BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang (Noor, 2007:13). Selain itu, Noor juga mengatakan bahwa sebagai

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

DAFTAR ISI ABSTRAK. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR TABEL. DAFTAR DIAGRAM.. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

I. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

kemanusiaan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai kebudayaan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan gambaran tertulis dari imajinasi seorang pengarang dengan tujuan untuk menyampaikan pesan melalui karyanya tersebut. Pengarang dalam menuangkan perasaan dan pengalamannya dengan sungguh-sungguh sehingga menghasilkan karya yang dapat diterima oleh pembaca. Logika cerita yang diungkapkan pengarang merupakan hasil dari pengalaman dan pengamatannya terhadap masalah yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra yang dihasilkannya dapat berupa prosa, puisi dan drama. Prosa merupakan cerita rekaan yang mengandung tokoh, latar, dan cerita. Puisi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan pengarang menggunakan kata-kata yang terbatas dan indah. Drama merupakan karya sastra untuk dipertunjukkan. Karya sastra juga menggambarkan berbagai pola tingkah laku manusia, baik positif maupun negatif sehingga dapat dijadikan pedoman dalam bertindak dan mengambil hikmah dari berbagai peristiwa yang terdapat di dalamnya. Sebuah karya sastra tidak akan terlepas dari konteks kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui karya sastra akan diketahui suasana serta keadaan masyarakat, di mana peristiwa terjadi, dan kapan karya tersebut dibuatnya. Tentu saja, peristiwa yang digambarkan tersebut ada yang benar-benar terjadi dan ada yang tidak benar-benar terjadi. Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa. Susunan ceritanya panjang yang mengisahkan sisi utuh persoalan kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh dengan alam sekitarnya. Melalui novel, pengarang dapat mengungkapkan berbagai peristiwa, baik peristiwa sejarah, sosial, dan budaya yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang diungkapkannya dapat memberikan pemecahan suatu masalah bagi siapa pun yang mengapresiasinya. Siapa pun yang menikmati sastra secara utuh akan mendapatkan pengalaman sastra

2 dalam dirinya. Hal itu dimungkinkan karena novel memberikan gambaran kehidupan dan perilaku manusia bahkan peristiwa yang berasal dari dokumen-dokumen yang disampaikan secara terperinci, sehingga novel yang dihasilkannya merupakan peniruan dari peristiwa sebenarnya. Meskipun demikian, novel tersebut harus menarik dan mengesankan bagi pembacanya. Novel dibangun dari dua unsur penting, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik, kedua unsur tersebut bersama-sama melahirkan nilai-nilai bermakna. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun karya sastra dari dalam, seperti tema, tokoh, alur, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya dari luar, seperti situasi politik, sejarah, filsafat, pendidikan, sosial budaya. Dengan demikian, novel pun tidak terlepas dari lingkungan masyarakatnya yang membentuk lembaga sosial tertentu. Dari sanalah muncul berbagai permasalahan yang perlu dipecahkan dan menjadi renungan untuk dipikirkan dan dipertimbangkan pembaca. Berdasarkan hal tersebut, pengkajian novel dapat dilakukan dengan menitikberatkan pada aspek-aspek sosial masyarakatnya, seperti aspek sosial budayanya. Pendekatan yang menitikberatkan pada aspek sosial budaya ini dinamakan pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan ini mempertimbangkan aspekaspek sosial sebagai bagian dari unsur-unsur karya seni. Sebuah kajian novel yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra meliputi tiga hal, yaitu sosiologi pengarang, isi karya dan pembacanya. Isi karya dan kaitannya dengan masalah sosial dapat dikaji melalui pandangan penulis dan persoalanpersoalan yang diungkapkan dalam karyanya. Pembaca karya sastra dapat terpengaruhi oleh isi karya sastra yang dibacanya. Perilaku pembaca dapat meniru perilaku tokoh-tokoh dalam sebuah karya. Perilaku tokoh dalam sebuah karya juga dapat mencerminkan sikap masyarakat pada zaman karya itu diterbitkan. Namun, penelitian dokumen sastra sebagai cerita yang menggambarkan kehidupan masyarakat ini akan menitikberatkan pada karya sastra sebagai karya artistik seorang penulis novel.

