Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Indonesia. * corresponding author

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan sumber daya

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Nisa khoiriah INTISARI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seorang anak selain memperoleh nutrisi yang berkualitas

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. Eksklusif, ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN FAKTOR BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA ANAK USIA 7-36 BULAN DI POSYANDU BINA PUTRA TIRTO TRIHARJO PANDAK BANTUL

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui dengan kegiatan pokok

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

1

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDAWUNG II SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. terbaik yang bersifat alamiah. Menurut World Health Organization (WHO),

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut yaitu dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai bayi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS


Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi yang diberikan pada bayi sangat

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

2015 GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU PADASUKA RW 06 DAN RW 12 KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

1

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya yaitu melalui promosi pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG BREAST CARE DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

PENGARUH IMPLEMENTASI 10 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI PADA BAYI USIA 0-3 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bayi baik fisik maupun psikologi sosial. ASI mengandung nutrisi,

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 98 kematian per kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA KARYAWAN DI YAYASAN NGUDI WALUYO UNGARAN ARTIKEL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

Jurnal Health of Studies 79 Hubungan antara pendidikan dan dukungan keluarga dengan kegagalan asi eksklusif Relationship between education and family support with exclusive asi failure Ratna Yuliawati 1*, Lia Kurniasari 2, Siti Maryam 3 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Indonesia Email : ry190@umkt.ac.id* * corresponding author Tanggal Submisi: 23 Februari 2018, Tanggal Penerimaan: 28 Juni 2018 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan menyusui. Penelitian kuantitatif dengan cross sectional desain bertujuan untuk menemukan korelasi antara pendidikan, dukungan keluarga dan kegagalan ASI eksklusif. Metode penelitian adalah metode kuantitatif, dengan jumlah sampel 39 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi antara pendidikan dan kegagalan ASI eksklusif (nilai P = 0.000), dan ada korelasi antara dukungan keluarga dan kegagalan ASI eksklusif (nilai P = 0.000). Kesimpulannya adalah adanya korelasi antara pendidikan, dukungan keluarga dan kegagalan ASI eksklusif. Kata Kunci : kegagalan ASI eksklusif; dukungan keluarga Abstract The purpose of this study was to determine the success or failure of breastfeeding.. Quantitative research with cross sectional design aims to find out the correlation between education, family support andthe failure of exclusive breastfeeding. The total sample of 39 people. The research findings showed that there was a correlation betweeneducation and the failure of exclusive breastfeeding (P Value = 0.000), and there was a correlation between family support and the failure of exclusive breastfeeding (P value = 0.000). The conclusion there was a correlation between education, family support andthe failure of exclusive breastfeeding. Keywords: Family Support; Failure of Exclusive Breastfeeding Doi : http://dx.doi.org/10.31101/jhes.390 This is an open access article under the CC BY-SA license.

80 PENDAHULUAN ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral dan obat yang telah diizinkan (WHO, 2010). Menurut penelitian Susi Hartini (2014) tingkat pendidikan ibu dan pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap keberhasilan ASI Eksklusif pada bayi. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Dukungan keluarga merupakan bagian yang vital, dalam keberhasilan atau kegagalan menyusui. Menurut Haryono & Setianingsih (Malau, 2012), dukungan ini didapat oleh ibu dari dua pihak yaitu, keluarga dan tenaga kesehatan tetapi pengaruh dukungan yang paling besar adalah dukungan keluarga terlebih dari suami. Hal ini dikarenakan suami merupakan keluarga inti dan merupakan orang yang paling dekat dengan ibu. Tetapi pada kegiatan implementasi di masyarakat dukungan suami belum terlihat begitu besar, salah satu alasannya karena secara budaya ada pembagian kewajiban utama dari para suami untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga, sehingga mengharuskan suami untuk keluar dari rumah untuk bekerja dalam waktu lebih dari 8 jam dalam sehari, sedangkan istri berperan untuk mengatur segala keperluan urusan rumah tangga di rumah. Menurut WHO, setiap tahun terdapat 1-1,5 juta bayi di dunia meninggal karena tidak diberi ASI secara Eksklusif, masih banyak yang kurang memahami manfaat pentingnya pemberian ASI untuk bayi, ASI Eksklusif sangat penting sekali bagi bayi usia 0-6 bulan karena semua kandungan gizi ada pada ASI yang sangat berguna. Tinggi masalah kematian bayi dapat ditanggulangi jika bayi mendapat asupan yang baik serta gizi yang mencukupi, yaitu melalui pemberian ASI (Astutik 2014). Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 42% pada tahun 2014. Peningkatan program ASI Eksklusif merupakan merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah dalam hal pencapaian Sustainable Development Goals (SDG s) pada tahun 2016-2030. Mengenai prevalensi gizi kurang dan gizi buruk. Dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, cakupan ASI Eksklusif di Indonesia mencapai 42%. Dengan tahun 2025 yang mengharuskan cakupan ASI Ekslusif mencapai 50%. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015 Kota Samarinda, cakupan ASI Eksklusif sebesar 6,643 (71,6%) dengan jumlah bayi 9,283 (Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, 2015). Berdasarkan data untuk pemberian ASI Eksklusif terendah berada di Puskesmas Sempaja yaitu sebesar 6,43%, di Puskesmas Lempake yaitu sebesar

