BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode pendekatan yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain experimen (before-after) (Sugiyono, 2012: 415)

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian (Sugiyono (2011:6) Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan bentuk desain eksperimen Pre-Experimental Design. bentuk One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian dengan bentuk One Group Pretest-Posttest Design ini memiliki alur penelitian yaitu kelas penelitian diberikan pretest kemudian diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran dan setelah itu diberi posttest. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest - Posttest Design Pretest Treatment Posttest O 1 X O 2 Keterangan : O 1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya media video sebagai media pembelajaran. X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan media video sebagai media pembelajaran. O 2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya media video sebagai pembelajaran.

19 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan SMKN 4 Bogor pada Kompetensi Dasar Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas X TKJ 2, Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMKN 4 Bogor yang berjumlah 33 orang. Pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan bahwa kelas tersebut memiliki distribusi hasil belajar yang variatif. 3.3 Variabel Penelitian Pada penelitian ini variabel penelitian terdiri dari: 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan media video sebagai media pembelajaran. 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah peningkatan penguasaan materi fungsi periferal dan instalasi PC. 3.4 Prosedur dan Alur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu: 1. Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi: a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari metode, penggunaan peralatan praktikum dan penggunaan media pembelajaran pada Standar

20 Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan. b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti. c. Mempelajari kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai. d. Menentukan sampel penelitian. e. Membuat dan menyusun kisi-kisi dan instrumen penelitian yaitu berupa instrumen tes. f. Melakukan uji coba instrumen penelitian. g. Menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan sebagai instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi: a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menggunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran pada pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. c. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran. 3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain: a. Mengolah data hasil pretest dan posttest. b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan menentukan apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah digunakan video pembelajaran sebagai media pembelajaran. c. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.

21 d. Membuat laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya, alur penelitian yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut: Tahap Persiapan Studi Pendahuluan Studi Literatur Analisis Materi Pada KTSP Penentuan Materi & Sampel Penyusunan Instrumen Penelitian Observasi Tes Uji Coba Instrumen Pertemuan 1 Pretest Treatment Post test Pertemuan 2 Pretest Treatment Post test Tahap Pelaksanaan Pertemuan 3 Pretest Treatment Post test Tahap Akhir Pengolahan Data Kesimpulan Pembuatan Laporan Gambar 3.1 Diagram Alur Proses Penelitian

22 3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti dan mengumpulkan data data selama penelitian dilakukan. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah kognitif sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk pengambilan data hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. 3.5.1 Instrumen Tes Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal pretest dan lembar soal posttest 1. Lembar soal pretest (tes awal sebelum mendapat perlakuan) Soal soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas dan realibilitasnya. 2. Lembar soal posttest (tes akhir setelah mendapat perlakuan) Soal soal yang diberikan diambil dari bank soal yang sudah teruji validitas dan realibilitasnya. 3.5.2 Instrumen Observasi Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Untuk instrumen observasi tidak dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebegai berikut: a. Pengukuran Ranah Afektif Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010:178) adalah: 1. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya. 2. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik.

23 3. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik. 4. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud, 1983:2). Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.2 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria Disiplin, Komunikatif, Rasa ingin tahu, Toleransi, Kerja keras, Kreatif, Tanggung jawab 80 100 66 79 56 65 40 55 30 39 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal (Arikunto, 2010:245) Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.3 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif Jumlah No. Nama Siswa Aspek yang dukur Nilai Skor Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

24 (Arikunto, 2010:183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Arikunto, 2010:183) b. Pengukuran Ranah Psikomotor Menurut Arikunto (2010:180), pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti pada penilaian ranah afektif. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.4 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria Mengenal fungsi dan jenis, pemasangan, dan setup periferal computer 80 100 66 79 56 65 40 55 30 39 Baik Sekali Baik Cukup Kurang Gagal (Arikunto, 2010:245)

