BAB III METODE PENELITIAN. Metode kuantitatif (Quantitative Research Methode) dipilih sebagai pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODA PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data-data

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. efektif bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun Sedangkan sampel merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia untuk periode kemudian sampel akan dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. publik yang melakukan pengungkapan sosial dalam annual report-nya dan

BAB III. METODE PENELITIAN A. Subjek. Bursa Efek Indonesia pada periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode kuantitatif (Quantitative Research Methode) dipilih sebagai pendekatan dalam penelitian ini sebagai pengujian hipotesis. Penekanan pada uji teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan dibantu angka, dan melakukan analisis data disertai prosedur statistik disebut dengan penelitian kuantitatif (Indriantoro dan Supomo, 2014:12). SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) digunakan dalam penelitian ini sebagai alat untuk pengolahan datanya. 3.2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, proses pengambilan data laporan keuangan tahunan perusahaan Manufaktur yang telah terdaftar dan dapat di akses melalui situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id 3.3. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan elemen secara keseluruhan yang dapat menunjukkan ciri-ciri tertentu, sehingga dapat digunakan untuk membuat sebuah kesimpulan (Sanusi, 2013:87). Populasi dalam penelitian ini akan digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2015-2016. Sampel adalah elemen pada subjek yang akan dialakukan pengukuran, dimana bagian dari elemen-elemen populasi yang telah terpilih (Sanusi, 2013:87). 37

Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2015-2016. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling method, yaitu purposive sampling dimana dapat memungkinkan adanya penelitian yang mempunyai target atau tujuan tertentu dalam pemilihan sampel secara tidak acak. Dalam pemilihan metode ini, penelitian dilakukan berdasarkan type pertimbangan. Berikut ini adalah kriteria dari penentuan sampel : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan tercatat sebagai emiten aktif selama periode 2015-2016. 2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan lengkap pada periode 2015-2016. 3. Data perusahaan yang menyediakan tentang data keuangan beserta semua yang berkaitan dengan variabel penelitian ini secara lengkap. 4. Laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk mata uang Rupiah. 3.4. Sumber dan Jenis Data Data sekunder dipilih sebagai sumber data pengujian dalam penelitian ini, selanjutnya data tersebut akan di olah sehingga akan mendapatkan informasi yang akan digunakan sebagai kerangka jawaban atas hipotesis yang telah di tentukan. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain, karena data tersebut telah tersedia (Sanusi, 2013:104). Data sekunder sebelumnya telah dikumpulkan oleh pihak pengumpul dan telah dipublikasikan kepada masyarakat umum sebagai pengguna informasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan periode 2015-2016 perusahaan manufaktur yang di ambil dari data BEI. 38

Penelitian ini menggunakan jenis data dokumenter (documentary data), adalah jenis data penelitian yang berupa : faktur, jurnal, memo, notulen hasil rapat, surat-surat, atau laporan dalam bentuk program (Indriantoro dan Supomo, 2014:146). 3.5. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik dokumentasi, dalam Teknik ini melakukan cara untuk memperoleh dan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber baik secara kelembagaan atau pribadi (Sanusi, 2013: 114). Data tersebut seperti : laporan keuangan, struktur oragnisasi, beragam peraturan, rekapitulasi personalia, data produksi, riwayat perusahaan, dan lain sebagainya. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara mengumpulkan, mencatat serta mengkaji lebih dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah dipublikasikan oleh BEI. 3.6. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel independen, yang pertama kinerja keuangan yang di ukur oleh rasio ROA dan ROE. Selanjutnya yang kedua adalah GCG dimana pengukurannya adalah kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan komite audit. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, yang di ukur menggunakan Tobin s Q. 39

3.6.1. Variabel Independen 1. Return On Asset (ROA) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui efesiensi dan efektifitas perusahaan dalam memperoleh laba dengan mengelola seluruh kekayaannya, Horne dan Wachowicz (2014:182) menyampaikan bahwa rasio ini dapat di dihitung menggunakan : ROA = Laba bersih setelah pajak Total aktiva 2. Return On Equity (ROE) ROE adalah rasio yang dapat menunjukkan kamampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Horne dan Wachowicz (2014:183) menyampaikan bahwa rasio ini dapat di dihitung menggunakan : ROE = Laba bersih setelah pajak Total ekuitas 3. Kepemilikan Manajerial Jumlah kepemilikan saham oleh manajemen atas seluruh modal saham perusahaan disebut dengan kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial oleh manajemen perusahaan berarti adanya persentase saham yang dimiliki oleh direktur atau komisaris. D dan Suartana (2014) dalam Sartono (2010:487) Kepemilikan manajerial dapat dihitung dengan rumus : 40

