BAB II DASAR TEORI Fermentasi Kulit singkong

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Alat Optimasi Suhu dan Kelembaban Untuk Inkubasi Fermentasi dan Pengeringan Pasca Fermentasi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

Rekayasa Elektrika. Jurnal VOLUME 11 NOMOR 3 APRIL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Untai Hard Clipping Aktif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN HAND ROBOT

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR ALAT PENGERING CENGKEH BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

PENGATURAN LAJU KAVITASI ULTRASONIK BERBASIS PID UNTUK MENGATUR KELEMBABAN RUANGAN. Monika Putri Dewi

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III. Perencanaan Alat

BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III MIKROKONTROLER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

OTOMATISASI PENGATUR KELEMBAPAN DAN SUHU PADA OVEN MENGGUNAKAN ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

LAMPIRAN PETUNJUK PENGGUNAAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

PEMODELAN HELIPAD MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER

Gambar : 1. Rumah Jamur (slave). [7]

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Perbandingan Kualitas Antar Sensor Suhu dengan Menggunakan Arduino Pro Mini

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI Secara fisik, mesin terdiri dari bagian mekanik dan elektronik. Bagian mekanik adalah berupa box yang terbuat dari 2 lapisan yaitu lapisan luar berupa alumunium dan lapisan dalam berupa stainless steel. Sedangkan bagian elektronik yang terdiri dari mikrokontroler, untai rangkaian, pemanas, sensor, keypad, LCD display, RTC. Mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali untuk mengontrol pemanas dan fan exhaust serta smua bagian elektronik. 2.1. Fermentasi Kulit singkong Kulit singkong (Manihot utilissima Pohl) merupakan limbah kupasan hasil pengolahan slondok, gaplek, tapioka, tape, dan panganan berbahan dasar singkong lainnya. Potensi kulit singkong di Indonesia sangat melimpah, seiring dengan eksistensi negara ini sebagai salah satu penghasil singkong terbesar di dunia dan terus mengalami peningkatan produksi setiap tahunnya. Salah satu proses pengolahan yang tepat untuk mengolah kulit singkong menjadi bahan pangan adalah dengan proses fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan fakultatif(sedikit oksigen) maupun anaerob(tanpa oksigen). Dalam perancangan alat ini proses fermentasi dilakukan menggunakan ragi tempeyang pada umumnya digunakan untuk proses fermentasi bahan makanan. Ragi tempeterbuat dari jamur Rhizopus oryzae. Gambar 2.1. Kulit Singkong 4

2.2. Mikrokontroler Pada skripsi ini digunakan board mikrokontroler arduino dengan IC ATMega2560 sebagai pengendali utama. Board tersebut mempunyai spesifikasi sebagai berikut : 1. Tegangan operasi : 5 V 2. Tegangan input (saran) : 7-12 V 3. Tegangan input (batas) : 6-20 V 4. Digital I/O pins : 54 (15 digunakan untuk PWM) 5. Analog input pins : 16 6. Arus DC setiap I/O pins : 40 ma 7. Arus DC untuk 3,3 V pins : 50 ma 8. Flash Memory : 256 Kb (8 Kb digunakan untuk bootloader) 9. SRAM : 8 Kb 10. EEPROM : 4 Kb 11. Clock speed : 16 MHz Gambar 2.2. Board Atmega 2560 Pengendali yang digunakan berjenis Arduino 2560. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengendali alat ini dimana, bertugas mengolah data dari sensor SHT 11 sebagai pengontrol pemanas dan fan exhaust. 5

2.3. Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11 SHT11 Modul merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif dari Sensirion. SHT11 adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relatif dengan multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital. Di bagian dalamnya terdapat kapasitor polimer sebagai elemen untuk sensor kelembaban relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur. Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini memiliki waktu respon yang cepat. SHT11 ini dikalibrasi dengan menggunakan hygrometer sebagai referensinya. Koefisien kalibrasinya telah diprogramkan kedalam OTP memory. Koefisien tersebut akan digunakan untuk mengkalibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran [4]. Gambar 2.3. Diagram Blok SHT11. SHT11 menggunakan sumber tegangan 5 Volt dan komunikasi bidirectonal 2-wire. Sistem sensor ini mempunyai 1 jalur data yang digunakan untuk perintah pengalamatan dan pembacaan data. Pengambilan data untuk masing-masing pengukuran dilakukan dengan memberikan perintah pengalamatan oleh mikrokontroler. Kaki serial Data yang terhubung dengan mikrokontroler memberikan perintah pengalamatan pada pin Data SHT11 00000101 untuk mengukur kelembaban relatif dan 00000011 untuk pengukuran temperatur. SHT11 memberikan keluaran data kelembaban dan temperatur pada pin Data secara bergantian sesuai dengan clock yang diberikan mikrokontroler agar sensor 6

dapat bekerja. Sensor SHT11 memiliki ADC (Analog to Digital Converter) di dalamnya sehingga keluaran data SHT11 sudah terkonversi dalam bentuk data digital dan tidak memerlukan ADC eksternal dalam pengolahan data pada mikrokontroler. 2.4. Pemanas Pada perancangan alat ini pemanas yang digunakan adalah pemanas berupa keramik. Tegangan elemen ini adalah 220 VAC dan daya untuk elemen pemanas 750 watt. Gambar 2.4. Pemanas 2.5. Fan Exhaust FAN Exhaust yang digunakan adalah FAN Exhaust dengan tegangan 220 VAC. Fungsi dari FAN Exhaust ini adalah untuk meminimalisir kelembaban guna mencegah kebusukan. Gambar 2.5. FAN Exhaust 7

2.6. LCD Display LCD (Liquid Crystal Display) digunakan sebagai penampil sebuah informasi. Berikut contoh LCD karakter yaitu LCD 2 16, artinya LCD terdiri dari 2 baris dan 16 karakter. Gambar 2.6. LCD karakter 16 x 2. 2.7. Keypad Keypad adalah bagian di mana user berinteraksi langsung dengan modul. Pada bagian ini user dapat memberikan perintah, perintah dari user akan diteruskan ke mikrokontroler dan akan diolah pula oleh mikrokontroler. Gambar 2.7. Keypad 8

Penghubung kerja dari komponen utama membutuhkan komponenkomponen pendukung supaya kerja mesin mencapai hasil sesuai dengan yang diinginkan pengguna. Berikut ini daftar komponen yang akan digunakan sebagai penyusun mesin yang dirancang : 1. Chip ATMEGA 2560 2. Sensor SHT 11 3. Fan Exhaust 4. Keypad 5. LCD 6. Rangkaian driver beban AC 7. Pemanas 9