BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS "IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2015

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 24 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

5. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANDA ACEH. PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH Nomor : 16 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

MAKSUD DAN TUJUAN. sebagai acuan pemberian izin belajar, keterangan lulus pendidikan dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil.

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

B U P A T I T A N J U N G J A B U N G T I M U R

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

6. Semua Kepala Kantor Lingkup

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2000 TENTANG PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Transkripsi:

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengembangan sumber daya manusia aparatur perlu mendorong setiap aparatur untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan serta profesionalisme Pegawai Negeri Sipil berbasis kompetensi melalui pendidikan lanjutan dengan pemberian izin belajar; b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil perlu mengatur Izin Belajar dan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah bagi Pegawai Negeri Sipil; c. bahwa Peraturan Bupati Gresik Nomor 31 Tahun 2009 tentang Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil sudah tidak sesuai perkembangan kebutuhan peraturan tentang Izin Belajar sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Izin Belajar dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Pegawai Negeri Sipil;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 2

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Perguruan Tinggi sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2010; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Program Studi di Luar Domisili; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2012 tentang Pemberian Izin Belajar dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri; 12. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2007 Nomor 6); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2008 Nomor 2) sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2013 Nomor 2); 3

15. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2012 Nomor 2); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN IZIN BELAJAR DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH PEGAWAI NEGERI SIPIL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disingkat PNS, adalah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. 2. Izin Belajar adalah izin yang diberikan kepada PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mengikuti pendidikan pada suatu lembaga satuan pendidikan. 3. Surat Keterangan Belajar adalah surat yang diberikan kepada PNS yang pada saat diangkat sebagai CPNS yang bersangkutan sedang belajar pada lembaga pendidikan formal yang terakreditasi. 4. Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah adalah surat yang menerangkan bahwa CPNS atau PNS yang bersangkutan telah memperoleh ijazah sebelum diangkat sebagai CPNS. 5. Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah adalah kenaikan pangkat yang diberikan kepada PNS yang telah menyelesaikan pendidikan SLTP/yang sederajat, SLTA/yang sederajat, Diploma III/yang sederajat, Sarjana (S1)/yang sederajat, Magister (S2) atau ijazah Spesialis I, Ijazah Doktor (S3) atau ijazah Spesialis II dan memiliki ijazah dari suatu lembaga pendidikan serta lulus ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah. 4

6. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah adalah ujian yang dilaksanakan dalam rangka proses kenaikan pangkat berdasarkan ijazah yang diperoleh. 7. Akreditasi perguruan tinggi adalah penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan tinggi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan jaminan mutu kepada masyarakat. 8. Ijazah adalah Surat Tanda Tamat Belajar, Diploma dan Akta yang dikeluarkan dengan sah oleh satuan pendidikan. Pasal 2 PNS yang berkemampuan dan berkeinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka peningkatan kompetensi sesuai bidang tugasnya, dapat diberikan Izin Belajar. BAB II KEWENANGAN DAN PENANDATANGANAN Pasal 3 (1) Bupati berwenang memberikan Izin Belajar, Surat Keterangan Belajar dan/atau Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah kepada PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. (2) Pemberian Izin Belajar, Surat Keterangan Belajar dan/atau Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara perorangan. (3) Pemberian Izin Belajar, Surat Keterangan Belajar dan/atau Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah ditetapkan dengan Keputusan. Pasal 4 (1) Bupati berwenang menandatangani Surat Keterangan Belajar dan/atau Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah untuk Pendidikan Program Doktor (Strata 3) dan/atau sederajat. 5

