ARTIKEL. Oleh: : IRIANTO BUDI SETIAWAN NPM : Dibimbing oleh : 1. Ardhi Mardiyanto Indra Purnomo,M.Pd. 2. M. Firdaus. M.

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN DRIBBLING, SHOOTNG, HEADING DAN THROW IN PADA SSB YUDHA BHIRAWA U-14 KECAMATAN TUGU TRENGGALEK

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

JURNAL HUBUNGAN OTOT TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN T DALAM PENCAK SILAT TERHADAP SISWA KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

JURNAL MINAT SISWA PUTRA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

SKRIPSI. Oleh : MURYANTO NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

SKRIPSI. Oleh : TRI SUTRISNO NPM :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN THE ABDOMINAL MUSCLE STRENGTH WITH LEARNING SKILLS ON FOOTBALL SO N FOR STUDENTS SMAN 1 GROGOL KEDIRI YEAR 2016/2017

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

SKRIPSI. Oleh : SYAMSUL MA ARIF NPM

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

BAB 1 PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

ARTIKEL. Oleh: ROBIATUL LAILIN NIKMAH NPM Dibimbing oleh : 1. Wasis Himawanto, M. Or 2. Irwan Setiawan, M. Pd

PENGARUH METODE BELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

FAUZI AL FURQHON NPM.

PENGARUH METODE PEMBELAJAR GUIDE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR BERMAIN SEPAK BOLA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

OLEH : ADI PURNOMO NPM: Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. 2. Septyaning Lusianti, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

IMPROVING LEARNING UNDER THE PASSING GAME VOLLEYBALL MEDIA USING PLASTIC BALL FOR CLASS 2 STATE VII A JUNIOR KUTOREJO MOJOKERTO LESSONS YEAR

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

Transkripsi:

ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI, KELINCAHAN DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA U-15 SSB JOYOBOYO KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2017 NAMA Oleh: : IRIANTO BUDI SETIAWAN NPM : 13.1.01.09.0329 Dibimbing oleh : 1. Ardhi Mardiyanto Indra Purnomo,M.Pd 2. M. Firdaus. M.Or PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Irianto Budi Setiawan NPM : 13.1.01.09.0329 Telepun/HP : 082330656576 Alamat Surel (Email) Judul Artikel Fakultas Program Studi Nama Perguruan Tinggi Alamat Perguruan Tinggi : iriantosetiawan@gmail.com : HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI, KELINCAHAN DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA U-15 SSB JOYOBOYO KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2017 : : : Jln. KH. Achmad Dahlan No 76 Mojoroto Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri,.. Pembimbing I Pembimbing II Penulis, Ardhi Mardiyanto Indra Purnomo,M.Pd NIDN. 0711038802 M. Firdaus. M.Or NIDN. 0713018804 Irianto Budi Setiawan NPM 13.1.01.09.0329 1

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI, KELINCAHAN DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA U-15 SSB JOYOBOYO KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2017 Irianto Budi Setiawan 13.1.01.09.0329 iriantosetiawan@gmail.com Ardhi Mardiyanto Indra Purnomo,M.Pd - M. Firdaus. M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Sepak bola tidak hanya dimainkan oleh kalangan tertentu saja, tapi permainan sepak bola dimainkan oleh semua kalangan baik muda maupun tua. Jadi sepak bola merupakan olahraga yang sangat difavoritkan oleh semua golangan. Terbukti dengan adanya banyak kompetisi dan pertandingan sepak bola di kelas desa,daerah dan negara bahkan dunia. Dalam permainan sepak bola dengan baik dan benar pemain harus dibekali dengan teknik-teknik dasar sepak bola. Teknik dasar permainan sepak bola ada 2 yaitu teknik dasar dengan bola, seperti passing (mengumpan), shooting (menendang bola ke gawang), dribbling (menggiring bola), heading (menyundul bola) dan control (menghentikan bola) dan teknik dasar tanpa bola / teknik badan. Menggiring bola itu sendiri tidak hanya membawa bola menyusuri setiap sudut lapangan dengan lurus kedepan tetapi juga harus melihat kedepan atau lawan. Sebenarnya dribbling atau menggiring bola itu sendri berguna untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberi umpan kepada kawan dan menahan bola agar tetap dalam penguasaan. Dribbling memerlukan keterampilan yang baik dan didukung dari unsur kondisi fisik yang baik pula seperti keseimbangan, kelincahan dan kecepatan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui hubungan antara, kecepatan, kelincahan dan koordinasi mata kaki pada siswa ektrakurikuler sepak bola U-15 SSB JOYOBOYO Kediri Tahun 2017. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa U-15 SSB JOYOBOYO Kediri, sampel yang diambil dari hasil Non-Probability sampling berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes dan pengukuran kecepatan lari, kelincahan (shuttle run), koordinasi mata kaki serta kemampuan menggiring bola. Analisis data menggunakan uji korelasi ganda kelincahan kecepatan dan koordinasi mata kaki. Berdasarkan hasil uji korelasi ganda dengan uji F regresi kelincahan, kecepatan, dan koordinasi mata kaki, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 atau niali F hitung 3,562 > 2,92 F tabel, maka H 0 ditolak H 3 diterima. Hal ini berarti ada hubungan antara kelincahan, kecepatan dan koordinasi mata kaki dengan kemampuan mengiring bola pada ekstrakulikuler sepak bola U-15 SSB JOYOBOYO Kediri. Kata Kunci: Kecepatan Lari, Kelincahan, Koordinasi Mata Kaki, Menggiring Bola 2

