PENGARUH PARITAS DAN PERILAKU IMD DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian maternal (maternal mortality) merupakan salah satu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : UMI CHABIBAH

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 30-36

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Primigravida. Relationship With Birth Weight Normal On Labor Perineal Rupture Primigravida

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian wanita yang disebabkan oleh karena kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM CORRELATION BETWEEN MATERNAL AGE WITH THE UTERINE INVOLUTION ON POSTPARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM

BAB I PENDAHULUAN. riwayatkan dalam hadist. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUMAH BERSALIN ROSSITA PEKANBARU 2017

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN LAMA DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

Popy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Transkripsi:

PENGARUH PARITAS DAN PERILAKU IMD DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Anita Liliana *)Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta Abstrak Penyebab kematian ibu melahirkan diseluruh dunia diakibatkan komplikasi selama kehamilan serta persalinan. Salah satu faktor yang dapat menurunkan angka kematian ibu yaitu diterapkan perilaku IMD pada ibu postpartum. IMD akan membantu proses involusi uteri sehingga mengurangi kejadian perdarahan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Hubungan Perilaku IMD dan Paritas Dengan Involusi Uteri Pada Ibu Postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 70 responden. Analisa bivariat menggunakan Fisher s Exact Test dengan taraf signifikan 0,05. Mayoritas responden yang dilakukan IMD 57,1% dan mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang normal 95,7%. Hasil uji Fisher s Exact Test p-value = 0,608 (>0,05). Mayoritas responden dengan paritas multipara 46% dengan p-value = 0,289 (>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara perilaku IMD dan paritas dengan involusi uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Kata Kunci: IMD; Involusi Uteri; Paritas; Ibu Postpartum Abstract [IMD Behavior Relationship And Parity With Uteri Involution To Mother Postpartum In RSUD Panembahan Senopati Bantul] The cause of maternal mortality throughout the world is due to complications during pregnancy and childbirth. One of the factors that can reduce maternal mortality is applied IMD behavior in postpartum mother. IMD will assist the process of uterine involution thereby reducing the incidence of bleeding Objective this study was Knowledge of IMD Behavior Relationshipand parity With Uter Involution In Postpartum Mother In Panembahan Senopati General Hospital Bantul. Method: This research is an analytic research with cross sectional design. The sampling technique used was accidental sampling with the number of normal postpartum mothers as much as 77 respondents. Bivariate analysis using Fisher's Exact Test with a significant level of 0.05. Data collection is done on May 7-20, 2018. The majority of respondents who made IMD 57.1% and a decrease in fundal height of normal uteri 95.7%. Fisher's Exact Test results showed no relationship of IMD behavior with uterine involution in postpartum mother with p-value = 0,608 (> 0,05). Conclusion this study was there is no correlation between IMD behavior and parity with uterine involution in postpartum mother at Panembahan Senopati Bantul General Hospital. Keywords: IMD; Involuntary Uterine; Parity; Mother Postpartum Article info: Sending on November 17, 2018; Revision December 27, 2018; Accepted on January 25, 2019 -------------------------------------------- *) Corresponding author: Email : anitaliliana86@gmail.com 1. Pendahuluan Diperkirakan ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Penyumbang terbesar dari angka kematian tersebut merupakan negara berkembang yaitu 99%. Perempuan meninggal akibat komplikasiselama dan setelah kehamilan serta persalinan. Sebagian besar komplikasiini berkembang selama kehamilan. Komplikasiutama penyumbang 80% kematian ibu adalah perdarahan parah (sebagian akibat dari involusi uteri yang tidak baik), infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklampsia dan eklampsia) dan aborsi tidak aman (WHO, 2012). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (Angka Kematian 518