(2) Sekretaris Daerah berwenang menandatangani Surat Izin Belajar, Surat Keterangan Belajar dan/atau Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah untuk Pendidikan Program Magister (Strata 2) dan/atau sederajat. (3) Kepala Badan Kepegawaian Daerah berwenang menandatangani Surat Izin Belajar, Surat Keterangan Belajar dan/atau Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah untuk Pendidikan Sarjana (Strata 1), Diploma, SLTA, SLTP dan/atau sederajat oleh. BAB II IZIN BELAJAR Pasal 5 Izin Belajar diberikan kepada PNS setelah memenuhi persyaratan umum dan administratif. Pasal 6 Persyaratan umum pemberian Izin Belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi : a. berstatus Pegawai Negeri Sipil dan bukan Calon Pegawai Negeri Sipil; b. masa kerja paling singkat 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil; c. setiap unsur penilaian pelaksanaan prestasi kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir paling rendah bernilai baik; d. program studi di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapat persetujuan/akreditasi minimal B dari lembaga yang berwenang; e. bidang pendidikan yang diikuti harus mendukung pelaksanaan tugas PNS pada Satuan Kerja yang bersangkutan; f. pendidikan yang akan diikuti setingkat lebih tinggi dari ijazah yang tercantum dalam administrasi kepegawaian dan/atau Keputusan kenaikan pangkat terakhir; g. biaya pendidikan ditanggung oleh PNS yang bersangkutan; 6

h. tidak meninggalkan tugas jabatannya, dikecualikan sifat pendidikan yang diikuti, PNS dapat meninggalkan tugas jabatan sebagian waktu kerja atas izin pimpinan instansi yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah; i. tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah, kecuali terdapat formasi; dan j. tidak sedang menjalani hukuman disiplin PNS. Pasal 7 Permohonan Izin Belajar diajukan kepada Bupati Gresik dilengkapi dengan persyaratan administratif : a. foto copy Keputusan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS); b. fotocopy Penilaian Pelaksanaan Prestasi Kerja Pegawai 1 (satu) tahun terakhir; c. fotocopy Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang masih berlaku bagi Perguruan Tinggi; d. fotocopy Ijazah terakhir yang sesuai dengan Keputusan kenaikan pangkat terakhir; e. uraian tugas pegawai dan pertimbangan atasan langsung bahwa pendidikan yang diikuti mendukung pelaksanaan tugas. f. Surat Pernyataan bermeterai yang diketahui atasan langsung berisi : 1. Pendidikan yang akan diikuti diluar jam kerja dan tidak mengganggu pekerjaan/tugas jabatan seharihari; 2. tidak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah; dan 3. tidak sedang menjalani hukuman disiplin PNS. Pasal 8 Pemberian Izin Belajar kepada PNS melalui prosedur : 7

a. PNS mengajukan permohonan Izin Belajar kepada Bupati Gresik melalui pimpinan SKPD masing-masing disertai persyaratan yang telah ditentukan; b. Berdasarkan permohonan Izin Belajar sebagaimana dimaksud pada huruf a, Kepala SKPD mengajukan permohonan dimaksud kepada Bupati melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gresik; c. Izin Belajar ditandatangani oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk dengan tembusan kepada Kepala SKPD yang bersangkutan. Pasal 9 PNS yang memperoleh lzin Belajar wajib : a. melaksanakan tugas kedinasan sesuai dengan uraian tugas pokok dan fungsi jabatan pada unit kerja PNS sesuai ketentuan jam kerja; b. mengikuti proses belajar mengajar sesuai ketentuan perundang-undangan; dan c. menyusun laporan kepada Bupati sebagai berikut : 1. laporan kemajuan pendidikan yang sedang dijalani, paling kurang 1 (satu) kali setiap tahun dilampiri dengan hasil studi; 2. laporan hasil pelaksanaan Izin Belajar pada tahap akhir pendidikannya dengan melampirkan fotocopy ijazah dan transkrip nilai. BAB III UJIAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH Pasal 10 (1) PNS yang telah menyelesaikan pendidikan dan memperoleh ijazah, dapat diberikan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada PNS yang memenuhi persyaratan : a. diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan pengetahuan /keahlian yang sesuai dengan ijazah yang diperoleh; 8

