BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sekolah menengah pertama, bahkan di beberapa wilayah jawa tengah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: KARTONO NIM P

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PADA SISWA PUTRA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Penjaskesrek. Disusun Oleh : EBTA RAHARJA PUTRA

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. belajar tertentu memberikan prestasi belajar yang baik. Untuk mendapat hasil

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

I. PENDAHULUAN. Melalui penjas yang diarahkan dengan baik, anak-anak akan mengembangkan

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

S K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB 1 PEDAHULUAN. lebih baik. belakangan ini olahraga bola basket diajarkan pada kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

SKRIPSI. Oleh : HEPI SANTOSA NPM

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

SKRIPSI. Disusun oleh : CANDI OMEGA SETIAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun oleh : SURYADI NIM

Unnes Journal of Sport Sciences

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

Kata kunci: hubungan tinggi badan, kekuatan otot lengan, power tungkai, kemampuan tembakan free throw

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB II KAJIAN TEORITIS. maka ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang permainan bola basket.

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

Abd. Hamid Latihan Push up dan Latihan Harvard Step-up Test, Kemampuan Jump shoot

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan artinya bahwa melalui

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS DAN WEIGHT TRAINING DENGAN METODE PYRAMID SYSTEM TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PEMAIN BASKET

PERBEDAAN LATIHAN SET-SHOOT DAN JUMP-SHOOT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING PADA PERMAINAN BOLA BASKET SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 GORONTALO

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEDIUM SHOOT PESERTA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar yang berlangsung di sekolah bersifat formal, dirancang dan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

2015 PENGARUH GAWANG MINI TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi bangsa Indonesia dibidang olahraga saat ini belum dapat memberikan

Disusun Oleh: Claudia Mutiara Putri NIM

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

KONTRIBUSI FAKTOR FISIK, TEKNIK, DAN PSIKIS TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW BOLA BASKET

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permainan bola basket di Indonesia sudah mulai dikenalkan sejak jenjang pendidikan sekolah menengah pertama, bahkan di beberapa wilayah jawa tengah permainan bola basket sudah dipelajari sejak sekolah dasar. Permainan bola basket mempunyai tujuan memasukkan bola sebanyak mungkin ke keranjang lawan serta menahan lawan agar tidak memasukan bola ke keranjang sendiri dengan cara lempar, tangkap, menggiring, dan menembak. Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu baik putra maupun putri yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain dengan luas lapangan 28m x 15m dengan alas yang terbuat dari tanah, lantai yang dikeraskan, atau papan (Dedi Sumiyarsono, 2002: 1). Dalam permainan bola basket ada beberapa gerak dasar yang perlu dikuasai, yaitu shoot (menembak), passing (mengumpang), dan dribble (menggiring bola) (Yandika Fefrian Rosmi, 2015: 4; Rajinikumar, 2015: 2). Teknik yang sangat dominan dalam permainan bola basket adalah teknik shoot (menembak), karena kemenangan suatu tim diukur melalui pengumpulan angka atau poin terbanyak (Noris Alim K, 2014). Shoot (menembak) adalah segala usaha memasukkan bola ke dalam ring (basket) untuk memperoleh poin (Yandika Fefrian Rosmi, 2015: 2). Shoot (menembak) dibagi menjadi dua yaitu tembakan lapangan dan tembakan hukuman (Noris Alim K, 2014: 3). Tembakan lapangan merupakan tembakan yang 1

2 dilakukan dalam penyerangan oleh tim dalam suatu permainan seperti jump shoot, lay up shoot, set shoot, hook shoot, dan semua macam gerakan dengan upaya memasukkan bola ke ring (Yandika Fefrian Rosmi, 2015: 2). Sedangkan tembakan hukuman adalah tembakan yang diberikan kepada pemain karena pemain lawan melakukan kesalahan dan diputuskan oleh wasit untuk dikenakan free throw. Free throw adalah tembakan yang disebabkan jika foul dilakukan terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak. Tembakan bebas bisa membantu dalam penyerangan untuk menambahkan poin dalam skor tim dengan strategi yang tepat, sebuah tim bisa memenangkan sebuah pertandingan. Hal tersebut sama seperti apa yang diungkapkan oleh Kosasih (2009: 10) yang menyatakan bahwa tembakan free throw sangat menentukan kemenangan atau kekalahan di dalam pertandingan, karena tidak ada gangguan dari pihak lawan, maka seorang pemain dapat dengan bebas melakukan shooting ke ring. Kemampuan yang dimiliki setiap individu dalam melakukan tembakan bebas berbeda beda, hal ini dapat mempengaruhi hasil tembakan. Tembakan bebas merupakan salah satu teknik dasar yang perlu dipelajari secara baik dan benar serta di tingkatkan dengan latihan intensif. Observasi dilakukan di SMA MUH 2 Boja dengan memberikan tes free throw, lay up, dan underring. Diambil siswa ekstrakulikuler bola basket 14 siswa dengan pelatihan satu minggu 3 kali untuk mengikuti tes tersebut. Tes free throw dilakukan sebanyak 20 kali percobaan, tes lay up dilakukan 8 kali percobaan, dan

