BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rafika Fiqri Auliya, 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. buruk pula perilakunya. Belajar berbahasa dengan baik dan benar sama halnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. satu kompetensi dasar membaca yang tercantum adalah menemukan gagasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan gagasan, keyakinan, pesan, pandangan hidup, cita-cita, serta

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang penting untuk mempersatu kan

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hal apapun termasuk dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya Kurikulum 2013 sebagai pengembangan berbagai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek, yaitu keterampilan mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan mendengarkan (menyimak) dan berbicara merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan menulis merupakan ketermpilan berbahasa ragam tulis. Mendengarkan dan membaca adalah keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, sedangkan berbicara dan menulis bersifat produktif (Wibowo, dkk, 2014). Hal tersebut sejalan dengan pengertian menurut Tarigan (2008, hlm. 3) keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, baik menulis sastra maupun nonsastra. Namun keterampilan menulis sering dianggap sebagai sesuatu yang rumit. Hal ini sejalan dengan pernyataan Akhadiah (1998, hlm. 2) bahwa menulis merupakan keterampilan paling rumit. Hal ini disebabkan menulis melibatkan berbagai keterampilan lainnya di antaranya kemampuan menyusun pikiran dan perasaan dengan menggunakan kata kata dalam bentuk kalimat yang tepat sesuai dengan kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf. Kesulitan menulis juga dapat menyebabkan pembelajaran yang kurang baik dan motivasi belajar anak rendah (Yusuf, 2005, hlm. 181-182). Keterampilan menulis menjadi sarana untuk mengembangkan daya pikir, media mengungkapkan ide atau gagasan yang belum tertata menjadi tertuang dalam bentuk tulis yang runtun dan sistematis. Keterampilan menulis perlu dikembangkan untuk melatih siswa berpikir kritis dalam menanggapi segala sesuatu. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat salah satu keterampil menulis yang harus diajarkan kepada siswa yaitu menulis teks eksposisi. 1

2 Dengan menulis teks eksposisi, siswa dituntut untuk mampu menyajikan informasi pengetahuan atau ilmu, definisi, dan proses terjadinya sesuatu. Paragraf eksposisi biasanya digunakan untuk menyajikan pengetahuan ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara dan proses terjadinya sesuatu. Akan tetapi, dalam pengimplementasian pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah masihditemukan hambatan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 29 Bandung, ditemukan beberapa masalah dalam proses pembelajaran menulis teks eksposisi. Salah satu guru mata pelajaran bahasa Indonesia mengungkapkan bahwa siswa kurang berminat dalam mengikuti proses pembelajaran bahasa Indonesia termasuk pada proses pembelajaran menulis. Siswa masih menganggap bahwa pembelajaran menulis adalah sesuatu hal yang sulit dan membosankan sehingga nilai siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi masih rendah. Selain itu, siswa merasa kesulitan dalam menuangkan gagasan atau ide menjadi sebuah tulisan teks eksposisi. Guru juga dapat menjadi hambatan dalam proses belajar mengajar di kelas karena guru masih menggunakan metode lama sehingga siswa merasa jenuh dan bosan. Hal ini berakibat siswa menjadi kurang aktif dan proses belajar mengajar menjadi tidak menyenangkan atau menarik. Berdasarkan masalah-masalah tersebut, perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran menulis, terutama menulis teks eksposisi. Guru harus mampu menciptakan model pembelajaran yang dapat mengasah siswa untuk mampu menulis teks eksposisi dengan mudah. Salah satu teknik pembelajaran menulis adalah teknik Roda Konsekuensi. Pada teknik ini siswa melakukan beberapa langkah sebelum masuk pada langkah menulis, yaitu dengan berpikir, mencerna masalah, dan mengambil keputusan. Penelitian mengenai teknik roda konsekuensi pernah dilakukan oleh Nanik Handayani dengan judul Implementasi Teknik Consequence Wheel dalam Meningkatkan Kreatifitas Berpikir Mandiri Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Ismailiyyah Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016. Melalui penelitian tersebut menjelaskan bahwa implementasi teknik Roda Konsekuensi ini sudah baik dan tepat. Hal ini terlihat dari setelah pelaksanaan

