SAMBUTAN MENKO POLHUKAM PADA RAKERNAS ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA (BPPTSI) PENANGANAN RADIKALISME DAN TERORISME DI PERGURUAN TINGGI Surabaya, 17 Juli 2018
PROSES KEHIDUPAN BERBANGSA TAHUN 1908 TAHUN 1928 TAHUN 1945 Lahirnya organisasi perintis perjuangan Indonesia yang diawali dengan pendirian perkumpulan Boedi Oetomo pada tahun 1908 Muncul kesadaran politik di lingkungan kaum muda terdidik, mendorong kaum pemuda untuk mengadakan perkumpulan dan pertemuan-pertemuan pemuda yang melahirkan Sumpah Pemuda pada tahun 1928 Diproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Terbentuknya bangsa dan Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat (bebas dari Penjajahan) SADAR BERBANGSA SEMANGAT BERSATU TEKAD MEMBENTUK NKRI
PEMBUKAAN UUD 1945: CITA-CITA NEGARA (Alinea ke 2) Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil danmakmur. MERDEKA Terbebas dari penjajahan bangsa lain BERSATU Mengakui dan menghargai perbedaan sebagai rahmat Tuhan Mau berkorban demi kepentingan bersama Mematuhi aturan yang telah disepakati Mengutamakan nilai kontribusi Gotong Royong BERDAULAT TEXT Dapat untuk mengatur diri sendiri atau Mandiri Kekuasaan di tangan rakyat berdasarkan hukum Setara dan sejajar dengan bangsa lain Permanen, selama negara itu berdiri ADIL DAN MAKMUR Menegakkan keadilan bagi semua warga negara. Keseimbangan antara hak dan kewajiban. Kemakmuran dan kesejahteraan bagi setiap warga negara. Hidup damai dan bahagia
TUJUAN NEGARA - PEMBUKAAN UUD 1945 (Alinea ke 4) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial VISI KABINET KERJA 2014-2019: Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong NAWACITA
PERSAINGAN GLOBAL SEMAKIN MENINGKAT Percepatan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Keterbukaan informasi Interkoneksi dan Perpindahan penduduk antar negara Kerjasama dan sekaligus persaingan
TINGKAT DAYA SAING SANGAT DITENTUKAN OLEH HUMAN CAPITAL (SDM) Global Competitive Index 2016-2017 World Economic Forum No. Nama Negara (Nilai) 1 Switzerland (5.8) 2 Singapore (5.7) 25 Malaysia (5.1) 34 Thailand (4.6) 41 Indonesia (4.5) 57 The Philippines (4.4) 60 Vietnam (4.3) 2 Berkurangnya ketergantungan akan sumber daya alam dan tenaga kerja murah Perubahan Fokus dari Industrial Economy ke Knowledge/ Information Economy Kualitas Human Capital menentukan Daya saing suatu bangsa 1 3
PERUBAHAN ANCAMAN NEGARA KONVENSIONAL = INVASI MILITER ANCAMAN BARU (NON MILITER) = LEBIH FATAL Terorisme, Narkoba, Human Trafficking, dsb. Radikalisme, Separatisme, pornografi Illegal Logging, Illegal Fishing, Serangan Cyber, Kartel, Mafia perdagangan
Sumber: Jajak Pendapat Kompas, 4 Juni 2018 CATATAN: Perkembangan paham radikal menjadi salah satu ancaman utama bagi Pancasila Kalangan dunia Pendidikan juga turut berperan karena semakin berkurangnya pendidikan Pancasila di Sekolah dan Perguruan Tinggi
ANCAMAN RADIKALISME DAN TERORISME TERORISME ADALAH PERBUATAN YANG MENGGUNAKAN KEKERASAN ATAU ANCAMAN YANG MENIMBULKAN SUASANA TEROR ATAU RASA TAKUT SECARA MELUAS, YANG DAPAT MENIMBULKAN KORBAN YANG BERSIFAT MASSAL, DAN ATAU MENIMBULKAN KERUSAKAN ATAU KEHANCURAN TERHADAP OBYEK-OBYEK VITAL YANG STRATEGIS, LINGKUNGAN HIDUP, FASILITAS PUBLIK ATAU FASILITAS INTERNASIONAL DENGAN MOTIF IDEOLOGI, POLITIK, ATAU GANGGUAN KEAMANAN (sumber: UU No. 5 Tahun 2018 Ttg Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2oo3 ttg Penetapan Perppu No. 1 Tahun 2oo2 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi UU) RADIKALISME YAITU TINDAKAN YANG MELEKAT PADA SESEORANG ATAU KELOMPOK YANG MENGINGINKAN PERUBAHAN BAIK SOSIAL, POLITIK DENGAN MENGGUNAKAN PAHAM KEKERASAN DAN BERTINDAK EKSTRIM
ANCAMAN RADIKALISME DAN TERORISME DI KALANGAN GENERASI MUDA 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Berdasarkan Usia 47,3 29,1 11,8 11,8 < 21 21-30 31-40 > 40 Berdasarkan data dari Riset terhadap 110 Pelaku Tindakan Terorisme Research on Motivation and Root Causes of Terrorism yang dilakukan oleh The Indonesian Research Team, 2012; Kementerian Luar Negeri, INSEP dan Densus 88
ANCAMAN RADIKALISME DAN TERORISME DI KALANGAN MAHASISWA Potensi Radikalisme di Lingkungan Mahasiswa Jihad dengan penggunaan kekerasan? 100 75 68.4 50 25 0 26.7 4.9 Setuju Tidak Setuju Tidak punya sikap/tt Berdasarkan Hasil Survey Radikalisme Sosial-Keagamaan Mahasiswa UIN/IAIN yang dilakukan oleh FISIK UIN Syarif Hidayatullah (2011) dengan sampel mahasiswa dari : UIN Jakarta, UIN Yogyakarta, UIN Makassar, UIN Surabaya, UIN Banjarmasin, UIN Sumatera Utara, IAIN Padang.
PERAN PERGURUAN TINGGI Perguruan Tinggi dapat berperan untuk melawan radikalisme dan memperkuat wawasan kebangsaan melalui TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI PENDIDIKAN 1 PENELITIAN 2 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3
STRATEGI PENANGANAN RADIKALISME DAN TEORISME DI KAMPUS Mengembangkan pendidikan keagamaan yang terbuka, toleran, dan inklusif Pembinaan, pengawasan, dan penindakan kegiatan mahasiswa yang diduga mengarah kepada radikalisme Pengembangan kapasitas SDM dosen dan mahasiswa melalui pembinaan wawasan kebangsaan dan bela negara Upaya penegakan hukum (hard approach) yang tegas namun tetap mengutamakan pendekatan soft approach sesuai UU No. 5 Tahun 2018 Ttg Perubahan Atas UU No. 15 Tahun 2003 ttg Penetapan Perppu No. 1 Tahun 2002 ttg Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi UU
HARAPAN Mempunyai rasa ikut memiliki negeri ini dan terpanggil untuk ikut serta dalam upaya bela negara Menolak dan Memberantas penyebaran ajaran/paham radikalisme Membangun persaudaraan, toleransi, kerukunan dan harmoni di bumi pertiwi ini sesuai semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika Persiapkan diri dengan baik menjadi agen perubahan dan menguasai IPTEK dengan mengikuti perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional, maupun internasional Kita tidak boleh berpuas diri, peluang harus selalu kita ciptakan, untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, sejajar dengan bangsa maju Berjiwa merah-putih yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan kelompok dan pribadi supaya persatuan dan kesatuan bangsa tetap kokoh
TERIMA KASIH Bersatu dan bekerja untuk Bela Negara