EFEKTIVITAS TEKNIK CINEMA THERAPY

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURNAL. Oleh: MIA DEWANTI Dibimbing oleh : 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Heni Rachmawati NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Kelas SMP Negeri 1 Bawen

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Keseimbangan berdiri. selisih1. sebelum2. Tests of Normality. Shapiro-Wilk. Statistic Df Sig. Statistic df Sig

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNCU TAHUN AJARAN 2016/2017

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD FKIP UN PGRI Kediri

QUISIONER PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

Nonequivalent Control Group Design

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI OLEH: NUR KHOLIQ NPM:

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

III. METODE PENELITIAN

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMPN 2 GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengujian Validitas ini menggunakan program SPSS versi 17.0.item-item

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

ALUR PENELITIAN. (Required space )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

Transkripsi:

ARTIKEL EFEKTIVITAS TEKNIK CINEMA THERAPY DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMK AL ASYARIYAH PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Oleh: DEWI NURIANA MACHSHUSHOH 14.1.01.01.0171 Dibimbing oleh : 1. ROSALIA DEWI NAWANTARA, M.Pd 2. LAELATUL AROFAH, M.Pd PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018

1

EFEKTIVITAS TEKNIK CINEMA THERAPY DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMK AL ASYARIYAH PRAMBON TAHUN PELAJARAN 208/2019 Dewi Nuriana Machshuhsoh 14.1.01.01.0171 dewinuriana3@gmail.com Rosalia Dewi Nawantara, M.Pd 1 dan Laelatul Arofah, M.Pd 2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi pengamatan pada Sekolah Menengah Kejuruan bahwa terdapat siswa yang masih kurang adanya tolong menolong dan saling berbagi, hal ini terjadi karena kurangnya kepedulian seseorang terhadap orang di sekitar. Ketika kepedulian dan kesadaran pada diri individu untuk menolong pada orang yang membutuhkan bantuan itu semakin rendah prosentasenya, maka akan berdampak buruk pada karakter diri individu maupun pada lingkungan sekitar. Sikap acuh tak acuh dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar akan terjadi. Cinema therapy mempunyai dampak emosional yang besar/tinggi, film sangat cocok mengajarkan masalah-masalah yang menyangkut domain kognitif maupun afektif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan perilaku prososial pada siswa kelas XI akuntansi di SMK Al Asyariyah Prambon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi maupun data yang akurat mengenai efektivitas cinema therapy dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan perilaku prososial siswa kelas XI akuntansi SMK Al Asyariyah Prambon. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif model one group pretest-posttes dengan subjek penelitian 8 orang siswa-siswi kelas XI SMK Al Asyariyah Prambon yang memiliki perilaku prososial rendah, perilaku prososial diukur dengan skala perilaku prososial. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji-t dengan bantuan software IBM SPSS 23.0, hasil uji-t menunjukan nilai sig. (2-tailed) 0,000 < 0,005 dan nilai t hitung sebesar 16,717 > t tabel 2,365. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah cinema therapy efektif untuk mengatasi perilaku prososial rendah pada siswa kelas XI SMK Al Asyariyah Prambon. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan bagi (1) guru BK dapat menggunakan teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok sebagai alternatif perlakuan untuk mengatasi masalah perilaku prososial rendah, (2) peneliti selanjutnya dapat mengusahakan untuk mengkaji masalah ini dengan jangkauan yang lebih luas terutama yang belum terungkap dalam penelitian ini. KATA KUNCI : cinema therapy, perilaku prososial, pre-eksperiment, one group pre-test and post-test design I. LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu manusia diharapkan mempunyai perilaku saling membantu. Perilaku saling membantu ini dalam ilmu sosial 2