Ibu) yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2012 SDKI mencatat kenaikan AKI yang signifikan, yakni dari 228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, pada tahun 2012 Kementrian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Ada 5 penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, partus lama (macet) dan abortus. Kematian ibu di Indonesia masih didominasikan oleh 3 penyebab utama kematian yaitu, perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi (Yetti, 2010). Salah satu penyebab perdarahan pada ibu pasca melahirkan yaitu disebabkan oleh perkembangan involusi uteri yang tidak baik dan tertinggalnya sisa-sisa plasenta. Perdarahan terjadi baik sesaat setelah persalinan maupun beberapa jam setelah persalinan. Salah satu upaya dalam menurunkan angka kejadian perdarahan yang diakibatkan perkembangan involusi tidak baik yaitu dengan cara menerapkan IMD segera sesaat setelah persalinan. Bayi tidak boleh dipisahkan dulu dari ibu dan harus melakukan tindakan atau prosedur dalam waktu 1 jam yang juga biasa dikenal dengan IMD (WHO, 2012). Namun ada beberapa mayoritas ibu hamil (59,7%) di Yogyakarta yang masih memiliki sikap tidak mendukung atau negatif tentang inisiasi menyusu dini. Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang inisiasi menyusu dini yang kurang dan masih perlu untuk ditingkatkan lagi (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tanggal 16 Januari 2018, terdapat 710 persalinan normal pada bulan Oktober-Desember 2017. Pada bulan Oktober terdapat 276 persalinan normal dan ibu yang dilakukan IMD sebanyak 149, pada bulan November terdapat 196 persalinan normal dan ibu yang dilakukan IMD sebanyak 185, dan pada bulan Desember terdapat 238 persalinan normal dan ibu yang dilakukan IMD sebanyak 117. Sedangkan untuk data perdarahan, pada bulan Oktober terdapat 22 ibu yang mengalami perdarahan postpartum, pada bulan November terdapat 10 ibu, dan pada bulan Desember terdapat 8 ibu yang mengalami perdarahan postpartum. Sehingga angka kejadian ibu yang mengalami perdarahan postpartum masih tinggi terutama di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Metode Penelitian Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional adalah dimana data variabel sebab atau risiko dan variabel akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara bersamaan atau dalam waktu yang bersamaan 4. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan antara perilaku IMD dengan Involusi Uteri. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 responden dengan pemilihan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling adalah teknik sampling kebetulan yang dilakukan dengan metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada atau kebetulan dijumpai atau dikenal oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti mengobservasi perilaku IMD dan tinggi fundus uteri yang dilakukan berdasarkan SOP IMD 7 dan SOP pengukuran TFU (Sagita, dkk, 2011). Hasil dari pengukuran dan observasi tersebut dimasukkan kedalam Master Tabel dalam bentuk tabel yang terdiri nama, usia, paritas, pendidikan, pekerjaan, dilakukan IMD atau tidak dan tinggi fundus uteri yang dilakukan dalam 24-48 jam setelah persalinan. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase untuk usia, pendidikan, paritas, pekerjaan, perilaku IMD, dan involusi uteri. Pada penelitian ini analisis bivariat menggunakan uji Fisher s Exact Test. 3. Hasil Penelitian Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan usia, dengan mayoritas ibu melahirkan yang tidak berisiko sebanyak 55 (78,6%) responden dan minoritas responden dengan usia berisiko 15 (21,4%). Karakteristik responden berdasarkan paritas dengan mayoritas adalah multipara sebanyak 45 (64,3%) responden dan minoritas dengan grandemultipara 1 (1,4%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan diketahui mayoritas responden berpendidikan menengah sebanyak 64 (91,4%) dan minoritas responden berpendidikan tinggi 2 (2,9%). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu dengan mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 63 (90,0%) dan minoritas responden memilik pekerjaan PNS 1 responden (1,4%). Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018 (n=70) Karakteristik N % Usia (Tahun) Berisiko (<20 dan >35) Tidak berisiko (20-35) Pendidikan Dasar Menengah Tinggi Pekerjaan IRT Swasta PNS 15 55 4 64 2 63 6 1 21,4 78,6 5,7 91,4 2,5 90,0 8,6 1,4 519