3 tes underring dilakukan selama 30 detik. Kriteria penilaian masing-masing tes adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Kriteria Nilai Free Throw, Lay Up, dan Underring Kriteria Norma Nilai Free Throw Lay Up Underring Sangat Tinggi 16 20 9 < 10 < Tinggi 11 15 6 8 7 9 Rendah 6 10 3 5 4 6 Sangat Rendah 0 5 < 5 < 3 Berdasarkan hasil observasi peneliti menemukan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan free throw masih rendah dibandingkan dengan kemampuan lay up dan underring lainnya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Hasil Rata-Rata Tes Free Throw, Lay Up, dan Underring Nama Free Throw Lay Up Undering nilai Kriteria nilai kriteria nilai kriteria Fajar wahyu 7 Rendah 7 tinggi 11 sangat tinggi Fatahrir 10 Rendah 7 tinggi 13 sangat tinggi M.Akbar 9 Rendah 6 tinggi 11 sangat tinggi Rendy P 8 Rendah 6 tinggi 10 sangat tinggi Aditya R 10 Rendah 7 tinggi 12 sangat tinggi Gunawan H 7 Rendah 6 tinggi 10 sangat tinggi Tabel 1.2 menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan gerakan dasar free throw masih kurang apabila dibandingkan dengan kemampuan lay up dan underring. Berdasarkan informasi dari pelatih ekstrakurikuler bola basket, pelaksanan program latihan free throw diberikan porsi yang sama dengan latihan teknik shooting lainnya seperti latihan lay up dan under basket. Apabila diamati berdasarkan sarana dan prasarana yang tersedia, maka sudah layak digunakan untuk ekstrakurikuler bola basket seperti lapangan yang sesuai dengan standar, ring yang hampir menyerupai peraturan, dan jumlah bola yang sudah

4 mencukupi. Hal ini mengindikasikan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi teknik free throw selain program latihan yang sudah diberikan oleh pelatih. Menurut Hal Wissel (2009: 46) menyatakan bahwa secara teknik, kunci pokok dalam melakukan tembakan adalah pola gerakan (dasar mekanika) shooting tersebut. Dasar mekanika dalam melakukan tembakan antara lain: pandangan, keseimbangan, posisi tangan, pengaturan siku, irama tembakan, dan pelaksanaan. Kondisi fisik setiap pemain juga berpengaruh dalam keberhasilan seseorang dalam melakukan free throw, diantaranya tinggi badan, kekuatan, koordinasi, power, keseimbangan. Selain itu ada beberapa hal lain yang berpengaruh yaitu mencakup mental, konsentrasi, dan pengaruh penonton disekitarnya. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Permainan bola basket mempunyai daya tarik tersendiri dibandingkan olahraga permainan lainnya, antara lain : 1) Di dalam olahraga permainan bola basket terdapat beberapa unsur komponen kondisi fisik. 2) Dalam olahraga permainan bola basket terdapat beberapa nilai-nilai yaitu, pedagogis, fisiologis, dan sosiologis. 3) Olahraga bola basket membutuhkan pemikiran yang cepat dan tepat dalam menyelesaikan suatu permasalahan. 4) Di dalam olahraga ini disamping faktor kondisi fisik, masih terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi antara lain : teknik, keterampilan. Dengan dasar pemikiran diatas maka penulis melakukan penelitian dengan

5 judul Sumbangan kekuatan otot lengan, kekuatan otot togok, terhadap hasil tembakan hukuman pada permainan bola basket. Adapun yang mendasari peneliti untuk mengambil tema dan judul tersebut adalah: 1) Kekuatan otot lengan memiliki peranan yang sangat besar untuk menunjang kemampuan menembak hukuman. 2) Kekuatan otot tungkai penting untuk menunjang kemampuan menembak hukuman. Faktor kedua yang mempengaruhi free throw shoot adalah kekuatan otot lengan. Kekuatan otot lengan juga sangat dibutuhkan pada saat melakukan tembakan. Kekuatan otot adalah komponen yang penting karena merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik (Harsono, 2009: 177). Hal senada menurut Ismaryanti (2008: 111) menyatakan bahwa kekuatan adalah kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Jadi otot akan mencapai kekuatan maksimal bila suatu otot berulang-ulang dilatih secara lebih dari yang biasa dilatihkan pada otot tersebut. Kekuatan otot yang baik akan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi tubuh dan teknik yang dibutuhkan dalam melakukan free throw shoot, karena dengan kekuatan otot lengan yang besar maka akan menjadi daya dorong agar bola dengan mudah mencapai ring basket. Berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih ekstrakurikuler diperoleh informasi bahwa selain memberikan latihan dasar bola basket pelatih juga memberikan porsi latihan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan siswa dengan berbagai metode. Namun, kenyataannya masih jauh dari harapan dikarekan latihan

