RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

dokumen-dokumen yang mirip
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

RANCANG BANGUN SISTEM ALAT UKUR TURBIDITY UNTUK ANALISIS KUALITAS AIR BERBASIS ARDUINO UNO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

PEMANFAATAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH DALAM PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Desain Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Metode Transmisi Cahaya dengan Lock-In Amplifier

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 1, Januari 2013 ISSN

BABI PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan penelitian dan pembuatan

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas

PERANCANGAN ALAT UKUR TSS (TOTAL SUSPENDED SOLID) AIR MENGGUNAKAN SENSOR SERAT OPTIK SECARA REAL TIME

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KARAKTERISASI SENSOR PHOTODIODA, DS18B20, DAN KONDUKTIVITAS PADA RANCANG BANGUN SISTEM DETEKSI KEKERUHAN DAN JUMLAH ZAT PADAT TERLARUT DALAM AIR

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN V DISPERSI KOLOID DAN SIFAT-SIFATNYA OLEH : NAMA : WD. INDAH WULAN H. H.

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Berbasis Mikrokontroler ATmega328 Menggunakan Metode Penginderaan Berat

PERANCANGAN SISTEM MONITORING TINGKAT KEKERUHAN AIR SECARA REALTIME MENGGUNAKAN SENSOR TSD-10

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) Berbasis Mikrokontroler At Mega 328 Sebagai Alat Pendeteksi Kekeruhan Air

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

PENDETEKSI KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN LED INFRAMERAH. Skripsi

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelayakan air yang dikonsumsi. Secara fisis, air bersih

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KETINGGIAN BENSIN DI DALAM RESERVOIR SPBU DENGAN SENSOR ULTRASONIK. Skripsi

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 PADA RUANG PENGERING

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKERUHAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Alat Ukur Getaran Mesin Sepeda Motor Menggunakan Sensor Serat Optik

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

SISTEM MONITORING AIR DAN MINYAK DALAM TANGKI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN MOBIL ROBOT PENCARI CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER PIC16F84

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

ALAT PENGUKUR KEKERUHAN AIR SKRIPSI. Oleh: T ANJUNG SVGIARTO NRP: 518lO99062

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

Rancangan Rangkaian Simulasi Luxmeter Dengan Menggunakan Sensor Light Dependent Resistor.. I Kadek Widiantara *, I Wayan Supardi, Nyoman Wendri

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

RANCANG BANGUN SISTEM PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR (TMA) PADA SALURAN TERBUKA BERBASIS SENSOR ULTRASONIK SKRIPSI. Oleh: HENDRA KUSUMA NIM

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI VOLUME CAIRAN INFUS DENGAN MENGGUNAKAN POTENSIO DAN PEGAS SEBAGAI SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKIRPSI

IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)

I. PENDAHULUAN. produksi dalam dunia industri yang sangat memerlukan keahlian di bidang

ALAT UKUR TINGGI DAN BERAT BADAN MANUSIA SECARA DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLLER IC AT89S51 MENGGUNAKAN ULTRASONIK

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK BERBASIS PC MENGGUNAKAN SENSOR GP2D12 MELALUI SERIAL PORT. Dwi Riyadi M

BAB 1 PENDAHULUAN. Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR CURAH HUJAN DIGITAL. Oleh Sakti Ranawijaya Putrakusuma

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokotroler ATMega 8535

PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI TINGKAT KEKERUHAN AIR PADA KAMAR MANDI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

Sistem Otomatisasi Pengkondisian Suhu, ph, dan Kejernihan Air Kolam Pada Pembudidayaan Ikan Patin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

Character Generator ROM (CGROM) Pin Out LCD M Perintah-Perintah LCD M Perhitungan Rata-Rata...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

BAB IV DATA DAN ANALISA

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR KELEMBABAN TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU RUANGAN MENGGUNAKAN APLIKASI ISD 1420 BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

RANCANG BANGUN ALAT PENCAMPURAN MINUMAN RINGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami

PEMBUATAN SISTEM MONITORING KWH METER SECARA TELEMETRI DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0

Rancang Bangun Sistem Telemetri Pengukur Konsentrasi Gas Amonia Menggunakan Sensor MQ-137 dan Transceiver nrf24l01+

DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KECEPATAN PENGADUAN

PEMBUATAN PROGRAM PEDETEKSI INTENSITAS CAHAYA TERTINGGI DENGAN BORLAND DELPHI 7.0

PERANCANGAN DAN REALISASI BOX ALAT UKUR PANJANG BADAN BALITA ELEKTRONIK BERBASIS PERSONAL COMPUTER (PC)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