81 35,19% dan di Puskesmas Loa Bakung yaitu sebesar 77,72% (Dinas Kesehatan Kota Samarinda, 2016). Berdasarkan data yang telah dipaparkan maka penelitian ini bertujuan ingin mengetahui bagaimana hubungan antara pendidikan ibu dan dukungan keluarga terhadap kegagalan ASI Eksklusif METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) yaitu sampel dari responden yang berupa seluruh ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan - 12 bulan yang berkunjung ke Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja Kota Samarinda. Untuk memenuhi karakteristik sampel agar tetap memiliki karaakteristik yang sama dengan populasi, maka ditentukan dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Seluruh ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan -12 bulan 2. Ibu yang bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan tanda tangan persetujuan Ibu yang ada ditempat ketika waktu penelitian atau saat melakukan door to door. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu yang tidak memiliki bayi usia > 6 bulan - 12 bulan 2. Ibu yang tidak bersekolah 3. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden. Sampel yang diambil sebesar 39 responden yang berkunjung di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja Kota Samarinda. Instrument yang digunakan adalah berupa kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri yang terdiri dari 11 pertanyaan. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara pendidikan, pekerjaan, dukungan keluarga terhadap kegagalan ASI Eksklusif. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistic Chi Square. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi frekuensi kegagalan ASI Eksklusif Status ASI Eksklusif n % Gagal 30 76.9 Berhasil 9 23.1 Total 39 100

82 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas diperoleh hasil bahwa responden yang gagal ASI Eksklusif sebanyak 30 bayi (76,9%) dan yang berhasil ASI Eksklusif sebanyak 9 bayi (23,1%). Ibu yang tidak berhasil melaksanakan pemberian ASI eksklusif sangat tinggi hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah produksi ASI yang kurang sehingga bayi belum tercukupi kebutuhan ASI nya, sehingga ibu cenderung langsung memberikan susu formula. Responden memberikan informasi lain bahwa penyebab lainnya adalah kurang fahamnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif. Dan beberapa responden diantaranya menyampaikan bahwa ada keterlambatan dalam memproduksi ASI sampai lebih dari 2 hari setelah melahirkan ASI belum keluar. Faktor lain adalah masalah pemahaman tentang arti ASI eksklusif dan pentingnya bagi pertumbuhan bayi. Tabel 2 Hubungan antara pendidikan terhadap kegagalan ASI eksklusif Pendidikan Kegagalan ASI Total P-Value Ibu Eksklusif Berhasil Gagal ASI N /% ASI ekslusif Eksklusif Rendah 9 (100%) 0 (0%) 9 (23,1%) 0,000 Tinggi 0 (0%) 30 (100%) 30 (76,9%) Total 9 (100%) 30 (100%) 39 (100%) Berdasarkan uji chi square yang telah dilakukan diperoleh nilai P value sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari taraf signifikan 0.05 Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Pendidikan Ibu terhadap kegagalan ASI Eksklusif. Hubungan Antara Pendidikan Terhadap Kegagalan ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap praktik menyusui, semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, pengetahuan semakin baik dan lebih mudah menerima suatu ide yang baru. Orang dengan pendidikan tinggi akan memberikan reaksi yang lebih baik terkait informasi yang baru ataupun ilmu lama yang di kembangkan kembali serta alasan berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Bagi sebagian ibu, menyusui merupakan tindakan yang alamiah dan naturaliah. Oleh karena itu, mereka menganggap bahwa menyusui tidak perlu dipelajari. Tetapi kebanyakan ibu kurang menyadari akan pentingnya ASI sebagai makanan untuk bayi khususnya di kehidupan 6 bulan pertama. Para ibu hanya mengetahui ASI merupakan makanan yang diperlukan bayi tanpa memperhatikan aspek lainnya (Prasetyono, 2009). Berdasarkan data analisis, hasil frekuensi pendidikan ibu dan kegagalan ASI Eksklusif di Wilayah kerja puskesmas Sempaja kota Samarinda. Dapat

