BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PARKOUR GYMNASIUM DI BALI 5.1. Program Perencanaan Program perencanaan bersifat berdasarkan pada tinjauan aspek perkotaan, yang berhubungan dengan Peraturan Bangunan Setempat di mana bangunan tersebut didirikan. Selain itu juga mempertimbangkan aspek kriteria pemilihan lokasi untuk fasilitas kesehatan sebagaimana telah dijabarkan dalam bab sebelumnya. 5.1.1. Site Gambar 5.1. Peta Lokasi Proyek Sumber : Google Earth Lokasi : Jl. Imam Bonjol, Kabupaten Badung, Denpasar, Bali Batas : Utara : pertokoan Selatan : pertokoan Barat : pertokoan dan perhotelan Timur : jl. Imam Bonjol dan Kompleks permukiman Pencapaian : Jl. Imam Bonjol LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 136 69
Sedangakan ketentuan bangunan sesuai dengan RTRW Kabupaten Badung, Bali adalah sebagai berikut : KDB : 60% KLB : 3 lantai GSB : 1.5 kali lebar jalan = 6 m Luas Tapak : 18.098 m 2 Sesuai dengan ketentuan KDB yang berlaku, maka lahan yang boleh dibangun pada tapak adalah : 10.859 m². Perkiraan ruang lantai dasar : a. Fasilitas Utama Parkour Gym = m 2 b. Fasilitas Penunjang Bagian Pengelola = 340 m 2 Bagian Gymnasium = m 2 Bagian Penginapan = m 2 Bagian Servis = 357 m 2 Bagian Parkir = m 2 8719 m 2 5.2. Program Perancangan Pendekatan perencanaan dan perancangan arsitektur Semarang Parkour Gymnasium di Bali bertitik tolak dari fungsi bangunan sebagai sarana olahraga. Dengan pendekatan yang diharapkan mampu memenuhi fungsi dan persyaratan ruang serta tampilan arsitektur secara keseluruhan. No. Fasilitas Luas A. Fasilitas Utama 1. Parkour Gym ±5.700 m 2 B. Fasilitas Penunjang 2. Bagian Pengelola ±340 m 2 3. Bagian Gymnasium ±579 m 2 4. Bagian Penginapan ±1053 m 2 5. Bagian Servis ±375 m 2 6. Parkir ±1845 m 2 Tabel 5.1. Program Perancangan Sumber : Google Earth Total Luas ±9892 m 2 LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 136 70
5.2.1. Aspek Teknis 1. Sistem Struktur Penggunaan sistem struktur Space Frame. Keuntungan penggunaan struktur space frame selain dapat digunakan untuk bentang lebar, memiliki konstruksi yang ringan serta tidak terdapat batasan bentuk. Selain itu penggunaan struktur space frame memiliki daya tahan umur yang lama. Juga dapat di manfaatkan sebagai salah satu jenis variasai dalam gerakan parkour. 2. Bahan bangunan Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang mampu memberikan kesan kokoh dan kuat yaitu penggunaan beton dan baja. Sedangkan untuk lapisan luar gymnasium akan banyak digunakan material kaca. Pemilihan bahan bangunan ini bertujuan untuk memunculkan konsep modern architecture pada bangunan. Penggunaan material kaca dan baja pada bagian dinding juga didasari oleh kemudahan dalam membongkar pasang material ini., 5.2.2. Aspek Kinerja a. Sistem Pencahayaan Menggunakan sistem pencahayaan alami dengan mengoptimalkan bukaanbukaan pada sisi bangunan dan sistem pencahayaan buatan berupa lampu neon dan sebagainya. b. Sistem Penghawaan Sistem penghawaan yang akan digunakan antara lain: Penghawaan alami Sistem penghawaan alami dengan menggunakan sistem silang (cross ventilation). Sistem ini akan diterapkan pada ruangan ruangan yang tidak terlalu membutuhkan penghawaan buatan seperti lavatory, gudang, dan dapur. Penghawaan Buatan Sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC (Air Conditioner) akan diterapkan dengan sistem AC Central, yaitu menggunakan ducting dari menara pendingin (water cooling tower) yang ditempatkan di luar bangunan. Pada bangunan ini, ducting AC Central diletakkan di ruangruang publik seperti arena, gym, koridor, hall, lobby, cafe, kantor dan sebagainya. c. Sistem Jaringan Listrik Kebutuhan listrik bangunan dapat dipenuhi dari PLN dan generator set sebagai cadangan bila aliran listrik padam. Apabila tejadi pemadaman arus listrik, maka otomatis genset akan bekerja maksimal 10 detik kemudian. Kapasitas daya LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 136 71
