Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2013-2016 Defi Purnama defibintan@gmail.com Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Nilai perusahaan didefinisikan sebagai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio, current ratio, return on asset, pertumbuhan penjualan dan dividen payout ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2016. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dan didapatkan 19 sampel yang memenuhi kriteria dari 146 perusahaan yang menjadi data observasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Dari hasil pengujian statistik menunjukkan hasil bahwa secara parsial debt to equity ratio, return on asset, pertumbuhan penjualan dan dividen payout ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan current ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Untuk pengujian secara simultan menunjukkan hasil bahwa debt to equity ratio, current ratio, return on asset, pertumbuhan penjualan dan dividen payout ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci: nilai perusahaan, debt to equity ratio, current ratio, return on asset, pertumbuhan penjualan, dividen payout ratio PENDAHULUAN Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Brigham dan Houston, 2009). Dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham, perusahaan dapat mewujudkannya dengan cara memaksimumkan nilai perusahaan. Sedangkan maksimumnya nilai perusahaan, 1
dapat dilihat dari harga saham yang meningkat. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham yang juga tinggi (Hermuningsih, 2013). Nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dari perusahaan tersebut dimana faktor-faktor ini sering digunakan oleh calon investor dalam menilai kemampuan perusahaan dalam usahanya meningkatkan nilai perusahaan (Abdillah, 2014). Faktor pertama yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah Debt to Equity Ratio. Menurut Anzlina dan Rustam (2013) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang membandingkan utang perusahaan dengan total ekuitas. Faktor kedua adalah Current Ratio, yaitu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Current Liability) melalui sejumlah kas (dan setara kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat) yang dimiliki perusahaan (Brigham dalam Nurhayati, 2013). Faktor ketiga yaitu Return On Asset. Menurut Fahmi (2011) Return On Asset (ROA) adalah rasio untuk melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai yang diharapkan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan (Kasmir, 2008). Faktor keempat yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah pertumbuhan penjualan. Kesuma (2009) mendefinisikan pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. 2
Faktor kelima yaitu Dividen Payout Ratio. Dividen Payout Ratio adalah rasio perbandingan dari dividen yang telah dibayarkan terhadap laba per lembar saham. Pembayaran dividen mencerminkan kondisi keuangan perusahaan dan memiliki dampak terhadap persepsi pasar (Nurwani, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 2. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 3. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 4. Apakah Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 5. Apakah Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 6. Apakah Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjelaskan pengaruh antara variabel dependen (Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Payout Ratio) dan variabel independen (Nilai Perusahaan). Maka, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini: 3
Variable Independen Debt to Equity Ratio (X 1 ) Current Ratio (X 2 ) Return On Asset (X 3 ) Variabel Dependen Nilai Perusahaan (Y) Pertumbuhan Penjualan (X 4 ) Return On Asset (X 5 ) H6 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? H2: Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? H3: Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? H4: Apakah Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? H5: Apakah Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? H6: Apakah Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? DESKRIPSI UNIT ANALISIS/ OBSERVASI 4
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan yaitu seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016. Keseluruhan data tersebut kemudian diambil sesuai kriteria yang telah dipilih berdasarkan metode purposive sampling, sehingga data yang terkumpul sebanyak 19 perusahaan dengan periode 4 tahun, yaitu dari tahun 2013-2016. Berikut tabel rekapitulasi kriteria dalam pemilihan sampel: Tabel 1. Rekapitulasi Kriteria Pemilihan Sampel No. Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 146 Indonesia (BEI) selama periode 2013-2016 2. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki laporan (9) keuangan lengkap selama periode 2013-2016 3. Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang rupiah selama periode 2013-2016. (25) 4. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki (39) pertumbuhan penjualan positif selama periode 2013-2016 5. Perusahaan manufaktur yang tidak membagikan dividen (54) tunai selama periode 2013-2016. Jumlah Sampel Penelitian 19 Tahun Penelitian 4 Jumlah Data Penelitian 76 Outlier (10) Jumlah Data Penelitian 66 HASIL PENELITIAN Uji Parsial (Uji T) Uji T bertujuan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil uji statistik T tersebut dapat dilihat pengaruh antar variabel independen secara parsial terhadap variabel 5
dependen yang diuji dengan melihat nilai antara Thitung dan Ttabel. Apabila nilai prob. Thitung lebih besar dari Ttabel maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas (dari Thitung tersebut) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. Thitung lebih kecil dari ttabel maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -5.190 1.536-3.379.001 T Sig. DER 3.395 1.064.428 3.191.002 CR.288.297.129.969.337 ROA 28.794 5.396.576 5.336.000 GROWTH 9.168 4.099.224 2.237.029 DPR 4.846 1.444.340 3.356 001 Tabel 2. Hasil Uji Statistik T 1. Pengujian Hipotesis 1, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui variabel X1 Debt to Equity Ratio (DER), memiliki nilai Thitung sebesar 3,191. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 (Thitung > ttabel = 3,191 > 2,000). Sehingga dapat disimpulkan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan diterima. 2. Pengujian Hipotesis 2, Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui variabel X2 Current Ratio (CR), memiliki nilai Thitung sebesar 0,969. Nilai tersebut lebih kecil dari 6