Kepemilikan manajerial = Kepemilikan saham manajerial Total saham beredar 4. Dewan Komisaris Independen Komisaris yang tidak memiliki kepentingan bisnis dan mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan sendiri berdasarkan kepentingan perusahaan disebut dengan dewan komisaris independen. Agoes dan Ardana (2014:112) menyampaikkan dewan komisaris independen dapat di ukur menggunakan rumus : Komisaris indpenden = Jumlah komisaris independen Total dewan komisaris 5. Komite Audit Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris yang bertujuan untuk dapat mengawasi laporan keuangan perusahaan, guna menghindari terjadinya kecurangan oleh pihak manajemen perusahaan dalam memanipulasi laba. Dalam penelitian ini, komite audit di ukur berdasarkan keberadannya dalam perusahaan. Komite audit dapat di ukur berdasarkan jumlah anggota komite audit dalam perusahaan yang berlatar belakang akuntan (Agoes dan Ardana, 2014:114). Komite audit dapat di ukur dengan menggunakan rumus : Komite Audit = Ʃ Anggota komite audit dalam perusahaan 41

3.6.2. Variabel Dependen Tobin s Q salah satu rasio yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam nilai perusahaan, rasio ini cukup rasional dan di anggap mampu memberikan informasi yang cukup akurat. Unsur modal dan hutang perusahaan dapat dimasukkan dalam unsur Tobin s Q, seluruh aset perusahaan juga dapat dimasukkan tidak hanya ekuitasnya saja. Tobin s Q dapat dihitung menggunakan rumus : Q = (MVS+D) TA Keterangan : Q MVS D TA = Tobin s Q = Market value of all outstanding shares = Debt = Firm s Asset 3.7. Teknik Analisis Data 3.7.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan masing-masing variabel yang akan diteliti, dan ukuran deskriptif yang sering digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian adalah frekuensi dan rata-rata. 3.7.2. Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik digunakan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam pengujian hipotesis yang menggunakan model regresi linear berganda. Ukuran asumsi klasik yang akan digunakan dalam penelitian ini 42

meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi (Ghozali, 2011:93 dalam Rochmah, 2017). 3.7.2.1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016 dalam Heder, 2017). Model regresi dapat dikatakan baik jika memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Agar dapat mendekati normalitas data, dapat dilakukan pengujian dengan analisis grafik dan uji statistik. 1. Analisis Grafik Histogram dan grafik normal probability adalah cara paling mudah dalam melihat normalitas yang tujuannya untuk membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati dengan distribusi normal. Garis lurus diagonal akan terbentuk dari distribusi normal, untuk ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika hasil distribusi datanya adalah normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2. Analisis Statistik Penggunaan uji normalitas residual dengan grafik jika tidak dilakukan dengan kehati-hatian dapat menimbulkan hasil yang menyesatkan. Jika dilihat secara visual tampak normal, namun secara statistik bisa terlihat hasil yang sebaliknya. Oleh sebab itun uji statistik perlu dilakukan untuk mengimbangi pengujian grafik. Uji Kolmogorov Smirnov dapat digunakan dalam penelitian ini, untuk mengetahui kenormalan distribusi data. Jika nilai signifikansinya ( 43

0,05) dapat dikatakan data terdistribusi secara normal karena data yang akan di uji tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun sebaliknya, jika nilai signifikansinya ( 0,05) maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal. 3.7.2.2. Uji Multikolinearitas Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (Independen) (Ghozali, 2016 dalam Heder, 2017). Tidak terjadinya kolerasi di antara variabel bebas menunjukkan model regresi yang baik. Jika hasilnya terdapat variabel independen yang saling berkolerasi, maka dapat dikatakan variabel ini tidak ortogontal (Ghozali, 2011 dalam Rochmah, 2017). Variabel independen dengan nilai korelasi antar sesama variabel independen sama yang menghasilkan nol, disebut dengan variabel ortogonal. Cara mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance (tolerance value) dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika tolerance menujukkan nilai 0,10 maka tidak terjadi multikolinieritas, namun jika nilai menunjukkan 0,10 maka artinya terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Melihat nilai VIF jika 10 artinya tidak terjadi Multikolinieritas dan jika 10 maka terjadi Multikolinieritas (Sanusi, 2013:136). 3.7.2.3. Uji Heteroskedastisitas Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan yang terjadi dalam model regresi antara variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016 dalam Heder, 2017). 44

