BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 36 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15B TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

B U P A T I K U N I N G A N

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

draft BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 87 TAHUN 2016 TENTANG SISTIM PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 057 TAHUN 2014

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2018

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

: : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (3)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 238/PMK.05/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2014

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN.

tepja daerah tentang Sistem Akuntansi Pemerintah

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

""*$3mt.:3' TIH5,P BIS*"',

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 215/PMK.05/2013 TENTANG JURNAL AKUNTANSI PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PUSAT

Struktur HOBO Persamaan Akuntansi Proses Akuntansi Bagan Akun Standar BAS tedi last 01/17

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Pemerintah Pusat. Jurnal.

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2014 SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA PASURUAN

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS,

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR : 80 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 5.A TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

RMK AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERTEMUAN 10

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

BUPATI BENGKULU TENGAH

BUPATI PONTIANAK, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 35

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhi

WALIKOTA PROBOLINGGO

Transkripsi:

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, perlu menetapkan kebijakan akuntansi berbasis akrual, sistem akuntansi berbasis akrual dan bagan akun standar Pemerintah dengan Peraturan Bupati Tentang Standar Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah Gresik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4592); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2006 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2013 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2013 Nomor 8) tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2008 Nomor 2) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2013 Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PEMERINTAH DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Gresik. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gresik. 3. Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penyajian laporan serta penginterpretasian atas hasilnya. 4. Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

5. SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBD. 6. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat PSAP adalah SAP yang diberi judul, nomor dan tanggal efektif. 7. Kebijakan Akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. 8. Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas. 9. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi Pemerintah Daerah. 10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. 11. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. 12. Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

13. Basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pendapatan, belanja dan pembiayaan berbasis kas serta mengakui aset, utang dan ekuitas dana berbasis akrual. 14. Pengakuan adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan-lra, belanja, pembiayaan, pendapatan-lo dan beban, sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan entitas pelaporan yang bersangkutan. 15. Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. 16. Pengungkapan adalah laporan keuangan yang menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 17. Laporan Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkat LRA adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi pendapatan-lra, belanja, transfer, surplus/defisit-lra, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode. 18. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang selanjutnya disingkat LPSAL adalah laporan yang menyajikan informasi kenaikan dan penurunan SAL tahun pelaporan yang terdiri dari SAL awal, SiLPA/SiKPA, koreksi dan SAL akhir. 19. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. 20. Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-lo, beban dan surplus/ defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. 21. Laporan Arus Kas yang selanjutnya disingkat LAK adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

22. Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkat LPE adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-lo, koreksi dan ekuitas akhir. 23. Catatan atas Laporan Keuangan yag selanjutnya disingkat CaLK adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO, LPE, Neraca dan LAK dalam rangka pengungkapan yang memadai. 24. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 25. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 26. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang yang wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. 27. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. 28. Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. 29. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. 30. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah.

31. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. 32. Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. 33. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumbersumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. 34. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. 35. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. 36. Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akun/pos yang tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya. 37. Penyesuaian adalah transaksi penyesuaian pada akhir periode untuk mengakui pos-pos seperti persediaan, piutang, utang dan yang lain yang berkaitan dengan adanya perbedaan waktu pencatatan dan yang belum dicatat pada transaksi berjalan atau pada periode berjalan. 38. Bagan Akun Standar yang selanjutnya disingkat BAS adalah daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan yang disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

BAB II TUJUAN Pasal 2 Peraturan Bupati ini merupakan pedoman bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan pada Pemerintah Daerah dalam rangka menyusun dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan SAP berbasis akrual. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Bupati ini meliputi: a. Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah; b. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah; dan c. Bagan Akun Standar (BAS) Pemerintah Daerah. BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PEMERINTAH DAERAH Pasal 4 (1) Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a terdiri atas: a. Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan; dan b. Kebijakan akuntansi akun. (2) Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a memuat penjelasan atas unsur laporan keuangan yang berfungsi sebagai panduan dalam penyajian pelaporan keuangan. (3) Kebijakan akuntansi akun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mengatur definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian dan/atau pengungkapan transaksi atau peristiwa sesuai dengan PSAP atas: a. pemilihan metode akuntansi atas kebijakan akuntansi dalam SAP; dan

