PERATURAN DESA NGLINGGI NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NGLINGGI Menimbang : a. Bahwa dengan adannya otonomi daerah, maka dipandang perlu ada peningkatan potensi sumber daya untuk menunjang pendapatan asli desa dan kesejahteraan masyarakat; b. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi desa maka perlu didirikan Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa Tegalampel tentang BUMDes. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Klaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tenatng Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan-Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 tahun 2004 tentang pemerintah Daerah menjadi Undang- Undang ( Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 108, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548 ); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
6. Peraturan daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 tahun 2006 tentang Badan Permusyawaratan Desa; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 3 tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan dan Pengelolaan Bdan Usaha Milik Desa. 8. Peraturan daerah nomor 21 tahun 2013 tentang pedoman Tata Pelaksanaan Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Memperhatikan : Hasil Rapat bersama Pemerintah Desa Nglinggi dan Badan Permusyawaratan Desa Nglinggi pada tanggal 10 Juni 2016 Menyusun peraturan desa tentang pendirian BUMDes DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAB PERMUSYAWARATAN DESA Dan KEPALA DESA Memutuskan PERATURAN DESA TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA Menetapkan BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Klaten 2. Pemerintah daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai Unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Klaten. 4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten 5. Camat adalah Camat di Kabupaten Klaten 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilik batas-batas wilayah yang berweenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasakan asal-usul dana dat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalm sistem pemerintah negara kesatuan Republik Indonesia 7. Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan republik Indonesia 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa
9. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Kabupaten Klaten 10. Badan Permusyawaratn Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah lembaga yang merupakan unsur penyelenggara pemerintah desa 11. Pemerintah desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdassarkan asal-usul adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara kesatuan Republik Indonesia. 12. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes adalah Badan usaha yang didirikan oleh Desa dalam rangka meningkatkan pendapatan desa. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2 1. Maksud pembentukan BUMDes guna mendorong/menampung seluruh kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat/budaya setempat, maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat melalui program/proyek pemerintah dan pemerintah daerah 2. Sebagai usaha desa pembentukan BUMDes bertujuan untuk : a. Mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat desa b. Meningkatkan kreativitas dan peluang usaha desa yang berpenghasilan rendah c. Mendorong berkembangnya usaha mikro sektor informal untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di desa yang terbebas dari pengaruh renaernir 3. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui BUMDes, mempunyai sasaran : a. Terlayaninya masyarakat desa dalam mengembangkan usaha produktif b. Tersediannya media beragam usaha dalam menunjang perekonomian masyarakat Desa dan kebutuhan masyarakat BAB III PEMBENTUKAN Pasal 3 1. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa dapat memebentuk BUMDES 2. Pembentukan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) ditetapkan dengan peraturan desa. 3. Nama BUMDes adalah Nglinggi Mandiri berkedudukan di Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten 4. Operasional BUMDes dilaksanakan melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sekurang-kurangnya memuat : a. Nama, tempat kedudukan, dan Jangka Waktu b. Dasar, azas, maksud dan tujuan c. Usaha dan pelaksana operasional d. Kepengurusan e. Tugas, wewenang, kewajiban dan hak pengurus f. Permodalan g. Kerjasama dengan pihak ketiga h. Pembinaan dan pengawasan i. Pertanggungjawaban dan laporan akhir
