Jurnal Genta Kebidanan, Volume, Nomer, Des 0,hal.90-9 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU BEKERJA TENTANG PENYIMPANAN ASI Oleh: G.A. Martha Winingsih, SST, MM, M.Kes Ni Luh Putu Yulia Laksmi Dewi Akademi Kebidanan Kartini Bali email : gekmartha@gmail.com Abstract : Working mothers can still breastfeed the babies by storing breast milk. This business can be done to reduce IMR amounting /000 KH with exclusive breastfeeding.the purpose of this study to determine the correlation between knowledge with attitude working mothers on breast milk storage in BPM I.G.A.A. Alit Triastuti, S.ST 0.This study uses an analytical method with cross sectional approach. Data collection techniques with accidental sampling, sample of 5 respondents, conducted from August 7 until February 0, 0. Tes data analysis using Spearman Rank.The research showed respondents, nearly half (45.7%) have good knowledge about breast milk storage, and most of that is respondents (.9%) have a positive attitude about the storage of breast milk. There was a significant correlation with the level of strong correlation between knowledge and attitudes about working mothers breast milk storage. Test results obtained by Spearman Rank correlation coefficient of 0. and p = 0.00 significance level (p <0.05). Abstrak : Ibu yang bekerja masih tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya dengan cara menyimpan ASI. Usaha ini dapat dilakukan untuk menurunkan AKB yaitu sebesar /000 KH dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di BPM I.G.A.A. Alit Triastuti, S.ST tahun 0. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Jenis penelitian accidental sampling jumlah sampel 5 responden, dilakukan pada tanggal 7 sampai 0 Februari 0. Uji analisis data menggunakan Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yaitu hampir setengahnya (45,7%) memiliki pengetahuan baik tentang penyimpanan ASI, dan sebagian besar yaitu responden (,9%) memiliki sikap positif tentang penyimpanan ASI. Ada hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi kuat antara pengetahuan dengan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI. Hasil uji Rank Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0, dan p=0,00 dengan tingkat signifikansi (p<0,05). Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Ibu Bekerja, Penyimpanan ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan tubuh yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. Air Susu Ibu (ASI) mengandung lebih dari 00 unsur unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya (Roesli, 007). Data dari United Nations International Children s Emergency Fund (UNICEF) menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 0.000 bayi meninggal dunia dan 0 juta anak balita di dunia meninggal setiap tahunnya yang disebabkan karena infeksi terutama diare dan gizi buruk. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang penting untuk mencerminkan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 0 menunjukkan AKB yaitu /000 KH, angka tersebut belum mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) 05 yakni menurunkan AKB menjadi /000 KH. Usaha yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKB adalah dengan pemberian ASI eksklusif karena berdasarkan penelitian, pemberian ASI dapat membantu menurunkan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Bayi (AKB), khususnya neonatus (55% - 87%). Memberikan ASI adalah kewajiban bagi setiap ibu kepada bayinya. Saat ini cukup banyak ibu yang melahirkan anaknya namun tidak lagi
memberikan ASI, yang disebabkan karena minimnya informasi dan pengetahuan,tidak memiliki keyakinan diri, pola dan gaya hidup praktis, serta faktor kesibukan atau pekerjaan, sehingga lebih memilih memberikan susu formula kepada bayinya (Nurani, 0). Berdasarkan data yang diperoleh saat ini,diketahui bahwa ibu yang bekerja sekitar 70%. Hal tersebut bukan berarti bahwa bayi tidak dapat memperoleh ASI sama sekali. Walaupun ASI perahan tidak mampu menggantikan tindakan menyusui, tetapi hal itu bukanlah masalah bila ibu memang mesti bekerja. Fenomena yang terjadi adalah banyak ibu khawatir dan beranggapan bahwa ASI-nya tidak mencukupi kebutuhan bayi saat ibu bekerja. Hal ini menyebabkan ibu formula, walaupun sebenarnya ibu bekerja dapat tetap memberikan ASI kepada bayi dengan memerah dan menyimpannya (Prasetyono, 0). Ibu yang bekerja masih tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya dengan cara memerah ASI dan menyimpan ASI tersebut. Memerah ASI juga membantu mendekatkan keluarga dengan bayi karena mereka dapat ikut terlibat dalam memberikan ASI dengan menggunakan botol. ASI Perahan (ASIP) yang telah diperah harus disimpan dengan baik sehingga dapat dipergunakan oleh bayi saat ibu tidak sedang berada bersama bayinya misalnya saat ibu bekerja. ASI Perahan (ASIP) yang sudah disimpan dan kemudian dihangatkan sebaiknya digunakan dalam 4 jam dan tidak disimpan kembali (Nurani, 0). berkeinginan untuk memberikan susu