3 teknik Roda Konsekuensi pada pembelajaran Fiqih siswa mampu meningkatkan kreativitas berpikir mandiri. Untuk perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis teks eksposisi dengan menggunakan teknik tersebut. Peneliti tertarik untuk menggunakan teknik Roda Konsekuensi dalam pembelajaran teks eksposisi karena teknik roda konsekuensi memiliki hubungan yang melibatkan sebab akibat seperti dalam penulisan teks eksposisi. Penelitian mengenai keterampilan menulis teks eksposisi pernah dilakukan oleh Triya Oktavia dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Melalui Model Investigasi Kelompok Dengan Media Berita dalam Surat Kabar pada Siswa Kelas X-4 TKJ SMK NU Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian Triya (2015) menunjukkan bahwa melalui model investigasi kelompok dengan media berita dalam surat kabar mampu meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi siswa. Menurut Sutikno (2013, hlm. 50) menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik, peran guru sangatlah penting. Tugas guru adalah membantu siswa agar mampu melakukan adaptasi terhadap berbagai tantangan kehidupan serta desakan yang berkembang dalam dirinya. Dengan kata lain, tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya dapat berkembang dengan maksimal. Proses pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk menulis tidak lepas dari hambatan baik dari siswa, guru, maupun lingkungan. Seorang guru ia harus sigap pada model atau teknik pembelajaran yang inovatif untuk mengatasi masalah masalah tersebut. Salah satunya teknik Roda Konsekuensi yang merupakan pembelajaran kolaboratif. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan masalah yang dihadapi, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Penerapan teknik Roda Konsekuensi dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Teknik roda konsekuensi timbul dari masalah yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Teknik roda konsekuensi ini dapat

4 membantu siswa dalam menulis teks eksposisi karena dengan teknik roda konsekuensi siswa akan memiliki gambaran tentang hal yang siswa tulis. Dengan begitu siswa dapat menulis teks eksposisi secara terarah sesuai dengan topik yang diungkapkan oleh siswa. B. Rumusan Masalah Penelitian Penelitian ini difokuskan pada penerapan teknik roda konsekuensi dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, dapat dirumuskan masalah yang dikaji pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung di kelas eksperimen? 2. Bagaimana kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII SMP 29 Bandung di kelas kontrol? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis teks eksosisi siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui kemampuan menulis teks eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2) meningkatkan kemampuan berpikir secara objektif terhadap masalah yang dihadapi dalam menulis teks ekposisi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun pihak-pihak tersebut diantaranya bagi peneliti, siswa, dan guru. 1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk proses pembelajaran, terutama dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP Negeri 29 Bandung.

5 2. Bagi siswa, penelitian ini sebagai bahan dan sumber penelitian. Mereka dapat menerapkan suatu teknik pembelajaran yaitu teknik roda konsekuensi dalam menulis teks eksposisi di SMP Negeri 29 Bandung. 3. Bagi guru, penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran menulis siswa di masa yang akan datang. Selain itu dapat membantu guru untuk menentukan suatu teknik yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, mampu menarik perhatian dan memberi motivasi para siswa. E. Struktur Organisasi Sistematik penulisan skripsi ini terjadi atas judul, Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teoritis, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Temuan dan Pembahasan, Bab V Simpulan dan Saran, serta Daftar Pustaka. Bab I terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Latar belakang masalah berisikan konteks penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini ditampilkan secara ringkas hasil penelusuran literatur teori dan temuan dari lapangan serta dari penelitian sebelumnya mengenai topik yang akan diteliti lebih lanjut. Rumusan masalah berisi beberapa perumusan masalah yang akan diteliti. Tujuan penelitian merupakan cerminan dan merupakan jawaban dari rumusan masalah. Manfaat penelitian berisi gambaran kontribusi yang diberikan oleh peneliti. Sementara, struktur organisasi penelitian memuat sistematik penulisan dengan memberikan gambaran kandungan setiap bab, urutan penulisannya, setra keterkaitan antara satu bab dengan bab yang lainnya. Bab II berisi teori-teori yang dibahas berhubungan dengan variabelvariabel dalam penelitian. Setelah mengkaji teori, maka definisi operasional merupakan definisi-definisi mengenai variabel penelitian. Anggapan dasar berisi pernyataan yang pasti benar tanpa harus dilakukan sebuah penelitian. Adapun hipotesis yaitu jawaban sementara mengenai hasil penelitian. Hipotesis yang diajukan diselaraskan dengan rumusan penelitian pada Bab I.

6 Bab III merupakan alur penelitian sehingga pembaca dapat mengetahui pendekatan penelitian yang diterapkan sesuai dengan metode penelitian yang telah dipaparkan pada Bab II, instrumen yang digunakan, data yang dijadikan sumber penelitian, tahapan pengumpulan data yang dilakukan sampai langkahlangkah analisis data yang dijalankan Bab IV membahas dua hal utama, yakni temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analasis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut. Bab V merupakan simpulan yang telah dipaparkan pada bab IV dan sebagai jawaban singkat dari rumusan masalah yang ada pada Bab I. Sistematik terakhir adalah daftar pustaka. Daftar pustaka merumuskan serangkaian daftar yang dijadikan rujukan dalam membuat penelitian ini. Daftar pustaka menjadi bagian yang sangat penting.