b. memenuhi masa kerja dalam pangkat golongan ruang yang telah ditentukan; c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 1 (satu) tahun terakhir bernilai baik; d. lulus ujian kenaikan pangkat Penyesuaian Ijazah; dan e. persyaratan lain sesuai ketentuan peraturan Perundang-undangan. Pasal 11 Persyaratan umum peserta ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sebagaimana pasal 10 ayat (2) huruf b adalah : a. Kenaikan pangkat menjadi Juru golongan ruang (I/c), bagi PNS yang berijazah Sekolah lanjutan Tingkat Pertama atau yang sederajat dan memiliki masa kerja dalam pangkat Juru Muda Tingkat I, golongan ruang (I/b) paling singkat 1 (satu) tahun; b. Kenaikan pangkat menjadi Pengatur Muda (II/a), bagi PNS yang berijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Diploma I atau yang sederajat dan memiliki masa kerja dalam pangkat Juru, golongan ruang (I/c) paling singkat 2 (dua) tahun; c. Kenaikan pangkat menjadi Pengatur golongan ruang (II/c), bagi PNS yang berijazah Sarjana Muda, Akademi, Diploma III atau yang sederajat dan memiliki masa kerja dalam pangkat Pangatur Muda Tingkat I, golongan ruang (II/b) paling singkat 1 (satu) tahun; d. Kenaikan pangkat menjadi Penata Muda (III/a), bagi PNS yang memiliki ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV dan memiliki masa kerja dalam pangkat Pengatur golongan ruang (II/c) paling singkat 2 (dua) tahun; e. Kenaikan pangkat menjadi Penata Muda Tingkat I (III/b), bagi PNS yang memiliki ijazah Dokter, Apoteker, Magister (S2), Spesialis I atau yang sederajat dan memiliki masa kerja dalam pangkat Penata Muda golongan ruang (III/a) paling singkat 2 (dua) tahun; dan f. Kenaikan pangkat menjadi Penata (III/c), bagi PNS yang memiliki ijazah Doktor (S3), Spesialis II atau yang sederajat dan memiliki masa kerja dalam pangkat golongan ruang Penata Muda Tingkat I (III/b) paling singkat 1 (satu) tahun. 9

Pasal 12 Persyaratan administratif untuk mengikuti ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf d : a. fotocopy ijazah yang akan disesuaikan dari program studi yang terakreditasi minimal B, dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; b. fotocopy Surat Izin Belajar yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, kecuali ijazah yang diperoleh sebelum diangkat sebagai CPNS; c. fotocopy laporan/tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi; d. fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir dilegalisir pejabat yang berwenang; e. Pernyataan Uraian Tugas PNS diketahui dari Kepala SKPD; f. Daftar Riwayat Pekerjaan; dan g. Surat usulan Kepala SKPD yang bersangkutan. Pasal 13 (1) Ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah dilaksanakan oleh Panitia yang dibentuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten. (2) Ujian kenaikan pangkat dapat dilaksanakan sesuai formasi yang dibutuhkan. Pasal 14 (1) Ujian kenaikan pangkat yang diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah yang dibentuk Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten berpedoman pada materi ujian Calon Pegawai Negeri Sipil sesuai tingkatan ijazah yang diperoleh. (2) Materi ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Panitia Ujian. Pasal 15 (1) Tiap mata ujian untuk materi ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) ditetapkan nilai batas kelulusan minimal dan nilai rata-rata/persentase minimal untuk seluruh mata ujian. 10

(2) Nilai batas kelulusan minimal untuk ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah SLTP, SLTA, Diploma I, Diploma II dan Diploma III masing-masing mata ujian sebesar 40 (empat puluh) dengan nilai persentase minimal untuk seluruh mata ujian adalah 65 (enam puluh lima). (3) Nilai batas kelulusan minimal untuk ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah Diploma IV dan Sarjana Strata I, masing-masing mata ujian sebesar 50 (lima puluh) dengan nilai persentase minimal untuk seluruh mata ujian adalah 70 (Tujuh puluh). (4) Nilai batas kelulusan minimal untuk ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah Pascasarjana (Strata-2) dan Program Doktor (Strata-3), masing-masing mata ujian sebesar 55 (lima puluh lima) dengan nilai persentase minimal untuk seluruh mata ujian adalah 75 (Tujuh puluh lima). Pasal 16 (1) Peserta Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah yang dinyatakan lulus diberikan Surat Tanda Lulus Penyesuaian Ijazah. (2) Surat Tanda Lulus Penyesuaian Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi salah satu syarat usulan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah. Pasal 17 Biaya pelaksanaan ujian kenaikan pangkat penyesuaian ijazah PNS dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Pasal 18 (1) CPNS yang masih berkedudukan sebagai mahasiswa pada suatu lembaga pendidikan wajib melapor pada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten melalui pimpinan SKPD paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas dikeluarkan. 11

