Indonesia Butuh Pemimpin yang Progresif (553/M) Oleh : Arie Hendrawan Senin, 16 Juli 2012 13:02



dokumen-dokumen yang mirip
Memilih Calon Anggota DPR RI yang Cermat (Cerdas dan Bermanfaat) (16/U)

1. Memiliki keyakinan, tidak ragu

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

Presiden Terbaik untuk Indonesia yang Lebih Baik (16/M) Oleh : Mahfudin Indra Wijaya Sabtu, 04 Pebruari :57

1. Sehat Jasmani dan Rohani

1. Memiliki sifat pancasila sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

Pemimpin, Keberanian, dan Perubahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

OLEH : DR. SURANTO DOSEN JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN UMY

KOLUSI MERUSAK MORAL BANGSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB II LANDASAN TEORI. Terdapat banyak definisi mengenai pemimpin. Dalam Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. Setelah melakukan penelitian dan observasi yang dilakukan pada SMA

Setitik Asa untuk Indonesia (656/M) Oleh : Herlia Istiqomah Icha Putri Selasa, 17 Juli :24

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

1) Nasionalis. 2) Pemberani

HANDOUT MATAKULIAH: PROPAGANDA PRODI: ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS MALIKUSSALEH Semester: Genap 2010/2011 Pertemuan 9

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

UU 28 Tahun 1999 : Pelembagaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan bebas KKN

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

1.Memiliki karakter dan kepribadian yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

1. Konsisten akan visi dan misi yang telah dia buat semenjak kampanye.

Ahok Pemimpin "Ikan Salmon"

TUGAS RESUME PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE-12 AKAL TAK SEKALI TIBA STOP...!!! SAY NO CORRUPTION.

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatasi atau mewaspadai segala bentuk perubahan sosial atau kebudayaan.

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

Jenderal TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

Presiden Masa Depan Dalam Teori Kepemimpinan (363/M) Oleh : Rohmah Kusma Wihantari Kamis, 12 Juli :46

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Oleh: DUSKI SAMAD. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi

KADERISASI ORGANISASI (Tulisan lepas disampaikan pada diklat LMMT oleh BEM STKIP PGRI Tulungagung tanggal 27 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

Paham Nasionalisme atau Paham Kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

H. Marzuki Alie, SE.MM. KETUA DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA). Untuk memanfaatkan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dirumuskan demikian:

BAB I PENDAHULUAN. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan partai yang menjadikan. Islam sebagai asas partai. PKS memiliki tujuan untuk mewujudkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penyebab gagalnya penanaman nilai dan moral pada siswa dan generasi. muda pada umumnya. Menurunnya moralitas, pejabat yang korup,

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

1. Presiden yang bersih dari korupsi.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

BAB I PENDAHULUAN. reformasi berjalan lebih dari satu dasawarsa cita- cita pemberantasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi suatu kesadaran umum setiap organisasi dalam rangka menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asep Mauludin Syahdani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diyakini telah membawa pengaruh terhadap munculnya masalah-masalah

MENGGAPAI KEDAULATAN RAKYAT YANG MENYEJAHTERAKAN RAKYAT 1

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan stabilitas politik suatu negara. 1 Korupsi juga dapat diindikasikan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. satunya dapat dipengaruhi oleh gender. Gaya kepemimpinan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

1.Presiden seharusnya menjadi seorang figur yang kuat dan sangat berpengaruh terhadap negaranya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PIAGAM DEWAN KOMISARIS PT UNILEVER INDONESIA Tbk ( Piagam )

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

LAMPIRAN: STRUKTUR ORGANISASI SUMBER BAHAGIA PRINTING. Pemilik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Oleh : Didit Susilo Guntono NIM. S BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

Salam kejayaan untuk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

REFORMASI BIROKRASI SEBAGAI SYARAT PENEGAKAN DAN PEMBERANTASAN KKN OLEH:

KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PELAKSANAAN NILAI PANCASILA PADA ERA REFORMASI

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

Transkripsi:

KOPI - Menyitir istilah yang digunakan oleh Prof. Tjip, kata progresif sebenarnya tidak hanya diperlukan dalam ranah hukum, tetapi juga kepemimpinan. Mungkin muncul pertanyaan, kenapa dua entitas tersebut (hukum dan kepemimpinan) hampir-hampir tidak ada implikasinya sama sekali. Sebelum berkomentar lebih banyak, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu makna dan seperti apa konsep progresif itu. Progresif berasal dari kata progress yang berarti kemajuan. Pemimpin hendaknya mampu mengikuti perkembangan zaman, mampu menjawab perubahan zaman dengan segala dasar di dalamnya, serta mampu melayani masyarakat dengan menyandarkan pada konsep-konsep moralitas. Urgenitasnya tidak bisa dielakkan lagi. Namun jangan salah klaprah, fleksibel terhadap perkembangan zaman bukan berarti kita harus melupakan identitas yang dimiliki. Pancasila juga bersifat fleksibel, tidak rigit. Tetapi fleksibel yang dimaksud adalah mampu menjadi aktual di setiap masa dengan tetap memegang teguh karakternya. Setelah kita bersama-sama mengetahui gambaran dari makna dan konsep progresif. Selanjutnya, gambaran yang masih sangat umum tersebut akan coba dimanifestasikan lewat 12 kriteria Presiden Indonesia masa depan agar kita semakin jelas, semakin paham, sehingga tidak perlu lagi meraba-raba apa maksud progresif itu. Presiden punya andil besar terhadap perubahan nasib bangsanya. Indonesia bisa saja mengulangi kejayaannya dulu, tidak lain dan tidak bukan jika memiliki pemimpin yang tepat. Ada satu hal yang menarik. Kursi presiden di Indonesia sebenarnya mempunyai dualisme status. Maksudnya, meskipun hanya dijabat oleh perseorangan (individu), namun dalam sistem ketatanegaraan Indonesia kedudukannya sejajar dengan lembaga-lembaga tinggi negara. Jadi selain sebagai perseorangan (individu), presiden juga dapat dianggap sebagai suatu lembaga. Itu yang menyebabkan kenapa posisinya sangat vital bagi Bangsa Indonesia. Saat ini Indonesia tengah menghadapi apa yang dinamakan krisi multidimensi. Menurut Prof. Dr. Musa Asy rie, akar dari krisi multidimensi ini adalah krisis kepercayaan. Masyarakat sudah mulai frustasi dengan pemimpin-pemimpin yang lebih sering bohong daripada jujur, lebih sering curhat daripada bertindak, dan lain sebagainya. Dalam kehidupan politik, kepercayaan adalah mutlak. Hanya pemimpin progresif (peka akan perubahan) yang bisa menciptakan kepercayaan itu. Berikut adalah 12 Kriteria Presiden Indonesia masa depan yang terdiri dari kepingan-kepingan pemikiran progresif, namun melekat secara interaktif satu dengan lainnya. 1 / 6

Bersikap otentik Tidak banyak kesusaian antara das sollen (teori) dan das sein (kenyataan) di Indonesia. Bersikap otentik artinya presiden harus bisa bersikap sesuai dengan tujuan aslinya. Banyak Undang-Undang, peraturan-peraturan, maupun keputusan-keputusan yang kita miliki. Tetapi tidak jarang hanya berakhir sebagai kertas usang. Presiden yang bersikap otentik, akan secara konsisten melaksanakan apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Bukan hanya dalam tataran teoritis, tetapi juga praksis. Anti status quo Kemapanan memang baik, namun kemapanan yang sekarang sedang dinikmati Indonesia tidaklah sebaik seperti arti sesungguhnya. Indonesia sedang terkurung dalam krisis yang berkepanjangan. Praktek KKN seolah-olah mulai mendapatkan legalitas dan kelumrahan. Jika tidak ada presiden yang anti terhadap status quo (semua non revolusioner), maka negara ini juga tidak akan pernah dapat beranjak dari krisis fundamental. Gawatnya lagi, pembangunan segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara bisa saja mengalami kemunduran (berada di gigi R ) Bertindak luar biasa Krisis yang dihadapi Indonesia sekarang bukanlah krisis sembarangan. Krisis luar biasa, itu sebutannya. Mungkin agak sedikit lebih kasar kalau dibandingkan dengan istilah krisis multidimensi, krisis fundamental, atau justru sebaliknya. Entahlah, namun yang pasti krisis luar biasa tersebut juga harus dilawan dengan tindakan yang luar biasa pula. Presiden jangan berfikir ajek, datar, dan tetap. Pola fikir demikian akan membuat nasib Bangsa Indonesia terus-menerus seperti ini (jalan di tempat), bahkan lebih buruk. Independen dari Parpol 2 / 6

