BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang semakin maju ini, keberadaan lembaga kredit sangat dibutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

Pegadaian dan sewa guna usaha (leasing)

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

Pegadaian dan Sewa Guna Usaha

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN BIDANG DAN OBJEK. Perkembangan dunia lembaga pembiayaan beberapa tahun terakhir ini semakin

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA LEASING DENGAN ANGSURAN (KREDIT) MOBIL PADA USAHA RENTAL MOBIL PT. WAHANA INDONESIA TRANSPORT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. A. Pembiayaan Konsumen dan Dasar Hukumnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

STIE DEWANTARA Manajemen Leasing, Dana Pensiun & Modal Ventura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

I. PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

PERHITUNGAN SUKU BUNGA EFEKTIF UNTUK PENENTUAN ALTERNATIF PEMBIAYAAN KENDARAAN MOTOR PADA LEASING DAN BANK DENGAN METODE INTERPOLASI LINIER

GUBERNUR BANK INDONESIA,

SESI 4 MODAL DAN JENIS MODAL

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan The Five C s of Credit dalam perjanjian kredit UMKM

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

MAKALAH LEASING. Diajukan dan dipersentasikan. pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

Modul ke: Manajemen Perpajakan 06FEB. Samsuri, SH, MM. Fakultas. Program Studi Akuntansi

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia. Aspek hukum..., Ariyanti, FH UI, 2010.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV PENUTUP. 1. Latar belakang pihak kreditur membuat perjanjian kredit dalam bentuk akta

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan terssebut diperoleh melalui pinjaman-pinjaman atau

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN SUB SEKTOR LEMBAGA PEMBIAYAAN DI INDONESIA Sejarah Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI BANK ANDA CABANG BONGKARAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatkan tingkat kebutuhan

BAB II LANDASAN TEORI

a. Mencapai volume penjualan tertentu. b. Mendapat laba tertentu. c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya maupun pertahanan dan keamanan. Salah satu indikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB I PENDAHULUAN. perubahan terencana dan terarah yang mencakup aspek politis, ekonomi, demografi, psikologi, hukum, intelektual maupun teknologi.


BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. Bank selaku lembaga penyedia jasa keuangan memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan modal sebagai salah satu sarana dalam pengembangan unit usaha oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kredit bisa dikatakan bukan hal asing dalam masyarakat

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/ 11 /PBI/2002 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT BANK UMUM PASCATRAGEDI BALI GUBERNUR BANK INDONESIA,

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

MAKALAH HUKUM PERIKATAN

PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar saja, akan tetapi telah tersebar sampai ke kota-kota kecil dan

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sedikit dari masyarakat Indonesia yang dapat dikategorikan termasuk dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin maju ini, keberadaan lembaga kredit sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Mulai dari masyarakat yang konsumtif hingga masyarakat yang produktif atau memliki usaha, mereka semua sangat membutuhkan dana dari lembaga keuangan perbankan maupun non perbankan. Menurut UU No. 10 tahun 1998, kredit berarti "penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga". Itu berarti, jika seseorang menggunakan jasa kredit atau yang biasa disebut dengan debitur, maka debitur tersebut akan dikenakan bunga tagihan. Sedangkan menurut Hasibuan (2001:87), kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Sastradipoera (2004:151) menyebutkan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan (yang disamakan dengan uang) berdasarkan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang dalam hal ini peminjam berkewajiban melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu dengan (biasanya) sejumlah bunga yang ditetapkan lebih dahulu. 1

2 Menurut Rivai (2004:4), definisi kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditur atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah atau pengutang) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Jadi, dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah sejumlah uang, barang, atau jasa yang diberikan oleh sebuah perusahaan pembiayaan (kreditur) kepada seorang nasabah atau perusahaan lain (debitur) untuk dikembalikan di kemudian hari beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Seperti yang kita ketahui, kredit bukan hanya bisa didapatkan dari lembaga keuangan perbankan. Akan tetapi, ada lembaga keuangan bukan bank yang juga memberikan pinjaman kepada masyarakat. Contohnya, seperti perusahaan sewa guna usaha (leasing), koperasi, dan pegadaian. Namun, sampai saat ini masyarakat masih lebih mengenal bank dibandingkan tiga lembaga yang telah disebutkan di atas. Padahal sebenarnya, proses pengajuan kredit di bank itu lebih lama dan lebih rumit dibandingkan pengajuan kredit di tiga lembaga di atas. Akan tetapi, koperasi dan pegadaian memiliki kekurangan, yaitu limit kredit yang diberikan relatif kecil, dibandingkan perusahaan leasing. Kata leasing sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu kata lease, yang berarti menyewakan. Leasing sebagai suatu lembaga pembiayaan dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang masih sangat muda atau baru dilaksanakan di Indonesia pada awal tahun 1970-an, dan baru diatur untuk pertama kali dalam peraturan perundang-