(2) Pendidikan yang ditempuh oleh CPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pendidikan setingkat lebih tinggi dari pendidikan yang dipakai dalam pengangkatan sebagai CPNS. (3) Bupati atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan Izin Belajar kepada CPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah memenuhi persyaratan administratif sebagai berikut : a. Surat Pengantar dari pimpinan SKPD; b. fotocopy Ijazah terakhir; c. fotocopy Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS; d. fotocopy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; dan e. Surat Pernyataan tidak menuntut kenaikan pangkat. Pasal 19 (1) CPNS yang telah memiliki ijazah yang lebih tinggi dari Ijazah yang menjadi dasar pengangkatan sebagai CPNS dari lembaga pendidikan terakreditasi B wajib melapor pada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten melalui pimpinan SKPD paling lama 60 (enam puluh) hari sejak pengangkatan sebagai CPNS. (2) Bupati memberikan Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah. (3) Surat Tanda Lapor Telah Memiliki Ijazah sebagaimana dimaksud ayat (2) berpenghargaan sama dengan Surat Izin Belajar. (4) Persyaratan untuk memperoleh Surat Tanda lapor Telah Memiliki Ijazah adalah sebagai berikut : a. Surat Pengantar dari Pimpinan SKPD; b. fotocopy Ijazah dilegalisir pejabat yang berwenang; c. fotocopy Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS; d. fotocopy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; dan e. Surat Pernyataan tidak menuntut kenaikan pangkat. 12

BAB IV PENCANTUMAN GELAR Pasal 20 (1) PNS yang diangkat berdasarkan ijazah SLTA dan sederajat, dan atau D III yang sederajat dan telah memiliki ijazah Sarjana (S1) dan yang sederajat dapat mencantumkan gelar beserta hak-hak kepegawaiannya setelah menduduki pangkat Penata Muda (III/a). (2) PNS yang diangkat berdasarkan ijazah Sarjana (S1) dan yang sederajat dan telah memiliki ijazah Magister (S2) atau ijazah Spesialis I dapat mencantumkan gelar beserta hak kepegawaiannya setelah menduduki pangkat Penata Muda TK.I (III/b). (3) Pencantuman gelar akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) setelah mendapat persetujuan Teknis Kenaikan Pangkat dari BKN. BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 (1) Pada saat peraturan ini mulai berlaku, PNS yang pada saat diangkat menjadi CPNS telah memiliki ijazah yang lebih tinggi dari Ijazah yang menjadi dasar pengangkatan sebagai CPNS dan/atau PNS yang pada saat diangkat menjadi CPNS masih berstatus mahasiswa dari lembaga pendidikan yang terakreditasi B, wajib melapor pada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten melalui pimpinan SKPD paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak diundangkannya Peraturan Bupati ini. (2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan Surat Tanda Lapor Telah Memperoleh Ijazah dari Bupati yang mempunyai penghargaan sama dengan Surat Izin Belajar. (3) Persyaratan untuk memperoleh Surat Tanda Lapor sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah sebagai berikut : a. Surat Pengantar dari Pimpinan SKPD; 13

b. fotocopy Ijazah dilegalisir pejabat yang berwenang; c. fotocopy Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS; d. fotocopy Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas; dan e. Surat Pernyataan tidak menuntut kenaikan pangkat. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, Peraturan Bupati Gresik Nomor 31 Tahun 2009 tentang Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil (Berita Daerah Kabupaten Gresik Tahun 2009 Nomor 365) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 23 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gresik. Ditetapkan di Gresik pada tanggal 13 Desember 2013 BUPATI GRESIK, Ttd. Dr. Ir. H. SAMBARI HALIM RADIANTO, S.T., M.Si. Diundangkan di Gresik pada tanggal 13 Desember 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK, Ttd. Ir. MOCH. NADJIB, MM Pembina Utama Madya NIP. 19551017 198303 1 005 BERITA DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2013 NOMOR 1509 14