25 Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.5 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor Jumlah No. Nama Siswa Aspek yang diukur Nilai Skor Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus: (Arikunto, 2010:183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Arikunto, 2010:183) 3.6 Pengujian Instrumen Pengujian instrument terdiri dari uji validitas, reliabelitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal tes. 3.6.1 Validitas Sugiyono (2010:172) menyatakan bahwa hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid, artinya berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

26 Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson: ( )( ) * ( ) +* ( ) + (Arikunto, 2011:72) Keterangan : r xy X Y n : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan : Jumlah skor tiap siswa pada setiap item soal : Jumlah skor total tiap siswa : Banyaknya siswa Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas dengan mengacu pada tabel harga kritik dari r Product-Moment. Selanjutnya apakah nilai koefisisen korelasi valid atau tidak, maka harus dilakukan uji signifikasi. Uji signifikasi dihitung melalui uji t pada taraf nyata tertentu dengan derajat bebas n-2. Rumusnya sebagai berikut: (Sudjana, 2010:146) Keterangan : t : t hitung r : Koefisien korelasi n : Banyaknya siswa Kemudian hasil perolehan t hitung dibandingkan dengan t tabel pada derajat kebebasan (dk) = n 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila t hitung t tabel, maka item soal dinyatakan valid. 3.6.2 Realibitas Realibilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Aikunto, 2011:90). Sugiyono (2009:172) menambahkan bahwa Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

27 Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson 20 (K-R 20): ( ) ( ) (Sugiyono, 2007:359) Keterangan: r i k p : Reliabilitas tes secara keseluruhan : jumlah item dalam instrumen : Proporsi subjek yang menjawab benar q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 p) Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q s t 2 : Varians total Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus: n = jumlah responden Dimana: ( ) (Sugiyono, 2007:361) (Sugiyono, 2007:361) Keterangan: X t 2 = Jumlah skor setiap siswa Selanjutnya harga r i dibandingkan dengan r tabel. Apabila r i > r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila r i < r tabel, instrumen dinyatakan tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.4 berikut:

28 Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 1,00 0,61 0,80 0,41 0,60 0,21 0,40 0,00 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Cikup Rendah Sangat Rendah (Arikunto, 2011:75) 3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2011:207). Taraf kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui taraf kesukaran soal yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus: (Arikunto, 2011:208) Keterangan : P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan seperti pada tabel berikut Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kesukaran Indeks Kesukaran (P) Klasifikasi 1,00 0,30 Soal Sukar 0,31 0,70 Soal Sedang 0,71 1,00 Soal Mudah (Arikunto, 2011:210)

29 3.6.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2011: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi (D). Untuk mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus berikut: (Arikunto, 2011:213) Keterangan : D : Daya Pembeda B A B B J A J B : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta tes kelompok atas : Banyaknya peserta tes kelompok bawah Adapun kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut Tabel 3.8 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kualifikasi 0,00 0,20 0,21 0,40 0,41 0,70 0,71 1,00 Negatif Jelek (poor) Cukup (satisfactory) Baik (good) Baik Sekali (excellent) Tidak Baik, Harus Dibuang (Arikunto, 2011:218) Butir-butir soal yang baik adalah butir butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi 0.4 sampai 0.7 (Arikunto, 2011:218).

30 3.7 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan maka dilakukan teknik pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti, antara lain: 1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari kegiatan studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Fungsi Periferal dan Instalasi PC. 2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet dan sumber lainnya. 3. Tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau test akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan atau peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan media video sebagai media pembelajaran. 4. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu sukar (sugiyono, 2011:145). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

31 3.8 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2010:207). Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. 3.8.1 Analisis Data Pretest, Posttest, dan Gain Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya media video sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data : 1. Pemeriksaan hasil tes dan penilaian. Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. 2. Menghitung gain semua subjek penelitian (siswa) Gain adalah selisih antara nilai posttest dan nilai pretest. Secara matematis dituliskan sebagai berikut: (Hake, 1999) Kriteria skor gain ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini Tabel 3.9 Kriteria skor gain ternormalisasi Batasan Kategori g > 0,7 Tinggi 0,3 < g < 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah (Hake, 1999)