3 Pada penelitian kajian sosiologi sastra sebelumnya, peneliti menemukan beberapa hal menarik yang kemudian mendasari peneliti untuk turut meneliti karya sastra dari sudut pandang sosiologi sastra. Dalam penelitian yang dilakukan Ayuatma Nirmala Utami, dkk. berjudul Novel Di Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari (Analisis sosiologi sastra) (Jurnal Basasta, vol. 1 no. 3 April 2014) yang meneliti aspek sosiologi sastra meliputi koherensi data teks, data genetik, dan data afektif novel. Pamungkas Tri Prasetyo (2013) berjudul Kajian sosiologi Sastra dalam novel Kubur Ngemut Wewadi karya AY Suharyono dan kemungkinan pembelajarannya di kelas XI SMA, selanjutnya penelitian Utami Faizah berjudul Kajian sosiologi sastra dan nilai pendidikan karakter novel Dasamuka karya Junaedi Setiyono yang disampaikannya pada seminar nasional tentang Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nanik Nurjanah berjudul Kajian Nilai-nilai Sosiologis Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Begitu pula dengan Syahrizal Akbar dan kawan-kawan yang melakukan penelitian kajian sosiologi sastra dengan judul Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan dalam Novel Tuan Guru Karya Salman Faris. Penelitian yang berkaitan dengan novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK dilakukan oleh Achmad Wahyudi yang berjudul Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Novel Galaksi Kinanthi Karya Tasaro GK sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMA, demikian halnya dengan penelitian Novi Diana Ratna yang berjudul Kajian Psikoanalisis Sosial dalam Novel Kinanthi Terlahir Kembali Karya Tasaro GK dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran di SMA. Novel tersebut merupakan pembaruan dari novel sebelumnya, yaitu Galaksi Kinanthi. Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut dapatlah disimpulkan bahwa kajian sosiologi sastra pada novel akan menemukan keberagaman budaya, sosial, pola pikir, perilaku, bahasa yang digunakan, sistem pemerintahan, politik, organisasi sosial, mata pencaharian, kepercayaan, kesenian, dan sistem pemerintahan. Penelitian sosiologi sastra masih sangat relevan untuk terus dilakukan, karena setiap karya memiliki perbedaan mengenai peristiwa sosial yang terdapat di dalam masyarakat.