disebut sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial pada dasarnya ada pada setiap manusia yang mulai dari anak-anak hingga dewasa. Dimana setiap manusia memiliki potensi untuk berperilaku prososial yang membedakan hanya presentase masing-masing individu yang berbeda-beda. Perilaku prososial perlu dimiliki oleh setiap individu. Individu merupakan makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Keadaan ini hendaknya diikuti dengan perilaku individu untuk saling menolong dan berbagi dengan orang lain. Ketika kepedulian dan kesadaran pada diri individu untuk menolong pada orang yang membutuhkan bantuan itu semakin rendah prosentasenya, maka akan berdampak buruk pada karakter diri individu maupun pada lingkungan sekitar. Sikap acuh tak acuh dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar akan terjadi. Rendahnya perilaku prososial dapat menimbulkan perilaku antisosial (Sulistyowati, 2016). Berdasarkan hasil wawancara bersama guru BK di SMK Al Asyariyah Prambon, terdapat beberapa siswa yang memiliki perilau prososial rendah seperti, tidak menolong teman yang mempunyai kesulitan atau keterbatasan dan mereka mengejek atas kekurangan temannya tersebut, bersikap acuh terhadap temannya yang sangat pendiam, siswa sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan siswa tidak mempedulikan teman sekelasnya ketika ada siswa yang tidak masuk sekolah selama tiga hari berturut-turut, sulit diajak bekerjasama saat belajar kelompok, dan cenderung memilih-milih teman. Rendahnya perilaku prososial sebagai penyebab munculnya perilaku negatif termasuk perilaku antisosial perlu diatasi. Salah satunya dengan meningkatkan pemahaman tentang perilaku prososial pada siswa. Dalam masalah ini yang digunakan untuk meningkatkan perilaku prososial siswa adalah dengan menggunakan bimbingan kelompok dengan memanfaatkan teknik cinema therapy. Teknik cinema therapy sebagai media yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang perilaku prososial siswa. Alasan penggunaan cinema therapy yakni siswa senang menonton film. Film termasuk ke dalam kategori audiovisual yang menyajikan tampilan 3

II. gambar gerak dan suara, gambar gerak digunakan untuk merangsang siswa melalui indra penglihatan dan suara digunakan untuk merangsang siswa melalui indra pendengaran. Penggabungan indra penglihatan dan pendengaran diharapkan menjadikan siswa lebih mudah menyerap informasi yang diberikan (Niva, 2016). Menurut Yazici et al (dalam Niva, 2016) mengemukakan bahwa film dibuat dengan tujuan utama untuk menghibur, tetapi kini film dibuat untuk meningkatkan kesehatan perilaku individu. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa model film tersebut juga efektif dalam pembentukan perilaku prososial. METODE Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini teknik penelitian eksperimen. Jenis penelitiannya yaitu pre eksperimental dengan jenis one group pre test post test design. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan : O 1 X O 2 O 1 X O 2 : Nilai pretest : Treatment : Nilai posttest Pretest (O 1 ) ini menggunakan instrumen berupa skala perilaku prososial untuk mengetahui tingkat perilaku prososial siswa sebelum diberi layanan / treatment. Treatment (X) dalam penelitian ini adalah layanan untuk meningkatkan perilaku prososial siswa. Pemberian treatment menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik cinema therapy yang mencakup seluruh indikator perilaku prososial. Posttest (O 2 ) ini menggunakan instrumen berupa skala perilaku prososial untuk mengetahui tingkat perilaku prososial siswa setelah diberi layanan / treatment. Menurut Arikunto (2013) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jumlah keseluruhan siswa pada kelas XI Akuntansi A, B dan XI TKJ A SMK Al Asyariah tahun pelajaran 2018/2019 adalah 75 siswa. Menurut Sugiyono (2016) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, untuk menentukan sampel yang diambil, digunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitina ini adalah 8 siswa. Sugiyono (2016) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai suatu 4

alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala psikologis perilaku prososial dengan model likert bentuk ceklis berisi 4 pilihan jawaban berupa (S) Selalu, (SR) Sering, (KD) Kadang-kadang, (TP) Tidak Pernah yang disusun berdasarkan aspek serta indikator perilaku prososial. Sebelum dapat digunakan, instrument diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan melakukan uji lapangan, uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS 23. Setelah instrument dinyatakan valid dan reliabel proses pengumpulan data diawali dengan pemberian pretest kepada sampel yang telah ditentukan, setelah pretest diberikan dilakukan treatment, setelah treatment diberikan dilanjutkan dengan posttest. Data yang didapat dari pretest dan posttest kemudian ditabulasi dan dianalisis. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Analisis data diawali dengan melakukan uji normalitas, uji normalitas data berfungsi untuk mengetahui apakah data yang masuk tergolong normal atau tidak normal. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 23.0 dengan taraf sig. 5% atau 0,05. Data berdistribusi normal jika taraf sig. 0,05 sedang jika taraf sig. 0,05 data dinyatakan tidak normal. Jika data dinyatakan normal maka analisisnya menggunakan uji parametrik, sedang jika tidak normal maka analisisnya menggunakan uji nonparametrik. Analisis data dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dengan asumsi bahwa data berdistribusi normal. Pengujiannya menggunakan software SPSS versi 23.0. Langkahnya diawali dengan peneliti menentukan hipotesis, yaitu sebagai berikut : Ho : Teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok tidak efektif untuk meningkatkan perilaku prososial rendah pada siswa kelas XI SMK Al Asyariyah Prambon. Ha : Teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan perilaku prososial rendah pada siswa kelas XI SMK Al Asyariyah Prambon. Langkah selanjutnya yakni menentukan taraf signifikansi dalam hal ini sebesar 5% atau 0,05. Norma keputusan yang digunakan adalah 5

sebagai berikut: a. Apabila nilai thitung > ttabel dan nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima tailed) 0,000 < 0,05 dan nilai thitung sebesar 16,717 > ttabel 2,365. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. b. Apabila nilai thitung < ttabel dan nilai sig. > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Tabel Out Put Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov a Tests of Normality Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest.191 8.200 *.918 8.417 Posttest.208 8.200 *.939 8.600 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Pair 1 pretest - postest Dari data hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai Sig. pretest dan postest pada Shapiro-Wilk karena responden kurang dari 30 maka dapat diketahui bahwa masingmasing sebesar 0,417 dan 0,600. Berdasarkan ketentuan apabila nilai sig. > 0,05 maka dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal. Karena data terdistribusi normal maka analisis dilanjutkan dengan uji parametris berupa uji-t. Mean Tabel Out Put Uji T Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. Error Deviation Mean 95% Confidence Interval of the Lower Upper 80.813 19.336 4.834 70.509 91.116 16.717 15.000 Dari hasil uji paired sample ttest diatas menunjukan nilai sig. (2- t df Sig. (2- tailed) B. PEMBAHASAN Teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok adalah suatu media terapi yang memiliki pengaruh positif kepada penonton melalui gaya dan isi yang menarik perhatian, menambah informasi, dan melambangkan berbagai pola perilaku pemeran, yang memiliki kekuatan sehingga penonton mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Menurut Gary Salomon (dalam Jasmine, 2016) terapi film (cinema therapy) yaitu terapi yang memiliki efek positif pada seseorang kecuali orang dengan kelainan jiwa. Menurut Arsyad (dalam Auliyah dan Elia, 2016), menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran, film mempunyai fungsi yang terkait dengan dua hal, yaitu untuk tujuan kognitif dan afektif. Dari segi kognitif, film mampu membantu individu dalam mempelajari manfaat atau inspirasi yang ada di dalam film. Film mampu mengajarkan sesuatu yang belum pernah dilakukan secara langsung. Dari segi afektif, film 6

