III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Seksi. deskriptif yang didasarkan pada data kuantitatif.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Indeks Kepuasan

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

III. METODE PENELITIAN. M. Nazir (1999:51) mengartikan metode penelitian adalah:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip

III. METODE PENELITIAN. yang bertujuan mendeskrifsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, Penulis mencoba berusaha menggambarkan kinerja

III. METODE PENELITIAN. profesionalisme Aparatur Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan berusahamenggambarkan (deskripsi) tentang optimalisasi pajak

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

kamus Besar Bahasa Indonesia, survey didefinisikan sebagai teknik risert

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan penelitian deskriptif

METODE PENELITIAN. analisis daya yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

BAB III METODE PENELITIAN. mandiri baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa. Penulis Melakukan Penelitian di Kabupaten Kampar- Riau, lokasi

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi

BAB II METODE PENELITIAN. saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku, didalamnya terdapat upaya

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

sakarang (Winarno Surakhmad, 1984: 39).

III. METODE PENELITIAN. lokasi, pendekatan, bidang ilmu dan sebagainya. Agar suatu penelitian dapat. digunakan harus ditentukan terlebih dahulu.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan.

III. METODE PENELITIAN. konstruksi. Analisis dan kontruksi dilakukan secara metodologis, sistematis dan

III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Umumnya pengertian survey dibatasi. mewakili seluruh populasi Singarimbun, 1999:3)

METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu,

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Jl. Melur No.103,

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. fakta yang di teliti. Pendekan kuantitatif yaitu pendekatan yang bertolak dari suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu, metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis ( Huseini Usman, 2008 : 41). Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory reaserch.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kantor Badan Kepegawaian Daerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method), yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. sampai 20 Februari Alasan penulis melakukan penelitian di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian ini dimulai dari 01 Mei sampai 01 Juli Alasan penulis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

METODE PENELITIAN. eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Iqbal Hasan (2002: 14)

III. METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuntitatif,

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Bungin (2005::

METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini penyusun menggunakaan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. a. Pasar Niten yang beralamat di Jalan Raya Bantul Km 5 Kabupaten Bantul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat kuantitatif

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penyusunan skripsi ini dilakukan selama tujuh bulan terdiri dari. seminar proposal, perbaikan proposal.

III. METODE PENELITIAN. Berkaitan dengan penelitian ini jenis penelitian akan dibagi menjadi dua yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat Dalam Pemungutan retribusi Pasar, maka tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data kuantitatif. Menurut Hadari Nawawi (2001: 63) menjelaskan : Penelitian deskriptif adalah sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) berdasarkan fakta-fakta yang nampak sebagaimana adanya, yang tidak terbatas, pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi melihat analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Pada penelitian ini, peneliti menuturkan dan mendefinisikan data tentang Kinerja Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat Dalam Pemungutan retribusi Pasar.

45 B. Definisi Konseptual Definisi konseptual merupakan definisi akademik atau yang mengandung pengertian universal untuk suatu kata atau kelompok kata. Pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga mempermudah peneliti untuk mengoperasionalkan konsep tersebut di lapangan. Adapun definisi konseptual pada penelitian ini adalah: 1. Kinerja Aparat Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Kabupaten Lampung Barat adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang/individu atau kelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan secara bertanggung jawab atau sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Untuk mengukur indeks kinerja yang dilakukan aparat seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Kabupaten Lampung Barat dapat dilihat melalui beberapa indikator yaitu: 2. Retribusi Pasar adalah merupakan retribusi yang dipungut dari pedagang atas penggunaan fasilitas pasar dan pemberian izin penempatan oleh pemerintah daerah. Jadi retribusi pasar terdiri dari retribusi kios, los, hamparan dan pelayanan kebersihan. C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi

46 operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. 1. Kinerja Aparat Seksi Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat (variabel x) a. Responsivitas (responsiveness), yaitu ukuran dari suatu kinerja dapat dikatakan sudah baik apabila dalam menjalankan misi dan tujuannya suatu instansi berhasil memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Dengan demikian, dalam hal ini ukuran dari tercapainya responsivitas pada kinerja Aparat Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar adalah apabila masyarakat (pedagang) mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang layak sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan, yang kemudian hal tersebut akan berpengaruh terhadap penerimaan retribusi yang diharapkan. Konsep Responsivitas dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan tentang tugas dan fungsi organisasi 2. Pengetahuan tentang kinerja petugas 3. Kedisiplinan petugas dalam menjalankan tugas. 4. Keteraturan petugas dalam melayani masyarakat 5. Kesesuain kinerja dan target yang telah ditetapkan. b. Responsibilitas (responsibility), yaitu ukuran dari suatu kinerja dapat dikatakan sudah baik apabila dalam