4 Begitu pula dengan penelitian terhadap novel Galaksi Kinanthi yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya menarik untuk dilanjutkan, dalam hal ini peneliti akan meneliti novel dari sudut pandang sosiologi sastra. Sebuah teks yang dapat menambah wawasan pengetahuan siswa, menumbuhkan motivasi, mengandung nilai-nilai positif, sehingga siswa dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan kategori teks yang dapat diajarkan kepada siswa. Novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK mengandung nilai-nilai yang dapat menunjang pembelajaran. Novel yang mengandung perilaku sosial atau pekerti yang baik dapat menjadi panduan perilaku bagi setiap karakternya. Penggunaan panduan tersebut untuk menelisik hubungan antarindividu, kelas-kelas sosial, dan masyarakat. Hal tersebut tentunya sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut, sehingga novel tersebut benar-benar tepat diberikan kepada siswa Madrasah Aliyah. Sebuah pembelajaran tentu memerlukan bahan ajar. Bahan ajar tersebut di antaranya buku yang menjadi acuan wajib atau buku teks, dan buku yang menjadi bahan pengayaan. Bahan ajar berupa buku pengayaan yang menjelaskan mengenai teknik atau cara menyusun teks novel masih jarang ditemukan, sehingga Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang dapat mendukung dan menggali serta meningkatkan kemampuan siswa. Bahan ajar tersebut harus terlebih dahulu dianalisis berdasarkan tujuan yang hendak dicapai seperti yang tercantum di dalam kurikulum, sehingga diperoleh bahan ajar yang lengkap dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Media Pembelajaran, 2002, hlm. 139). Novel sebagai bahan ajar sastra di kelas dapat memberikan pembelajaran yang baik kepada siswa, para siswa dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai tersebut akan bermanfaat dalam pergaulannya di masyarakat. Namun, kenyataannya bahan ajar sastra belum benarbenar mendapat perhatian, sehingga siswa kesulitan memperoleh bahan ajar sastra di perpustakaan. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, guru dituntut untuk membuat bahan ajar yang sesuai dengan masa perkembangan siswa dan mengandung nilai-nilai yang bermanfaat serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5 Bahan ajar yang dimaksud adalah modul. Pada penelitian ini, peneliti menyusun sebuah modul pembelajaran sastra, yaitu analisis struktur dan aspek-aspek sosiologis yang terkandung di dalam novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK. Modul dalam KBBI (Depdiknas, 2014) merupakan kegiatan dalam program belajar-mengajar yang dipelajari siswa dengan bantuan guru pembimbing, yang terdiri atas yang akan dicapai, materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, alat penilaian untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Kegunaan pembelajaran dengan sistem modul ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Novel Galaksi Kinanthi merupakan salah satu karya Tasaro GK yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2009. Secara garis besar novel ini menceritakan persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya dan hubungannya dengan manusia lain serta hubungan manusia dengan Tuhannya. Tokoh utama Kinanthi mengalami berbagai persoalan yang menjadikannya sebagai perempuan yang kuat, sehingga mampu menghadapi berbagai persoalan, namun dia tidak berdaya mengalahkan hatinya yang selalu tertuju pada Ajuj, teman masa kecilnya dulu waktu di kampung. Selain Galaksi Kinanthi, Tasaro GK telah menulis novel Muhammad SAW: Lelaki Penggenggam Hujan yang diterbitkan pada tahun 2010 dan telah dicetak ulang hingga cetakan kesembilan pada tahun 2012. Novel yang ditulis berdasarkan biografi Nabi Muhammad SAW ini menceritakan tentang tokoh utama Kashva yang ingin menemui seorang lelaki yang selalu disebut Al-Amiin. Perjalannya meninggalkan Persia yang dikuasai Khosrou itu penuh dengan perjuangan, dan pengorbanan yang sangat besar. Berbagai halangan dan rintangan tidak pernah berhenti menerpa, namun dia tetap teguh pada pendiriannya untuk bertemu dengan Al-Amiin. Novel ini mengandung pesan yang sangat bermanfaat bagi pembaca, khususnya siswa. Kegigihan dalam memperjuangkan cita-cita tidak pernah terhenti walau berbagai rintangan harus dihadapi, bahkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Kisah perjalanan Rasulullah SAW dalam menyampaikan kebenaran dengan cara yang santun merupakan suri teladan bagi siswa, sehingga siswa dapat meniru dan

6 mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Novel ini merupakan novel seri pertama dari empat seri novel Muhammad SAW yang ditulis Tasaro GK. Seri novel Muhammad SAW berikutnya berjudul Muhammad SAW: Para Pengeja Hujan, Muhammad SAW: Sang Pewaris Hujan, Muhammad SAW: Generasi Penggema Hujan. Novel lainnya adalah Nibiru dan Ksatria Atlantis, novel ini disebut-sebut sebagai novel yang menjadi pesaing Harry Potter, novel ini berkisah tentang tokoh utama yang menjadi penyelamat negeri Atlantis. Berbagai peristiwa yang tak terduga dialami Nibiru hingga diketahuinya bahwa dirinya adalah sosok yang ditunggutunggu untuk menyelamatkan sebuah negeri dari kekuatan jahat. Novel ini mengandung pesan moral yang baik bagi pembaca, bahwa sikap saling menghormati, menghargai, menolong sesama harus diterapkan kepada siapa pun, tidak pandang kaya, miskin, pangkat, gelar, jabatan seseorang. Hal tersebut tercermin dari sosok Nibiru yang pada awalnya dipandang sebelah mata dan dianggap lemah ini ternyata menyimpan misteri yang terkuak kemudian. Dari beberapa novel Tasaro GK tersebut, peneliti memilih novel berjudul Galaksi Kinanthi sebagai novel yang dikaji dalam penelitian ini, karena di dalamnya mengandung pesan moral yang baik ditiru oleh siswa dan mengandung aspek-aspek sosiologi yang tercermin dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan data yang terdapat dalam penelitian terdahulu dan beberapa novel karya Tasaro GK tersebut, peneliti dapat mengetahui bahwa kajian sosiologi sastra merupakan penelitian yang relevan dengan novel Galaksi Kinanthi kaya Tasaro GK, dan tetap mutakhir bila kajian sosiologi sastra menjadi bidang kajian masa kini, karena setiap karya sastra mencerminkan kehidupan masyarakat yang berbeda-beda bergantung pada sudut pandang, olah pikir, pengalaman dan olah rasa penulisnya. Adapun penelitian dalam novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK ini, yaitu pada struktur dan aspek sosiologi sastra yang meliputi novel tersebut serta pemanfaatan hasilnya untuk pembelajaran sastra, dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan peneliti sebelumnya terletak pada objek, yaitu sebuah novel berjudul Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK. Selain