b. pengaturan yang lebih rinci atas kebijakan akuntansi dalam SAP. (4) Kebijakan akuntansi berbasis Akrual Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi entitas akuntansi dan entitas pelaporan pada Pemerintah Daerah (5) Panduan penyusunan kebijakan akuntansi berbasis Akrual Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PEMERINTAH DAERAH Pasal 5 (1) Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 buruf b memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo serta penyajian laporan keuangan. (2) Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk entitas akuntansi terdiri atas: a. Laporan realisasi anggaran; b. Neraca; c. Laporan operasional; d. Laporan perubahan ekuitas; dan e. Catatan atas laporan keuangan. (3) Penyajian laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk entitas pelaporan terdiri atas: a. Laporan realisasi anggaran; b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih; c. Neraca; d. Laporan operasional; e. Laporan arus kas; f. Laporan perubahan ekuitas; dan g. Catatan atas laporan keuangan.

Pasal 6 (1) Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) terdiri atas: a. Sistem akuntansi PPKD; dan b. Sistem akuntansi SKPD. (2) Sistem akuntansi PPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a mencakup teknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-lo, beban, pendapatan-lra, belanja, transfer, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi, penyusunan laporan keuangan PPKD serta penyusunan laporan keuangan konsolidasian Pemerintah Daerah. (3) Sistem akuntansi SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mencakup tekknik pencatatan, pengakuan dan pengungkapan atas pendapatan-lo, beban, pendapatan-lra, belanja, aset, kewajiban, ekuitas, penyesuaian dan koreksi serta penyusunan laporan keuangan SKPD. (4) Panduan penyusunan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI BAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH DAERAH Pasal 7 (1) BAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan struktur laporan keuangan secara lengkap. (2) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan dalam pencatatan transaksi pada buku jurnal, pengklasifikasian pada buku besar, pengikhtisaran pada neraca saldo, dan penyajian pada laporan keuangan. (3) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut: a. Level 1 (satu) menunjukkan kode akun;

b. Level 2 (dua) menunjukkan kode kelompok; c. Level 3 (tiga) menunjukkan kode jenis; d. Level 4 (empat) menunjukkan kode obyek; dan e. Level 5 (lima) menunjukkan kode rincian obyek. (4) Kode akun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a terdiri atas: a. Akun 1 (satu) menunjukkan aset; b. Akun 2 (dua) menunjukkan kewajiban; c. Akun 3 (tiga) menunjukkan ekuitas; d. Akun 4 (empat) menunjukkan pendapatan-lra; e. Akun 5 (lima) menunjukkan belanja; f. Akun 6 (enam) menunjukkan transfer; g. Akun 7 (tujuh) menunjukkan pembiayaan; h. Akun 8 (delapan) menunjukkan pendapatan-lo; dan i. Akun 9 (sembilan) menunjukkan beban; (5) BAS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran III sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 8 (1) Pencatatan transaksi pelaksanaan anggaran disesuaikan dengan dokumen anggaran. (2) Dalam hal kodefikasi akun dokumen anggaran yang belum sesuai dengan BAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5), maka dilakukan konversi dalam penyajian LRA. (3) Format konversi penyajian LRA sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran IV sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 9 Pemerintah Daerah menyajikan kembali LRA, Neraca dan LAK tahun sebelumnya pada tahun pertama penerapan SAP berbasis akrual.

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10 Penerapan SAP berbasis akrual dilaksanakan mulai Tahun Anggaran 2015. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik. Ditetapkan di Gresik Pada tanggal 25 Agustus 2014 BUPATI GRESIK, Ttd. Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, ST., M.Si Diundangkan di Gresik pada tanggal 25 Agustus 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK, Ttd. Ir. MOCH. NADJIB, MM Pembina Utama Madya NIP. 19551017 198303 1 005 BERITA DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014 NOMOR 739