BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

BAB III LANDASAN TEORI. keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah, 2000:30).

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi order terdapat pada due date serta kualitas yang telah ditentukan.

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan

BAB III LANDASAN TEORI. Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI. rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dikutip oleh Supardi & Leonard mengatakan, Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data (Anisyah,

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Pengabdian kepada Masyarakat. kepada masyarakat adalah kegiatan yang mencakup upaya-upaya peningkatan

BAB III LANDASAN TEORI. tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. komponennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya:

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertiansumber dayamanusia yaitu :

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai tujuan tertentu.menurut Mulyadi (2006:4) Sistem pada dasarnya adalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Firmansyah (2011:25) dalam bukunya Rancang Bangun Aplikasi

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Sedangkan menurut Ladjamudin (2005)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. menyediakan fasilitas helpdesk bagi pelanggan mereka lewat layanan tollfree,

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. menurut Poerwadarminta (2003) adalah apa-apa yang sudah dirancangkan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori ini merupakan dasar tentang teori-teori dalam melakukan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen. informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III. Landasan Teori

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal dari permasalahan yang ada dan landasan teori yang membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut. 3.1 Penjadwalan Jadwal kegiatan dan program pelaksanaan mempunyai kaitan yang sangat erat. Jadwal kegiatan adalah urutan kegiatan dari paling permulaan sampai dengan yang paling akhir sehingga suatu kegiatan sebagai keseluruhan dapat diselesaikan (Soetrisno, 1985). Penjadwalan digunakan untuk memutuskan proses yang harus berjalan serta kapan dan selama berapa lama proses tersebut berjalan. Penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi. Dalam suatu lembaga pendidikan, penjadwalan dilakukan untuk mengalokasikan ruang kelas, tenaga mengajar, mata pelajaran. Penjadwalan juga merupakan proses penyusunan daftar pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai atau mewujudkan suatu tujuan tertentu yang juga memuat tabel waktu pelaksanaannya. Penjadwalan mata pelajaran sekolah merupakan suatu informasi yang menentukan mata pelajaran, hari, dan jam mulainya, ruang yang akan digunakan dimana akan membentuk suatu jadwal yang terstruktur dan tertata dengan baik sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terselenggara dengan baik. Kemampuan intelektual tiap siswa berbeda-beda (Dahar, 1989). Oleh karena itu untuk membuat siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik dan efektif dibutuhkan sebuah penjadwalan mata pelajaran sekolah yang tepat. Banyaknya mata pelajaran yang diselenggarakan serta tenaga pengajar yang sesuai ditambah dengan sistem pendidikan sekolah yang telah ditetapkan menggunakan sistem semester maka sistem penjadwalan akan terasa sangat dibutuhkan untuk membuat jadwal mata pelajaran dengan mudah. Dengan adanya sistem penjadwalan mata pelajaran ini akan mempermudah bagian kurikulum dalam mengontrol kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan dan

9 mempermudah untuk memberikan informasi akademik kepada guru pengajar maupun kepada siswa serta memberikan laporan yang tepat dan akurat kepada kepala sekolah. Pembuatan jadwal mata pelajaran yang dilakukan secara manual terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dimana akan sangat berpengaruh dalam proses pembuatan jadwal diantaranya jumlah guru pengajar, jumlah kelas tiap jenjang, jumlah hari, jumlah jam pelajaran. Apabila tidak diperhatikan dengan baik maka akan terjadi jadwal yang bersamaan antara guru, hari, jam dan kelas. 3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah salah satu alat yang diyakini mampu memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan mutu dan layanan pengolahan data suatu lembaga (Iswari, 2007). Sehingga sangat dibutuhkan sistem informasi teknologi yang bermanfaat untuk membantu dan memudahkan guru maupun pegawai untuk melakukan kinerja yang baik. Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisai untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen (Jogiyanto, 1999: 11). 3.3 Sistem Informasi Akademik Menurut Jogiyanto (2005: 35) pengembangan sebuah sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi akademik secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan sekolah menengah atas yang menginginkan layanan pendidikan yang

10 terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkannya (Mathis dan Jackson, 2002: 78). Akademik adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan di tingkat jurusan. Sistem informasi akademik sangat membantu dalam pengelolaan data guru, data siswa, data kelas dan data mata pelajaran yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional. Sistem informasi akademik adalah sistem informasi yang menangani masalah-masalah akademik guna memantau prestasi yang telah dicapai selama proses belajar mengajar. Prosedur kerja untuk kegiatan akademik yang dilakukan yaitu dari prosedur pendaftaran siswa yang akan mengikuti pembelajaran atau pelatihan sampai proses penilaian atas prestasi yang telah dicapai. 3.4 Database Istilah database berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambil keputusan (Linda, 2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut: a. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data. b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal. c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

11 Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu: a. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage dan level yang berkaitan. b. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai. c. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level. Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini: a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer. b. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih. c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table. d. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field. e. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada table.

