HUBUNGAN KELENTUKAN, KELINCAHAN, KONSENTRASI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 NGUNUT TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA EXTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2016

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN DRIBBLING

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN DRIBBLING, SHOOTNG, HEADING DAN THROW IN PADA SSB YUDHA BHIRAWA U-14 KECAMATAN TUGU TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2015

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

SKRIPSI. DiajukanUntuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program StudiPENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI. Oleh : TRI SUTRISNO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

JURNAL OLEH: EKO PURWANTO NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd 2. Moh. Nurkholis, M.Or

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN THE ABDOMINAL MUSCLE STRENGTH WITH LEARNING SKILLS ON FOOTBALL SO N FOR STUDENTS SMAN 1 GROGOL KEDIRI YEAR 2016/2017

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

KONTRIBUSI ANTARA KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMK PEMUDA PAPAR

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Transkripsi:

ARTIKEL HUBUNGAN KELENTUKAN, KELINCAHAN, KONSENTRASI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 NGUNUT TAHUN AJARAN 2018/2019 Oleh: JEFRY RIZA TRISNADI 14.1.01.09.0130 Dibimbing oleh : 1. Puspodari, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or. PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2019

1

HUBUNGAN KELENTUKAN, KELINCAHAN, KONSENTRASI DENGAN KETEPATAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 NGUNUT TAHUN AJARAN 2018/2019 Jefry Riza Trisnadi 14.1.01.09.0130 Jefryreza19@gmail.com Puspodari, M.Pd. dan Nur Ahmad Muharram, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Jefry Riza Trisnadi: Hubungan Kelentukan, Kelincahan, Konsentrasi Terhadap Ketepatan Menendang Bola Dalam Permainan Sepakbola Ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Ngunut Tahun Ajaran 2018/2019, Skripsi, Penjaskesrek, FKIP UN PGRI Kediri, 2019. Belum pernah diadakanya penelitiaan tentang kelentukan, kelincahan, konsentrasi terhadap ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola ekstrakulikuler SMA Negeri 1 Ngunut tahun ajaran 2018/2019, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kelentukan, kelincahan, konsentrasi dengan ketepatan nenendang bola dalam permainan sepakbola ekstrakulikuler SMA Negeri 1 Ngunut tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode teknik penelitian menggunakan pendekatan korelasi, metode yang digunakan melalui tes, populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki ekstrakulikuler SMA Negeri 1 Ngunut yang berjumlah 25 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes dengan menggunakan pendekatan one-shotmodel yaitu mengguanakan satu kali pengumpulan data. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik dan non statistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan antara kelentukan, kelincahan, konsentrasi terhadap ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMA Negeri 1 Ngunut ditunjukkan dengan hasil analisis uji-f pada F tabel dengan df 25-1 = 24 diperoleh nilai F tabel sebesar 3,44 (taraf signifikan 5%). Dari hasil uji-f diperoleh F hitung = 9,06 > F tabel = 3,44 dengan sig. 0,05 maka H 1 diterima dan H 0 ditolak. KATA KUNCI : kelentukan, kelincahan, konsentrasi, ketepatan menendang 2

I. LATAR BELAKANG Olahraga adalah suatu hal yang sangat digemari oleh sebagian besar umat manusia, mulai dari usia anakanak sampai dewasa pastinya menggemari berbagai macam jenis olahraga. Salah satunya adalah olahraga sepakbola, dari plosok pedesaan hingga ketengah kota dari yang muda hingga yang tua bahkan dari usia beliapun tidak ada yang tidak mengenal dengan olahraga yang satu ini. Pada era modern seperti saat ini sepakbola tidak lagi hanya milik kaum laki-laki saja namun sepakbola juga banyak digandrungi oleh kaum perempuan. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Hakikat permainan sepakbola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya agar lawan tidak mampu mencetak gol (Sucipto, dkk 2000: 7). Seiring berjalannya waktu, permainan sepakbola mengalami kemajuan yang sangat pesat, mulai dari teknik dan strategi yang digunakan dalam bermain sepakbola. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang dari tahun 1920 yang dibawa oleh bangsa Belanda (Sucipto, dkk 2000: 3). Perkembangan sepakbola di Indonesia ditandai dengan berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Yogyakarta pada 19 April 1930. Sepakbola adalah cabang olahraga beregu, yang masingmasing tim terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya adalah seorang penjaga gawang. Permainan sepakbola hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan tangan di dalam daerah pinalti (Soekatamsi, 1994: 3). Cara bermain dari olahraga ini adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mencegah lawan memasukkan bola ke gawang sendiri. Dalam permainan ini terdapat beberapa macam keterampilan dasar, keterampilan dasar tersebut merupakan aspek yang harus di kuasai oleh setiap pemain agar terampil bermain sepakbola. Permainan sepakbola membutuhkan kondisi fisik yang baik untuk menunjang keterampilan bermain sepakbola seperti kecepatan, 3