Penelitian Fayed et.all (0), menyatakan tentang dampak pekerjaan terhadap praktek pemberian ASI, bahwa sebagian besar ibu bekerja menghentikan pemberian ASI setelah kembali bekerja. Penelitian ini juga menunjukan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi penghentian pemberian ASI adalah kurangnya fasilitas di tempat kerja terhadap proses pemberian ASI yaitu tempat memerah dan penyimpanan ASI. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu untuk menganalisa hubungan pengetahuan dengan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu data yang dikumpulkan sesaat atau diperoleh saat itu juga dengan subyek yang diteliti diobservasi hanya sekali (Notoadmodjo, 00). Penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara kebetulan. Setiap ibu yang memenuhi kriteria inklusi dimasukan sebagai sampel sehingga jumlah responden yang diperlukan terpenuhi. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penyimpanan ASI N o Pengetahu an Frekuen si (f) Presenta se (%) Baik 45.7 Cukup 9 5.7 Kurang 0 8. Jumlah 5 00 Berdasarkan Tabel diatas dari 5 responden diperoleh, hampir setengah yaitu orang responden (45.7%) memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil yaitu sembilan (9) responden (5,7%) memiliki 4
pengetahuan cukup, hampir setengah yaitu 0 responden (8,%) memiliki pengetahuan kurang tentang penyimpanan ASI. Sesuai dengan Notoatmodjo (00) yang mengemukakan bahwa pengetahuan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan. Penginderaan yang baik akan meningkatkan pemahaman terhadap suatu obyek atau informasi. Tabel Distribusi Frekuensi Sikap Responden tentang Penyimpanan ASI No. Sikap Frekuens i (f) Presentas e (%) Positif.9 Negati f 7. Jumlah 5 00 sebagian besar yaitu responden (.9%) memiliki sikap positif, hampir setengah yaitu responden (7.%) memiliki sikap negatif tentang penyimpanan ASI. Tabel Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Responden tentang Penyimpanan ASI N o. Penget ahuan Baik Cukup 7. Kuran g Jumlah Sikap Ibu Tentang Penyimpanan ASI Positi Negat f if Total f % f % f % 4 4 4.. 5. 4 7 4. 4. 9 8. 7. 7. 9 5. 7 0 5 8. 0 0 Berdasarkan Tabel diatas dari 5 responden, hampir setengahnya yaitu responden (4,%) memiliki Berdasarkan Tabel diatas pengetahuan baik dengan sikap dari 5 responden diperoleh, positif tentang penyimpanan ASI, 5
sebagian kecil yaitu empat (4) responden (,4%) memiliki pengetahuan baik dengan sikap negatif tentang penyimpanan ASI. Sebagian kecil yaitu enam () responden (7,%) memiliki pengetahuan cukup dengan sikap positif tentang penyimpanan ASI, sebagian kecil yaitu tiga () responden (8,%) memiliki pengetahuan cukup dengan sikap negatif tentang penyimpanan ASI. Sebagian kecil yaitu empat (4) responden (,4%) memiliki pengetahuan kurang dengan sikap positif tentang penyimpanan ASI, sebagian kecil yaitu enam () responden (7,%) memiliki membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI, koefisien korelasi r = 0. dengan tingkat signifikansi (p<0,05) dengan tingkat korelasi kuat. Hal ini sesuai dengan teori yang diajukan oleh Fisbein dalam Azwar (008) dinyatakan bahwa pengetahuan berhubungan erat sekali dengan sikap, artinya seberapa besar pengetahuan seseorang mengenai obyek akan menentukan sikap mereka terhadap obyek tersebut. Semakin tinggi pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek diharapkan akan menghasilkan sikap yang tepat (positif) pada obyek pengetahuan kurang dengan sikap tersebut. Begitu juga sebaliknya negatif tentang penyimpanan ASI Hasil pengujian tersebut diketahui hasil p value = 0,000 < 0,05 maka H o semakin rendah pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek maka akan menghasilkan sikap yang ditolak berarti H a diterima
kurang tepat (negatif) pada obyek tersebut. SIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Bekerja tentang Penyimpanan ASI di BPM I.G.A.A. Alit Triastuti, S.ST Tahun 0 dapat disimpulkan Hampir setengahnya responden memiliki pengetahuan baik tentang penyimpanan ASI.Sebagian besar Egyptian Children. Journal of American Science.. Notoatmodjo. S. 00.Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurani, A. 0.7 Jurus Sukses Menyusui.Jakarta :PT Elex Media Komputindo. Penny Van, E, 009. Di Balik Kontrovesi Air Susu Formula, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Prasetyono, D.S. 009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta : Diva Press. Riyanto, A. 009.Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan.Yogjakarta : Nuha Kesehatan. responden memiliki sikap positif tentang penyimpanan ASI. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap ibu bekerja tentang penyimpanan ASI dengan tingkat hubungan yang kuat. DAFTAR RUJUKAN Fayed, S., Almorsy, E., Fathi, N., Wahby, I. 0. The Effect of Maternal Employment on Breast Feeding Practice Among 7