I. LATAR BELAKANG Pada masa sekarang ini, olahraga di dunia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perhatian masyarakat terhadap kebugaran atau kesegaran jasmani dalam berolahraga makin tinggi. Belakangan ini olahraga telah diikuti oleh segala umur dan gender. Partisipasi masyarakat terhadap olahraga menyebabkan munculnya bermacammacam masalah, sehingga diperlukan partisipasi ahli multi disiplin dalam penanggulangannya. Untuk mensukseskan olahraga di negara kita, maka sebaiknya kita pelajari tentang berbagai hal yang berhubungan dengan disiplin ilmu berolahraga. Olahraga yang dimaksud dimana untuk mencapai suatu keadaan fisik yang prima sebagai usaha peningkatan prestasi adalah sepakbola. Dimana hampir diseluruh penjuru dunia dapat melakukan olahraga tersebut. Sepak bola saat ini adalah olahraga yang paling popular didunia, jauh lebih popular dibandingkan olahraga popular lainnya seperti basket, bola voli, ataupun tennis. Sebagai bukti, piala dunia tahun 2002 ditonton oleh total kurang lebih 2,88 miliar pemirsa televisi diseluruh dunia (Timo Scheuneman, 2008:15). Permainan sepak bola tidak hanya dimainkan oleh kalangan tertentu saja, tapi permainan sepak bola dimainkan oleh semua kalangan baik muda maupun tua. Bahkan pada era sekarang permainan sepak bola juga dimainkan oleh wanita juga. Jadi sepak bola merupakan olahraga yang sangat difavoritkan oleh semua golangan. Terbukti dengan adanya banyak kompetisi dan pertandingan sepak bola di kelas desa,daerah dan negara bahkan dunia. Baik kompetisi pertandingan yang secara resmi dari asosiasi internasional maupun asosiasi pembinaan daerah. Sepakbola berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat karena permainan ini dapat dimainkan oleh lakilaki dan perempuan, anak-anak, dewasa dan orang tua. Bukti nyata permainan dapat dilakukan wanita yaitu hasil tim AS melawan Cina, sungguh nya tidak kalah menarik dengan partai final World Cup 1998 antara Perancis melawan Brasil (Sucipto, 2007:7). Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya menjadi penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya yang dimainkan dengan kaki, kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan tangan didaerah tendangan hukuman. Dalam perkembangan permainan ini dapat dimainkan di luar (out door) atau di dalam (in door) (Sucipto dkk, 3