47 pelaksanaannya suatu instansi sudah melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar. Maka, pengukuran kinerja Aparat Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dalam hal ini dapat dilihat dari efisiensi dan efektifitas pemungutannya apakah sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, yaitu dengan membandingkan antara realisasi penerimaan dan pemungutan retribusi. Apabila efesiensi dan efektifitas pemungutannya tinggi, maka kinerja yang dilakukan sudah baik. Konsep Responsibilitas (responsibility) dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Tujuan pelayanan pubilk yang ditujukan oleh kinerja 2. Memberikan pengetahuan tentang prosedur pelayanan 3. Memberikan pengetahuan tentang biaya pelayanan publik 4. Memberikan pengetahuan tentang tujuan dibentuknya organisasi 5. Efektivitas dari organisasi pelayanan public tersebut.. 6. Keyakinan terhadap tugas yang diberikan sesuai dengan prosedur yang ada c. Akuntabilitas (accountability), yaitu ukuran dari suatu kinerja dapat dikatakan sudah baik apabila dalam kebijakan dan kegiatan yang dilakukan sudah sesuai seperti yang diharapkan dengan dinilai oleh wakil rakyat, pejabat dan masyarakat. Pengukuran kinerja kinerja Aparat Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar dalam hal ini dapat dikatakan baik atau sesuai konsep akuntabilitas adalah jika

48 kinerja Aparat Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar sudah dapat memenuhi atau bertanggung jawab terhadap pembebanan target yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Retribusi daerah adalah salah satu sumber pendapatan yang mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah, jika retribusi daerah meningkat dan mencapai target yang ditentukan, makan akan semakin tinggi pula Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh. Konsep Akuntabilitas (accountability) dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Mampu memberikan pengetahuan tentang tugas yang telah dilakukan 2. Kepuasan terhadap fasilitas yang diberikan oleh pemberi layanan 3. Kinerja pegawai mampu mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan 4. Pengaruh kinerja terhadap kualitas pelayanan yang diberikan 5. Kepuasan terhadap kinerja yang diberikan dalam hal pelayanan. 6. Kesesuaian antara kinerja yang ada dengan fasilitas yang diberikan Berdasarkan 3 konsep tersebut terdapat faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan retribusi pasar, yang meliputi : a. Subjek Retribusi adalah pelaku dalam pemungutan retribusi pasar dalam hal ini adalah pedagang. Jumlah pedagang menentukan jumlah retribusi yang diterima, semakin banyak jumlah pedagang yang dipungut retribusi, maka akan tinggi pula jumlah retribusi daerah yang diperoleh.

49 Sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dapat mencapai target PAD yang ditetapkan. b. Objek Retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas pasar, yang berupa luas kios,los, dan sasaran terbuka. Luas kios/los yang digunakan oleh pedagang menentukan tarif retribusi yang harus dibayarkan oleh pedagang. Semakin luas/lebar kios/los/pelataran yang dipakai maka tarif retribusi yang dibayarkan juga tinggi. c. Tarif Retribusi adalah tarif yang dikenakan oleh pedagang sesuai dengan fasilitas yang digunakan oleh pedagang (luas kios/los/pelataran). Semakin tinggi tarif retribusi yang dikenakan atau harus dibayar oleh pedagang, maka akan semakin tinggi pula Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapat. d. Kinerja Pemungutan adalah kinerja dari organ-organ terkait yang dilihat dari efisiensi dan efektivitas pemungutan. Efisiensi pemungutan retribusi pasar dapat dilihat dari perbandingan antara realisasi penerimaan dengan biaya pemungutan. Sedangkan efektivitas pemungutan retribusi pasar dapat dlihat dari hasil pungutan retribusi dengan potensi hasil retribusi. Semakin tinggi efisiensi dan efektivitas pemungutan tersebut, maka akan semakin tinggi pula Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh (meningkat).

