BAB I PENDAHULUAN. bahan bersifat karsinogen atau menyebabkan kematian. 1 Komponen gas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Radikal bebas merupakan molekul yang terbentuk akibat kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Jus Noni terhadap Jumlah Total Leukosit. kontrol mempunyai rata-rata 4,7x10 3 /mm 3, sedangkan pada kelompok

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. seperti informasi dan teknologi, namun juga berpengaruh pada pola hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh iritan, inhalasi alergen dan toksik obat-obatan yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dianalisis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tembakau merupakan salah satu komuditas perkebunan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAB I PENDAHULUAN. dengan luka terbuka sebesar 25,4%, dan prevalensi tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. makan tradisional ke pola makan yang tinggi lemak. 1, 2 Akibat konsumsi makan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Kebutuhan untuk terlihat

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

I. PENDAHULUAN. Di zaman yang modern sekarang ini radikal bebas tersebar di mana mana,

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambaran Diff Count Pada Perokok Di Kecamatan Cibeureum. Undang Ruhimat STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB V PEMBAHASAN. post test only control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Kejadian ulkus lambung berkisar antara 5% - 10% dari total populasi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan khususnya untuk bahan obat-obatan (Susi et al., 2009). Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. benda tajam ataupun tumpul yang bisa juga disebabkan oleh zat kimia, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

BAB I PENDAHULUAN. milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan. proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB 5 PEMBAHASAN. penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

I. PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kesehatan dan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB I PENDAHULUAN. tersebar luas di Indonesia, namun penelitian dan pemanfaatan lumut ini

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asap rokok merupakan campuran senyawa yang mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dimana 200 lebih bahan bersifat racun dan 40 lebih bahan bersifat karsinogen atau menyebabkan kematian. 1 Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formalin. Partikelnya berupa tar, indol nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun karena menimbulkan efek inflamasi dan radikal bebas, menyebabkan proliferasi dan aktivasi dari fagosit pada paru dan seluruh tubuh yang dapat menurunkan efek antioksidan, Merokok meningkatkan stres oksidatif, proses ini menghasilkan senyawa Reactive Oxygen Species (ROS) yang dikenal dengan radikal bebas. 2 Tar diakui sebagai komponen paling destruktif dari kebiasaan merokok, terakumulasi di paru-paru perokok sepanjang waktu dan merusak paru-paru melalui bermacam-macam proses biokimia dan mekanik. 3 Stress oksidatif yang ditandai dengan meningkatnya radikal bebas dan reaksi inflamasi berupa peningkatan jumlah total leukosit dan neutrofil darah perifer, radikal bebas dari asap rokok menyebabkan peroksidasi dari asam lemak ganda tak jenuh membran sel. 4 Oksidasi protein dan peningkatan sel-sel inflamasi pada paru akan meningkatkan aktivitas enzim proteolisis dan menghambat aktivasi enzim antiproteolisis sehingga alveolus kehilangan integritas dan elastisitasnya. 1

2 Penggunaan rokok dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksidan-antioksidan yang ditandai dengan adanya hasil dari peroksidasi lipid yaitu Malondialdehyde (MDA). 5 Bila dipicu oleh rokok maka makrofag alveolus akan mengeluarkan Interleukin (IL-6) yang dapat merangsang profilerasi dan pelepasan leukosit polimorfonuklear dan monosit dari sum-sum tulang. 6 Interleukin-6adalah mediator yang penting pada respons fase akut dan sebagai perangsang potensial sumsum tulang dalam melepaskan leukosit dan trombosit dan merupakan sitokin proinflamasi yang berperan dalam pelepasan neutrofil dan monosit dari sumsum tulang akibat peradangan paru. 7 Efek asap rokok tersebut tubuh memerlukan anti oksidan salah satunya dengan menggunakan tumbuhan yang berkhasiat sebagai anti oksidan. Tanaman papaya sudah digunakan masyarakat sejak dahulu sebagai diuretik (akar & daun), menyembuhkan penyakit empedu (buah), dispepsia dan kelainan pencernaan, namun belum ada penelitian lebih dalam mengenai kandungan dari daun pepaya untuk mengatasi dampak negative dari asap rokok sebagai antioksidan yang dapat menghilangkan radikal bebas dengan menurunkan kadar MDA dan sebagai penghambat marker inflamasi IL-6. Saat ini diestimasikan ada sekitar 1,3 milyar orang perokok di dunia. Jumlah kematian akibat konsumsi rokok adalah 5,4 juta orang per tahun, 1 orang tiap 6 detik dan 1 di antara 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia. Jika pola konsumsi terus berlangsung, jumlah kematian akan