Negara kita sedang dikaveling Parpol. Hal itu bukan isapan jempol belaka, lihatlah berbagai unsur kepentingan Parpol yang sangat kuat di sendi-sendi pemerintahan. Tidak ada kepentingan rakyat yang istimewa. Sebaliknya, justru kepentingan Parpol (golongan) yang selalu menjadi prioritas. Presiden harus independen dari Parpol. Meskipun terpilih karena diusung Parpol, tetapi ketika sudah menjadi presiden, kepentingan-kepentingan apapun harus disingkirkan, kecuali kepentingan rakyat. Di negara demokrasi, suara rakyat adalah suara Tuhan. Berjiwa idealis Menemukan pemimpin yang berjiwa idealis itu bukan perkara mudah. Pemimpin jenis ini akan berusaha bersikap istiqomah antara hati, fikiran, dan perbuatannya. Tidak peduli mau seperti apa hambatan atau tantangan yang menghadangnya. Indonesia butuh pemimpin yang seperti demikian. Ketiadaan figur Presiden Indonesia yang berjiwa idealis, membuat pemberantasan korupsi maupun penegakan hukum di negeri ini berjalan terengah-engah. Hampir macet dan kehilangan arah. Visioner Pemimpin yang visioner mampu memandang jauh ke depan. Dia akan mengurangi apa yang disebut tension gap, yaitu mendekatkan realitas dengan visi, atau sebaliknya. Kriteria ini sangat cocok untuk pemimpin di negara-negara yang sedang dilanda krisis. Indonesia akan 50 langkah lebih maju jika memiliki presiden seperti demikian. Akan ada banyak pandangan-pandangan komprehensif dari presiden yang visioner. Namun tetap dalam bingkai kesederhanaan, sehingga tidak sulit untuk dipahami dan diwujudkan Inovatif (thinking outside the box) Sering kali kita merasa bahwa pergantian presiden tidak menimbulkan efek yang signifikan. Artinya, masalah-masalah dari dulu sampai sekarang ya tetap sama saja. Kita perlu memiliki presiden yang inovatif, tidak selalu berfikir konvensional. Non konvensional bukan berarti mutlak menghindari mekanisme yang ada. Lebih tepatnya memposisikan mekanisme sebagai suatu referensi, bukan patokan. Pemimpin penuh inovasi akan membuat jalan yang sebenarnya panjang menjadi pendek, dan masalah yang sesungguhnya kompleks menjadi sederhana. 3 / 6

Berani mengambil resiko Semakin besar resiko yang kita ambil, maka semakin besar pula keuntungan yang kita peroleh ketika berhasil, begitupun sebaliknya. Rata-rata orang sukses bisa berhasil karena berani mengambil resiko. Namun tetap konsisten mengupayakan tujuannya. Oleh karena itu, Indonesia juga membutuhkan sosok presiden yang berani mengambil resiko. Dengan catatan, tetap konsisten mengupayakannya bagi kepentingan rakyat. Rakyat sudah semakin cerdas, mereka akan selalu simpatik dan mendukung pemimpin yang berani. Bertindak cepat (tapi cermat) Pemimpin yang sangat mobile biasanya diahadapkan pada sebuah paradoks. Di satu sisi, dia dituntut untuk bisa bertindak cepat dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada agar tidak terus menumpuk. Namun di sisi lain, dia tidak boleh gegabah atau grusa-grusu ketika bertindak. Seorang presiden memang harus bertindak cepat, namun juga dibarengi dengan kecermatan. Kecermatan akan meminimalisir dampak yang ditimbulkan jika tindakan yang diambil ternyata tidak tepat. Responsif terhadap sekitar Kita lebih suka mengobati daripada mencegah, itulah masyarakat Indonesia. Meskipun telah ada adagium yang mengatakan, sedia payung sebelum hujan. Jika ingin mencegah agar tidak kehujanan, kita harus sedia payung. Sebelum sedia payung, kita harus tahu apakah akan terjadi hujan atau tidak. Itu gunanya responsif terhadap sekitar. Presiden juga perlu responsif, peka terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Jangan represif baru setelah terjadi masalah. Kalau seperti demikian, namanya presiden Lola (Loading Lama). Tegas (tanpa pandang bulu) Tarik ulur kepentingan-kepentingan politik dipemerintahan memang nyata adanya. Kadang 4 / 6

kala, berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah justru sangat kental oleh muatan lobby-lobby politik pihak tertentu. Salah satu kriteria Presiden Indonesia yang dibutuhkan sekarang adalah tegas. Ketegasan itu bersifat objektif, tanpa pandang bulu. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada lagi kepentingan-kepentingan politik yang menjadi parasit kebijakan pemerintah, selain hanya kepentingan rakyat. Transformatif penuh restorasi Kata transformatif mempunyai ambiguitas. Bisa berarti perubahan dari yang buruk menjadi baik, maupun sebaliknya. Oleh karena itu, di sini kata transformatif dipertegas dengan tambahan kata restorasi (pemulihan). Perubahan yang kita harapkan sekarang adalah perubahan dari kondisi krisis (buruk) menjadi sejahtera (baik). Hanya presiden transformatif dan penuh restorasi yang dapat mewujudkan hal itu. Masyarakat sudah teralalu muak dengan gaya kepemimpinan yang lambat, lama membawa perubahan. Referensi Mujiran, Paulus. 2003. Kerikil-kerikil di Masa Transisi (Serpihan Esai Pendidikan, Agama, Politik, dan Sosial). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahardjo, Satjipto. 2008. Membedah Hukum Progresif. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Identitas Penulis Nama : Arie Hendrawan TTL : Kudus, 28 Agustus 1992 5 / 6

Universitas : Universitas Negeri Semarang (Unnes) Alamat : Ds. Jepang, RT5/RW10, Kec. Mejobo, Kab. Kudus No. HP : 085740228837 E-mail : a1213_awan@yahoo.co.id Facebook : Arie Hendrawan 6 / 6