j. Penyelesaian masalah k. Penutup 5. BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbentuk badan hukum 6. Pembentukan badan Hukum BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaksanakan dengan memperhatikan kesiapan BUMDes 7. Apabila kesiapan BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (5) belum memadai, BUMDes berbentuk lembaga usaha yang dikelola oleh desa. BAB IV BENTUK BUMDes DAN KEGIATAN USAHA Pasal 4 1. Bentuk badan hukum BUMDes sebagaimaan dimaksud dalam pasal 3 ayat (5) dapat berupa koperasi, usaha dagang, atau dalam bentuk hukum lain sesuai dengan kondisi dan kemampuan desa. 2. BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan usaha desa yang dikelola terpisah dengan pemerintah desa 3. Usaha Desa sebagaimana tersebut pada ayat (2) meliputi kegiatan usaha : a. Pertanian (pangan, perikanan, peternakan, perkebunan) b. Perdagangan dan Jasa Keuangan c. Pariwisata d. Bank Sampah e. Dan usaha lain yang sesuai dengan kemampuan desa. BAB IV BENTUK BUMDes DAN KEGIATAN USAHA Pasal 4 1. Bentuk badan hukum BUMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (5) dapat berupa koperasi, usaha dagang, atau dalam bentuk hukum lain sesuai dengan kondisi dan kemampuan desa. 2. BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan usaha desa yang dikelola terpisah dengan pemerintah desa 3. Usaha Desa sebagaimana tersebut pada ayat (2) meliputi kegiatan usaha : a. Jasa Keuangan Mikro b. Jasa Angkutan/Transportasi c. Jasa Listrik Desa d. Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa e. Perdagangan umum f. Asribisnis hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan g. Industri kecil/home insudtry, industri kreatif dan kerajinan rakyat h. Jasa usaha wisata sesuai dengan undang-undang pariwisata no 10 tahun 2009 i. Jasa kontruksi, dan real estate/property j. Dan usaha lain yang sesuai dengan kemampuan desa
BAB V PERMODALAN Pasal 5 1. Modal BUMDes dapat berasal dari : a. Pemerintah desa b. Tabungan masyarakat c. Bantuan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan atau pemerintah kabupaten d. Pinjaman e. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan f. Hibah 2. Modal BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kekayaan desa yang dipisahkan dan dikelola secara terpisah oleh BUMDes. BAB VI PENGURUS Pasal 6 1. Pengurus BUMDes terdiri dari penasehat dan pelaksana Operasional 2. Penasehat sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) secara ex officio dijabat oleh kepala desa 3. Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perorangan yang diangkat dan dihentikan oleh kepala desa 4. Pelaksana operasional sebagiaman dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Warga desa yang mempunyai jiwa wirausaha b. Menjadi warga di desa yang bersangkutan dibuktikan dengan KTP sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun c. Berkepribadian yang baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, dan penuh perhatian terhadap perekonomian desa d. Pendidikan minilam Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 5. Susunan keanggotaan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa Pasal 7 1. Selain pengurus BUMDes sebagiamana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakat dan kemampuan desa dalam BUMDes dapat dibentuk badan Pengawas.
2. Badan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Desa Pasal 8 Pengurus BUMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) dapat diberhentikan apabila : a. Telah selesai masa baktinnya b. Meninggal Dunia c. Mengundurkan Diri d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan usaha e. Diberhentikan karena tidak melaksanakan tugas selama 1 bulan berturutturut f. Melakukan tindakan tercela dan merugikan BUMDes g. Sakit keras yang kemungkinan kecil untuk sembuh h. Habis masa jabatan i. Dipidana dengan ancaman 5 (lima) tahun penjara dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap BAB VII TUGAS DAN KEWAJIBAN PENGURUS Bagian Pertama Penasehat/Dewan Komisaris Pasal 9 1. Penasehat/Dewan Komisais BUMDes dalam melakukan tugasnya berkewajiban : a. Memberi nasehat keoada pelaksana operasioanal dan dalam melaksanakan pengelolaan BUMDes b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap pening bagi pengelollan BUMDes c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya kinerja pengurus 2. Untuk emlaksanakna kewajibannya sebagaimana tersebut pada ayat (1) penasehat mempunyai kewenangan : a. Meminta penyelasan dari pelaksana operasional dan kepala unit usaha mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelollan usaha desa b. Melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra BUMDes
c. Melaksanakan evaluasi kinerja direksi-direksi BUMDes paling sedikit 2 (dua) dalam seahun yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Bagian Kedua Pelaksana Operasional Pasal 10 1. Pelaksana Operasional mempunyai tugas : a. Mengembangkan dan membina badan usaha agar tumbuh dan berkembang menjadi lembaga yang dapat melayani kebutuhan ekonomi warga masyarakat b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil dan merata c. Memupuk kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya yang ada di desa d. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk emningkatkan pendapatan asli desa 2. Dalam melaksanakan tugasnya pelaksana operasional mempunyai kewajiban a. Membuat laporan keuangan bulanan seluruh unit usaha b. Membuat laporan perkembangan kegiatan dalam bulan berjalan c. Menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan usaha kepada penasehat setiap bulan 3. Pelaksana operasional atau direksi terdiri dari manager, dan kepala unit usaha dengan masa jabatan selama 4 (empat) tahun dan kemudian dapat diangkat lagi. BAB VIII PENETAPAN DAN PENGGUNAAN SISA HASIL USAHA Pasal 11 1. Desa berhak mendapat bagian dari sisa hasil usaha BUMDes Pasal 12 2. Hasil usaha atau penetapan laba BUMDes setiap tahun dengan pembagian secara proposional sebagai berikut : a. Disetor ke APBDes sebesar 30 b. Pemupukan Modal BUMDes sebesar 25 % c. Komisaris, Direksi, Pengawas dan staf karyawan sebesar 25%
