III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 1. Domba Garut Jantan Penelitian ini menggunakan Domba Garut Jantan berumur <1 tahun sebanyak 25 ekor dengan rata-rata bobot badan awal 23,76 ± 2,08 kg dengan koefisien variasi sebesar 8,73%. Domba tersebut diperoleh dari daerah Majalaya, Jawa Barat. 2. Pakan Penelitian Bahan pakan penelitian terdiri dari campuran Indigofera sp dalam bentuk kering, Rumput Odot, dan konsentrat. Kandungan zat makanan bahan pakan yang digunakan berdasarkan bahan kering tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Zat Makanan Berdasarkan Bahan Kering Kandungan Zat Rumput Odot Indigofera sp Konsentrat Makanan...%... Air 85,65 7,49 15,50 Abu 16,32 8,48 12,00 Protein Kasar 12,43 23,62 15,00 Serat kasar 23,29 25,62 16,50 Lemak Kasar 2,72 3,84 7,00 BETN 43,24 38,68 34,00 TDN 59,31 60,92 68,00 Keterangan : Hasil Analisis Proksimat, 2017 Jumlah Indigofera sp dan Rumput Odot berbeda-beda sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Perbandingan komposisi pakan penelitian dan kandungan zat makanan dalam bentuk fermentasi pada setiap perlakuan tersaji dalam Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Bahan Pakan dan Kandungan Zat Makanan Ransum Penelitian Perlakuan Bahan Pakan T0 T1 T2 T3 T4...%... Rumput Odot (Penicetum purpurium cv Mott) 100 90 80 70 60 Indigofera sp 0 10 20 30 40 Kandungan Zat Makanan Ransum Protein Kasar 9,72 11,91 13,41 15,29 16,48 Serat Kasar 22,48 22,37 21,26 20,15 19,04 BETN 44,47 43,89 43,31 42,73 42,15 Lemak Kasar 1,19 1,46 1,72 1,99 2,25 Abu 16,14 15,37 14,61 13,84 13,08 TDN 59,12 62,30 63,48 65,66 66,84 Energi Bruto 3098 3089 3079 3070 3060 Keterangan : Setiap perlakuan ditambahkan konsentrat dalam jumlah yang sama sebesar 9,39 %. 3.2 Peralatan Penelitian A. Peralatan penelitian di lapangan : 1. Kandang Kandang individual dengan ukuran panjang 130 cm, lebar 71 cm dan tinggi 114 cm. 2. Tong kapasitas 30 kg untuk silo penyimpan silase ransum penelitian. 3. Baki untuk tempat pakan domba. 4. Ember untuk tempat air minum domba. 5. Kaliper dengan ketelitian 0,1 mm yang berfungsi untuk mengukur LD dan LPi. 6. Timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram untuk menimbang pakan. B. Alat pengolahan data penelitian 1. Alat tulis. 2. Data Catatan.
Data catatan hasil pengukuran yang belum diolah dan tersimpan di Laboratorium Produksi Ternak Potong. 3. Komputer / Laptop untuk mengolah data. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Prosedur Penelitian 1. Tahap Pendahuluan a) Pembuatan Silase Silase campuran Indigofera sp dan rumput odot dibuat menggunakan starter yaitu dedak aromatik dengan persentase 1% dari berat bahan yang akan dibuat. Pencampuran dedak aromatik, Indigofera sp dan rumput odot dilakukan sampai homogen dengan cara diaduk kemudian dimasukan kedalam tong sampai padat dengan kondisi anaerob. Fermentasi silase dilakukan selama 10 hari. b) Persiapan Kandang dan Ternak Persiapan dimulai dari pembuatan kandang sampai dengan tata letak Domba Garut dan perlakuan yang diberikan. Persiapan ternak meliputi pembelian ternak yaitu Domba Garut berumur <1 tahun yang berasal dari Majalaya Kabupaten Bandung. 2. Tahap Perlakuan Sebelum dilakukan pengamatan, terlebih dahulu dilakukan adaptasi ransum penelitian terhadap ternak selama 14 hari. Pengamatan dilakukan selama 45 hari meliputi pemberian pakan, penimbangan bobot badan dan pengukuran tubuh domba. Pemberian pakan dilakukan tiga kali dalam satu hari, yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB silase sebanyak 1500 gram/ekor, siang hari pukul 12.30 WIB konsentrat sebanyak 500 gram/ekor, kemudian pada sore hari silase
sebanyak 2000 gram/ekor, sedangkan untuk pemberian air minum dilakukan ad libitum. (Pemberiannya mengacu pada lampiran 2) 3. Pengumpulan data Proses pengumpulan data ini diambil dari pengukuran langsung terhadap objek penelitian sebanyak tiga kali setiap pengukuran kemudian di rata-takan. Pengukuran tersebut dilakukan pada awal dan akhir penelitian, kemudian data tersebut disimpan di Laboratorium Ternak Potong Fakultas Peternakan UNPAD. 3.3.2 Peubah yang Diamati 1) Lebar Pinggul Pengukuran lebar pinggul merupakan jarak penonjolan tulang panggul (Tuber Ischii) kiri sampai kanan, diukur menggunakan kaliper dalam satuan cm (Mengacu pada Aprilliani dkk., 2016).