Uji grafik plot yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk menguji heteroskedastisitas. Titik-titik pada grafik dapat dilihat dalam melakukan interpretasi heteroskedastisitas. Jika pada titik-titik tersebut terdapat bentuk pola tertentu yang teratur seperti : melebar kemudian menyempit atau bergelombang, maka dapat diindikasikan terjadi heteroskedastisitas (Sanusi, 2013:135). Namun jika terdapat pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.7.2.4. Uji Autokorelasi Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi dalam model persamaan regresi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2016 dalam Heder, 2017). Uji Durbin-Waston dapat digunakan untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu : (1) Terdapat korelasi positif jika nilai DW yang kecil dibawah negatif 2. (2) Tidak terdapat autokorelasi jika nilai DW antara negatif 2 sampai 2. (3) Ada korelasi negatif jika nilai DW yang besar atau di atas 2 (Sanusi, 2013:136). Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi biasanya muncul akibat adanya kesalahan pengganggu (residual) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain (Ghozali, 2011 dalam Rochma, 2017). 45

3.7.3. Analisis Regresi Linear Berganda Metode ini digunakan untuk menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas (Sanusi, 2013:134). Regresi linear berganda dinyatakan dalam persamaan matematika sebagai berikut : Tobins Q = a + b1 ROA + b2 ROE + b3 KM + b4 DKI + b5 KA + e Keterangan : Tobins Q a b1,2,3,4,5 ROA ROE KM DKI KA e = Nilai perusahaan = Konstanta = Koefisien regresi = Return On Asset = Return On Equity = Kepemilikan manajerial = Dewan Komisaris Independen = Komite Audit = variabel pengganggu 3.7.4. Pengujian Hipotesis 3.7.4.1. Uji t Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam menentukan pengujian t adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan dua arah dengan hipotesis : a. Ho = β1 5 = 0, artinya bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 46

b. Ho = β1 5 0, artinya bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menggunakan tingkat signifikan level 0,5 (a=5%). 3. Memiliki kriteria pengujian yang dapat digunakan sebagai berikut : a. Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel. Hal ini menujukkan variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. b. Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Gambar 3.1. Gambar Kurva Uji t 3.7.4.2. Uji F Uji F disebut dengan uji kelayakan model (goodness of fit) adalah kelayakan uji pada model penelitian guna menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan (Ghozali, 2011:84 dalam Thaharah, 2016). Uji F dilakukan agar dapat mengetahui secara bersama-sama apakah terdapat variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Uji statistik F dapat digunakan untuk menguji kelayakan data, dengan kriteria sebagai berikut : (1) Taraf signifikan a = 0,5; (2) Ketentuan pengujian dimana p value < a mendandakan 47

model layak di uji, tetapi jika p value > a menandakan model data tidak layak untuk di uji. Langkah-langkah dalam menentukan pengujian F adalah sebagai berikut : 1. Pengujian dapat dilakukan dengan uji dua arah menggunakan hipotesis sebagai berikut : a. Ho : β1 5 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. b. Ho : β1 5 0, artinya adanya pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. 2. Kriteria pengujian yang akan dilakukan sebagai berikut : a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. b. Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung > F tabel. Artinya variabel bebas mampu secara bersama-sama mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel terikat. Gambar 3.2. Gambar Kurva Uji F 48

3.7.4.3. Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi (R²) biasa disebut dengan koefisien determinasi majemuk (multiple coefficient of determination). R² dapat digunakan untuk melihat seberapa besar variabel-variabel independen yang secara bersama-sama mampu memberikan penjelasan tentang variabel dependen dimana nilai R² berkisar antara 0 sampai 1 (0 R² 1) (Sanusi, 2013:136). Interpretasi koefisien determinasi (R²), sebagai berikut : (1) Apabila nilai koefisien determinasi (R²) semakin besar (mendekati 1) ddan tingkatan nilainya cenderung naik, menunjukkan bahwa terdapat kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat; (2) Apabila nilai determinasi (R²) mendekati 0, dapat menunjukkan bahwa kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. 49