BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai salah satu bidang usaha perdagangan surat-surat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untung dan rugi, pada umumnya tak berbeda dengan pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. pengukuran tingkat profitabilitas yaitu gross profit margin, operating profit

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Ada beberapa faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai salah satu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi pada hakekatnya tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional pada umumnya dimana ada pedagang, penjual, pembeli dan ada juga tawar menawar harga. Pasar modal dalam pengertian klasik, seperti dapat dilihat dalam praktek-prakteknya di negara-negara kapitalis, perdagangan efek sesunggunya merupakan kegiatan perusahaan swasta. Motif utama terletak pada masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang ingin memajukan masalah dengan menjual sahamnya kepada para pemilik uang atau investor baik golongan maupun lembaga-lembaga usaha (Dorthea Ratih et al., 2013). Menurut Pakarti dan Anoraga dalam Astri Wulan Dini et al. (2011) pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa-jasa perbankan memang lebih dahulu dalam membangun perekonomian negara. Sejalan dengan eksistensi yang telah diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat maupun pemerintah, dana perbankan tumbuh meningkat setiap tahun. Baik perbankan maupun pasar modal, keduanya adalah lembaga-lembaga yang bahu-membahu. Di negara yang telah mapan, kedua lembaga ini sangat dibutuhkan kehadiranya dalam menjalankan peranan mobilitas dana untuk pembangunan. Karena itu negara yang telah berkembang 1

2 mengusahakan kehadiran pasar modal. Pasar modal menjadi mediator dalam proses investasi yang mana mempertemukan investor dan perusahaan yang membutuhkan dana dalam mengembangkan usaha. Dengan adanya pasar modal, masyarakat bisa melakukan investasi di dalamnya dengan menjadi investor. Investasi menurut Sunariyah (2011), adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari 2 bagian utama, yaitu investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets). Aktiva riil adalah aktiva berujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate. Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas. Investasi pada sebuah entitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu investasi langsung (direct investing) dan investasi tidak langsung (indirect investing). Investasi langsung diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan dividen dan capital gains. Sedangkan investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara. (Sunariyah, 2011).

3 Salah satu instrumen pasar modal yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah saham. Saham merupakan bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau bukti kepemilikan atas suatu perusahaan (Fakhruddin, 2008). Perusahaan terbuka (go public) adalah perusahaan yang telah menerbitkan sahamnya di pasar modal. Perusahaan-perusahaan go public terdiri dari berbagai jenis perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan bidang usahanya masing-masing ke dalam berbagai sektor. Masing-masing sektor perusahaan yang listing di BEI mempunyai harga saham yang berbeda-beda, sehingga tingkat returnnya juga berbeda. Investasi pada saham mempunyai tingkat resiko yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain seperti obligasi, deposito dan tabungan. Hal ini disebabkan pendapatan yang diharapakan dari investasi pada saham tidak pasti. Dimana pendapatan saham terdiri dari deviden dan capital gain. Kesanggupan suatu perusahaan untuk membayar deviden ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sedangkan capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham. Menurut Jumiyanti Indah Lestari (2004) saham perusahan publik, sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifat komoditasnya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri, perubahan politik, ekonomi, dan moneter. Perubahan tersebut dapat berdampak positif yang berarti naiknya harga saham atau berdampak negatif yang berarti turunya haraga saham. Oleh karena itu investor harus piawai dalam menganalisis harga saham tersebut. Mengingat harga saham merupakan nilai sekarang (present value) dari penghasilan-pengahasilan yang akan diterima oleh pemodal (investor) di masa yang

4 akan datang (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2004), sehingga dalam menganalisis seorang investor jangan hanya berpatokan pada laba bersih yang didapatkan perusahaan saja tetapi juga harus meninjau lebih dalam pada laporan keuangan perusahaan tersebut. Karena pada prakteknya banyak investor hanya melihat laba bersihnya saja tanpa meninjau laporan keuanganya, pada hal ada banyak faktor yang mempengaruhi harga saham. Dalam menganalisis harga saham investor dapat melakukanya dengan dua pendekatan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga sahama dimasa yang akan datang dengan cara mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Sedangkan analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga tersebut diwaktu yang lalu (Tita Deitiana, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dapat dibagi menjadi faktor non keuangan dan faktor keuangan serta faktor eksternal. Faktor non keuangan sendiri dapat disebutkan misalnya berupa pergerakan harga tren saham, yang biasanya digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan dalam hal membeli atau menjual saham. Untuk faktor keuangan sendiri berupa informasi-informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan misalnya profitabilitas, rentanbilitas, dan likuiditas. Informasi dari laporan keuangan tadi digunakan untuk mengukur suatu kinerja perusahaan yanag mana menjadi suatu acuan terhadap nilai saham oleh investor. Faktor keuangan dalam hal ini termasuk rasio-rasio yang