2) Lebar Dada Lebar dada adalah jarak antara benjolan sendi bahu (Os Scapula) kiri sampai kanan, diukur dengan menggunakan kaliper satuan cm (Heriyadi, 2006). 3.3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dengan lima pengulangan. 1. T0 = Konsentrat + rumput odot 100% (terfermentasi) 2. T1 = Konsentrat + rumput odot 90% + Indigofera sp10% (terfermentasi) 3. T2 = Konsentrat + rumput odot 80% + Indigofera sp 20% (terfermentasi) 4. T3 = Konsentrat + rumput odot 70% + Indigofera sp 30% (terfermentasi) 5. T4 = Konsentrat + rumput odot 60% + Indigofera sp 40% (terfermentasi)
Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (Sastrosupadi, 2000) dengan model matematika sebagai berikut : Keterangan : I = 1, 2,..., t J Yij = 1, 2,..., r Yij = + i + ij = Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Rata-rata umum i ij = Pengaruh perlakuan ke-i = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j Hipotesis : H0 : T4 = T0 = T1 = T2 = T3 H1 : T4 T0 T1 T2 T3 ( paling sedikit ada sepasang perlakuan yang berbeda) Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati, dilakukan analisis ragam dengan bentuk sidik ragam sebagai berikut : Tabel 3. Analisis Sidik Ragam Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Fhitung Fα Keragaman Bebas Kuadrat Tengah Perlakuan t 1 JKP KTP KTP/KTG Fα(t-1,t(r-1)) Galat t (r-1) JKG KTG Total tr 1 JKT Kaidah Keputusan : 1. Jika nilai Fhitung Ftabel, 0,05 maka tidak berbeda nyata 2. Jika nilai Fhitung > Ftabel, 0,05 maka berbeda nyata Bila H1 diterima, maka perlu dilakukan pengujian lanjut untuk mengetahui perbandingan antar kelompok perlakuan dengan cara uji Contrast.
Tabel 4. Tabel Contrast T0 T1 T2 T3 T4 C 1 = T0 Vs T1, T2, T3, T4 4-1 -1-1 -1 C 2 = T1, T2 Vs T3, T4 0 1 1-1 -1 C 3 = T1 Vs T2 0 1-1 0 0 C 4 = T3 Vs T4 0 0 0 1-1 3.3.4 Tata Letak Percobaan Penentuan tata letak percobaan dilakuan secara acak dengan cara pengundian. Pengundian dilakukan pada perlakuan dan Domba Garut sebagai objek yang diteliti. Pengacakan yaitu setiap unit percobaan diberi kesempatan yang sama untuk memperoleh perlakuan tertentu. Tabel 5. Tata Letak Percobaan T3R5 T3R2 T2R1 T2R2 T2R3 T5R1 T4R2 T5R5 T4R1 T2R4 T5R2 T1R3 T4R3 X T3RI T5R3 T5R4 T3R4 T1R4 T1R1 T4R5 T1R2 T3R3 T2R5 T1R5 T4R4