2007:7). Dengan dapat dimainkan di luar ataupun di dalam ruangan, seorang atlet seharusnya juga mempunyai program latihan di luar ruangan dan juga di dalam ruangan. Dimana program tersebut dapat mempengaruhi performa bertanding di lapangan. Olahraga sepak bola ini tentu pelaku diwajibkan untuk mengerti dan menguasai beberapa teknik dasar yang terdapat dalam olahraga sepak bola. Teknik dasar merupakan gerakan-gerakan yang diperlukan dalam bermain. Kemudian untuk mendapatkan kualitas bermain sepak bola yang baik maka pelaku sepak bola memerlukan latian teknik dasar yang terprogam dan mempunyai intesitas yang sudah direncanakan. Menurut Sarumpaet (1992:17) bahwa teknik dasar adalah semua kegiatan yang mendasar, dan dengan modal teknik dasar yang baik, seorang pemain sepakbola akan dapat bermain dengan baik disegala posisinya. Tanpa menguasai teknik dasar, penampilan dalam permainan tidak akan baik, sebab teknik dasar merupakan fundamental dalam permainan sepakbola disamping fisik, teknik dan mental. Dijelasakan lebih lanjut bahwa teknik dasar permainan sepakbola terdiri dari teknik tanpa bola dan teknik dengan bola, dimana kedua teknik tersebut merupakan faktor yang saling mendukung. Dalam permainan sepak bola dengan baik dan benar pemain harus dibekali dengan teknik-teknik dasar sepak bola. Teknik dasar permainan sepak bola ada 2 yaitu teknik dasar dengan bola, seperti passing (mengumpan), shooting (menendang bola ke gawang), dribbling (menggiring bola), heading (menyundul bola) dan control (menghentikan bola) dan teknik dasar tanpa bola / teknik badan. Menggiring bola itu sendiri tidak hanya membawa bola menyusuri setiap sudut lapangan dengan lurus kedepan tetapi juga harus melihat kedepan atau lawan. Sebenarnya dribbling atau menggiring bola itu sendri berguna untuk melewati lawan, mencari kesempatan memberi umpan kepada kawan dan menahan bola agar tetap dalam penguasaan. Dribbling memerlukan keterampilan yang baik dan didukung dari unsur kondisi fisik yang baik pula seperti keseimbangan, kelincahan dan kecepatan. Namun bukan demikian pelaku sepak bola mengabaikan teknik-teknik pendukung yang lain dalam bermain sepak bola. Kemampuan-kemampuan itulah yang menjadi bekal pemain untuk dapat bermain sepakbola dengan baik, dengan menjadi tontonan yang menghibur dan dapat meraih prestasi yang setinggi-tingginya kelak. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, 4

penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Antara Kecepatan, Kelincahan Dan Koordinasi Mata Kaki Dengan Kemampuan Menggiring Bola U-15 SSB JOYOBOYO Kabupaten Kediri. II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Menurut Frakel dan Wallen (1990) dalam buku Khomsin (2008:110) variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep benda yang bervariasi. Variabel juga diartikan sebagai objek penelitian, pada dasarnya variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013:60). Penelitian ini menggunakan variabel yang akan diteliti yaitu: a. Variabel bebas dua jenis Variabel bebas sering disebut variabel perlakuan, variabel penyebab, variabel kuasa atau variabel tak tergantung. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hubungan antara kecepatan lari, kelincahan dan koordinasi mata kaki. b. Variabel terikat Variabel terikat sering disebut variabel tak bebas. Secara singkat variabel terikat dapat disebut juga variabel efek. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menggiring bola U- 15 SSB JOYOBOYO Kabupaten Kediri. Secara ringkas hubungan antara variabel tersebut terlihat pada gambar berikut: X1 X2 X3 Keterangan : X1 : kecepatan X2 : Kelincahan X3 : Koordinasi mata kaki Y : Kemampuan menggiring bola B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Setiap kegiatan penelitian memerlukan metode yang tepat karena tidak semua metode sesuai dengan penelitian yang digunakan. Setiap metode yang dipilih disamping cara atau teknik untuk memperoleh data, juga merupakan pedoman untuk menentukan maksud dan Y 5

tujuan yang hendak dicapai penelitian itu sendiri. Dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis bersifat kuantitatif dengan rumusan yang akan dijelaskan. 2. Teknik Penelitian Teknik penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi, bertujuan untuk mencari hubungan latihan kecepatan,kelincahan dan koordinasi mata kaki terhadap kemampuan menggiring bola permainan sepakbola di U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji adanya hubungan kecepatan lari, kelincahan dan koordinasi mata kaki U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis maka dilakukan pembahasan sebagai berikut. 1. Hubungan antara kecepatan lari sesuai dengan teori Sajoto (1995: 9)dalam permainan sepak bola pada U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis dan atau pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa antara kecepatan lari dengan kemampuan menggiring bola pada U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017 ada hubungan yang signifikan. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis SPSS bahwa nilai probabilitas yaitu 0,080 < signifikan 0,05 sehingga dapat dikatakan signifikan. Kecepatan lari diperlukan dalam permaian sepak bola baik saat melakukan menggiring bola maupun teknik lainnya. Kecepatan lari merupakan kekuatan utama saat melakukan menggiring bola karena kecepatan adalah penunjang akurasi menggiring bola. Oleh karena itu kecepatan lari memeliki hubungan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola. 2. Hubungan antara kelincahan dengan kemampuan menggiring bola sesuai dengan teori Toho Cholik Mutohar,dkk (2007: 56) dalam permainan sepak bola pada U-15 SBB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis dan atau pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa antara kecepatan lari dengan kemampuan menggiring bola pada U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017 ada hubungan yang signifikan. Hal 6