3 undangan Republik Indonesia sejak tahun 1974. Eksistensi pranata hukum leasing di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan leasing yang statusnya sama sebagai suatu lembaga keuangan nonbank. Oleh karena itu, maka yang dimaksudkan dengan leasing menurut Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso (2006: 190) adalah setiap kegiatan pembiyaan perusahaan dalam bentuk penyediaan atau menyewakan barang-barang modal untuk digunakan oleh perusahaan lain dalam jangka waktu tertentu dengan kriteria sebagai berikut: 1. Pembiyaan perusahaan. 2. Pembayaran sewa dilakukan secara berkala. 3. Penyediaan barang-barang modal. 4. Disertai dengan hak pilih atau hak opsi. 5. Adanya nilai sisa yang disepakati. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991 Tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha (Leasing), Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara leasing dengan hak opsi (finance lease) maupun leasing tanpa hak opsi atau sewa guna usaha biasa (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan leasing dimana lessee pada akhir kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek leasing berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sedangkan yang dimaksud dengan operating lease adalah kegiatan leasing dimana lessee pada akhir kontrak tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek leasing.

4 Perusahaan leasing bukan hanya berfungsi sebagai perusahaan yang memberikan pembiayaan barang modal, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga kredit atau pinjaman pada umunya layaknya bank, koperasi, dan pegadaian, yang biasa disebut dengan istilah Non Dealer Financing (NDF). Berbeda dengan Dealer Financing (DF), yang biasanya di dalam transaksinya melibatkan dealer atau distributor resmi, NDF tidak melibatkan pihak-pihak tersebut, karena biasanya kredit langsung dicairkan berupa fresh money kepada rekanan atau nasabah yang mengajukan kredit. Adapun perbedaan antara pembiayaan dan kredit secara ringkas adalah sebagai berikut. Kredit merupakan fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan dengan dikenakan bunga. Berdasarkan Undang- Undang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan ata kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit disediakan oleh bank umum konvensional, BPR, Koperasi, dan Pegadaian. Sementara itu, pembiayaan merupakan dukungan pendanaan untuk kebutuhan atau pengadaan barang / aset / jasa tertentu yang mekanisme umumnya melibatkan tiga pihak, yaitu pihak pemberi pendanaan, pihak penyedia barang / aset / jasa tertentu, dan pihak yang memanfaatkan barang / asset / jasa tertentu. Produk pembiayaan disediakan oleh bank umum syariah / unit usaha syariah / BPRS, dan perusahaan pembiayaan. Namun,

5 terdapat pula mekanisme yang hanya melibatkan dua pihak seperti pembiayaan emas di bank / BPR Syariah dan pembiayaan dengan cara jual dan sewa balik (sale and lease back). Salah satu perusahaan yang menawarkan NDF Car adalah PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2 sendiri adalah salah satu kantor cabang dari PT BFI Finance Indonesia, Tbk, yang ditugaskan untuk untuk meng-cover pembiayaan NDF Car. NDF Car adalah jenis pembiayaan multiguna tanpa melibatkan dealer atau showroom dengan jaminan Buku Pemilik Kendaran Bermotor (BPKB) mobil dengan proses pengajuan satu hingga tiga hari maksimal. Dalam proses pencarian nasabah, marketing atau yang biasa disebut dengan Agency Relationship Executive (ARE) di BFI, dibantu oleh seorang Business Agent (BA). BA merupakan mitra perorangan BFI yang bertugas untuk mencari nasabah dengan cara promosi dan menanyakan beberapa informasi terhadap calon debitur, seperti nama, alamat, nomor ponsel, dan unit yang akan diajukan. Kemudian informasi tersebut akan disampaikan kepada ARE untuk diproses pengajuannya. Namun, tidak seperti karyawan lainnya yang ada pada BFI, seorang BA tidak mendapatkan gaji tetap dari BFI. Penghasilannya berasal dari fee BA yang merupakan prosentase dari plafon kredit yang dicairkan. Batasan fee yang dapat diperoleh seorang BA mulai dari 1% hingga maksimal 3% dari pencairan kredit. PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Telah berdiri sejak tahun 1982. Akan tetapi, walaupun perusahaan ini telah lama berdiri, masih banyak masyarakat yang belum