dapat mempengaruhi emosi dan sikap. Semakin terpusat perhatian dan semakin sering pengamatan dilakukan oleh model yang berperan dalam film maka semakin memungkinkan perilaku model ditiru penonton dalam kehidupan nyata. Cinema therapy membuat kekuatan itu sebagai teknik untuk meningkatkan kesadaran. Melalui cinematherapy, konseli akan belajar dalam mencari dan menemukan suatu wawasan baru dalam memandang fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Terkait dengan dua hal yaitu tujuan kognitif dan afektif, maka membuat individu mendapatkan semangat dan motivasi untuk meniru apa yang ada dalam film. Sikap individu maupun kelompok dapat dipengaruhi bahkan diubah dengan menggunakan film yang telah dirancang untuk hal tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan tingkat perilaku prososial siswa dari yang awalnya rendah setelah diberikan treatmen cinema therapy dalam bimbingan kelompok menjadi tinggi dan sedang. Dari penelitian terdahulu mendukung penelitian saat ini. Dalam penelitian terdahulu yang berjudul Penerapan Pendekatan Cinema Therapy Untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Pada Siswa Bosowa International School Makassar, didapatkan bahwa dengan menggunakan teknik cinema therapy mampu menjadi teknik atau metode yang kuat untuk meningkatkan karakteristik positif dan mengurangi karakter negatif. Perilaku prososial yang rendah merupakan karakter negatif yang perlu diberikan layanan sehingga menjadikan karakter yang positif. Perilaku prososial perlu dimiliki oleh setiap individu. Individu merupakan makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Keadaan ini hendaknya diikuti dengan perilaku individu untuk saling menolong dan berbagi dengan orang lain. Ketika kepedulian dan kesadaran pada diri individu untuk menolong pada orang yang membutuhkan bantuan itu semakin rendah prosentasenya, maka akan berdampak buruk pada karakter diri individu maupun pada lingkungan sekitar. Seperti sikap acuh tak acuh dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar akan terjadi. 7

IV. Setelah dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian, peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan. Keterbatasan yang dimaksud adalah kendala saat melakukan penelitian. Dalam penelitian ini, dibutuhkan sarana prasarana yang memadai, seperti LCD, laptop, speacker aktif. Sedangkan ditemapat penelitian ini tidak ada sarana seperti LCD. Selain sarana dan prasarana ada kendala lain yaitu SDM (Sumber Daya Manusia). Tidak semua siswa memiliki daya tangkap yang sama. Siswa kurang bisa mengerti apa yang dimaksud atau isi dari film yang ditayangkan. Sehingga peneliti harus memberikan penjelasan lagi tentang isi atau makna dari film tersebut. PENUTUP A. Simpulan Dari hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan perilaku prososial pada siswa kelas XI SMK Al Asyariyah, yang terbukti dengan hasil t hitung 16,717 t tabel 2,365 dan nilai sig 0,000 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai skor skala perilaku prososial sebelum dan sesudah treatment, yang artinya setelah diberikan treatment nilai skor perilaku prososial siswa meningkat. B. Saran 1. Bagi guru BK Kepada guru BK diharapkan dapat menggunakan teknik cinema therapy dalam bimbingan kelompok sebagai alternatif perlakuan apabila suatu saat menjumpai permasalahan yang berkaitan dengan perilaku prososial rendah pada siswa. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat mengusahakan untuk mengkaji masalah ini dengan jangkauan yang lebih luas terutama yang belum terungkap dalam penelitian ini seperti perilaku prososial antara perempuan dan laki-laki, selain itu mungkin dengan perbedaan usia. V. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta Auliyah,Alan dan Flurentin Elia. 2016. Efektifitas Penggunaan Media Film Untuk Meningkatkan Empati Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling (online), 8

tersedia:http://journal.um.ac.id/in dex.php/bk. Diunduh 16 Juli 2018 Jasmine, A.S. 2016. Pengaruh Terapi Film (Cinema Therapy) Terhadap Peningkatan Swakelola Belajar Pada Siswa Kelas 8 SMP N 2 Berbah, Sleman, Yogyakarta. Skripsi, (online), tersedia : http://eprints.uny.ac.id/40137/1/sk ripsi.pdf. Diunduh 28 November 2017. Niva, H. 2016. Penerapan pendekatan cinematherapy untuk meningkatkan perilaku prososial pada siswa Bosowa International School Makassar.Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, (online),tersedia:http://ojs.unm.ac. id/jppk/article/view/2061/1142, diunduh 27 April2018. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta. Sulistyowati, E. 2016. Pemanfaatan Cinema Therapy Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Pemahaman Tentang Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa Kelas VIII Di SMP NEGERI 2 MENGANTI. Jurnal Ilmu Pendidikan, (online), tersedia : http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id /index.php/jurnal-bkunesa/article/view/15195/19201. Diunduh 7 November 2017. 9