PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2018 Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Drs. SANYOTO, MM Pacitan, 28 Pebruari 2017
Pendahuluan 1. Undang-Undang Desa telah menempatkan desa sebagai ujung tombak pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan diberikan kewenangan dan sumber dana yang memadai agar dapatmengelola potensi yang dimiliki. 2. Hasil evaluasi setelah 3 (tiga) tahun berjalan Dana Desa telah menghasilkan sarana dan prasarana yang bermanfaat bagi masyarakat (jalan, jembatan, sambungan air bersih, unit tambatan perahu, unit PAUD, Polindes, sumur, pasar desa, drainase irigasi, posyandu, embung dsb. 3. Kesempatan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan -> pelatihan dan pemasaran kerajinan masyarakat, BUMdesa, kawasan wisata dansebagainya.
4. Hasil evaluasi juga menurunyya ketimpangan perdesaan, menurunnya jumlah penduduk miskin dan pengelolaan dengan melibatkan masyarakat secara swakelola. 5. Meningkatkan dan menyempurnakan pengelolaan Dana Desa yang efektif, efisien dan akuntabel sehingga diperlukan penguatan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia baik aparatur pemerintah desa, masyarakat, tenaga pendamping desa serta transparansi dan pengawasan. 6. Nawa Cita ke-3 yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan Desa dalam kerangka NKRI
Tujuan UU Desa Pemerintahan: Efektif, profesional, transparan dan akuntabel Pemberdayaan: kesadaran, kapasitas dan prakarsa lokal Desa kuat, maju, mandiri, demokratis dan sejahtera Pembangunan: peningkatan kualitas hidup manusia, penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan Kemasyarakatan: kerukunan, kegotong royongan, solidaritas, swadaya, kebersamaan
KONDISI TINGKAT PERKEMBANGAN DESA 1. Klasifikasi Tingkat Perkembangan Desa berdasar Permendagri No: 12 Tahun 2007 tentang profil desa di Kabupaten Pacitan sampai saat ini sebagai berikut: Swakarya Swasembada : : 110 desa 56 desa 2. Status Kemajuan dan Kemandirian Desa berdasarkan SK Kemedes, PDTT No. 030 Tahun 2016 sbb: Desa Mandiri : 1 desa Desa Maju : 41 desa Desa Berkembang: 106 desa Desa Tertinggal : 18 desa
SIKLUS KEUANGAN DESA Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Penatausahaan Pelaporan Pertanggung jawaban RPJM Desa RKP Desa APB Desa PB/J, Pajak BKU, SPJ dll Laporan bulanan, Semesteran dan Tahunan LKPJ ke BPD LPPD IPPD
APBDES ADALAH... Pengejawantahan dari perencanaan yang telah dibuat Bagian akhir dari sebuat perencanaan Bagian awal dari realisasi kegiatan APBDes DALAM PERENCANAAN Penghubung antara mimpi dengan kenyataan, antara visi dengan capaian, antara perencanaan dengan pelaksanaan Dasar untuk melaksanakan belanja 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa 2 Rencana Kerja Pemerintah Desa 3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
HUBUNGAN RPJM DESA, RKP DESA DAN APB DESA Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) MEKANISME PENYUSUNAN APBdes CATATAN: 1. RPJMDesa merupakan Dokumen yang memuat Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP) dalam kuriun waktu 6 tahun 2. RKP tidak boleh keluar dari RPJM Desa, kecuali : a. Peristiwa khusus b. Perubahan mendasar kebijakan pemerintah 3. RKP Desa menjadi dasar penetapan APB Desa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
STRUKTUR APBDes PENDAPATAN Pendapatan Asli Desa, Pendapatan Transfer Pendapatan Lain-Lain BELANJA Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Pelaksanaan Pembangunan Desa Pembinaan Kemasyarakatan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Belanja Tak Terduga PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan
PRINSIP PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA PERMENDES 19 TAHUN 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018 1. KEWENANGAN, harus mengacu pada kewenangan desa 2. 3. 4. KEADILAN, dengan mengutamakan hak atau kepentingan seluruh warga desa tanpa membeda-bedakan; (Inklusif) KEBUTUHAN PRIORITAS, dengan mendahulukan kepentingan Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa; dan TIPOLOGI DESA, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2018 PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN DESA SANGAT TERTINGGAL/ TERTINGGAL DESA BERKEMBANG DESA MAJU/MANDI RI Penyediaan Sarana Prasarana Dasar sarana prasarana dasar Pembentukan usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk unggulan Pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan sosial dasar dan lingkungan penguatan usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi untuk ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada kebijakan satu Desa satu produk unggulan Peningkatan kualitas pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan sosial dasar dan lingkungan Perluasan/ekspansi usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi untuk ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada kebijakan satu Desa satu produk unggulan 1) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa; 2) Pengembangan kapasitas masyarakat Desa; 3) Pengembangan ketahanan masyarakat Desa; 4) Pengembangan sistem informasi Desa; 5) Dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas; 6) Dukungan Permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama; 7) Dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya; 8) Dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup; 9) Pengembangan kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga; 10) Dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, penanganan bencana alam serta penanganan kejadian luar biasa lainnya; 11) Bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan analisa kebutuhan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.
