HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-23 BULAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA DEPOK

dokumen-dokumen yang mirip
Gusti Kumala Dewi*, Eneng Yuli Santika**

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDAPATAN KELUARGA IBU NIFAS DAN STATUS GIZI BAYI DI WILAYAH SUDIANG RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI BAYI 0-12 BULAN (BB/PB) DENGAN PEMBERIAN ASI DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

ABSTRAK. Diella Natasha Wijaya, 2016, Pembimbing I: Grace Puspasari,dr.,M.Gizi Pembimbing II: Penny Setyawati M,dr.,SpPK.MKes

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENDAPATAN, PENYAKIT INFEKSI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS GLUGUR DARAT TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2011

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya 2015)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

Novianti Damanik 1, Erna Mutiara 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun oleh : DIAN KUSUMAWATI J

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado


Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

ARTIKEL ILMIAH. Oleh Ulfa Syahriah Nim a020

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

ABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung 2

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

Hubungan Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dengan Berat Badan Anak Usia di Bawah Dua Tahun

Unnes Journal of Public Health

BAB 5 PEMBAHASAN. selama periode 10 Juni-10 Juli 2014 terdapat 96 bayi atau 85,7% Hasil ini masih lebih rendah daripada penelitian yang dilakukan oleh

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

PENGETAHUAN IBU MERUPAKAN FAKTOR DOMINAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERSEPSI DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI KABUPATEN KAMPAR RIAU

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BERSALIN TERHADAP METODE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK PEMBERIAN ASI SERTA STATUS GIZI BAYI USIA 4-12 BULAN DI PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) DENGAN STATUS GIZI BAYI (USIA 0-6 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI KOTA SEMARANG

Nia khairida 1, Dini Rahmayani 2, Muhammad Arief Wijaksono 3. *Korespondensi Penulis. Telepon: ,

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

Transkripsi:

10 HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-23 BULAN DI PUSKESMAS SUKMAJAYA DEPOK (Correlation of Knowledge, Attitudes and Behaviors of a Mother about Breastfeeding with Nutritional Status of Children Aged 6-23 of Sukmajaya Health Center, Depok City) Resti Ayu Apriyanti 1, Firlia Ayu Arini 2, Ikha Deviyanti, P. 3 1,2,3Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta restiapap@gmail.com Abstrak The aim of this study was to analyze the correlation of knowledge, attitudes and behaviors of a mother about breastfeeding with the nutritional status of children aged 6-23 months by using cross sectional design. The target population were all mothers with children aged 6-23 months. The samples were 179 respondents using purposive sampling techniques. Retrieval of data was done using questionnaires and structured interviews. Statistical calculation performed using univariate and bivariate analysis with chi-square test. The result showed that there was no correlation between maternal knowledge with BB/U (p=0,056), though there was a correlation between maternal attitudes with BB/U (p=0,000) and maternal behaviors with BB/U (p=0,000). It is concluded that there was significant correlation between attitudes and behavior of mothers with nutritional status of children aged 6-23 months. It is suggested to nutrition counselor to add more education related to exclusive breastfeeding. Keywords: attitudes, breastfeeding, behaviors, knowledge, nutritional status Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang pemberian ASI dengan status gizi balita usia 6-23 bulan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sasaran adalah seluruh bayi berusia 6-23 bulan. Sampel penelitian sebanyak 179 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara terstruktur. Analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Dalam penelitian ini diketahui tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan BB/U (p=0,056) tetapi ada hubungan sikap ibu dengan BB/U (p=0,000) dan perilaku ibu dengan BB/U (p=0,000). Kesimpulan dari hasil tersebut bahwa adanya hubungan yang bermakna antara sikap dan perilaku ibu dengan status gizi balita usia 6-23 bulan. Saran untuk tenaga gizi untuk menambahkan materi penyuluhan tentang ASI eksklusif. Kata kunci : ASI eksklusif, pengetahuan, sikap, perilaku, status gizi