tersebut terlihat dari hasil analisis SPSS bahwa nilai probabilitas yaitu 0,039 < signifikan 0,05 sehingga dapat dikatakan signifikan. Kelincahan diperlukan untuk menunjang saat akan melakukan dribling dan menendang bola (passing). Untuk menghasilkan kelincahan perlu menggerakkan anggota tubuh lain. Kelincahan merupakan kemampuan yang dominan untuk menggiring bola. Saat menggiring bola atlet cenderung menggunakan otot perut untuk dan kelincahan kaki sehingga dapat dikatakan kelincahan memiliki hubungan dengan kemampuan menggiring bola dalam sepak bola. 3. Hubungan antara koordinasi mata kaki dengan hasil kemampuan menggiring bola sesuai dengan teori Ngatman (2001: 25) dalam permainan sepak bola pada U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis dan atau pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa antara koordinasi mata kaki dengan kemampuan menggiring bola pada U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017 ada hubungan yang signifikan. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis SPSS bahwa nilai probabilitas yaitu 0,067 < signifikan 0,05 sehingga dapat dikatakan signifikan. Koordinasi mata kaki ibarat kata digunakan untuk melihat arah bola. Koordinasi merupakan tempat penggabungan beberapa gerakan dalam sepak bola. Dengan adanya koordinasi atlet akan lebih mudan melakukan menggiring bola dan mata untuk melihat sasaran dan kaki sebagai media dalam menggiring bola sehingga mampu memperoleh ketepatan yang baik. 4. Hubungan antara kecepatan lari, kelincahan dan koordinasi mata kaki pada U-15 SSB Joyoboyo Kabupaten Kediri Tahun 2017. Berdasarkan hasil analisis dan atau pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa antara kecepatan lari, kelincahan dan koordinasi mata kaki dengan kemampuan menggiring bola U-15 SSB Joyoboyo Kabupeten Kediri Tahun 2017 ada hubungan yang signifikan. Hal tersebut terlihat dari hasil analisis SPSS bahwa nilai probabilitas yaitu 0,039 < signifikan 0,05. Dan nilai F hitung 3,227 > F tabel 2,92, sehingga dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian saat melakukan menggiring bola, kecepatan yang digunakan sebagai penunjang akurasi saat melakukan menggiring bola. Kelincahan sebagai penunjang saat menggiring bola dan koordinasi mata kaki untuk ketepatan 7

sasaran saat menggiring bola dalam permainan sepak bola. B. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Ada hubungan antara kecepatan lari U-15 SSB Kabupaten Kediri Tahun 2017. 2. Ada hubungan antara kelincahan U-15 SSB Kabupaten Kediri Tahun 2017. 3. Ada hubungan antara koordinasi mata kaki dengan kemampuan menggiring bola U-15 SSB Kabupaten Kediri Tahun 2017. 4. Ada hubungan antara kecepatan lari, kelincahan dan koordinasi mata kaki U-15 SSB Kabupaten Kediri Tahun 2017. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. 2006 Khomsin. 2008. Paradigma Buku Penjas di Indonesia dalam Era Reformasi. Jakarta: Rineka Cipta. Ngatman, JR, Mitchel. 2001. Mitchell Soccer Test. Canada : mocaicpress Sajoto. 1995. Pengembangan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize. Sarumpaet. 1992. Dasar- Dasar Kepelatihan. Jakarta: Depdikbud. (di unduh 9 Oktober 2016) Scheunemann, Timo. 2008. Dasar-Dasar Sepakbola Modern. Jakarta: Dahara Prize. Sucipto. 2007. Sepakbola. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan: Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 8