III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Lapangan Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, dengan ketinggian 725 m di atas permukaan laut.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. MATERI DAN WAKTU

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada

III. BAHAN DAN METODE

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Universitas Lampung (Unila),

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2013 di lahan

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

METODE PERCOBAAN. Tempat dan Waktu. Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

I. MATERI DAN METODE. OT1 = Tanpa Olah Tanah OT2 =Olah Tanah Maksimum Faktor kedua :Mulsa (M)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAHAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

I. BAHAN DAN METODE. Bahan-bahan penelitian yaitu benih varietas Kancil dan Singa yang merupakan

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014. Penanaman dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Setelah panen, pengamatan dilanjutkan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Bahan dan Alat Bahan bahan yang digunakan pada pada penelitian ini adalah Benih kedelai dari tetua Wilis, tetua Mlg 2521, dan benih F 6 hasil persilangan Wilis x Mlg 2521 dengan nomor harapan 7.144.2.3; 7.199.4.2; 7.73.3.12; 7.24.1.2; 7.83.5.4; 7.83.5.3; 7.64.1.3; 7.64.1.8; 7.199.4.14 dan 7.192.1.16. Benih yang digunakan adalah benih galur kedelai hasil pemuliaan Maimun Barmawi, Hasriadi Mat Akin, Setyo Dwi Utomo, dan Nyimas Sa diyah. Bahan lain yang digunakan adalah Furadan berbahan aktif karbofuran, Fungisida berbahan aktif Mancozeb 80%, insektisida berbahan aktif delhtametrin 25 g/l. Pupuk Urea 50 kg/ha, SP36 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha, dan pupuk kompos. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah sabit, cangkul, koret, meteran, gunting, talia rafia, patok, tugal, selang air, kantung plastik, golok, knapsack sprayer dan alat tulis.

25 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan perlakuan tunggal terstruktur bersarang, dan rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS), terdiri atas dua ulangan dengan jarak antargenotipe adalah 40 cm dan jarak antar tanaman dalam satu baris adalah 20 cm. Petak tersebut terdiri dari atas tetua Wilis, tetua Mlg2521, dan 10 genotipe F 6 hasil persilangan Wilis x Mlg 2521 yang masing-masing terdapat 20 tanaman. Adapun tata letak penanaman benih F 6 hasil persilangan Wilis x Mlg 2521 digambarkan sebagai berikut (Gambar 2). Model aditif linier yang digunakan menurut Gomez dan Gomez (1995) adalah: Yij= μ + Gi + βj + εij Keterangan : Yij = hasil pengamatan pada genotipe ke-i dan kelompok ke-j μ = nilai tengah populasi Gi = pengaruh genotipe ke-i βj = pengaruh kelompok ke-j εij = galat yang ditimbulkan karena perlakuan genotipe ke-i dan kelompok ke-j. 3.4 Analisis Data Uji homogenitas ragam menggunakan uji Bartlett, dan uji aditivitas data menggunakan uji Tukkey apabila kedua asumsi terpenuhi maka dilanjutkan

26 dengan menghitung analis ragam. Kuadrat nilai tengah galat digunakan untuk menghitung nilai LSI pada α = 5%. Semua genotipe yang akan diuji dibandingkan dengan pembanding dengan uji least significance increase (LSI) (Petersen, 1994). Tabel 1. Analisis ragam. Sumber Keragaman Derajat Kebebasan (dk) Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah Nilai Harapan Kuadrat Tengah Kelompok n-1 JKk KTk Genotipe g-1 JKm KTm 2 2 r e Galat (n-1)(g-1) Jkg KTg 2 e Total (ng-1) Keterangan: k = jumlah kelompok, m= jumlah genotipe, g= galat LSI = t α (2KNTG / n) 1/2 Keterangan: t α = nilai t-student pada derajat kebebasan KNTG pada eka arah. n = jumlah ulangan genotipe yang diuji KNTG = kuadrat nilai tengah galat 3.5 Pelaksanaan Penelitian 3.5.1 Persiapan Lahan Pengolahan lahan dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam 20 30 cm dan diberi pupuk kandang kemudian diratakan dan dihaluskan menggunakan cangkul. Petak percobaan dibuat dengan ukuran 5 x 12 m, dengan jarak tanam 20 x 40 cm dan dua ulangan. Jarak antar ulangan 1 meter. Genotipe yang diuji sebanyak 10

27 dengan satu tetua Wilis dan satu tetua Mlg 2521 yang digunakan sebagai pembanding. 3.5.2 Penanaman Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanaman dengan menggunakan tugal sedalam 3 5 cm dan tiap lubang tanam berisi satu butir benih. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 40 x 20 cm dan tiap lubang tanam diberi insektisida berbahan aktif karbofuran. 3.5.3 Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, pemberian label, dan memberi patok untuk tanaman yang rubuh. Penyiraman dilakukan setiap hari jika tidak turun hujan, penyiangan gulma dilakukan setiap 1 minggu secara mekanis ataupun dengan menggunakan koret. Pemupukan menggunakan pupuk organik, pupuk Urea, SP36 dan KCl. Pupuk organik diberikan pada saat dilakukan pengolahan tanah, pupuk Urea diberikan 2 kali yaitu 2 minggu setelah tanam dan pada saat tanaman menuju pembungaan dan pengisian polong, pupuk SP36 dan KCl diberikan sekali yaitu 2 minggu setelah tanam. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif delhtametrin 25 g/l dan fungisida berbahan aktif Moncozeb 80%. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara menyemprot tanaman dengan menggunakan knapsack sprayer seminggu sekali. Pemberian label dilakukan pada saat tanaman akan memasuki umur berbunga.

28 3.5.4 Pemanenan Pemanenan ditentukan berdasarkan penampilan luar tanaman serta umur berbunga tanaman. Ciri ciri tanaman yang sudah siap panen adalah polong secara keseluruhan sudah berwarna kuning kecoklatan, batang sudah kering, dan daun berwarna kuning dan rontok. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman secara utuh, dan di masukan dalam kantung panen yang berbeda untuk masing masing tanaman dan diberi label yang berisi nomor tanaman dan tanggal panen. 3.5.5 Peubah yang diamati Pengamatan dilakukan pada setiap tanaman. Peubah peubah yang diamati sebagai berikut: 1. Umur Tanaman berbunga (hst) Dihitung berdasarkan jumlah hari sejak tanam sampai dengan tanaman berbunga pertama kali. 2. Umur Panen (hst) Dihitung berdasarkan jumlah hari sejak tanam sampai tanaman memiliki ciri-ciri panen. 3. Tinggi Tanaman (cm) Diukur dari pangkal batang hingga titik tumbuh tanaman. Pengukuran tinggi tanaman diukur setelah panen.

29 4. Jumlah Cabang Produktif Dihitung berdasarkan banyaknya cabang yang dapat menghasilkan polong. Cabang produktif yang dihitung adalah cabang yang muncul dari batang utama (n+1). 5. Jumlah Polong Per tanaman Dihitung berdasarkan jumlah polong yang muncul pada setiap tanaman. Penghitungan dilakukan setelah panen. 6. Jumlah Biji per tanaman Dihitung berdasarkan jumlah biji yang ada pada setiap polong tanaman. Penghitungan dilakukan setelah panen 7. Bobot 100 Butir Biji Kering Ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik berdasarkan rata rata bobot 100 butir biji kering yang konstan dan diambil secara acak dalam satuan gram. 8. Total Bobot Biji Kering per tanaman Ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik yang dilakukan setelah biji di jemur sampai kering.