11 PENDAHULUAN Menurut data WHO (2008), masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang saat ini mengalami masalah dalam penyediaan makanan yang berjumlah sekitar 1 milyar penduduk dunia. Sepertiga atau 171 juta anak dari seluruh anak-anak di dunia dalam keadaan kurang gizi kronik. Prevalensi balita berat kurang (BB/U) di Indonesia adalah 19,9% (WHO 2013), sedangkan menurut data RISKESDAS (2013), prevalensi balita berat kurang (BB/U) di Indonesia adalah sebesar 19,6%. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa permasalahan yang perlu diselesaikan di dunia maupun di Indonesia adalah gizi kurang. Pada tahun 2007 masalah kekurangan gizi pada balita yaitu 18,4%, kurus 13,6%, gemuk 12,2%, pendek 36,8%, dan gizi lebih 4,3% (Riskesdas 2007), sedangkan pada tahun 2010 masalah kekurangan gizi pada balita yaitu 17,9%, kurus 13,3%, dan pendek sebesar 35,6% (Riskesdas 2010). Hal ini mengalami penurunan sebanyak 0,5% pada kasus kekurangan gizi, prevalensi balita pendek menurun sebanyak 1,2% dan prevalensi balita kurus menurun sebanyak 0,3%. Salah satu kelompok rentan terhadap masalah gizi adalah bayi. Menurut Linda (2010), prevalensi gizi kurang pada bayi usia 6-12 bulan adalah jauh lebih rendah dengan standar WHO. Pemberian ASI dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu tingkat pendidikan, tingkat pekerjaan dan tingkat pengetahuan. Dari tingkat pendidikan dengan pendidikan tinggi sebesar 66,7% yang memberikan ASI, sedangkan yang berpendidikan rendah hanya sebesar 13,3%. Ibu yang berpengetahuan baik memberikan ASI sebesar 90,5% sedangkan pengetahuan ibu yang kurang hanya 9,5% yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Penelitian Hasmini (2012) menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan BB/U (p=0,003), PB/U (p=0,035) dan BB/PB (p=0,011), sikap ibu dengan PB/U (p=0,000), serta perilaku ibu dengan BB/U (p=0,020), BB/PB (p=0,008). Jadi adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan perilaku dengan status gizi balita. Berdasarkan laporan Muliarta et al (2013), terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan dengan status gizi balita 6-24 bulan dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Penelitian Tri Hartatik (2009) mengungkapkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,028) dan ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,004). Menurut hasil studi awal yang dilakukan di UPT Puskesmas Sukmajaya Depok, cakupan pemberian ASI Eksklusif masih dibawah 60% sedangkan presentase yang harus dicapai menurut MDG s sebesar 80%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu

12 tentang pemberian ASI dengan status gizi balita usia 6-23 bulan di Puskesmas Sukmajaya Depok. METODE Desain penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan desain studi cross sectional yaitu pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan pada waktu yang bersamaan (Notoatmodjo 2012). Penelitian ini mempunyai beberapa instrumen penelitian yaitu kuesioner dan wawancara terstruktur (untuk mendapatkan data pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu), dan timbangan berat badan (untuk menentukan berat badan serta status gizi balita). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 6-23 bulan di UPT Puskesmas Sukmajaya Depok. Penelitian difokuskan pada ibu yang menyusui secara ASI eksklusif atau tidak ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sukmajaya Depok selama bulan Maret 2016 sampai bulan April 2016. Penentuan dalam sampel ini dilakukan menggunakan purposive sampling. Besar Sampel didapatkan hasil sebanyak 179 responden. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Dengan Status Gizi Balita Usia 6-23 Bulan Di Puskesmas Sukmajaya Depok. Variabel Status Gizi Tidak Total Pengetahuan n % n % n Tinggi 65 80,2 16 19,8 81 Rendah 65 66,3 33 33,7 98 Total 130 146,5 49 53,5 179 Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,056 (p>0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang pemberian ASI di Puskesmas Sukmajaya Depok. Tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan mengenai ASI dengan status gizi bayi karena sebagian besar ibu mungkin mengetahui cara pemeliharaan gizi pada masa prenatal dan pengawasan tumbuh kembang anak sejak lahir sehingga bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif memiliki status gizi yang