RANCANG BANGUN ALAT UKUR VOLUME AIR PDAM BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN SENSOR FOTODIODA. Skripsi

PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN SUDUT KEMIRINGAN BIDANG MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING SUHU DAN KECEPATAN ANGIN PADA SISTEM KLIMATOLOGI MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD Yefri Hendrizon, Wildian Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163, INDONESIA email: yefri.hendrizon@yahoo.com ABSTRAK Telah dihasilkan suatu alat ukur tingkat kekeruhan zat cair berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan sistem sensor yang terdiri dari LED dan fototransistor, serta LCD karakter 2x16 sebagai penampil data hasil pengukuran. Alat ukur ini bekerja berdasarkan prinsip hamburan cahaya oleh partikel-partikel tersuspensi di dalam zat cair, dengan posisi fototransistor adalah 90 o terhadap cahaya yang datang dari LED (disebut metode Nephelometer). Pengukuran tingkat kekeruhan zat cair dengan metode Nephelometer paling sensitif dibandingkan dengan sudut 45 0 dan 0 0 (metode Turbidimeter). Jarak antara partikel penghambur dan detektor fototransistor pada metode Nephelometer terbatas dalam jarak yang dekat (sekitar 7 cm), dan kemampuan pengukuran alat ini adalah dalam rentang 6 NTU hingga 164 NTU. Kesalahan relatif rata-rata alat ukur tingkat kekeruhan zat cair hasil rancang bangun ini adalah 3,03% dan kesalahan relatif maksimumnya adalah sebesar 12,5%. Kata kunci: AT89S51, fototransistor, Nephelometer, tingkat kekeruhan. ABSTRACT A turbidimeter based on microcontroller AT89S51 using a sensor system consist of LED and phototransistor and LCD 2x16 characters as a display has been designed. This meter works according to the principles of light scattering by particles suspended in fluid, where the position of the phototransistor is 90 o to the incident light from LED (called Nephelometer method). The measurement of fuid turbidity using Nephelometer method is most sensitive compared to the angle of 45 0 and 0 0 (Turbidimeter method). The distance between scattering particles and the phototransistor in Nephelometer method is limited in the range of about 7 cm, and the measurement ability of this meter is in the range of 6 NTU to 164 NTU. The average relative error measure turbidity liquid engineering results is 3.03% and the maximum relative error is 12.5%. Key words:at89s51, phototransistor, Nephelometer, turbidity. I. PENDAHULUAN Air merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi kelangsungan hidup manusia, manusia tidak dapat hidup tanpa air. Air biasanya diperoleh atau bersumber dari sumur, sungai, atau danau. Sebagaimana lazimnya air sungai, debit dan tingkat kekeruhan airnya selalu berubah-ubah sesuai musim. Umumnya, air menjadi keruh setelah hujan yang relatif lebat dan lama. Kekeruhan air terjadi karena adanya zat padat yang tidak terlarut, baik yang bersifat organik maupun anorganik. Kekeruhan (turbidity) adalah keadaan dimana transparansi suatu zat cair berkurang akibat kehadiran zat-zat tak-terlarut (ISO, 1999). Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air (turbiditas) digunakan alat ukur yang disebut turbidimeter. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat di bidang elektronika dan instrumentasi telah memungkinkan diciptakannya alat-alat ukur yang bekerja secara digital. Model desain alat ukur tingkat kekeruhan zat cair ini menggunakan mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan sensor fototransistor pada posisi 90 o terhadap cahaya yang datang dari LED (disebut metode Nephelometer), dimana standar yang digunakan untuk mengukur tingkat kekeruhan air adalah NTU (Nephelometric Turbidity Units), dan menampilkan hasil pengukurannya pada LCD karakter 2x16. Dengan menggunakan prinsip hamburan cahaya. Cahaya dilewatkan melalui suatu zat cair, maka ada sebagian energi foton cahaya itu yang diserap dan sebagian lagi dihamburkan oleh partikel-partikel tersuspensi yang 6