32 3. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan Nilai rata-rata (mean) dari gain untuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus: (Hake, 1999) Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas yang telah diberi treatment (kelas eksperimen). 3.8.2 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan chi-kuadrat. Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ 2 ). Menurut Sugiyono (2007:79) uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A). (a) 34,13% 34,13% 13,53% 13,53% 2,7% 2,7% (b)?????? Gambar 3.2 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2007: 80) Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1. Menentukan rentang skor (r) Rentang (r) = data terbesar data terkecil (Sudjana, 2005:47)

33 2. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus Sturgess yaitu: k = 1 + (3.3) log n (Sudjana, 2005:47) Keterangan: k : banyaknya kelas interval yang dicari n : banyaknya data 3. Menentukan panjang kelas interval (Sudjana, 2005:47) 4. Membuat tabel distribusi frekuensi Tabel 3.10 Tabel Distribusi Frekuensi Interval f i x i x i ² f i. x i fi. x i ² Keterangan: f i : Frekuensi/jumlah data hasil observasi x i : nilai tengah 5. Menghitung nilai mean (rata rata) nilai siswa dari distribusi frekuensi Keterangan: X i f i : rata rata nilai : tanda kelas interval : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas X i : jumlah frekuensi : jumlah dari hasil perkalian f i dan X i 6. Menghitung simpangan baku atau Standar Deviasi (SD) (Sudjana, 2005:70), - (Sudjana, 2005:93) 5. Menghitung frekuensi yang diharapkan (f h ) 6. Menghitung harga chi-kuadrat ( χ 2 ).

34 Memasukkan harga-harga f h kedalam tabel kolom f h, sekaligus menghitung harga-harga (f o f h ) dan ( ) dan menjumlahkannya. Harga ( ) merupakan harga chi-kuadrat ( χ 2 ). Tabel 3.11 Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data dengan Chi Kuadrat ( ) Interval f o f h f o f h (f o f h ) 2 7. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan, jika : a. Taraf signifikasi 5% b. Derajat kebebasan (dk = k 1) c. hitung tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal 3.8.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Ranah Kognitif H 0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap dapat meningkatkan hasil belajar jika gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama dengan 30%. H a : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak dapat meningkatkan hasil belajar jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa kurang dari 30%. H 0 : ρ 30% H a : ρ < 30% 2. Hipotesis Ranah Afektif

35 H 0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa lebih besar atau sama dengan 80,0. H a : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa kurang 80,0. H 0 : µ 80 H a : µ < 80 3. Hipotesis Ranah Psikomotorik H 0 : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap efektif jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa lebih besar atau sama dengan 80,0. H a : Penggunaan media video sebagai media pembelajaran dianggap tidak efektif jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor siswa kurang 80,0. H 0 : µ 80 H a : µ < 80 Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. H 0 berbunyi lebih besar atau sama dengan ( ) dan H a berbunyi lebih kecil (<), maka uji hipotesis dilakukan adalah uji pihak kiri.adapun langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan uji pihak kiri adalah: 1. Menghitung rata-rata data 2. Menghitung simpangan baku (s) (Sudjana, 2005:67) Keterangan : x i : nilai pada tiap siswa : nilai rata-rata (Sugiyono, 2012:57)

36 n : jumlah siswa s : simpangan baku 3. Menghitung harga t (Sugiyono, 2012:96) Keterangan : t : nilai t yang dihitung (t hitung ) : nilai rata-rata μ 0 s n : nilai yang dihipotesiskan : simpangan baku sampel : jumlah anggota sampel 4. Melihat harga t tabel 5. Menggambar kurva t tabel Daerah penolakan H 0 α Daerah penerimaan H 0 Gambar 3.3 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012:100) 6. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat (t tabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri). 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

37 Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan : apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H 0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H 0 diterima dan Ha ditolak. t hitung t tabel, berarti H 0 diterima t hitung < t tabel, berarti H 0 ditolak