13 normal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mamonto (2012) dan Wijayanti (2013) yang melaporkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI. Adapun penelitian di Timor leste oleh Senarath et al (2007) mengungkapkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan anak dibawah 24 bulan yang mendapat ASI eksklusif. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu mengenai ASI dengan status gizi bayi 6-23 bulan berdasarkan berat badan per umur. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Tri Hartatik (2009) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,028). Seorang ibu mungkin tahu atau pernah mendengar tentang ASI eksklusif tetapi tidak tahu apa arti sebenarnya ASI eksklusif tersebut. Seperti terlihat pada pertanyaan mengenai kelebihan air susu ibu yang pertama kali keluar sebanyak 79,8% responden menjawab benar, tetapi pada pertanyaan mengenai kandungan ASI, masih banyak yang belum tahu (81% responden menjawab salah). Menurut Soetjiningsih dalam Nurdin (2012), air yang relatif tinggi dalam ASI akan meredakan rangsangan haus dari bayi, sekitar 88% kandungan ASI adalah air yang berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya. Tabel 2. Hubungan Antara Sikap Ibu Tentang Pemberian ASI Dengan Status Gizi Balita Usia 6-23 Bulan Di Puskesmas Sukmajaya Depok. Variabel Status Gizi Tidak Total Sikap N % n % n Ibu Positif 77 77 23 23 100 Negatif 53 67,1 26 32,9 79 Total 130 144,1 49 55,9 179 Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,191 (p>0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu tentang pemberian ASI dengan status gizi balita usia 6-23 bulan di Puskesmas Sukmajaya Depok. Sesuai hasil penelitian yang telah di analisis, masih ada ibu yang bersikap negatif mengenai ASI eksklusif sebesar 20,6% masih memiliki sikap bahwa susu formula memiliki kandungan gizi yang sama dengan ASI. Responden memiliki alasan bahwa susu formula yang harganya lebih mahal lebih baik mutunya dibandingkan dengan ASI.

14 Terdapat pula ibu yang memiliki sikap tersebut karena susu formula sangat cepat dalam pertumbuhan bayi misalnya dalam kenaikan berat badan yang sangat pesat sehingga mereka menganggap susu formula mempunyai kandungan yang sama dengan ASI. Pada kenyataannya ASI adalah makanan alamiah yang terbaik bagi bayi karena mengandung zat antibodi dalam perlindungan. ASI merupakan makanan terbaik dan bergizi sempurna bagi bayi dan komposisi susu formula tidak sesuai dengan kebutuhan bayi dan tidak bisa berubah setiap saat, hal ini merupakan kekurangan dari susu formula tersebut, sedangkan ASI komposisinya selalu berubah yang dipengaruhi dari beberapa faktor diantaranya stadium laktasi, ras, keadaan gizi, dan diet ibu (Soetjiningsih 1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64,7% responden memiliki sikap setuju dengan fakta bahwa memberikan ASI dapat mengurangi bayi terkena infeksi. Sementara masih banyak responden yang menyatakan setuju pada pernyataan ASI yang pertama kali keluar tidak baik dikonsumsi. Kenyataannya kolostrum justru sangat baik untuk bayi karena didalamnya terdapat zat-zat penolak penyakit infeksi (Moehji 2003). Kolostrum lebih banyak mengandung antibodi dan dapat memberikan perlindungan pada bayi sampai usia 6 bulan (Supariasa 2002). Namun, masih ada ibu yang mempunyai sikap bahwa ASI yang pertama kali keluar tidak baik dikonsumsi. Hal ini dimungkinkan karena kurang pemahaman ibu mengenai ASI ekslusif tersebut. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian dari Hartatik (2009) dan Wijayanti (2013) yang menunjukkan terdapat hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil analisis menunjukkan dari 100 responden yang bersikap positif terhadap ASI eksklusif terdapat 23% memiliki anak dengan status gizi tidak sesuai, sedangkan dari 79 responden yang bersikap negatif terhadap ASI eksklusif terdapat 32,9% memiliki anak dengan status tidak sesuai. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap terhadap ASI eksklusif dengan status gizi bayi yang ditinjau dari berat badan per umur. Adapun menurut Kamudoni et al. (2015), ada hubungan antara sikap dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value=0,000 berarti (p<0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara perilaku ibu tentang pemberian ASI dengan status gizi balita usia 6-23 bulan di Puskesmas Sukmajaya, Depok. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif memberikan makanan/minuman lain pada bayinya seperti madu, air tajin dan susu formula. Waktu pemberian makanan/minuman selain ASI bervariasi, ada yang memberikan pada umur bayi 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, bahkan ada yang memberikan kepada bayi ketika bayi baru berusia 3 hari dari hari kelahiran.