d. Jasa akhir pemegang saham 10% e. Dana pendidikan dan pelatihan pengurusan sebesar 5% f. Dana sosial 5 % 3. Bagian hasil usaha BUMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun Anggaran sebagai pendapatan desa BAB IX TAHUN BUKU DAN ANGGARAN Pasal 14 Tahun Buku : 1. Tahun buku dan tahun anggaran BUMDes adalah menggunakan sistem kalender yaitu dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember tahun berjalan. 2. Laporan keuangan BUMDes dibuat sesuai dengan system akutansi yang berlaku Rencana Anggaran : 1. Rencana anggaran pendapatan dan belanja BUMDes dan Program kerja dibuat oleh pelaksana operasional dan disahkan oleh kepala desa 2. Rencana kegiatan badan pengawas dibuat oleh badan pengawas dan disahkan kepala desa BAB X PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 16 1. Pada setiap tahun anggaran pelaksanaan operasional membuat rencana kerja dan anggaran pengelolaan (RKAP) BUMDes 2. RKAP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disahkan oleh kepala desa 3. RKAP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai pedoman pengelolaan BUMDes oleh Pelaksana Operasional. Pasal 17 1. Direksi BUMDes bertanggungjawab kepada Pemerintah Desa 2. Direksi menyusun laporan kegiatan usaha disampaikan kepadan kepala desa setiap bulan 3. Dalam melaksanakan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengurus BUMDes wajib membuat laporan pengelolaan BUMDes yang meliputi :
a. Laporan kinerja pengurus selama 1 (satu) tahun b. Kinerja usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha, upaya pengembangan, indikator keberhasilan dan sebagainya c. Laporan keuangan termasuk rencana pembagian laba usaha d. Rencana-rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi 4. Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat pada setiap akhir tahun anggaran 5. Laporan pertanggungjawaban BUMDes disampaikan oleh Kepala Desa selaku penasehat/komisaris kepada BPD dalam musyawarah desa disaksikan oleh camat sebagai wakil pemerintah kabupaten 6. Mekanisme dan tata tertib pertanggungjawaban disesuaikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga BUMDes. BAB XI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu Pembinaan Pasal 18 1. Bupati melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelatihan teknis terhadap manajemen BUMDes 2. Dalam melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelatihan teknis sebagaimana ndimaksud pada ayat (1), bupati dapat melimpahkan tugastugas tersebut kepada satuan kerja perangkta daerah yang membidangi. Bagian Kedua Pengawasan Pasal 19 1. BPD dan atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah desa melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BUMDes 2. Inspektorat kabupaten melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BUMDes BAB XII PEMBUBARAN DAN PERUBAHAN STATUS BADAN HUKUM Pasal 20 BUMDes dapat dibubarkan karena : a. Tidak menguntungkan b. Ketentuan perundang-undangan
c. Pembubaran dan status badan hukum BUMDes menjadi wewenang pemerintah desa dan ditetapkan melalui peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku d. Semua kekayaan BUMDes yang dibubarkan dibagi menurut nilai penyertaan modal e. Kekayaan desa hasil pembubaran BUMDes sebagaimana dimaksud ayat (3) disetor langsung ke kas desa. BAB XIII ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 21 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) BUMDes dan perubahannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. BAB XIV KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini sepanjang mengenai pelaksanaanya diatur oleh kepala desa. Pasal 23 Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Nglinggi Pada tanggal : 10 Juni 2016 ----------------------------------------- KEPALA DESA NGLINGGI SUGENG MULYADI,S.Sos
Lampiran Surat Keputusan Kepala Desa Nglinggi Nomor : 12 tahun 2016 Tanggal : 27 April 2016 SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) KOMPAN SEHAT DUKUH MLARAN, DESA NGLINGGI No Nama KSM Kompan Sehat Keterangan Dukuh Mlaran 1. Sugeng Mulyadi, S.Sos Pelindung Kepala Desa 2. Drs. Y.Tri.Budiarto Penasehat Ketua Paguyuban RW/RT Dukuh Mlaran 3. Basriyono, STP Ketua 4. Danang Susilo Sekretaris 5. L. Suyoto Bendahara 6. AG. Yadi Seksi Perencanaan 7. Ponimin Seksi Perencanaan 8. Untung Seksi Perencanaan 9. Sriyadi Seksi Pelaksana 10. Fx. Kahono Seksi Pelaksana 11. Suharno Seksi Pengawas 12. Gunadi Seksi Pegawas 13. Dwi Sulistyanto, SE Seksi Pengawas 14. Dwarti Ratnaningsih Seksi Kampanye Kesehatan 15. AG. Kirwanto Seksi Kampanye Kesehatan 16. Eri Yulianto Seksi Humas 17. Giyardi Seksi Humas 18. Sutarno Seksi Humas KEPALA DESA NGLINGGI SUGENG MULYADI, S.Sos
DAFTAR NAMA TIM PELAKSANA PENGELOAAN KEUANGAN DESA (TPPKD) DESA NGLINGGI KECAMATAN KLATEN SELATAN TAHUN 2016 No Nama Jabatan Keterangan 1 2 3 Rudi Hermawan HariPurwono, S.TP Hariyanto Pj.Sekdes/Kaur Pembangunan Kaur Pemerintahan KaurUmum Koordinator Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa/Bid.Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bid. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Bid. Pembinaan Kemasyarakatan KEPALA DESA NGLINGGI SUGENG MULYADI,S.Sos