3 mendekati 8 juta orang per tahun pada tahun 2030. 8 Selain dapat menyebabkan kanker paru, rokok juga dapat menyebabkan kerusakan jantung, arteriosklerosis, tukak lambung, luka pada hati, kanker mulut, mengurangi stamina, menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan koordinasi, melemahkan saraf otak, dan lain sebagainya. 9 Dalam penelitian 10, didapatkan hasil penelitian pemberian jus papaya secara oral dapat mencegah kerusakan histologi alveolus paru mencit yang dipapar asap rokok. Pada penelitian lain 11, menunjukkan bahwa ekstrak methanol daun papaya (Carica papaya Linn) memiliki aktivitas inhibisi terhadap enzim DNA Topoisomerase II, suatu enzim yang berperan penting dalam proses replikasi, transkripsi,rekombinasi DNA,dan poliferasi dari sel kanker. Dalam penelitian 12 daun papaya sebagai efek anti inflamasi terhadap edema pada Tikus Putih, dalam penelitian 3 Ekstrak Daun Pepaya menunjukkan adanya efek antipiretik pada tikus wistar. Paparan asap rokok dapat menimbulkan kelainan struktur jaringan yang berkaitan erat dengan respons inflamasi, Asap rokok yang masuk ke dalam paru dapat meningkatkan hasil peroksidasi lipid yaitu MDA serta menstimulasi makrofag alveolar yang merupakan sumber utama dari mediator inflamasi salah satunya adalah IL-6. 13 Tanaman papaya banyak diteliti karena keaneragaman manfaatnya dalam pengobatan yang diduga diperantarai oleh senyawa aktif yang bersifat antioksidan seperti enzim papain, caricarin, benzylisothiosianat, alkaloida, flovanoid, antraquinol, saponin, glikosida, fenol, tannin, alfa tokoferol, likopen, vitamin C, dan

4 vitamin E, 14 Kandungan antioksidan yang tinggi berperan sebagai penangkal radikal bebas yang dapat menurunkan kadar MDA dan dapat menekan marker inflamasi IL-6, Oleh karena itu peneliti ingin meneliti bahwa pemberian ekstrak daun pepaya yang mengandung antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker dapat menurunkan kadar MDA dan kadar IL-6 pada tikus yang dipapar asap rokok. 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasar latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh ekstrak daun papaya (Carica papaya Linn) terhadap kadar MDA dan kadar IL-6 pada tikus yang dipapar asap rokok? 1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun papaya (Carica papaya Linn) terhadap kadar MDA dan kadar IL-6 pada tikus yang dipapar asap rokok. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui perbedaan kadar MDA pada semua kelompok tikus yang dipapar asap rokok. 2. Mengetahui perbedaan kadar IL-6 pada semua kelompok tikus yang dipapar asap rokok.

5 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1. Manfaat Praktis Diharapkan ekstrak daun pepaya dapat digunakan sebagai suplemen antioksidan dengan mencegah/mengurangi kerusakan oksidatif yang terjadi pada perokok. 1.4.2. Manfaat ilmiah Memberi informasi tentang potensi antioksidan ekstrak daun pepaya dalam menurunkan kadar MDA dan IL-6 pada tikus yang dipapar asap rokok. 1.5. Orisinalitas Penelitian Penelitian ini berjudul Pengaruh ekstrak daun papaya (Carica papaya Linn) terhadap kadar MDA dan IL-6 pada tikus yang di papar asap rokok.metode yang digunakan yaitu true experimental dengan rancangan post test only control group design, yang dilakukan selama 20 hari, Adapun penelitian penunjang yang telah ditemukan peneliti sebagi berikut:

6 Nama Tahun penelitian Larasati,2010 Sukardiman, 2006 Judul Metode Hasil Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Peberian Jus menggunakan menunjukkan Pepaya (Carica post test only bahwa pemberian Papaya controlgroup jus papaya yang L)terhadap design diberikan 2 jam Kerusakan sebelum Histologi pemaparan asap Alveolus Paru rokok dapat Mencit yang mencegah Dipapar Asap kerusakan Rokok. histologi alveolus paru mencit Aktivitas dan Penelitian ini Fraksi kloroform Induksi Apoptosis menggunakan daun pepaya ( Fraksi Klorofom Post test control Carica papaya L) Daun papaya group design memiliki aktivitas (carica papaya antikanker Linn)terhadap terhadap sel mie Kultur sel Kanker lom a dengan nilai Mieloma. LC50 sebesar 104,4 μg/ml dan mampu menginduksi apoptosis dengan metode pewarnaan etidium bromida dan acridine orange

7 Fauzan, 2015 Efek Anti Penelitian ini Dosis dekok daun Inflamasi Dekok menggunkan The papaya sebesar Daun Pepaya pre and post test 1500mg/kgBB (Carica papaya L) control group dan 3500 terhadap Edemma design mg/kgbb mampu pada mengurangi subplantartikus volume darah Putih Jantan edema subplantar pedis secara bermakna. Yapian, 2014 Uji Efek Penelitian ini Pemberian Antipiretik menggunkan The ekstrak daun Ekstrak Daun post test control papaya dengan Pepaya (Carica group design dosis Papaya Linn)Pada 200mg/kgBB Tikus Wistar menunjukkan (Rattus penurunan suhu norvegicus) rektal lebih besar dibanding dengan dosis 100dan 50mm/kgBB Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini akan dilakukan dengan variable, populasi, dan sampel yang berbeda. Selain itu, penelitian ini akan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun papaya terhadap kadar MDA dan IL-6 pada tikus yang terpapar asap rokok.