BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang digunakan tidak memberikan dampak negatif. Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Bangsa Indonesia. Hal ini tertulis pada tujuan dan fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa juga sekaligus meningkatkan harkat dan. peningkatan kehidupan manusia ke arah yang sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sely Lamtiur, 2014 Model kantin kejujuran bagi pengembangan karakter jujur siswa

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan secara tegas mengenai dasar fungsi, dan tujuan pendidikan nasional. Dalam pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tersebut memuat pendidikan dasar nasional yaitu berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan pengertian diatas, bahwapendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu fungsi dari pendidikan nasional sesuai dengan yang 1

2 tercantum diatas adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertanggung jawab. Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akantingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab adalah perluasan dari sikap hormat. Jika kita menghormati orang lain, berarti kita menghargainya. Jika kita menghargai mereka, berarti kita merasakan tanggung jawab tertentu terhadap kesejahteraan mereka. Secara harfiah tanggung jawab berarti kemampuan untuk menanggung. Ini berarti kita berorientasi kepada orang lain, memberi perhatian pada mereka, dan tanggap terhadap kebutuhan mereka. tanggung jawab menekankan kewajiban-kewajiban positif kita untuk saling peduli terhadap satu sama lain ( Lickona,2013:63). Sikap tanggung jawab harus melekat pada diri peserta didik dan hal tersebut harus lebih diperhatikan oleh pendidikan di Indonesia dan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.Pendapat tersebut selaras dengan pandangan Benyamin Bloom yang menyatakan bahwa tanggung jawab

3 peserta didik memiliki ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Teori Taksonomi Bloom, menurutnya tanggung jawab siswa mempunyai ranah yang berorientasi pada kemampuan untuk mengungkapkan makna dan arti dari bahan yang dipelajari siswa. Hal inilah yang akhirnya membawa peneliti untuk lebih lanjut mengadakan penelitian di SMP Negeri 2 Sokaraja untuk mengetahui peran pembelajaran Pendidkan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik.mengapa peneliti memilih SMP Negeri 2 Sokaraja?karena setelah beberapa kali observasi di lapangan peneliti menemukan gejala-gejala belum maksimalnya sikap tanggung jawab yang dimiliki oleh peserta didik di SMP Negeri 2 Sokaraja khususnya pada peserta didik kelas VIII. Gejalagejala tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peserta didik tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran PKn, hal tersebut merupakan ciri sikap yang kurang bertanggung jawab terhadap diri sndiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn Ibu Susiati S.Pd pada tanggal 23 November 2015 diperoleh tabel hasil wawancara dibawah ini:

4 Tabel 1.1 Jumlah peserta didik kelas VIII terkait pengumpulan tugas pada satu kali pemberian tugas No Masalah yang terkait dengan Jumlah peserta Jumlah prosentase tanggung jawab didik kelas VIII 1. Peserta didikmengumpulkan 264 88% tugas tepat waktu 2. Peserta 36 12% didikterlambatmengumpulkan tugas. Jumlah peserta didik kelas VIII 300 100% (Sumber: hasil wawancara dengan guru PKn) Berdasarkan indek pelanggaran tata tertib SMP Negeri 2 Sokaraja di ketahui bahwa apabila peserta didik tidak mengerjakan tugas dari guru akan mendapatkan sanksi sebesar 5 poin. 2. Peserta didik membuang sampah sembarangan, hal ini menandakan peserta didik tersebut tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarpadahal pihak sekolah sudah menyediakan tempat sampah dimasing-masing kelas tetapi tetap saja masih banyak peserta didik yang cenderung malas untuk membuang sampah pada tempatnya dan bahkan sering diletakan dilaci meja kelas. Hal tersebut dibenarkan oleh guru PKn dan waka kesiswaan dalam sebuah wawancara dengan peneliti, meskipun sudah diperingati tetapi tetap saja peserta didik masih sulit untuk membiasakan diri membuang sampah ditempatnya. Peserta didik kelas VIII yang melanggar yaitu 25% dari jumlah peserta didik 300 anak. Terhitung masih cukup banyak peserta didik yang belum sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

5 Berdasarkan indek pelanggaran tata tertib SMP Negeri 2 Sokaraja di ketahui bahwa apabila peserta didik membuang sampah tidak pada tempatnyaakan mendapatkan sanksi sebesar4 poin. 3. Peserta didik melanggar peraturan yang dibuat oleh sekolah yaitu tidak diperkenankan membawa dan menggunakan handphone dikelas. Berdasarkan hasil wawancara dengan waka kesiswaan yaitu bapak Eko Pambudi S.Pd bahwa sejauh ini sering diadakan razia handphone dan hasilnya puluhan handphone milik peserta didik dengan berbagai merk berhasil disita pihak sekolah. Hal ini menadakan peserta didik melanggar aturan sekolah dan cenderung mengabaikannya. Artinya masih banyak peserta didik yang tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri yaitu menyimpan barang yang dimiliki. Berdasarkan indek pelanggaran tata tertib SMP Negeri 2 Sokaraja di ketahui bahwa apabila peserta didik membawa HP dan sejenisnya akan mendapatkan sanksi sebesar 5 poin. Mengetahui fakta diatas, peneliti sangat tertarik untuk mengadakan penelitian tentang peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016, dengan harapan penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan SMP

6 Negeri 2 Sokaraja terutama dalam meningkatkan tanggung jawab para peserta didiknya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016. Rumusan masalah tersebut dapat dirinci ke dalam beberapa pertanyaan untuk penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016? 2. Apa saja kendala pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang dihadapi dalam meningkatkantanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016?

7 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berisi uraian tentang rumusan hasil yang akan dicapai oleh mahasiswa selaku peneliti yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Kemudian untuk lebih khususnya peneliti membagi tujuan penelitian menjadi 3 pokok, diantaranya yaitu: 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016. 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016. 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sokaraja semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

8 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya bagi masyarakat pada umumnya mengenai peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan tanggung jawab peserta didik sebagai warga negara yang baik. b. Menjadi pedoman dan bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dengan lebih mendalam. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Menambah ilmu pengetahuan secara praktis sebagai hasil dari pengamatan langsung dalam memperdalam pemahaman penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi khususnya bidang ilmu PPKn. Serta menambah pengetahuan peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya. b. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran serta perbaikan dalam penanganan masalah pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatakan tanggung jawab peserta didik sebagai warga sekolah yang baik.

9 c. Bagi Guru PKn Adanya penelitian ini diharapakan guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 2 Sokaraja selalu menanamkan nilai rasa tanggung jawab kepada para peserta didik supaya meningkatkan tanggung jawab yang baik serta dapat menjadi teladan di lingkungan sekolah, keluarga, maupun sekolah. d. Bagi Peserta Didik Adanya penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam meningkatkan tanggung jawab di lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.