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui distribusi frekuensi perilaku IMD pada ibu postpartum antara dilakukan dan tidak dilakukan hampir mendekati jumlah yang sama. Namun, dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa sebagian besar responden yang dilakukan IMD sebanyak 40 (57,1%) responden dan untuk responden yang tidak dilakukan IMD sebanyak 30 (42,9%) responden. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Perilaku IMD Pada Ibu Postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018 (n=70) Perilaku IMD N % Dilakukan IMD 40 57,1 Tidak dilakukan IMD 30 42,9 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui distribusi frekuensi sebagian besar adalah multipara sebanyak 46 (65,7%). Tabel 3 Distribusi Frekuensi Paritas Pada Ibu Postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018 (n=70) Pritas N % Primipara 24 34,3 Multipara 46 65,7 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui distribusi frekuensi tinggi fundus uteri pada ibu postpartum dengan mayoritas respondenyang mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang normal sebanyak 67 (95,7%) responden sedangkan untuk responden yang tidak mengalami penurunan tinggi fundus uteri yang normal sebanyak 3 (4,3%) responden. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018 (n=70) Tinggi Fundus Uteri N % Normal 67 95,7 Tidak Normal 3 4,3 Tabel 5 Tabulasi Silang Antara Perilaku IMD Dengan Involusi Uteri Pada Ibu Postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018 (N=70) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri Perilaku IMD Normal Tidak Normal Total P-Value n % n % n % Dilakukan 38 95,0 2 5,0 40 100,0 Tidak 0,608 Dilakukan 29 96,7 1 3,3 30 100,0 Jumlah 67 95,7 3 4,3 70 100,0 Analisa bivariat ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan pada penelitian ini yaitu uji statistik Fisher s Exact Test yang merupakan alternatif dari uji statistik Chi Square ketika hasil tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji Chi Square. Tabel 6 Tabulasi Silang Antara Paritas Dengan Involusi Uteri Pada Ibu Postpartum Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018 (N=70) Paritas Involusi Uteri Normal Tidak Normal Total P- value N % N % N % Primipara Multipara 22 45 92,0 97,8 2 1 8.0 2.2 24 46 100,0 100,0 0.289 Jumlah 67 95,7 3 4.3 70 100,0 Hasil uji Analisis Fisher s Exact Test memperoleh hasil nilai p-value (Exact Sig. (1-sided)) 0,608 yang merupakan nilai p-value > 0,05. Hasilnya adalah jika p-value> 0,05 maka Ha ditolak. Jadi, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara perilaku IMD dan Paritas dengan involusi uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 4. Pembahasan a. Perilaku Inisiasi Menyusu Diri (IMD) pada Ibu Postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa perilaku IMD dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu dilakukan IMD dan tidak dilakukan IMD. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa perilaku IMD pada ibu postpartum antara dilakukan dan tidak dilakukan hampir mendekati jumlah yang sama. Namun, dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa sebagian besar responden yang dilakukan IMD sebanyak 40 (57,1%) responden dan tidak dilakukan IMD sebanyak 30 ( 42,9%), dan diketahui bahwa mayoritas ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul dilakukan IMD. Dari 70 responden terdapat 30 (42,9%) responden yang tidak dilakukan IMD. Dari 30 responden yang tidak dilakukan IMD, 5 responden dikarenakan 3 kondisi bayi dengan asfiksia sedang (apgar score 5) dan 2 dengan kondisi bayi dengan asfiksia ringan (apgar score 9), 5 responden dikarenakan kondisi bayi dengan BBLR( BBLR <2500gr), 5 responden dikarenakan kondisi ibu dengan penyakit menular ( 3 responden dengan riwayat HbsAg, 2 responden dengan riwayat cacar) yang mengharuskan bayi dipindahkan ke ruang rawat perinatologi, dan 15 responden lainnya dilakukan IMD tetapi tidak mencapai puting selama lebih dari 1 jam atau 60 menit yang kemudian dikategorikan oleh peneliti bahwa tidak berhasil dalam melakukan IMD. 520