83 disimpulkan bahwa penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Purnamasari (2015) yang menyatakan bahwa ada hubungan pendidikan ibu dengan ketidak berhasilan ASI Eksklusif. Dalam penelitian tersebut menggunakan desain penelitian Cross sectional dan penelitian ini menghubungkan antara faktor pendidikan dengan kegagalan ASI Eksklusif dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pendidikan dengan kegagalan ASI Eksklusif. Sesuai juga dengan penelitian dari Septiasrini (2015) dimana hasil penelitiannya ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif, dimana desain penelitian tersebut menggunakan desain Cross sectional dan dalam penelitian ini menghubungkan antara pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang frekuensi pendidikan tinggi yang gagal memberikan ASI Eksklusif sejumlah 30 responden (76,9%). Hal tersebut disebabkan karena responden yang mengetahui bahwa pemberian ASI secara Eksklusif kepada bayi mereka adalah yang terbaik untuk bayi mereka sesuai dengan informasi yang responden dapatkan dari bidan saat persalinan, namun saat di rumah responden memberikan susu formula kepada bayi dikarenakan responden yang merasakan keluhan-keluhan seperti bayi yang rewel dikarenakan air susu ibu yang tidak keluar dengan lancar saat bayi baru lahir sehingga ibu harus memberikan susu formula pada bayinya selama beberapa hari sampai ASI ibu keluar, dan ada beberapa ibu yang merasakan keluhan saat baru melahirkan seperti puting ibu yang terasa sakit sehingga ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan Eksklusif dalam hal ini ibu berinisiatif untuk memberikan susu formula sampai beberapa hari bayi terlahir, agar bayi tetap kenyang dan tidak rewel saat bayi merasa lapar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendidikan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan pendidikan rendah, dimana pendidikan tinggi sejumlah 30 respoden dan pendidikan rendah sebanyak 9 responden. Data tersebut menyebutkan secara umum responden memiliki tingkat pendidikan yang dianggap baik untuk memperoleh dan memahami informasi mengenai ASI Ekskslusif, namun tingkat pendidikan yang tinggi belum tentu bisa mempengaruhi persepsi seseorang tentang pentingnya pemberian ASI secara Eksklusif yaitu memberikan ASI saja kepada bayi selam 6 bulan penuh dari awal kehidupan bayi. Dukungan Keluarga Tabel 3Hubungan antara dukungan keluarga terhadap kegagalan ASI Kegagalan ASI Eksklusif Total P-Value Berhasil ASI ekslusif Gagal ASI Eksklusif Mendukung 0 (0%) 27 (55,6%) 27 (69,2%) 0,000 Tidak Mendukung 9 (100%) 3 (44,4%) 12 (30,8%) Total 9 (100%) 30 (100%) 39 (100%) Berdasarkan uji chi square yang telah dilakukan diperoleh nilai p value sebesar 0,00 nilai ini lebih kecil dari taraf signifikan 0.05. Sehingga dapat N /%

84 disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga terhadap kegagalan ASI Eksklusif. Menurut Prawirohardjo (2008), dukungan keluarga menjadi suatu langkah yang diberikan oleh orang lain baik dalam bentuk moril maupun materil yang sifatnya untuk memberikan motivasi kepada seseorang untuk selalu semangat dalam melakukan suatu kegiatan. Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat sangat berperan dalam sukses tidaknya menyusui. Besarnya dukungan yang diberikan untuk semangat menyusui maka akan semakin besar pula semangat yang muncul untuk terus bertahan dalam kondisi menyusui. Dukungan suami maupun keluarga sangat besar pengaruhnya dalam keberhasilan menyusui (Budiasih,2008). Berdasarkan hasil uji Chi Square yang telah dilakukan diperoleh P Value sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari nilai taraf signifikan yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kegagalan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja Kota Samarinda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang mendapat dukungan yang gagal memberikan ASI Eksklusif lebih besar daripada ibu yang tidak mendapatkan dukungan, yang mendapat dukungan tetapi gagal dalam memberikan ASI Eksklusif yaitu sebesar 27 responden (55,6%) sedangkan yang tidak mendapat dukungan dan gagal memberikan ASI eksklusif sebesar 3 responden (44,4%), dapat disimpulkan bahwa walaupun dukungan keluarga sangat baik dalam memberi dukungan kepada ibu menyusui namun masih banyak ibu yang masih gagal dalam memberikan ASI Eksklusif, hal ini terjadi dikarenakan ibu yang memiliki kesibukan untuk mengurus pekerjaan ibu rumah tangga dan ibu yang memiliki pekerjaan karena banyak ibu yang tidak hanya sebagai ibu rumah tangga saja namun ibu juga memiliki pekerjaan sampingan seperti membuat usaha dan kerja di luar rumah seperti mengajar dan sebagai pekerja swasta dan lain-lain sehingga ibu harus memberikan susu formula sebagai makanan tambahan bayi saat ibu sedang sibuk. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Rahmawati (2013) yang berjudul hubungan antara karakteristik ibu, peran petugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone yang menyatakan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dalam pemberian ASI Eksklusif, dalam penelitian ini menggunakan desain Cross sectional, Sejalan juga dengan penelitian Pratiwi (2014) yang berjudul hubungan antara dukungan keluarga dengan ketidak berhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Pakulaman Kota Yogyakarta, yang menyatakan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan ketidak berhasilan pemberian ASI Eksklusif, desain Cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Dan sejalan dengan penelitian Purnamasari (2015) dimana dalam penelitiannya menyatakan