5 merupakan ukuran terhadap kinerja perusahan dan mempengaruhi harga saham. Sedangkan untuk faktor eksternal sendiri misalnya kenaikan tingkat suku bunga dan kebijakan pemerintahan. Menurut Sunariyah (2004), harga pasar saham merupakan indeks prestasi perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang bagus akan memiliki harga saham yang tinggi dan sebaliknya. Pada prinsipnya semakin baik prestasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan maka akan berpengaruh positif pada tingkat permintaan harga saham perusahaan tersebut. Dalam penilitian ini sendiri akan menganalisis tentang faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi harga saham dengan analisis rasio keuangan seperti rasio pasar, solvabilitas, dan rasio profitibilitas. Dimana rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang. Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan) dan rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Pada rasio pasar sendiri akan digunakan ratio Earning Per Share (EPS), untuk rasio profitibilitas akan menggunakan dua rasio yaitu Return On Equity

6 (ROE) dan Net Profit Margin (NPM), dan untuk solvabilitas akan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yang mana penelitian ini akan dilakukan pada Indeks Bisnis-27. Earning Per Share (EPS) merupakan suatu analisis yang menggambarkan mengenai jumlah keuntungan yang akan diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Earning Per Share (EPS) menggambarkan profitabilitas perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur suatu tingkat keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan (Darsono dalam Sukmawati, 2010). Return On Equity (ROE) menurut Lestari dan Sugiharto (2007:196) dalam Astri Wulan Dini (2012) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin tinggi sehingga ROE akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Sedangkan menurut Christine (2011) kenaikan Return On Equity (ROE) biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Sehingga semakin tinggi

7 Return On Equity (ROE) semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Net Profit Margin (NPM) menurut Bastian dan Suharjono (2006 : 299) dalam Rinati (2001) adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukan seberapa besar presentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih sesudah pajak dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam mengemudikan perusahaan cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu resiko. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu ratio leverage (solvabilitas) yang mengukur kontribusi modal sendiri dan investasi jangka panjang dalam struktur permodalan perusahaan. Debt to Equity Ratio adalah perbandingan antara hutang dan ekuitas. Debt to Equity Ratio (DER) diukur dengan angka prosentase dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Robert Ang dalam Hutami (2002). Harga saham adalah salah satu instrumen dalam pasar modal yang sering berfluktuasi dan naik turunya harga saham dipengaruhi oleh barbagai macam faktor, baik faktor keuangan, non keuangan bahkan faktor eksternal. Telah banyak penilitian yang dilakukan terhadap faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi

8 harga saham. Penelitian mengenai faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi harga saham dibuktikan secara empiris oleh : Dwitama Patriawan (2008) penilitian ini menggunakan kinerja perusahaan yang mana menggunakan rasio pasar Earning Per Share (EPS), profitabilitas Return On Equity (ROE) dan solvabilitas Dept to Equity Ratio (DER) untuk melihat pengaruhnya terhadap harga saham. Hasil penilitian ini menunjukan Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, Return On Equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap haraga saham. Sedangkan untuk Dept to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga saham. Sehingga dari penilitian yang dilakukan harga saham dipengaruhi oleh Earning Per Share (EPS). Ina Rinati (2009) penilitian ini dilakukan di indeks LQ 45 dengan tujuan mencari pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham. Dari analisis hasil yang diperoleh Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Rescyana Putri Hutami (2012), pada penelitiannya menggunakan tiga rasio penguji yaitu Dividend Per Share, Return on Equity dan Net Profit Margin untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham Perusahaan Industri Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya, Dividend Per Share, Return on Equity dan Net Profit Margin ketiganya baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham Perusahaan Industri Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

9 Dorothea Ratih (2013), penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt Equity Ratio (DER), Return On Equtiy (ROE) terhadap harga saham sektor pertambangan. Hasil dari penelitian ini secara parsial Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Return On Equtiy (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham. Berdasarkan uji simultan Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt Equity Ratio (DER), Return On Equtiy (ROE) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor pertambangan. Very Dwi Nugroho (2015), Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Price Earning Rasio (PER), Dividend Per Share (DPS), terhadap Stock Price di perusahaan Property and Real Estate yang tercatat pada BEI. Hasil penelitiannya secara simultan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham tetapi secara parsial, variabel dari Net Profit Margin (NPM) dan Debt To Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan Return On Asset (ROA), Price Earning Rasio (PER) dan Dividend Per Share (DPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Safitri (2016), Penelitiannya menggunakan rasio Price Earning Ratio (PER), Return On Equtiy (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) untuk mengetahui

