ARTIKEL. Oleh: Aswid Riski Aprinda NPM : Dibimbing oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Weda, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d)

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

SKRIPSI. Oleh : DWI PURNOMO NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKEREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi PENJASKESREK FKIP UNP KEDIRI.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

Oleh: Afid Arifianto

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KLUB SEPAKBOLA HIMADIRGA TAHUN 2013

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD SUJATMIKO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

OLEH DILLA FARID W. T

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETERAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

SKRIPSI OLEH : MAHENDRA BAYU PRASETYO NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN.

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : TULUS JATI ASMORO NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

Transkripsi:

ARTIKEL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN PADA PEMAIN U15 SSB TAP (TULUNGAGUNG PUTRA) TAHUN 2017 THE RELATIONSHIP OF THE STRENGTH OF STOMACH MUSCLE, THE STRENGTH OF THE MUSCLE OF THE WAX AND THE POWER OF THE MUSCLE OF THE WAIT ON THE FAR SSB TAP U15 PLAYER (TULUNGAGUNG PUTRA) YEAR 2017 Oleh: Aswid Riski Aprinda NPM : 13.1.01.09.0288 Dibimbing oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Weda, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2018

1

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP JAUHNYA TENDANGAN PADA PEMAIN U15 SSB TAP (TULUNGAGUNG PUTRA) TAHUN 2017 Aswid Riski Aprinda 13.1.01.09.0288 FKIP-PENJASKESREK aswidriski04@gmail.com Drs. Sugito, M.Pd 1 dan Weda, M.Pd 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah hubungan kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai terhadap jauhnya tendangan pada pemain U15 SSB TAP (Tulungagung Putra) Tahun 2017. Permasalahan penelitian ini adalah (1). Belum diketahuinya hubungan antara kekuatan otot perut dengan jauhnya tendangan (2). Belum diketahuinya hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan jauhnya tendangan (3) Belum diketahuinya hubungan antara power otot tungai dengan jauhnya tendangan (4) Belum diketahuinya hubungan antara Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Tungkai Dan Power Otot Tungkai Dengan Jauhnya Tendangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan menggunakan teknik survey tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian adalah anggota atau pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra) yang berjumlah 30 orang dari tahun 2003-2004. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampling jenuh. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Ada Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Tungkai Dan Power Otot Tungkai Dengan Jauhnya Tendangan Pada Pemain U15 SSB TAP (Tulungagung Putra). Hal ini dilihat dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar = 5,671 >F tabel = 2,93 dengan nilai sig. 0,004 < 0,05 (taraf signifikan 5%) maka H 0 ditolak atau Ha diterima. Berarti ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai dengan jauhnya tendangan. Berdasarkan kesimpulan penelitian ini disarankan bahwa:1) Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam program latihan sepakbola tentunya yang berkaitan dengan teknik jauhnya tendangan dari berbagai unsur yang mendukung diantaranya kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan power otot tungkai agar lebih maksimal. 2) Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan referensi bagi para pelatih dan pemain sepakbola untuk dapat lebih kreatif dan inovatif dalam merancang dan melatih untuk meningkatkan jauhnya tendangan dengan berbagai teknik-teknik diantaranya kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan power otot tungkai sehingga pencapaian prestasi dapat tercapai secara maksimal. Kata kunci: Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Tungkai Dan Power Otot Tungkai Dengan Jauhnya Tendangan. 2

I. LATAR BELAKANG Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya. Untuk bermain sepakbola yang baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Menurut Sucipto, dkk (2000: 17), ada beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki oleh seorang pemain sepakbola adalah menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribling), menyundul (heading), merebut (tackling), lemparan ke dalam (throw in), dan menjaga gawang (goalkeeping). Menurut Suharno Hp yang dikutip oleh Syaefudin (2000: 2) kemampuan fisik dibedakan menjadi dua yaitu kemampuan fisik umum dan kemampuan fisik khusus, kemampuan fisik umum meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, dan kelentukan, sedangkan kemampuan fisik khusus meliputi stamina, power, reaksi, koordinasi, ketepatan, dan keseimbangan. Semua komponen kondisi fisik di atas harus dipadukan sedemikian rupa agar dapat menjadi pemain sepakbola yang tidak hanya baik secara fisik namun juga teknik, taktik, dan mental, sehingga dapat menjadi pemain yang berkualitas dan berprestasi. Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside) digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing), menendang dengan kaki bagian luar (autside) digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short passing),menendang dengan punggung kaki (instep) digunakan untuk menembak ke gawang (shooting a the goal), dan menendang dengan punggung kaki bagian dalam (inside of instep), digunakan untuk mengumpan jarak jauh (longpassing) sucipto, dkk (2000: 17). Untuk menghasilkan tendangan yang maksimal selain dibutuhkan penguasaan teknik yang baik, kemampuan fisik juga ikut berperan karena hasil tendangan yang jauh selain didapatkan dari penguasaan teknik yang baik juga kondisi fisik yang baik pula. Asumsi peneliti di lapangan bahwa pemain sepakbola yang memiliki kekuatan otot yang bagus dapat menghasilkan tendangan yang baik. Selain kekuatan otot faktor lain yang mempengaruhi untuk menentukan hasil tendangan seorang atlet yaitu kekuatan 3