15 Tabel 3. Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian ASI Dengan Status Gizi Balita Usia 6-23 Bulan di Puskesmas Sukmajaya Depok Variabel Status Gizi Tidak Total Perilaku Ibu ASI eksklusif Tidak ASI eksklusif n % n % n 97 100 0 0 97 33 40,2 49 59,8 82 Total 130 140,2 49 59,8 179 Dalam penelitian ini perilaku ibu dalam memberikan ASI Eksklusif belum cukup baik terlihat dari presentase ibu yang mempunyai perilaku yang rendah sebesar 54,2% dan masih dibawah MDG s. Dari hasil uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara perilaku ibu terhadap pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi berdasarkan indeks berat badan per umur, dimana ibu yang berperilaku memberikan ASI eksklusif mempunyai peluang punya bayi dengan status gizi normal. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya mempunyai anak dengan status gizi normal dapat dilihat dari faktor lain seperti pemberian susu formula dan pemberian makanan tambahan yang terlalu dini atau bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif dan memiliki status gizi yang tidak normal dapat disebabkan karena pemberian susu formula yang tidak sesuai dengan petunjuk penggunaan, selain itu juga bisa disebabkan karena pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini. Protein yang ada pada susu formula lebih tinggi dari ASI sehingga bila terus diberikan pada bayi pada akhirnya dapat menyebabkan kegemukan, akan tetapi status gizi bayi tersebut belum tentu baik jika dilihat berdasarkan standar indeks antropometri (Hasmini, 2012) Ibu yang mempunyai perilaku memberikan makanan/minuman setelah 3 hari pertama bayi dilahirkan sebesar 10,6%. Bayi diberikan air putih, air tajin, madu bahkan susu formula diberikan kepada bayinya karena air susu ibu tidak keluar dan ibu merasa ketakutan jika bayi tidak mengkonsumsi asupan. Oleh sebab itu, ibu memberikan makanan/minuman pada 3 hari pertama melahirkan. Begitu juga dengan ibu yang menganggap bahwa air susu yang pertama kali keluar disebut susu basi karena warnanya kekuning-kuningan dan

16 ibu tidak memberikan kepada bayinya. Menurut Depkes RI (2009), bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif akan rentan terhadap penyakit infeksi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi balita dengan perilaku, dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan pengetahuan dan sikap ibu. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2009. Pemberian Air Susu Ibu dan Makanan Pendamping ASI. Jakarta. Hartatik T. 2009. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Gunungpati kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2009. [Skripsi]. Semarang. Kamudoni, et al. 2015. Exclusive Breastfeeding Duration During the First 6 Months of Life is Positively Associated with Length For Age Among Infants 6-12 Months Old in Mangochi District Malawi, Malawi. European Journal of Clinical Nutrition. 69 (1): 96 Linda Vesel. 2010. Use of New World Health Organization Child Growth Standards to Assess How Infant malnutrition relates to Breastfeeding and Mortality. Bulletin of the WHO 88: 39-48. Mamonto T. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabangon, Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu. Moehji. 2003. Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta : Niaga Media. Muliarta, et al. 2013. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Balita usia 6-24 Bulan di Kampung Kajanan Buleleng Bali. Jurnal Sains dan Teknologi. 2 (1): 184-192. Notoatmodjo S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nurdin H. 2012. Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Bayi Umur 6-12 Bulan Di Puskesmas Perawatan MKB Lompoe Kota Pare-Pare Tahun 2012. Depok : FKM UI. Senarath, et al. 2007. Breastfeeding Practices and Associated Factors Among Children Under 24 Months of Age in Timor Leste, Timor Leste.European Journal of Clinical Nutrition. 61 (3): 387. Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.

17 Supariasa, I D N. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Wijayanti, et al. 2013. Hubungan Antara Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap Ibu Bayi dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Krobokan Kota Semarang Tahun 2013. Semarang.