berada di jalur lintasan cahaya tersebut. Oleh sebab itu, metode pengukuran tingkat kekeruhan zat cairpun dibedakan menurut intensitas cahaya mana yang diukur: cahaya yang diteruskan (transmitted), cahaya yang dihamburkan (scattered), atau kedua-duanya (Lambrou et al, 2008). II. METODE 2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan Fisika Universitas Andalas, mulai Januari 2012 sampai April 2012. 2.2 Perancangan Alat 2.2.1 Sistem Sensor Sistem sensor ini dipasang untuk mengetahui pengaruh jarak antara sumber cahaya dan sensor fototransistor dengan variasi sudut 0 o, 90 o dan 45 o. Seperti yang ditunjukan pada Gambar 1. Gambar 1. Tata-letak sistem sensor 2.2.2 Perancangan Perangkat Keras (hardware) Gambar 2. Diagram blok sistem alat ukur tingkat kekeruhan air. Intensitas cahaya setelah melalui sampel air diterima oleh sistem sensor cahaya. Keluaran sistem sensor ini berupa tegangan analog yang kemudian dikondisikan oleh pengondisi sinyal. Sinyal tegangan analog yang telah terkondisi ini kemudian diubah ke bentuk digital oleh ADC 0804. Selanjutnya data digital yang dikeluarkan oleh ADC diolah oleh mikrokontroler untuk ditampilkan di LCD dalam bentuk nilai tingkat kekeruhan air. Rangkaian sistem menimum keseluruhannya dapat dilihat pada Gambar 3. 7

Gambar 3. Rangkaian sistem ( sumber: http://imo-community.blogspot.com/2011_12_01_archive.html) 2.2.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software) Untuk menjalankan suatu sistem instrumentasi berbasis mikrokontroler diperlukan urutan instruksi yang disebut program. Program sistem alat ukur tingkat kekeruhan air ini ditulis dalam bahasa pemrograman C menggunakan perangkat lunak Reads 51, dengan diagram alir seperti pada Gambar 4. Gambar 4. Diagram alir program sistem pengukuran. 2.3 Pengujian Alat Pengujian alat dilakukan dengan terlebih dahulu mengkarakterisasi sistem sensor. Caranya adalah dengan menempatkan cuvette (atau medium transparan lainnya) berisi air yang tersuspensi di antara rangkaian sistem sensor, lalu mencatat tegangan keluaran fototransistor. Pada saat yang sama dicatat pembacaan pada turbidimeter acuan yang ditempatkan bersebelahan dengan fototrnasistor. Hasil pembacaan kedua alat ini kemudian dibandingkan untuk mendapatkan fungsi transfer hubungan antara tegangan keluaran fototransistor dan nilai 8

tingkat kekeruhan yang ditunjukkan oleh turbidimeter. Prosedur yang sama dilakukan untuk beberapa tingkat kekeruhan air yang berbeda. Data tegangan keluaran fototransistor dan nilai tingkat kekeruhan air yang terbaca pada turbidimeter ini kemudian diolah dengan program Excel untuk perbandingan dengan alat ukur turbidimeter sebagai fungsi transfer. Fungsi transfer inilah yang kemudian dimasukkan ke dalam program bahasa C untuk digunakan sebagai kontrol penampilan nilai desimal pada LCD. III. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Karakteristik Tegangan Sistem Sensor Terhadap Jarak dengan Sudut0 0 Dari grafik hubungan antara tegangan dan jarak pada sudut 0 0 (Gambar 5) didapatkan fungsi transfer y = 0,006x + 0,034 Volt, dengan tingkat sensivitas sensor sebesar 6 mv/cm dan derajat korelasi liniernya sebesar R 2 = 0,988. Hasil pengukuran dengan metode turbidimeter (sudut 0 0 ) ini memperlihatkan perubahan yang kecil karena sebagian besar cahaya diteruskan. Ini menunjukkan bahwa partikel-partikel tersuspensi dalam zat cair tersebut berukuran kecil (sesuai teori). Gambar 5. Grafik hubungan antara tegangan dan jarak pada sudut 0 0. 3.2 Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan Sudut 90 0 Dari grafik hubungan antara tegangan dan jarak pada sudut 90 o (Gambar 6) didapatkan fungsi transfer y = 0,47x + 0,0398 Volt, dengan tingkat sensivitas sebesar 470 mv/cm dan derajat korelasi liniernya sebesar R 2 = 0,891. Hasil pengukuran dengan metode nephelometer (sudut 90 0 ) ini memperlihatkan perubahan tegangan yang relatif besar karena sebagian besar cahaya yang tiba dihamburkan oleh partikel-partikel tersuspensi (sesuai teori). Gambar 6. Grafik hubungan antara tegangan dan jarak pada sudut 90 o. 3.3 Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan Sudut 45 0 Dari grafik hubungan antara tegangan dan jarak pada sudut 45 o (Gambar 7) didapatkan fungsi transfer y = 0,436x + 0,154 Volt, dengan dengan tingkat sensivitas sebesar 436 mv/cm 9