10 pengaruh ketiga rasio tersebut terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor lembaga pembiayaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketiga rasio yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equtiy (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sub-sektor lembaga pembiayaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) baik secara parsial maupun simultan. Penilitian-penilitian yang telah dilakukan menghasilkan bukti-bukti empiris dan bukti-bukti tersebut menunjukan adanya perbedaan hasil dari tiap penelitian sehingga memberikan motivasi bagi penulis untuk melakukan penelitian kembali pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Dept to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang mengkaji adanya pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Penilitian ini menggunakan perusahan-perusahan yang terdaftar di Indeks Bisnis-27 sebagai sampel penilitian serta pengembangan hipotesis. Pemilihan indeks Bisnis-27 sebagai sampel karena penilitian ini ingin mengetahui pengaruh empat variabel yakni Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Dept to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) baik secara parsial maupun secara serempak terhadap harga saham pada perusahanperusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27. Sesuai dengan uraian tersebut, penilitian ini mengambil judul ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), RETURN ON EQUITY (ROE), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM)

11 TERHADAP HARGA SAHAM ( Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27 tahun 2014-2016). B. Rumusan Masalah Sesuai dengan urain latar belakang yang telah dipaparkan maka penelitian ini akan dilakukan dengan pertanyaan penelitian sebagai masalah pokok sebagai berikut: 1. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27? 2. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27? 3. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27? 4. Apakah Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27? 5. Apakah Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara serempak (bersama-sama) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27?

12 C. Batasan Masalah Penelitian ini sendiri dilakukan pada Indeks Bisnis-27 dengan tahun penelitian 2014-2016 dengan batasan masalahnya sebagai berikut: 1. Penelitian ini menggunakan variabel dependen Harga Saham yang mana merupakan Harga Saham penutupan atau Closing Price pada perusahaan yang terdaftar di Indeks Bisnis-27. 2. Penelitian dilakukan pada perusahaan yanga terdaftar di Indeks Bisnis-27 pada periode 2014-2016. 3. Penelitian ini dilakukan dengan empat variabel independen yang mana merupakan rasio keuangan Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM). D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan uraian pertanyaan pada rumusan masalah, tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menguji dan menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27. 3. Menguji dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27. 4. Menguji dan menganalisis pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27.

13 5. Menguji dan Menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi akan harga saham: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penilitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang mendorong perkembangan pengetahuan di bidang akuntansi, pasar modal dan investasi terutama dalam hal pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham. Di samping itu penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi untuk penelitian yang sejenisnya di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Peneliti Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai proses pengimplementasian apa yang penulis dapatkan selama di bangku perkuliahaan. b. Pihak Perusahaan Untuk perusahaan sendiri penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan dasar agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja, sehingga dapat meningkatkan harga per lembar saham yang dimiliki.

14 c. Investor Penilitian ini dapat membantu memprediksi harga saham dengan memanfaatkan informasi yang berkaitan dengan faktor fundamental perusahaan. F. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam skripsi ini akan disajikan dalam 5(lima) bab yang berurutan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan bagian pendahuluan yang mana terdiri dari beberap sub bab, yang meliputi latar belakang tentang masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitan dan sistematika penulisan. BAB II: LANDASAN TEORI Bab ini merupakan bagian yang terdiri dari landsan teori yang digunakan sebagai dasar acuan penelitian, penjelasan variabel yang berkaitan dengan penelitian, penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan hipotesis. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan mengenai variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu variabel indepen yang terdiri dari Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) serta variabel dependennya adalah harga saham. Ada pula yang dibahas dalam bab ini yakni penggunaan populasi dan sampel, jenis dan sumber data serta metode analisis penelitian yang digunakan.

15 BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini mendiskripsikan tentang obyek dari penelitian yang dilakukan yaitu perusahaan yang terdaftar di indeks Bisnis-27 serta membahas masalah dan hasil dari analisis pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham. BAB V: PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang mana berasal dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Yang mana kesimpulan dan saran tadi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau rekomendasi untuk pihak yang membutuhkan informasi dari hasil penelitian.