6 kekuatan tidak dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini berdampak pada hasil free throw shoot yang dilakukan di akhir sesi latihan. Tabel 1.3 Hasil rata-rata uji coba free throw shoot di akhir sesi latihan Nama Free Throw nilai Kriteria Fajar Wahyu 1 sangat rendah Fatahrir 2 sangat rendah M.Akbar 4 sangat rendah Rendy P 4 sangat rendah Aditya R 3 sangat rendah Gunawan H 2 sangat rendah Tabel 1.3 menunjukkan bahwa kelelahan otot pasca latihan dapat mempengaruhi hasil free throw shoot. Walapun pelatih memberikan latihan kekuatan otot dengan berbagai metode, tetapi pelatih belum pernah memberikan sebuah tes kekuatan khususnya kekuatan otot lengan. Hal ini menarik bagi peneliti untuk mengkaji lebih tentang faktor kekuatan otot lengan terhadap kemampuan free throw shoot. Hasil percobaan tes free throw shoot pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket dengan diberikan gangguan oleh temannya. Dapat dilihat pada tabel 1.4. Tabel 1.4 Hasil rata-rata ujicoba free throw shoot dengan diberikan gangguan Nama Free Throw Sekolah nilai kriteria Fajar Wahyu 1 sangat rendah Fatahrir 5 sangat rendah M.Akbar 7 rendah Rendy P 4 sangat rendah Aditya R 5 sangat rendah Gunawan H 3 sangat rendah

7 Tabel 1.4 menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket mudah terpengaruh oleh gangguan dari luar ketika melakukan free throw shoot, sehingga hasil tembakan free throw shoot rendah. Di sisi lain, menurut pelatih ekstrakurikuler bola basket menjelaskan bahwa belum pernah diadakannya tes konsentrasi sehingga belum diketahui seberapa besar kemampuan konsentrasi. Informasi lainya yakni belum pernah pelatih membuat program latihan shooting yang dikaitkan dengan faktor konsentrasi. Hal ini menjadi menarik bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam faktor konsentrasi terhadap kemampuan free throw shoot. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, maka perlu dilakukan sebuah kajian untuk mengalisis kontribusi kekuatan otot lengan dan kekuatan otot tungkai terhadap hasil free throw shoot siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket SMA MUHI 2 BOJA. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Masih rendahnya siswa dalam melakukan free throw shoot bola basket, karena siswa masih dipengaruhi oleh berbagai faktor. 2. Belum diketahuinya metode yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot lengan. 3. Belum pernah diadakannya tes kekuatan otot lengan, dan kekuatan otot tungkai yang diberikan kepada siswa. 1.3 Pembatasan Masalah

8 Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis Kekuatan Otot Lengan, dan Kekuatan Otot Tumgkai terhadap Hasil Free Throw Shoot Pada Ekstrakurikuler Bola Basket SMA MUHI 2 Boja. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan cakupan masalah, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap hasil free throw shoot pada ekstrakurikuler bola basket SMA MUH 2 Boja? 2. Seberapa besar kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil free throw shoot pada ekstrakurikuler bola basket SMA MUH 2 Boja? 3. Seberapa besar kontribusi kekuatan otot lengan dan otot tungkai terhadap hasil free throw shoot pada ekstrakurikuler bola basket SMA MUH 2 Boja? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kontribusi otot tungkai terhadap hasil free throw shoot pada ekstrakurikuler bola basket SMA MUH 2 Boja. 2. Menganalisis kontribusi kekuatan otot lengan terhadap hasil free throw shoot pada ekstrakurikuler bola basket SMA MUH 2 Boja. 3. Menganalisis kontribusi kekuatan otot lengan dan otot tungkai terhadap hasil free throw shoot pada ekstrakurikuler bola basket SMA MUH 2 Boja.

9 1.6 Manfaat Masalah 1.6.1 Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberikan bahan masukan bagi kepala sekolah, guru penjas, pelatih ekstrakurikuler, siswa, dan memberikan tambahan informasi bagi pembaca. 1.6.2 Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini bermanfaat sebagai berikut: 1. Bagi pelatih. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan free throw shoot. 2. Bagi atlet/siswa Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai ukuran untuk mengetahui kekuatan otot lengan, otot tungkai, dan free throw shoot. 3. Bagi peneliti lain. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan untuk penelitian terkait.