dan derajat korelasi liniernya sebesar sebesar R 2 = 0,936. Hasil pengukuran dengan sudut 45 0 ini memiliki sensitivitas yang lebih kecil dari pada dengan sudut 90 0, tapi lebih besar dari pada dengan sudut 0 0. Gambar 7. Grafik hubungan antara tegangan dan jarak pada sudut 45 o. 3.4 Perbandingan Hubungan Karakteristik Tegangan Sensor Terhadap Jarak dengan Sudut 45 0, 90 0 dan 0 0 Jika ketiga karakteristik sistem sensor dengan variasi sudut 45 0, 90 0 dan 0 0 itu di-plot dalam satu grafik, maka diperoleh gambar seperti pada Gambar 8. Gambar 8. Karakterisik sensor fototransistor dengan variasi sudut. Gambar 8 mempertegas bahwa pengukuran tingkat kekeruhan zat cair dengan metode nephelometer (sudut 90 0 ) paling sensitif dibandingkan dengan sudut 45 0 dan 0 0. Namun, jarak antara partikel penghambur dan detector fototransistor pada metode nephelometer terbatas dalam jarak yang dekat (sekitar 7 cm). Hal ini disebabkan karena intensitas cahaya terhambur yang diterima detektor lebih sedikit daripada yang diterimanya ketika berada pada posisi 45 0 dan 0 0. Data hasil pengukuran karakteristik sensor ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam pemrograman sistem alat ukur tingkat kekeruhan zat cair berbasis mikrokontroler ini. 3.5 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan antara Alat yang dibuat dengan Turbidimeter Tingkat kekeruhan sampel ini diukur terlebih dahulu dengan turbidimeter acuan, lalu diukur lagi dengan alat ukur yang telah dibuat. Hasil pengukuran kedua alat ini kemudian digunakan untuk menentukan kesalahan relatif alat ukur hasil rancangan bangun terhadap alat ukur acuan, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. 10

Tabel 1. Hasil uji alat terhadap alat acuan. No. Kekeruhan (NTU) % Kesalahan Alat Standar Alat yang dirancang (dimutlakkan) 1 1,2 5 Tidak digunakan 2 1,5 5 Tidak digunakan 3 2,6 5 Tidak digunakan 4 6,3 6 4,76 5 8 7 12,5 6 16,1 16 0,62 7 22 21 4,55 8 29 32 10,34 9 37 35 5,41 10 38,7 39 0,78 11 59 56 5,08 12 70 69 1,43 13 74 74 0 14 91 91 0 15 104 105 0,96 16 117 118 0,85 17 140 140 0 18 158 156 1,27 19 164 164 0 20 212 174 Tidak digunakan 21 307 188 Tidak digunakan 22 465 223 Tidak digunakan Rata-rata 3,03 Tabel 1 memperlihatkan bahwa alat hasil rancang-bangun ini mempunyai rentang pengukuran yang terbatas (6 NTU 164 NTU). Di luar rentang itu hasil pengukuran yang ditampilkannya tidak lagi akurat. Dalam rentang pengukurannya tersebut, alat ini memiliki kesalahan relatif maksimum sebesar 12,5%. IV. KESIMPULAN 1. Alat ukur tingkat kekeruhan zat cair berbasis mikrokontroler AT89S51 dengan menggunakan sistem sensor yang terdiri dari LED dan fototransistor yang ditempatkan 90 o terhadap cahaya datang, serta LCD karakter 2x16 sebagai penampil data hasil pengukuran ini dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat kekeruhan suatu zat cair. 2. Pengukuran tingkat kekeruhan zat cair dengan metode nephelometer (sudut 90 0 ) paling sensitif dibandingkan dengan sudut 45 0 dan 0 0 (metode Turbidimeter). 3. Jarak antara partikel penghambur dan detektor fototransistor pada metode nephelometer terbatas dalam jarak yang dekat (sekitar 7 cm). 4. Alat ukur ini dapat mengukur tingkat kekeruhan zat cair dalam rentang 6 NTU hingga 164 NTU. 5. Kesalahan relatif rata-rata alat ukur tingkat kekeruhan zat cair hasil rancang bangun ini adalah 3,03% dan kesalahan relatif maksimumnya adalah sebesar 12,5%. DAFTAR PUSTAKA International Standards Organization, 1999, Water Quality Determination of Turbidity, ISO 7027, Geneva, Switzerland. Lambrou, T.P., Anastasiou, C.C., dan Panayiotou, C.G., 2008,A Nephelometric Turbidity System for Monitoring Residential Drinking Water Quality, Tesis, Dept. of Electrical and Computer Engineering, University of Cyprus, Nicosia, Cyprus. http://imo-community.blogspot.com/2011_12_01_archive.html 11