6 mengerti tentang adanya NDF Car ini. Dikarenakan hal tersebut, penulis ingin melakukan penelitian di PT BFI Finance Indoneisa, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2 dengan cara mengajukan Tugas Akhir yang berjudul PROSEDUR PEMBERIAN NON DEALER FINANCING CAR PADA PT BFI FINANCE INDONESIA, TBK. KANTOR CABANG SURABAYA 2 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apa saja ketentuan dan persyaratan NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 2. Bagaimana prosedur permohonan dan pencairan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 3. Bagaimana metode perhitungan plafon dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 4. Bagaimana metode perhitungan angsuran dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 5. Bagaimana prosedur penyerahan jaminan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 6. Bagaimana prosedur pelunasan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2?

7 7. Bagaimana prosedur pengembalian jaminan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 8. Apa saja hambatan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 9. Bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan yang ada dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2? 1.3. Penjelasan Judul Untuk menghindari adanya salah penafsiran dalam mengartikan judul, serta untuk memberikan kemudahan dalam memahami Tugas Akhir, maka berikut ini akan dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai arti dari judul Tugas Akhir yang ditulis. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Prosedur Menurut Ida Nuraida (2008:35), Prosedur adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 2. Pemberian Menurut KBBI Daring (2016), pemberian berarti sebuah proses, cara, perbuatan memberi atau memberikan sesuatu terhadap orang lain.

8 3. Non Dealer Financing Car NDF Car adalah leaseback atau penjualan produk kredit tanpa melibatkan dealer atau showroom dengan jaminan BPKB mobil. 4. Pada Di dalam KBBI Daring (2016), kata pada berarti sebuah kata depan yang dipakai untuk menunjukkan posisi di atas atau di dalam hubungan atas atau di dalam hubungan dengan, searti dengan di (dipakai di depan kata benda, kata ganti orang, keterangan waktu) atau ke. 5. PT BFI Finance Indonesia, Tbk PT BFI Finance Indonesia, Tbk. adalah lembaga keuangan nonbank yang bergerak di bidang sewa guna usaha (leasing). 6. Kantor Cabang Surabaya 2 Kantor Cabang Surabaya 2 adalah salah satu kantor cabang PT BFI Finance Indonesia, Tbk. di Surabaya yang ditugaskan untuk meng-cover NDF Car. 1.4. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain adalah: 1. Untuk mengetahui ketentuan dan persyaratan NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 2. Untuk mengetahui prosedur permohonan dan pencairan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2.

9 3. Untuk mengetahui metode perhitungan plafon dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 4. Untuk mengetahui metode perhitungan angsuran dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 5. Untuk mengetahui prosedur penyerahan jaminan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 6. Untuk mengetahui prosedur pelunasan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 7. Untuk mengetahui prosedur pengembalian jaminan dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 8. Untuk mengetahui hambatan yang ada dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 9. Untuk mengetahui solusi mengatasi hambatan yang ada dalam NDF Car pada PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi oleh PT BFI Finance Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Surabaya 2 serta memberikan masukan untuk menambah tingkat kewaspadaan dalam hal prosedur pemberian kredit kepada nasabah.

10 2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang kurang mengetahui tentang prosedur pemberian NDF Car pada PT BFI Finance Tbk, Kantor Cabang Surabaya 2, serta dapat dijadikan referensi sebagai hasil pengamatan jika suatu saat pembaca ingin menulis dengan topik tulisan yang sama namun tentunya dengan judul yang berbeda. 3. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah kajian ilmu pengetahuan mengenai prosedur pemberian NDF Car, serta dapat dijadikan bahan referensi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dikemudian hari. 1.6. Metode Penelitian Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah: a. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara bertanya langsung terhadap beberapa karyawan yang bekerja pada tempat tersebut guna memperoleh data yang dibutuhkan. b. Studi Kepustakaan Pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai referensi yang berkaitan dengan prosedur pemberian non dealer financing credit dengan referensi yang erat

11 kaitannya dengan yang dibahas dan digunakan sebagai landasan teori dan pemecahan masalah yang diidentifikasi. c. Studi Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan data yang di peroleh, baik dalam bentuk file ataupun foto.