PROGRAM PRIORITAS 2018 PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DESA (PRUDES) EMBUNG DESA KEMITRAAN BUMDES SARANA OLAHRAGA DASAR PENETAPAN PROGRAM PRIORITAS 1. Meskipun kemiskinan di desa cenderung menurun, namun jumlah penduduk miskin di perdesaan masih cukup tinggi. 2. Guna mengatasi persoalan ketimpangan antara desa dan kota, kegiatan pengembangan ekonomi perdesaan harus lebih diintensifkan. 3. Strategi pembangunan ekonomi padat tenaga kerja dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta untuk mengurangi jumlah pengangguran di desa.
SINERGI PENGGUNAAN DANA DESA DAN PROGRAM PRIORITAS KEMENDESA MEMENUHI KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA BERDASARKAN HASIL MUSYAWARAH DESA SESUAI DENGAN PEDOMAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA PENGGUNAAN DANA DESA PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN MENDUKUNG PROGRAM PRIORITAS KEMENDESA JIKA DISEPAKATI DALAM MUSYAWARAH DESA KEMITRAAN BUMDES EMBUNG DESA SARANA OLAHRAGA
1 2 3 4
PAGU ALOKASI DANA DESA 2015 2016 2017 2018 Rp. 77.120.053.330,- Rp. 86.281.014.081,- Rp. 87.746.264.349,- Rp. 86.000.000.000,-
Dalam Juta BESARAN PAGU ALOKASI DANA DESA PER DESA 14 12 126 Desa 126 Desa 53 Desa 157 Desa 10 27 Desa 8 6 13 Desa 13 Desa 13 Desa Serie s 1 Serie s 2 4 2 0 2015 2016 2017 2018 301 s.d 400 200 s.d 300 701 s.d 800 601 s.d 700 500 s.d 600 9 desa 701 s.d 800 <700
PAGU DANA DESA TAHUN 2015 2016 2017 2018 ANGGARAN Rp. 46.754.834.000,- Rp. 104.921.170.000,- Rp. 134.532.774.000,- Rp. 125.652.536.000,-
Dalam Juta BESARAN PAGU DANA DESA PER DESA 14 12 126 Desa 126 Desa 53 Desa 70 Desa 10 13 Desa 61 Desa 8 Series 1 6 13 Desa 13 Desa 27 Desa 35 Desa Series 2 Series 3 4 2 0 2015 2016 2017 2018 301 s.d 400 200 s.d 300 701 s.d 800 601 s.d 700 500 s.d 600 600-700 701 s.d 800 801 s.d 1000
REFORMULASI PENGALOKASIAN DANA DESA Melakukan penyempurnaan formula pengalokasian melalui : meningkatkan bobot variabel jumlah penduduk miskin; mengurangi proporsi AD dan menambah proporsi AF; memberikan afirmasi kepada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal yang mempuyai jumlah penduduk miskin (JPM) tinggi 2017 2018 DANA DESA PER DESA DANA DESA PER DESA 90% Alokasi Dasar 10 % Formula 77% Alokasi Dasar 3% Alokasi Afirmasi 20% Alokasi Formula 25% x JP Desa 35% x JPM Desa 10% x LW Desa 30% x IKG Desa Sangat Tertinggal Desa Tertinggal Yang termasuk dalam kelompok desa dengan JPM tinggi Desa Tertinggal = 9.013 Desa Desa Sangat Tertinggal = 1.613 Desa 10% x JP Desa 50% x JPM Desa 15% x LW Desa 25% x IKG AA per Desa = (3% Pagu DD) / {(2 * DST) + (1 * DT)} 1919
BIDANG PEMBERDAYAAN Permendes 19 tahun 2018 pasal 7 Ayat 2 huruf g berbunyi Dukungan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Alam dan Penanganannya Bentuk kegiatan PENGUATAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DESA DALAM MENGHADAPI BENCANA SERTA KEJADIAN LUAR BIASA LAINNYA YANG MELIPUTI : PENYEDIAAN LAYANAN INFORMASI TENTANG BENCANA ALAM PELATIHAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM PELATIHAN TENAGA SUKARELAWAN UNTUK PENANGANAN BENCANA ALAM, DAN PENGUATAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT LAINNYA SESUAI DENGAN KEBUTUHAN DAN KONDISI DESA YANG DIPUTUSKAN DALAM MUSYAWARAH DESA
BELANJA DALAM KEADAAN DARURAT (KD) / KEADAAN LUAR BISA (KLB) (PERMENDAGRI 113/2014, PS. 17 ) DLM KD/ KLB, PEMDES DAPAT MELAKUKAN BELANJA YANG ANGGARANNYA BELUM TERSEDIA B E B E R A P A HAL TTG KD/ KLB MAKNA CONTOH PENYEBAB INSTRUMEN PENETAPAN KD/ KLB ADALAH KEADAAN YANG SIFATNYA TIDAK BIASA ATAU TIDAK DIHARAPKAN BERUL2ANG DAN/ ATAU MENDESAK ANTARA LAIN: BENCANA ALAM, SOSIAL (?) KERUSAKAN SARANA DAN PRASARANA KARENA KLB (?) / WABAH DENGAN KEPUTUSAN BUPATI LETAK ANGGARAN DALAM BELANJA TAK TERDUGA 21