7 itu, peneliti juga akan meneliti struktur dan aspek sosiologi sastra yang terkandung di dalamnya, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar di Madrasah Aliyah. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti akan melakukan kajian sosiologi sastra yang terkandung dalam novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK dengan harapan peneliti dapat memberikan bahan ajar novel yang tepat diajarkan kepada siswa Madrasah Aliyah. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kajian struktur terhadap novel merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran yang perlu terus digali oleh siswa, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang mendalam terhadap karya sastra dalam hal ini novel. 2. Kajian sosiologi sastra dalam novel masih relevan dilakukan pada saat ini, karena setiap pengarang memiliki keunikan dan caranya sendiri dalam menyampaikan setiap peristiwa yang dialami tokoh-tokohnya. 3. Aspek sosiologi sastra dalam novel berbeda-beda, bergantung kepada pengetahuan, pengalaman pengarang dalam mengolah cerita. 4. Modul sebagai salah satu bahan ajar belum mendapat perhatian khusus, apalagi dengan ketersediaan novel di perpustakaan yang masih terbatas bahkan kurang mendapat perhatian. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah struktur teks novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK? 2. Aspek sosiologis apa saja yang terkandung dalam novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK? 3. Bagaimana modul pembelajaran novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK sebagai bahan ajar sastra Indonesia di Madrasah Aliyah?

8 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan struktur teks novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK. 2. Untuk mendeskripsikan aspek sosiologi sastra yang terkandung dalam novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK. 3. Untuk menyusun modul pembelajaran novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK sebagai bahan ajar sastra di Madarasah Aliyah. 1.5 Manfaat Penelitian Bila tujuan dapat tercapai, maka hasil penelitian akan memiliki manfaat praktis dan teoretis. a. Manfaat Praktis 1) Bagi pembaca Hasil penelitian ini dapat memotivasi pembaca untuk meningkatkan minatnya terhadap karya sastra dan dapat mengapresiasinya. 2) Bagi pendidik Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pembelajaran apresiasi novel. 3) Bagi madrasah Hasil penelitian ini dapat memotivasi madrasah untuk menyediakan berbagai karya satra yang dapat digunakan dalam pembelajaran sastra di madrasah. b. Manfaat Teoretis 1) Memberikan informasi mengenai mengkaji struktur dan aspek sosiologi dalam novel. 2) Memberikan informasi mengenai hasil kajian novel Galaksi Kinanthi karya Tasaro GK. 3) Memberikan informasi mengenai penyusunan modul yang akan digunakan dalam pembelajaran sastra di sekolah/ madrasah.

9 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, dan sistematika penulisan penelitian. Bab II Landasan Teori berisi novel dalam kajian sastra, struktur novel, sosiologi sastra, materi pembelajaran. Bab III Metode Penelitian berisi metode penelitian, sumber data dan teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah penelitian, teknik analisis data. Bab IV Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian berisi analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Modul Pembelajaran berisi pengantar, sistematika modul, telaah modul, hasil penilaian, dan skema modul Bab VI Simpulan dan Saran berisi simpulan dan saran terhadap novel yang dikaji.

10