50 D. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian kinerja seksi pengendali dan operasional pasar oleh dinas koperasi, perindustrian, perdagangan dan pasar kabupaten lampung barat. Sebelum menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan observasi dan telaah dokumen melalui kepustakaan media dan internet. Pemilhan lokasi dan penelitian dilakukan secara sengaja di kabupaten lampung barat tepatnya di seksi pengendalian dan operasional pasar dinas koperasi, perindustrian, perdagangan, dan pasar kabupaten lampung barat. Hal ini dipilih menjadi lokasi penelitian karena peneliti ingin melihat bagaimana kinerja dinas tersebut dalam melakukan tugas dalam pemungutan retribusi pasar. E. Jenis Data Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan lengkap. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan sumber dari penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (Umar, 2003). Sumber data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada pedagang di Pasar Kabupaten Lampung Barat dan wawancara terhadap pihak terkait dalam penelitian ini tentang Kinerja Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat Dalam Pemungutan retribusi Pasar.

51 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau sumber data yang dicatat oleh pihak lain (Umar, 2003: 30). Data sekunder dalam penelitian ini yaitu dapat berupa data-data yang berasal dari artikel-artikel dan karya ilmiah yang dipublikasikan di internet serta berbagai literatur yang mendukung permasalahan seperti buku, majalah, artikel dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya, maka dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Kuesioner menurut sugiyono (2007: 135), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis responden untuk dijawab nya. Kegiatan yang penulis lakukan selama penelitian adalah menyebarkan kuesioner kepada 96 responden yang ada dalam penelitian ini yaitu pedagang yang berjualan di pasar yang berada di Kabupaten Lampung Barat. Kegiatan yang dilakukan penulis dalam menyebarkan kuisioner ini dilaksanakan pada tanggal 13 April s.d 24 April 2015. dan selanjutnya menarik kembali kuesioner tersebut untuk dilakukan tahap pengolahan data.

52 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang perlu dari sumber-sumber tertulis, berupa laporan dalam membantu penyempurnaan data yang diperoleh Kegiatan yang penulis lakukan selama penelitian adalah mengambil data dari kabupaten lampung barat tepatnya di bagian Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Lampung Barat. 3. Wawancara mendalam (indepth interview) Yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan keterangan pribadi dan untuk memperoleh informasi lengkap dengan informan dengan lisan maupun tulisan secara langsung dengan bertatap muka dengan informan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kejelasan dari sumber-sumber data dokumentasi yang belum dipahami oleh peneliti, serta untuk memperoleh pengertian maupun penjelasan yang lebih mendalam tentang realita dan obyek yang akan diteliti tersebut. Kegiatan yang dilakukan penulis adalah mendatangi beberapa informan untuk diminta informasi yang dibutuhkan penulis untuk mengetahui Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Lampung Barat. Kegiatan Wawancara ini dilakukan penulis dari tanggal 13 s.d 24 April 2015.

53 Adapun Informan yang dimintai untuk di wawancarai dalam penelitian ini adalah a. Staf Seksi Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar b. Kepala Pasar c. Petugas Penagih retribusi Pasar d. Pedagang yang ada di pasar di Kabupaten Lampung Barat G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam buku karangan Burhan Bungin (2008:99) adalah berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady (2008 : 42) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek dan lengkap dan jelas. Populasi dapat dikatakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan (Sugiyono, 2006: 16). Menurut Arikunto (2002: 108) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang berada di pasar tradisional/rakyat Kabupaten Lampung Barat yang berjumlah 1.6.34 orang. Adapun jumlah pedagang di pasar

54 tradisonal/rakyat Kabupaten Lampung barat dapat dilihat melalui tabel dibawah ini: Tabel 3. Jumlah Pedagang Pasar Rakyat Tradisional Kabupaten Lampung Barat No Nama Pasar Alamat Jumlah Pedagang Orang Laki- Laki Perempua n Kecamatan Sukau 1 Pasar Seblat Desa Tanjung Raya 80 70 2 Pasar Pagar Dewa Desa Pagar Dewa 45 52 Kecamatan Balik Bukit 3 Pasar Liwa Keluran Pasar Liwa 220 100 Kecamatan Belalau 4 Pasar Kenali Desa Kenali 56 36 Kecamatan Sekincau 5 Pasar Bandar Betung Pasar Bandar Betung 134 100 6 Pasar Giham Desa Giham Sukamaju 60 30 Kecamatan Way Tenong 7 Pasar Fajar Bulan Kelurahan Fajar Bulan 150 63 Kecamatan Sumber Jaya 8 Pasar Simpang Sari Kelurahan Tugu Sari 100 67 Kecamatan Kebun Tebu 9 Pasar Pura Jaya Desa Pura Jaya 100 50 Kecamatan Gedung Surian 10 Pasar Pura Mekar Desa Pura Mekar 80 41 Total Jumlah Pedagang Pasar di Kabupaten Lambar 1.634 Orang Sumber : Data Diolah Pada Februari 2015 2. Sampel Menurut Sugiyono (2002: 59) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh pedagang yang ada di pasar tradisional/rakyat di Kabupaten Lampung Barat yang berjumlah 1.634 orang. Seingga keseluruhan populasi di dalam penelitian ini berdasarkan