12 3.5 Pengembangan Sistem Menurut (Jogiyanto, HM, 1999:35) pengembangan sistem adalah menyusun suatu sistem baru untuk meggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Terdapat tiga siklus hidup pengembangan sistem, yaitu: a. Analisa Sistem Meliputi pengesahan studi, pengorganisasian tim proyek, mendefinisikan kebutuhan organisasi, mendefinisikan kriteria sistem. b. Desain Sistem Meliputi penerapan detail desain sistem. c. Implementasi Sistem. Meliputi perencanaan, penerapan dan perumusan sistem baru. 3.6 Bagan Alir Dokumen Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan dokumen gambaran arus data dengan menggunakan simbol seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Document Flowchart NO SIMBOL NAMA SIMBOL FLOWCHART FUNGSI 1. Dokumen Untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik, atau komputer. 2. Proses Komputerisasi Menunjukkan kegiatan dari operasi program komputer. 3. Database Untuk menyimpan data.

13 NO SIMBOL NAMA SIMBOL FLOWCHART FUNGSI 4. Penghubung Menunjukkan hubungan di halaman yang sama. 5. Penghubung Halaman Lain Menunjukkan hubungan di halaman lain. 6. Terminator Menandakan awal /akhir dari suatu sistem. Decision Menggambarkan logika 7. keputusan dengan nilai true atau false. Kegiatan Manual Untuk menunjukkan 8. pekerjaan yang di- lakukan secara manual. Simpanan Offline Untuk menunjukkan file non 9. N komputer yang diarsip urut angka. 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity relationship diagram adalah suatu bentuk perencanaan database secara konsep fisik yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka kerja dan pedoman dari struktur penyimpanan data. ERD digunakan untuk menggambarkan model hubungan data dalam sistem, dimana dimana di dalamnya terdapat hubungan entitas beserta atribut relasinya dan mendokumentasikan kebutuhankebutuhan untuk sistem pemrosesan data. ERD memiliki beberapa jenis model pada Tabel 3.2 di halaman 14.

14 Tabel 3.2 Jenis ERD NO JENIS ERD KETERANGAN 1. Conceptual Data Model (CDM) Merupakan model universal dan dapat menggambarkan semua struktur logic database (DBMS), dan tidak bergantung dari software atau pertimbangan struktur data storage. Sebuah CDM dapat diubah langsung menjadi PDM. 2. Physical Data Model (PDM) Merupakan model ERD yang mengacu pada pemilihan software DBMS yang spesifik. Hal ini seringkali berbeda secara signifikan dikarenakan oleh struktur tipe database yang bervariasi, dari model schema, tipe data penyimpanan dsb. ERD memiliki empat jenis obyek, yaitu : 1. Entity Sesuatu yang ada dan terdefinisikan bisa berupa nyata maupun abstrak yang dapat dibedakan satu dengan yang lainya dan adanya hubungan saling ketergantungan. Ada 2 macam tipe entity, yaitu : a. Strong Entity Strong Entity merupakan tipe entity yang mempunyai key attribute untuk setiap individu yang ada didalamnya. b. Weak Entity Weak Entity merupakan entity yang tidak memiliki key atribut, oleh karena itu weak entity harus dihubungkan dengan strong entity untuk menggunkan atribut kunci secara bersama-sama.

15 2. Attribute Setiap entity memiliki beberapa attribute, yang merupakan ciri atau karakteristik dari entity tersebut. Attribute sering disebut juga data elemen atau data field. 3. Key Beberapa elemen data memiliki sifat, dengan mengetahui nilai yang telah diberikan oleh sebagian elemen data dari entity tertentu, dapat diidentifikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam elemen-elemen data lain ada entity yang sama. Elemen penentu tersebut adalah sebagai elemen data kunci (key). 4. Relationship Relationship menggambarkan hubungan yang terjadi antar entity yang mewujudkan pemetaan antar entity. Bentuk relationship yaitu : a. One to One Relationship Hubungan satu entity dengan satu entity yang lain. b. One to Many Relationship Hubungan antar entity satu dengan entity yang lainnya adalah satu berbanding banyak. 3.8 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram atau yang sering disebut Bubble Chart atau diagram, model proses, digram alur kerja atau model fungsi adalah alat pembuatan model yang memungkinkan pofesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat pembuat model yang sering digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Untuk memudahkan proses pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu : 1. Context Diagram Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram

16 konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam Context Diagram adalah hubungan antar terminator dan data source. 2. Diagram Zero (Level 0) Merupakan diagram yang berbeda diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data source. 3. Diagram Detail (Primitif) Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu : 1. Terminator Terminator atau External Entity atau kesatuan luar mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem yang dapat berupa orang atau sistem yang berada di lingkungan luar sistem yang memberikan input maupun yang menerima output dari sistem serta berupa bagian atau divisi diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem. Terminator ini sering juga disebut entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). 2. Proses Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output dari sistem. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan lengkap sebagai berikut : a. Identifikasi Proses Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol.

17 b. Nama Proses Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan dibawah identifikasi proses. 3. Data Store Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data Store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya. Data Source biasanya berkaitan dengan penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses pengertiannya sebagai berikut : a. Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu proses. b. Alur data ke proses berarti meng-update data seperti menambah data, mengurangi data maupun mengubah data. 4. Alur Data Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya. 5. Syarat-syarat sebuah DFD : a. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD. b. Pemberian nomor pada proses DFD. c. Penggambaran DFD serapi mungkin. d. Menghindari pembuatan DFD yang rumit.