adalah qis}as}, apabila keluarga

63 korban memaafkan, maka berlaku hukumah, yaitu ganti rugi yang besarnya diserahkan kepada keputusan hakim. M. Budi Saputra Alias Makadi melakukan dorongan terhadap Riki Amin Hidayat hingga jatuh dan meludahinya, maka dikenakan ta zi>r Terdakwa Indra Jaya melakukan pemukulan pada bagian perut terhadap Riki Amin tidak ada luka, maka dikenakan ta zir Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaku tindak pidana kekerasan massa yang mengakibatkan luka-luka orang, maka akan dikenakan qis}as}. Kecuali kalau mendapatkan pemaafan dari keluarga korban (ahli waris), maka dapat menggugurkan qis}as}. Sebagaimana perintah dalam Al-Qur an Surat al-baqarah 178 : ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ك ت ب ع ل ي ك م ال ق ص اص ف ال ق ت ل ى ا ل ر ب ا ل ر و ال ع ب د ب ال ع ب د و ال ثن ى ب ال ثن ى ف م ن ع ف ي ل ه م ن أ خ يه ش ي ء ف ات ب اع ب ال م ع ر وف و أ د اء إ ل ي ه ب إ ح س ان ذ ل ك ت ف يف م ن ر ب ك م و ر ح ة ف م ن اع ت د ى ب ع د ذ ل ك ف ل ه ع ذ اب أ ل يم Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. 1 Disini letak keunggulan hukum Islam, yakni semua pelaku bertanggungjawab atas tindakannya yang terjadi sebuah sebab dari terlukanya sesorang dari ketentuan diatas tentunya ada hal yang menurut rasio sebagian terdapat suatu ketidakadilan. 1 QS. Al-Baqarah : 178

64 Dimana tindakan hukuman qis}as} tersebut merupakan salah satu bentuk kekejaman. Dan ini yang seringkali diopinikan oleh orang-orang orientalis. Sebenarnya tidaklah demikian, justru dengan hukuman qis}as} terhadap semua pelaku adalah adil. Karena hal ini dipandang dari sebab akibat, yakni dengan adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh masing-masing pelaku merupakan suatu rangkaian atau rentetan tindakan yang menyebabkan terlukanya korban. Pada hakikatnya dibalik semua itu ada hikmah yang sangat besar dan lebih berharga. Dengan diberlakukan qis}as} terhadap semua pelaku tindak kekerasan masssa yang mengakibatkan terlukanya korban. Hal ini akan menjadi suatu peringatan terhadap semua orang. Maka tidak akan dengan mudahnya orang atau masyarakat untuk melakukan suatu penganiayaan/main hakim sendiri sebelum melalui proses-proses hukum yang ada. Setidaknya hal ini akan membuat mereka untuk berpikir beribu-ribu kali apakah akan melakukan suatu tindak pidana kekerasan massa. Dengan adanya qis}as} maka akan jarang terdengar lagi adanya suatu pembantaian, penyiksaan, pembakaran atau tindak main hakim sendiri. Disinilah letak keutamaan hukum Islam yang sangat menghargai dan melindungi setiap manusia. Selain itu qis}as} juga merupakan senjata atau alat yang paling ampuh berdasarkan syari ah, untuk mencegah timbulnya tindak pidana tersebut. Disamping itu dalam sistem hukum Islam, terdapat pula kelebihan lain dari sistem ini yaitu, kedudukan ahli waris yang juga memiliki peran yang dominan.

65 Ketentuan mengenai qishas itu sendiri diperkuat dengan tidak ada bantahan dan pendapat yang lain dimasa sahabat. Selanjutnya dikatakan oleh Ibnu Qudamah, Kalau kiranya qis}as} dapat gugur karena bersekutu sesungguhnya hal itu akan membawa meluasnya kejahatan dan hilanglah hikmah teguran dan ancaman terhadapnya. 2 Disamping itu dalam sistem hukum Islam, terdapat pula kelebihan lain dari sistem hukum Islam yakni kedudukan ahli waris dalam penegakan syari ah Islam. Yang mana juga tidak lepas kaitannya dengan pertanggungjawaban pelaku tindak kekerasan massa yang mengakibatkan luka seseorang. Bahwasanya manusia sebagai anggota masyarakat atau Warga Negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban asasi yang sama dan seimbang kedudukannya dalam hukum serta tidak ada diskriminasi diantara mereka. Termasuk juga dalam hal ini adalah kedudukan mereka dalam bidang hukum pidana khususnya. Antara yang satu dengan yang lainnya tidak ada perbedaan. Baik mereka menjadi pelaku maupun korban. Mereka berhak mendapatkannya sesuai dengan proporsi kemanusiaan mereka. Oleh karena itulah bisa dikatakan, suatu sistem peradilan pidana tersebut ideal jika hak dan kewajiban diantara pelaku dan korban adalah seimbang. Akan tetapi kedudukan yang seimbang antara pelaku dan korban tidak terdapat dalam hukum positif kita. Ini senada dengan yang dikatakan 2 Syekh Mahmud Syaltut, Akidah dan Syariah Islam, (Jakarta : PT.Bina Aksara, 1985) 125.

66 Andi Hamzah : kita sering membicarakan hak-hak tersangka dan melupakan hak-hak korban yang justru lebih adil untuk diperhatikan. 3 Sebagai contoh adalah apa yang terdapat dalam KUHP jumlah pasal yang mengatur pelaku jika dibandingkan dengan mengatur korban adalah tidak seimbang. Hak-hak yang diperoleh korban tidak sebegitu banyak dengan yang diperoleh terdakwa (pelaku suatu tindak pidana). Kedudukan korban dalam sistem peradilan pidana Indonesia adalah diwakili oleh jaksa penuntut umum dalam menghadapi pihak pelaku. Pihak korban hanya bertindak sebagai saksi. Sehingga pada hakekatnya pihak korban dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan peradilan pidana tidaklah menegakkan hukum secara sempurna. Sehingga dapat dikatakan bahwa belum terbentuk sistem peradilan pidana seimbang, adil dan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang berazaskan Pancasila, yang diantara pasal-pasalnya berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Berbeda dengan hukum positif Indonesia dengan hukum pidana Islam, dalam hukum pidana Islam korban sebagai orang yang telah dirugikan dengan timbulnya suatu tindak pidana, lebih terjamin hak-haknya. Karena jinayah walaupun merupakan hukum pidana akan tetapi dalam sistem peradilannya seperti peradilan perdata. Hakim hanya sebagai penengah (wasit) sekaligus juri. Sedangkan segalanya 3 Andi Hamzah, Perlindungan Hak-Hak Asasi Mnusia Dalam KUHAP, (Bandung : Bina Cipta, 1989) 33.

67 adalah terserah pada kedua belah pihak, yaitu korban yang dalam hal ini bertindak sebagai pendakwa dan pelaku sebagai terdakwa. Dalam tindak pidana kekerasan massa yang mengakibatkan luka-luka dengan hukuman qishas bagi para tersangkanya. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dari penjatuhan pidana, yaitu pembalasan atas tindak pidana yang ia perbuat. Jika hukum positif Indonesia ada aspek pembalasan, maka dalam jina>yah tidaklah demikian karena dalam jinayah siyasah Islam begitu tingginya menjunjung hak asasi manusia. Karena adanya qishas merupakan reaksi dari adanya pelanggaran hak asasi manusia yaitu penganiayaan/pembunuhan. Sehingga sudah selayaknya demi melindungi dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang dilanggar, dijatuhkan qishas terhadap pelaku tindak pidana penganiayaan/pembunuhan.