kelincahan, daya tahan dan sebagainya (M. Sajoto, 1998:10). Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam seperti: passing (mengumpan), shooting (menendang bola ke gawang), dan dribbling (menggiring bola). Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola (Sudjarwo dkk. 2005: 25). Agar dalam menggiring bola berhasil dengan baik, pemain harus mempunyai kemampuan mengontrol bola, kemampuan melakukan gerak tipu, dan kemampuan mengubah arah. Di samping itu, dalam menggiring bola pemain harus selalu memperhatikan situasi atau posisi lawan maupun teman. Dalam permainan sepakbola yang melibatkan seorang pemain harus biasa melakukan tendangan ke gawang. Agar hasil menendang bola, seorang pemain perlu mengembangkan keterampilan menggiring bola dan juga keterampilan mengontrol bola lainnya. Cara untuk mengembangkan teknik menendang adalah melatih tendangan berkali-kali menggunakan teknik yang benar. Pemain akan semakin biasa menjalankan keterampilan ini di dalam pertandingan dan memanfaatkan peluang menendang dengan baik jika semakin banyak berlatih menggunakan situasi yang berbeda (Danny Mielke, 2007). Selain itu setiap pemain sepakbola juga harus memiliki kemampuan fisik yang baik untuk menunjang keterampilan bermain sepakbola. Menurut Suharno Hp (1981: 13-14) kemampuan fisik dibedakan menjadi dua yaitu kemampuan fisik umum dan kemampuan fisik khusus, kemampuan fisik umum meliputi kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, dan kelentukan, sedangkan kemampuan fisik khusus meliputi stamina, power, reaksi, koordinasi, ketepatan, keseimbangan, dan konsentrasi. Tingkatan keterampilan pada cabang olahraga merupakan hal yang membedakan seorang dengan lainnya. Seperti pada cabang olahraga sepakbola semakin baik seseorang dapat menggiring, menendang, dan mengoper maka semakin besar kemungkinannya untuk menjadi seorang pemain yang 4

handal. Kondisi fisik dibagi menjadi 10 komponen yaitu kekuatan, daya tahan, power, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, ketepatan dan reaksi (M. Sajoto, 1998: 10). Semua komponen kondisi fisik di atas harus dipadukan sedemikian rupa agar dapat menjadikan pemain sepakbola yang tidak hanya baik secara fisik namun juga teknik, taktik, dan mental, sehingga dapat menjadi pemain yang berkualitas dan berprestasi. Berdasarkan pada pendapatpendapat di atas maka komponen kondisi fisik dalam permainan sepakbola meliputi kekuatan, kecepatan, kelincahan, ketepatan serta kelentukan, sehingga ketepatan merupakan sebagian factor yang penting dalam mempengaruhi kemampuan menendang bola yang merupakan salah satu teknik dalam permainan olahraga sepakbola. Kegiatan ekstrakulikuler sepakbola di SMAN 1 Ngunut sebenarnya berjalan dengan baik, namun karena dalam satu minggu hanya ada satu kali pertemuan sehingga hasil latihannya kurang maksimal. Tim ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 1 Ngunut ini memiliki prestasi diberbagai kejuaraan. Program latihan yang diberikan dalam 1 semester untuk dribble, passing, controlling, heading, dan shooting, hasilnya kurang memuaskan karena materi tidak diberikan secara rutin dan bertahap. Berdasarkan observasi yang saya lakukan saat melatih, kondisi fisik siswa SMAN 1 Ngunut pada umumnya masih kurang baik, dengan sedikitnya latihan fisik mengakibatkan siswa tidak memiliki kemampuan fisik yang baik. Banyak siswa yang sering kelelahan saat melakukan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Kondisi siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam melakukan latihan terutama saat berlatih kelincahan juga mempengaruhi kondisi fisiknya sehingga siswa peserta ekstrakurikuler di SMAN 1 Ngunut belum memiliki kelincahan yang baik. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, siswa terlihat kurang lincah pada saat berlari atau pada saat menendang bola. Keterampilan menendang yang sering diberikan pada saat latihan ternyata tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh siswa peserta 5

ekstrakulikuler sepakbola di SMAN 1 Ngunut, bahkan cenderung asalasalan. Sehingga para siswa tidak dapat merasakan sentuhan antara kaki dengan bola secara baik. Latihan menendang bola siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMAN 1 Ngunut dilakukan hampir disetiap pertemuan. Tetapi pada kenyataannya saat bermain sepakbola, masih banyak siswa yang kehilangan konsentrasi dalam melakukan tendangan. Hal ini terjadi karena siswa sering melakukan kesalahan sendiri. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan minat siswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler sepakbola juga cukup rendah, Hal ini terbukti dari keikutsertaan siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMAN 1 Ngunut yang hanya berjumlah 25 orang dan dalam pelaksanaannya hanya dilakukan satu kali dalam satu minggu pada hari sabtu pukul tujuh pagi sampai setenang sepuluh. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui kemampuan yang dimiliki para siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola pada SMAN 1 Ngunut, Maka diadakanlah penelitian terhadap siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMAN 1 Ngunut ini. Sebagai upaya untuk mengetahui Hubungan kelentukan, kelincahan, konsentrasi dengan ketepatan menendang bola di ekstrakulikuler II. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kolerasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kelentukan, kelincahan, konsentrasi dengan ketepatan menendang bola dalam permainan sepak adapun (X1) kelentukan, (X2) kelincahan, dan (X3) konsentrasi merupakan variabel bebas, sedangkan ketepatan menendang (Y) merupakan variabel terikat. Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian diperlukan suatu sumber yang disebut populasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2002:136). 6

Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data untuk masing-masing variabel adalah: (1) Tes kelentukan (2) Tes kelincahan (3) Tes konsentrasi (4) Tes ketepatan menendang. Analisis data adalah kegiatan dari seluruh data responden atau sumber data lain terkumpul Sugiyono (2013 : 207). Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian merupakan langkah penelitian dalam hal pengolahan data melalui penggunaan bantuan analisis statistik data SPSS versi 23 yang diambil dari SPSS (Statistical Product and Service Solution) Data yang dianalisis adalah data hasil, kelentukan, kelincahan, konsentrasi dan data ketepatan menendang. Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan satu variabel variabel terikat di atas maka peneliti menggunakan teknik statistik analisis korelasi pearson product moment. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi product moment dan korelasi koefisien hasil korelasi antara kelentukan (X1), kelincahan (X2) dan konsentrasi (X3) dengan ketepatan menendang (Y). Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi dan regresi, baik secara sederhana maupun ganda. Sebelum diadakan pengujian dalam analisis kolerasi dan regresi, perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat dimaksudkan untuk data yang dianalisis memenuhi persyaratan untuk dianalisis data dan pengujian hipotesis. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dengan uji Kolmogrov smirnov dan uji lineritas menggunakan test for Linearity. Setelah semuanya uji prasyarat analisis terpenuhi, langkah berikutnya adalah mengkorelasikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Setelah diketahui ada atau tidaknya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada hubungan kelentukan, kelincahan, konsentrasi dengan ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler Besarnya kelentukan, kelincahan, konsentrasi dengan ketepatan menendang bola 7

dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler, sebesar 11,5 % dan sisanya yaitu 88,5 % dijelaskan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Pembahasan Pembahasan hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan kejelasan serta pemahaman mengenai hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. 1. Berdasarkan dari hasil uji korelasi kelentukan dengan ketepatan, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,667 > 0,05 atau nilai rhitung 0,090 < 0,396 rtabel maka H0 diterima H1 ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan kelentukan dengan ketepatan pada siswa ekstrakurikuler SMAN 1 Ngunut. Hubungan kelentukan terhadap ketepatan adalah sebesar 0,090 masuk pada kategoi rendah dengan arah positif yang artinya semakin lentuk seseorang maka ketepatan semakin baik. 2. Berdasarkan dari hasil uji korelasi kelincahan terhadap ketepatan, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,937 > 0,05 atau nilai r hitung 0,017 < 0,396 r tabel, maka H 0 diterima H 2 ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan antara kelincahan dengan ketepatan menendang bola pada siswa ekstrakulikuler 3. Berdasarkan hasil uji korelasi konsentrasi terhadap ketepatan, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,101 > 0,05 atau nilai r hitung 0,335 < 0,396 r tabel, maka H 0 diterima H 3 ditolak. Hal ini berarti tidak ada hubungan konsentrasi terhadap ketepatan pada siswa ekstrakurikuler 4. Berdasarkan hasil uji korelasi ganda dengan uji F regresi kelentukan, kelincahan dan konsentrasi terhadap ketepatan, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,455 > 0,05 atau niali Fhitung 9,06 > 3,44 Ftabel, maka H0 ditolak H4 diterima. Hal ini berarti ada hubungan kelentukan, kelincahan dan konsentrasi dengan ketepatan pada siswa ekstrakurikuler B. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa : 8

1. Tidak ada hubungan kelentukan dengan ketepatan menendang pada siswa ekstrakulikuler 2. Tidak ada hubungan kelincahan dengan ketepatan menendang pada siswa ekstrakulikuler 3. Tidak ada hubungan konsentrasi dengan ketepatan menendang pada siswa ekstrakulikuler 4. Ada hubungan kelentukan, kelincahan, konsentrasi dengan ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola ekstrakulikuler SMAN 1 Ngunut. Besarnya kelentukan, kelincahan, konsentrasi terhadap ketepatan menendang bola dalam permainan sepakbola ekstrakurikuler SMAN 1 Ngunut sebesar 11,5% dan sisanya yaitu 88,5% dijelaskan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Danny, M. (2007). Dasar-dasar Sepakbola. Bandung: PT Intan Sejati. Sajoto, M. (1998). Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Soekatamsi. (1994). Permainan Besar 1 Sepakbola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Sudjarwo, & dkk. (2005). Permainan Sepakbola. Tasikmalaya: PJKR FKIP Universitas Siliwangi. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharno, H. (1985). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Sucipto, & dkk. (2000). Sepak Bola. Jakarta: Pepartemen Pendidikan Nasional. 9