otot tungkai dan power otot tungkai. Kekuatan merupakan komponen kondisi fisik seorang yang diciptakan oleh otot atau sekelompok otot yang digunakan tubuh serta melawan tahanan (beban) dalam aktifitas tertentu. Dalam hubungannya dengan berolahraga, kekuatan otot merupakan komponen dasar biomotor yang diperlukan hampir di setiap cabang olahraga. Kekuatan memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang maksimal dalam olahraga. Untuk memperjelas kekuatan otot perut adalah kemampuan dari bagian-bagian otot perut. Untuk mengatasi beban dalam aktifitas kerja. Menurut (Marieb Elaine, 1994) Kekuatan otot perut adalah kemampuan menggunakan kekuatan otot perut serta mampu merubahnya dalam gerakan yang sangat cepat terhadap suatu objek. Kekuatan adalah dasar penggerak dalam latihan oleh karena itu kekuatan menjadi salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam mempelajari penguasaan teknik dasar bermain sepakbola khususnya teknik dasar menendang bola. Menurut Harsono (1988: 178), bahwa kekuatan adalah otot untuk membangkitkan tahanan. Power adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan (Harsono, 1988: 176). Menurut Sajoto (1988:58) power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkkan dalam waktu sependek-pendeknya. Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang diperlukan hampir di semua cabang olahraga untuk mencapai prestasi maksimal. Berdasarkan latar belakang di atas mengacu pada tendangan jarak jauh yang tekniknya belum sempurna maka dari itu betapa pentingnya teknik dasar tendangan jarak jauh yang sempurna, maka timbul keinginan peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Kekuatan Otot Perut, Kekuatan Otot Tungkai dan Power Otot Tungkai Terhadap Jauhnya Tendangan Pada Pemain U-15 Ssb TAP (Tulungagung Putra) Tahun 2017. II. METODE Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimen, dengan metode penelitian adalah survey tes desain yang digunakan adalah one-shot case study yaitu suatu model pendekatan yang 4

menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat (Arikunto, 2006: 74). Desain penelitian menggunakan metode korelasional ganda dimana terdapat lebih dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Penelitian ini dilaksanakan di SSb TAP Lapangan desa Ngujang Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 bulan. Menyesuaikan jadwal latihan SSB Tulungagung Putra. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota atau pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra) yang berjumlah 30 orang dari tahun 2003-2004. Teknik yang digunakan adalah teknik sampling jenuh yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota atau pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra) dengan jumlah sampel sebanyak 30 pemain. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. III. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil Penelitian 1. Hubungan kekuatan otot perut dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). Dari hasil analisis korelasi product moment diperoleh r hitung = 0,774 dengan r tabel tingkat signifikan 5% pada N=30 sebesar 0,361. Jadi r hitung > r tabel dengan sig. 0,000 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Besarnya sumbangan variabel kekuatan otot perut yang diberikan sebesar 22,2% terhadap keberhasilan jauhnya tendangan. Sedangkan sisanya 77,8% ditentukan oleh variabel lain selain kekuatan otot perut. 2. Hubungan kekuatan otot tungkai dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis regresi linear sederhana diperoleh r hitung = 0,425 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N=30 sebesar 0,361. Jadi r hitung > r tabel dengan sig. 0,019 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Besarnya sumbangan variabel kekuatan otot tungkai yang diberikan sebesar 29,5% terhadap keberhasilan jauhnya tendangan. Sedangkan sisanya 70,5% ditentukan oleh variabel lain selain kekuatan otot tungkai. 3. Hubungan power otot tungkai dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis regresi linear 5

sederhana diperoleh r tabel = 0,466 dengan r tabel tingkat signifikan 5% N=30 sebesar 0,361. Jadi r hitung > r tabel dengan sig. 0,009 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Besarnya sumbangan variabel power otot tungkai yang diberikan sebesar 21,7% terhadap keberhasilan jauhnya tendangan. Sedangkan sisanya 78,3% ditentukan oleh variabel lain selain power otot tungkai. 4. Hubungan antara kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan power otot tungkai dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil analisis uji-f pada F tabel dengan df (30-1 = 29 diperoleh nilai F tabel sebesar 2,93 (taraf signifikan 5%). Dari hasil uji- F diperoleh nilai F hitung = 13,878 > F tabel = 2,93 dengan sig. 0,000 < 0,05, maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. Besarnya sumbangan variabel Kekuatan Otot Perut (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), Power otot tungkai (X3), yang diberikan sebesar 62,9% terhadap keberhasilan jauhnya tendangan. Sedangkan sisanya 37,1% ditentukan oleh variabel lain selain power otot tungkai. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Ada hubungan antara kekuatan otot perut dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). 2. Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). 3. Ada hubungan antara power otot tungkai dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). 4. Ada hubungan antara kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan power otot tungkai dengan jauhnya tendangan pada pemain U-15 SSB TAP (Tulungagung Putra). IV. PENUTUP Secara teoritis bahwa penelitian ini ingin membuktikan bahwa kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan power otot tungkai mempunyai hubungan erat dengan jauhnya tendangan pada permainan sepakbola. Sehingga diharapkan dapat membantu dalam menentukan bentuk latihan yang akan digunakan untuk meningkatan jauhnya tendangan pada permai- 6

nan sepakbola melalui berbagai unsur diantaranya: kekuatan otot perut, kekuatan otot tungkai, dan power otot tungkai dan sebagainya. V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusuma. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Semarang, Dahara Prize. Mrieb Elaine. 1994. Essential Of Human Anatomi And Fisiology Canada The Benjamin cummengi.publish Company, Inc. Sucipto, Dkk. 2000. Sepak Bola. Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta. EGC. 7