85 bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan ketidak berhasilan ASI Eksklusif, dimana dalam penelitian ini menggunakan desain Cross sectional. Dukungan keluarga diartikan sebagai suatu dukungan kelompok yang diberikan dan diaplikasikan dalam bentuk verbal (lisan) ataupun perilaku yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki ikatan atau persekutuan yang dibentuk melalui adanya hubungan darah (garis keturunan langsung), adopsi dan kesepakatan yang dibuat. Dimana kelompok ini tinggal bersama satu atap atau antara satu anggota dengan yang lain memiliki tempat tinggal berbeda sesuatu urusan tertentu akan tetapi untuk sementara waktu (Dion dan Betan, 2013). Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa masih banyak dari anggota keluarga yang mendukung ibu untuk memberikan ASI saja selama 6 bulan, namun masih banyak ibu yang gagal dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dikarenakan ibu yang memiliki kesibukan yaitu ibu yang memiliki status pekerjaan didalam ataupun diluar rumah dan saat bayi lahir air susu ibu yang tidak keluar dan ibu yang merasa keluhan-keluhan lain seperti putting tersa sakit sehingga bayi sudah tidak mendapat kan ASI secara Eksklusif dari bayi baru terlahir. SIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara pendidikan dengan kegagalan ASI Eksklusif dengan P value 0,000, Ada hubungan dukungan keluarga dengan kegagalan ASI Eksklusif dengan P value 0,000. SARAN Diharapkan adanya pembinaan pada ibu hamil secara rutin saat melakukan pemeriksaan selama kehamilan, dan juga untuk keluarga yang mendampingi saat pemeriksaan khususnya suami, sehingga pasangan tersebut bisa lebih siap. Pemberian pembekalan berupa media promosi kesehatan seperti buku saku atau sejenisnya yang lainnya yang berisi tentang penjelasan dan manfaat ASI Eksklusif pada bayi sehingga dapat memotifasi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi. REFERENCE Budiasih, S. (2008). Ibu Menyusui. Bandung: Hayati Qualita PT. Karya Kita Departemen Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, (2015). Provil Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Dinas Kesehatan Kota Samarinda, (2016). Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2016 Dinas Kesehatan : Samarinda.

86 Dion, Y. Betan. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Praktek. Yogyakarta. Nuha Medika. Hartini. (2014). Hubungan Pendidikan Ibu dengan Keberhasilan ASI Eksklusif Pada Bayi di Puskesmas Kasihan Yogyakarta. Skripsi. Di Akses di pac.unisayogya.ac.id/1249/1/susi Malau, A. dkk, (2012). Asuhan Kegawatdaruratan Dalam Kebidanan, Trans Info Media, Jakarta. Prasetyono. (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif, Pengenalan, Praktik dan Kemanfaatan-kemanfaatannya. Diva Press: Yogyakarta. Pratiwi, E.F. (2014). Karakteristik Fisik Tanah padabeberapa Penggunaan Lahan di Tanah Latosol Darmaga dan Podsolik Jasinga. skripsi. InstitutPertanian Bogor. Bogor. Prawirohardjo,S. (2008).Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.Profi Kesehatan 2008 Purnamasari.D, (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketidak Berhasilan ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Pakulama Kota Yogyakarta.http://opac.unisayogya.ac.id/392/1/NASKAH%20PUBLIKAS I.pdf, Diakses pada 29 Oktober 2016. SDKI. (2008). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik Septiasrini, S. (2015). Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah Hati Anda. Yogyakarta :Gosyen Publikasi. WHO. (2010). Infant Mortality. Word Health Organization