Responden yang dilakukan IMD sebanyak 57,1 % yang merupakan bentuk pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi dari RSUD Panembahan Senopati Bantul. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan IMD, diantaranya faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, dan kepercayaan), faktor pendukung (fasilitas atau sarana kesehatan), dan faktor pendorong (peran petugas kesehatan dan dukungan dari keluarga). Responden yang tidak dilakukan IMD dengan artian responden yang dilakukan IMD namun tidak mencapai puting (skin to skin). Hasil penelitian lain sejalan dengan penelitian ini dimana didapatkan hasil sebagian besar ibu postpartum dilakukan IMD yaitu sebanyak 38 ( 79,2% ) responden (Sukarsi, 2013). b. Involusi Uteri pada Ibu Postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul Berdasarkan Tabel 3 tinggi fundus uteri pada ibu postpartum dikelompokkan menjadi normal (antara 24-48 jam postpartum ukuran TFU 1 jari dibawah umbilikus) dan tidak normal (antara 24-48 ukuran TFU masih diatas umbilikus). Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa ibu postpartum yang mengalami involusi uteri yang normal yaitu sebanyak 67 ( 95,7%) responden dan ibu postpartum yang mengalami involusi uteri yang tidak normal yaitu sebanyak 3 (4,3%) responden. Dari 70 responden yang dilakukan IMD dan tidak, terdapat 3 (4,3%) responden yang mengalami involusi uteri yang tidak normal, hal ini dilihat dari tinggi fundus uteri yang mengalami penurunan secara tidak normal yaitu 1 jari diatas umbilikus. Dari 3 responden tersebut, 1 responden diantaranya memiliki riwayat paritas lebih dari 5 kali (grandemultipara), sedangkan 2 responden lainnya diakibatkan selain tidak berhasilnya IMD juga diakibatkan karena usia responden yang tergolong berisiko yaitu lebih dari 35 tahun, data tersebut didapatkan berdasarkan Informed Concent yang sudah diisi oleh responden. Hal yang menyebabkan masih terdapatnya involusi uteri yang tidak normal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol oleh peneliti. Beberapa faktor tersebut diantaranya yaitu usia responden yang masih banyak tergolong dalam usia berisiko (<20 dan >35 th), paritas reponden yang tegolong dalam grandemultipara, dan mobilisasi dini yang kurang baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini pada Kontraksi Uterus Ibu Bersalin di BPS Kecamatan Bluto yang menyatakan bahwa ibu postpartum yang dimengalami involusi uteri yangbaik sebanyak 26 (86,7%) responden (Mahdiyah, 2013). c. Hubungan Paritas dengan involusi uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa setelah dilakukan analisis hubungan antara paritas dengan involusi uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul diperoleh hasil bahwa dari 70 responden, 24 primipara dan 46 multipara. Dari 24 responden primipara 22 (92,0%) responden mengalami penurunan fundus uteri yang normal, sedangkan 2 (8,0%) responden tidak mengalami penurunan fundus uteri yang normal. Dari 46 responden yang multipara 45 (97,8%) responden mengalami penurunan fundus uteri yang normal, sedangkan 1 (2,2%) responden tidak mengalami penurunan fundus uteri yang normal. d. Hubungan Perilaku IMD dengan Involusi Uteri pada Ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul Berdasarkan Tabel 4 ada beberapa responden yang tidak dilakukan IMD tetapi mengalami proses involusi yang normal adalah 29. Hasil ini yang menyebabkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku IMD dengan involusi uteri pada ibu postpartum. Hal yang menyebabkan terjadi proses involusi yang normal pada responden yang tidak dilakukan IMD adalah karena beberapa faktor lain yang mempengaruhi yaitu paritas, usia, dan mobilisasi dini responden. Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses involusi uteri11. Didalam penelitian ini, mayoritas responden yaitu usia tidak berisiko (20 dan 35 tahun). Paritas juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi proses involusi uteri12. Paritas responden dalam penelitian ini yaitu dengan mayoritas multipara ( melahirkan anak >1 x). Mobilisasi dini yang baik juga mempengaruhi proses involusi, mobilisasi dini yang baik dari responden akan mempengaruhi proses involusi yang normal. Hasil uji statistik Fisher s Exact Test diperoleh nilai p-value 0,608 yang merupakan nilai p- value>0,05. Hasilnya adalah jika p-value>0,05 maka Ho gagal ditolak (diterima) dan Ha ditolak. Jadi, hasil penelitian ini menunjukkan secara statistik tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku IMD dengan Involusi Uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hal ini disebabkan karena proses involusi tidak hanya dipengaruhi oleh IMD, melainkan ada beberapa faktor lain seperti usia, jumlah paritas, dan mobilisasi dini ibu. Hal yang menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara perilaku IMD dengan involusi uteri yaitu masih terdapatnya sebagian responden yang meski tidak dilakukan IMD tetapi mengalami perkembangan involusi uteri yang normal. 5. Kesimpulan Sebagian besar ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul berperilaku IMD. Sebagian besar ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul involusi uteri normal. Tidak ada 521

pengaruh antara perilaku IMD dengan involusi uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan hasil uji statistik bahwa p-value >0,05. Tidak ada pengaruh antara paritas dengan involusi uteri pada ibu postpartum di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan hasil uji statistik bahwa p- value >0,05. 6. Daftar Pustaka Apriliasari, D. (2015). Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Involusi Pada Ibu Nifas di BPS Mojokerto. Mojokerto. Astuti, S., Raden, T. D., Rahmiati, L., & Ari, I. S. (2015). Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta: Penerbit Erlangga Ikhtiarinawati, F., & Dwi, L. (2012). Perbedaan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Jenis Persalinan Pada Ibu Nifas Fisiologis dan Post Sectio Caesarea. Jurnal Midpro edisi 2. Karjatin, A. (2013). Asuhan Keperawatan Postpartum. Pusdiklatnakes, Badan PPSDM kesehatan, Kemenkes RI. Kelana, K. D. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media. Mahdiyah, D. (2013). Hubungan Paritas dengan Kejadian Abortus di Ruang Bersalin RSUD Dr. H Moch Ansari Saleh Banjarmasih. Dinamika Kesehatan, Vol 12. Notoatmodjo, S. (2014). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Sagita, D., Nurhasanah, R., & Muliani, R. (2011). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan perubahan Involusi Uterus pada Ibu Nifas Primipara di Rumah Bersalin Theresia Cikutra Bandung. Bhakti Kencana Medika. Sukarsi, S. (2013). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini pada Kontraksi Uterus Ibu Bersalin di BPS Kecamatan Bluto. Jurnal Kesehatan "Wiraraja Medika", 10-15. World Health Organization/ WHO. (2012). Maternal Mortality. Swiss: WHO. Yetti, A. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama. 522