55 kepala keluarga yaitu berjumlah 1.634 pedagang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling (Acak Sederhana). Teknik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling (Acak Sederhana) digunakan karena tidak seluruh lapisan masyarakat bisa dijadikan sampel. Berikut adalah teknik pengambilan populasi pedagang (di pasar tradisonal/rakyat Kabupaten Lampung barat) menggunakan rumus : Keterangan : n = Banyaknya unit sampel N = Banyaknya populasi e = Taraf nyata (0,10) Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah populasi yang berdasarkan jumlah pedagang yaitu 1.634 pedagang. Berikut adalah perhitungan sampel : N = 1.634 Populasi 1.634 merupakan jumlah pedagang di pasar tradisonal/rakyat Kabupaten Lampung barat. e = Ditetapkan 0,1 yaitu penyimpangan dalam pemakaian sampel sebesar 10%. 1 = Bilangan Konstanta Demikian dapat diketahui besarnya sampel sebagai berikut :

56 n = 1.634 (1.634).(0,1) 2 + 1 n = 1.634 16,34+ 1 n = 1.634 17,34 n = 94,2329873126 dibulatkan menjadi 94 Berdasarkan hasil perhitungan sampel, maka dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang akan diteliti dari pedagang di pasar tradisonal/rakyat Kabupaten Lampung barat 94 sampel (orang). Setelah mendapatkan sampel yang dibutuhkan, menurut Jalalludin Rahmat (1997: 82) langkah selanjutnya adalah menentukan sampel perkelompok atau perlingkungan dari sampel yang telah di dapat, yaitu dengan menggunakan rumus Purposive Sampling agar sampel lebih proporsional. Rumus yang digunakan : ni = n

57 Keterangan : Ni = Jumlah populasi dari masing-masing kelompok N = Jumlah keseluruhan populasi n = Jumlah sampel yang diambil Berdasarkan rumus pengambilan sampel kelompok di atas maka sampel kelompok dalam penelitian ini adalah : Jumlah sampel Pedagang pasar tradisional/rakyat di Kabupaten lampung Barat : a. Kecamatan Sukau (i). Pasar Seblat 150 ni = x 94 1.634 ni = 8,62 dibulatkan menjadi 9 (ii). Pasar Pagar Dewa 97 ni = x 94 1.634 ni = 5,58 dibulatkan menjadi 6

58 b. Kecamatan Balik Bukit (i). Pasar Liwa 320 ni = x 94 1.634 ni = 18,04 dibulatkan menjadi 18 c. Kecamatan Belalau (i). Pasar Kenali 92 ni = x 94 1.634 ni = 5,29 dibulatkan menjadi 5 d. Kecamatan Sekincau (i). Pasar bandar betung 234 ni = x 94 1.634 ni = 13,46 dibulatkan menjadi 14 (ii). Pasar Giham Sukamaju 90 ni = x 94 1.634 ni = 5,17 dibulatkan menjadi 5

59 e. Kecamatan Way Tenong (i). Pasar Fajar Bulan 213 ni = x 94 1.634 ni = 12,25 dibulatkan menjadi 12 f. Kecamatan Sumber Jaya (i). Pasar Sumber Jaya 167 ni = x 94 1.634 ni = 9,60 dibulatkan menjadi 10 f. Kecamatan Kebun tebu (i). Pasar Putra Jaya 150 ni = x 94 1.634 ni = 8,62 dibulatkan menjadi 9 g. Kecamatan Gedung Surian (i). Pasar Gedung Surian 121 ni = x 94 1.634 ni = 6,96 dibulatkan menjadi 7

60 H. Teknik Pengolahan Data Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data tersebut. Teknik pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Editing Merupakan kegiatan dalam menentukan kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitasnya serta dapat segera diproses lebih lanjut. Kegiatan yang penulis lakukan selama penelitian ini adalah memeriksa jawaban responden pada kuisioner untuk mengetahui kejelasan dan kelengkapan jawaban responden pada pertanyaan yang diajukan. 2. Tabulasi Yaitu memasukan data ke dalam tabel-tabel agar lebih mudah diinterprestasikan. Kegiatan yang penulis lakukan selama penelitian ini adalah menyajikan data jawaban responden pada kuisioner ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagaimana terdapat pada Bab V mengenai Hasil penelitian dan Pembahasan. 3. Koding Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2010:171) koding Yaitu suatu proses penyusunan secara sistematis data mentah (yang ada dalam kuisioner) kedalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer. Untuk mempermudah pengkodean jawaban termasuk dalam kategori yang mana, maka penulis menggunakan rumus skala interval.