ttabel sebesar 2,000 (Thitung < Ttabel = 0,969 < 2,000). Sehingga dapat disimpulkan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa CR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan ditolak. 3. Pengujian Hipotesis 3, Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui variabel X3 Return On Asset (ROA), memiliki nilai Thitung sebesar 5,336. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 (Thitung > Ttabel = 5,336 > 2,000). Sehingga dapat disimpulkan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan diterima. 4. Pengujian Hipotesis 4, Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui variabel X4 Pertumbuhan Penjualan, memiliki nilai Thitung sebesar 2,237. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 ( Thitung > Ttabel = 2,237 > 2,000). Sehingga dapat disimpulkan hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan diterima. 5. Pengujian Hipotesis 5, Dividen Payout Ratio (DPR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan (PBV). Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat diketahui variabel X5 Dividen Payout Ratio (DPR), memiliki nilai Thitung sebesar 3,356. Nilai tersebut lebih besar dari ttabel sebesar 2,000 ( Thitung > Ttabel = 3,356 > 2,000). Sehingga dapat disimpulkan hipotesis kelima yang menyatakan bahwa DPR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan diterima. 7
Uji Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel ANOVA a di bawah ini. Nilai prob. Fhitung terlihat pada kolom terakhir (sig.). Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 262.422 5 52.484 11.956.000 b Residual 263.397 60 4.390 Total 525.819 65 Tabel 3. Hasil Uji Statistik F Dari hasil perhitungan analisis regresi dapat diketahui bahwa Nilai Sig. pada tabel di atas nilainya 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Selanjutnya jika dilihat antara Fhitung dengan Ftabel hasilnya yaitu 11,956 > 2,37 (nilai 2,37 didapat dari tabel F prob. 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Payout Ratio secara bersama-sama mempengaruhi Nilai Perusahaan (Price Book Value). Uji Determinan (R²) Koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R-Square atau Adjusted R-Square. R-Square digunakan pada saat variabel bebas hanya 1 saja (biasa disebut dengan Regresi Linier Sederhana), 8
sedangkan Adjusted R-Square digunakan pada saat variabel bebas lebih dari satu. Hasil uji R 2 dapat dilihat pada tabel Model Summary b di bawah ini: Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.706 a.499.457 2.0952197 2.445 Tabel 4. Hasil Uji Adjusted R 2 Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa besaran nilai Adjusted R- Square 0,457 yang mengindikasikan bahwa sebesar 45,7% variabel bebas mampu menjelaskan kelengkapan pelaporan laporan keuangan. PEMBAHASAN Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis pertama (H 1 ) diterima dan disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rompas (2013), yang menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa Debt to Equity Ratio mencerminkan bagaimana nilai perusahaan dipengaruhi oleh tingkat penggunaan hutang dibandingkan dengan modal sendiri. Pengaruh Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis kedua (H 2 ) ditolak dan disimpulkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013), yang menyimpulkan bahwa 9
Current Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa seorang investor yang akan melakukan investasi tidak perlu memperhatikan faktor Current Ratio yang dimiliki oleh perusahaan. Karena rasio ini hanya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang lancar dengan aktiva lancar perusahaan. Pengaruh Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis ketiga (H 3 ) diterima dan disimpulkan bahwa Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Antari dan Dana (2013), Pertiwi dan Pratama (2012) yang menyimpulkan bahwa Return On Asset tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan keuntungan yang tinggi akan memberikan suatu prospek perusahaan yang baik sehingga dapat merespon investor untuk meningkatkan permintaan saham. Sebab, dengan meningkatnya permintaan saham maka akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis keempat (H 4 ) diterima dan disimpulkan bahwa Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hansen dan Juniarti (2014) yang menyimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pertumbuhan penjualan merupakan salah satu bukti bahwa suatu perusahaan benar-benar bertumbuh. Pertumbuhan penjualan digunakan oleh banyak pihak baik pemilik 10
perusahaan, investor, kreditor, maupun pihak lain untuk melihat prospek suatu perusahaan. Dengan melihat data penjualan dimasa lalu, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mengembangkan nilai perusahaan yang ada. Para investorpun bisa menggunakan data pertumbuhan penjualan untuk memproyeksikan keuntungan yang akan diraup perusahaan tersebut dimasa depan. Bagi para kreditor, memantau pertumbuhan penjualan dilakukan sebagai salah satu bukti dari aktivitas pemanfaatan sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan. Pengaruh Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis kelima (H 5 ) diterima dan disimpulkan bahwa Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jusriani dan Rahardjo (2013), Wijaya dkk (2010) yang menyimpulkan bahwa Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan teori kebijakan dividen relevan yang mengatakan bahwa nilai suatu perusahaan akan dimaksimalkan melalui penentuan rasio pembayaran dividen yang tinggi (Brigham dan Houston, 2009). Apabila dividen yang dibayarkan semakin meningkat maka akan menunjukkan bahwa prospek perusahaan tersebut juga semakin bagus. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis keenam (H 6 ) diterima dan disimpulkan bahwa Debt to 11
Equity Ratio, Current Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Penjualan, dan Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Abdillah, Andianto. 2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (pada perusahaan manufaktur di BEI 2009-2012). Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Antari, Ayu Prati Praidy dan I Made Dana. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal, Universitas Udayana. Anzlina, Corry Winda dan Rustam. 2013. Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI Tahun 2006-2008. Jurnal Ekonomi, Vol. 16, No. 2. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Verawati dan Juniarti. 2014. Pengaruh Family Control, Size, Sales Growth, dan Leverage Terhhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi. Jurnal Akuntansi Bisnis, Universitas Kristen Petra. Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di BEI. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11 (1), 38-45. Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol. 5, No. 2. Nurwani, Dinar Ayu dkk. 2013. Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Risk Of Return, dan Dividend Payout Ratio Terhadap Holding Period Saham Biasa. Jurnal, Universitas Brawijaya. Pertiwi, Tri Kartika dan Ferry Madi Ika Pratama. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage. Jurnal, UPN Veteran. 12
Rompas, Gisela Prisilia. 2013. Likuiditas Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3, Hal. 252-262. Wijaya, Lihan Rini Puspo dkk. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal SNA XIII. Purwokerto. www.idx.co.id (Diakses Februari 19, 2018) 13