yang dimiliki generator minimal 60% dari daya yang terpasang. Selain genset juga diperlukan UPS (Uninterrupted Power Supply) untuk ruang komputer dan peralatan lain yang tidak boleh terputus aliran listriknya. Aliran listrik dari jaringan PLN disalurkan ke trafo kernudian masuk ke alat pengukur/meteran. Selanjutnya disalurkan ke Main Distribution Panel (MDP) dan panel panel lainnya. d. Sistem Pemadam Kebakaran Menggunakan smoke detector, heat detector, fire alarm, sprinkler, dan fire extinguisher pada ruang ruang tertentu. Selain itu terdapat hydrant pillar pada tiap sudut ruangan. e. Sistem Telekomunikasi Berdasarkan penggunaannya, sistem telekomunikasi yang akan diterapkan pada bangunan yaitu : a) Sistem Komunikasi Internal Alat komunikasi sistem ini antara lain internal speaker, intercom, handy talky (untuk penggunaan individual dua arah). Jaringan telepon dan faksimili yang digunakan berupa PABX atau alat komunikasi yang dirancang secara khusus agar dapat memudahkan komunikasi antar divisi atau antar ruangan. b) Sistem Komunikasi Eksternal Alat komunikasi sistem ini dapat berupa telepon maupun faxsimile. Biasanya digunakan untuk komunikasi keluar oleh pengelola. f. Sistem Penangkal Petir Menggunakan Sistem Sangkar Faraday yang efektif untuk bangunan bentang lebar, berupa penggunaan tiang setinggi 30 cm dan bahan tembaga yang dikaitkan pada bagian tertinggi bangunan kemudian dihubungkan ke tanah dengan kabel tembaga. g. Sistem Jaringan Air Bersih Penyediaan air bersih diperoleh dari PAM atau sumur artetis dengan kedalaman 100 meter lebih. ini akan menerapkan jaringan air bersih dengan Down Feed Sistem, yaitu sistem dengan ground reservoir sebagai penampungan air, dengan menggunakan pompa air bersih dinaikkan ke reservoir pada atap bangunan untuk selanjutnya secara gravitasi air dialirkan ke tiap tiap ruang yang membutuhkan. h. Sistem Jaringan Air Kotor Sumber limbah air kotor berasal dari pembuangan air lavatory, pantry, mushola dan air hujan yang dialirkan menuju sumur resapan dan aliran air kotor LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 136 72
kota. Untuk limbah padat dialirkan menuju septictank, kemudian dialirkan ke sumur peresapan dan secara alamiah meresap ke dalam tanah. i. Sistem Pengamanan Bangunan Menggunakan CCTV dan Sistem Automasi Bangunan (BAS) yang dapat mengurangi bahaya seperti kebakaran, penyusupan, kebocoran gas dan api. Di samping itu penggunaan BAS juga dapat mengoptimalisasi penggunaan listrik pada bangunan. CCTV digunakan untuk memonitoring/mengawasi keadaan dan kegiatan di lokasi yang terpasang kamera CCTV. j. Sistem Pengelolaan Sampah Menggunakan cara konvensional yaitu karyawan kebersihan (cleaning service) mengambil sampah dari tiap ruangan dan memasukkan ke tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah sampah tersebut akan dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA. 5.2.3. Aspek Arsitektural Menggunakan penekanan desain modern architecture, sehingga bangunan memiliki desain yang modern dengan penggunaan metal dan kaca yang dominan. a. Bangunan Pada perancangan desai akan menerapkan dasar dasar sebagai berikut : Massa bangunan diolah berdasarkan pada fungsi bangunan dan kondisi tapak bangunan berada. Bentukan massa yang tidak lagi konvensional Layering pada dinding untuk mengurangi sengat dan silau matahari. Orientasi bangunan mengarah memanjang ke arah timur barat dan fasad menghadap jalan utama b. Sirkulasi Dalam perancangan interior parkour gymnasium mempertimbangkan beberapa hal: Kemudahan dan kejelasan sirkulasi antar ruang, dengan menggunakan signage yang informatif untuk tiap tiap jalur sirkulasi. Sirkulasi tiap pelaku harus dipisahkan untuk menunjang keamanan gymnasium.. Dimensi ruang sesuai dengan daya tampung atau kapasitasnya. Sirkulasi ruang ruang penunjang tidak melewati atau mengganggu area parkour LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 136 73
c. Pemilihan Bahan Bangunan Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang mampu memberikan kesan kokoh dan kuat yaitu penggunaan beton dan baja. Sedangkan untuk lapisan luar gymnasium akan banyak digunakan material kaca. Pemilihan bahan bangunan ini bertujuan untuk memunculkan konsep modern architecture pada bangunan. Penggunaan material kaca dan baja pada bagian dinding juga didasari oleh kemudahan dalam membongkar pasang material ini., LP3A TUGAS AKHIR PERIODE 136 74