61 Kegiatan yang penulis lakukan selama penelitian ini adalah memberikan kode pada jawaban responden, yaitu Jawaban A diberi kode 5, Jawaban B diberi kode 4, Jawaban C diberi kode 3, Jawaban D diberi kode 2, dan Jawaban E diberi Kode 1. Selanjutnya hasil Koding dapat dilihat pada bagian Lampiran dalam tesis ini 4. Interprestasi data Data-data yang telah dideskripsikan baik melalui narasi maupun tabel, selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Kegiatan yang penulis lakukan selama penelitian ini adalah menarik kesimpulan dari wawancara atau tabel dari distribusi frekuensi ini dengan begitu hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan mengenai tujuan dari penelitian tersebut. I. Teknik Analisis Data Menurut Chris Manning (dalam Masri Singarimbun dan Sofian Effendi; 1995 : 263) analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan penggunaan tabel tunggal, yaitu metode yang dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner ke dalam kerangka tabel untuk menghitung frekuensi dan membuat persentase sebagai uraian mengenai hasil akhir penelitian. Tabel tunggal dipergunakan untuk menggambarkan jawaban responden Kinerja Seksi Pengendalian dan Operasional Pasar Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Lampung Barat Dalam

62 Pemungutan retribusi Pasar. Sedangkan skala pengukuran yang digunakan ialah skala likert. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2010 : 170) skala likert digunakan untuk mengukur persepsi, pendapat, sikap serta penilaian seseorang tentang fenomena sosial. Untuk melihat alternatif jawaban dan penentuan skor dalam metode Skala Likert dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4. Skor Metode Skala Likert No. Pernyataan dengan memilih jawaban Skor 1 2 3 1 Sangat Mengetahui/Sangat Puas/Sangat Disiplin/Sangat Teratur/Sangat Sesuai/Sangat Memberikan Informasi/Sangat Efektif/Sangat 5 Yakin/Sangat Berpengaruh/Sangat Sesuai 2 Mengetahui/Puas/Disiplin/Teratur/Sesuai/ Memberikan Informasi/ Efektif/ Yakin/ 4 Berpengaruh/ Sesuai 3 Cukup Mengetahui/Cukup Puas/ Cukup Disiplin/ Cukup Teratur/ Cukup Sesuai/ Cukup Memberikan Informasi/ Cukup Efektif/ Cukup Yakin/ Cukup 3 Berpengaruh/ Cukup Sesuai 4 Tidak Mengetahui/ Tidak Puas/ Tidak Disiplin/ Tidak Teratur/ Tidak Sesuai/ Tidak Memberikan Informasi/ Tidak Efektif/ Tidak Yakin/ Tidak 2 Berpengaruh/ Tidak Sesuai 5 Sangat Tidak Mengetahui/Sangat Tidak Puas/Sangat Tidak Disiplin/Sangat Tidak Teratur/Sangat Tidak Sesuai/Sangat Tidak Memberikan Informasi/Sangat Tidak Efektif/Sangat Tidak Yakin/Sangat Tidak Berpengaruh/Sangat Tidak Sesuai 1 Sumber : Data Diolah Pada Februari 2015

63 Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan menentukan skor jawaban, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data menggunakan penghitungan rumus interval. Analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif kemudian dijelaskan secara kualitatif. Perhitungan menggunakan rumus interval menggunakan rumus sebagai berikut : NT - NR I = K Keterangan : I = Interval nilai skor Nt = Nilai tertinggi Nr = Nilai terendah K = Kategori jawaban Sumber: Sutrisno Hadi (1998 : 421) Selanjutnya untuk mengetahui persentase dari jawaban responden menggunakan rumus persentase berikut ini :

64 Sumber: Soerjono Soekanto (2006 : 268) Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi pada klasifikasi kategori yang bersangkutan N : Jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi/kategori