PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK FKIP UNP Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

1. PENDAHULUAN. Siswa SMP merupakan potensi sumber daya manusia yang perlu dibina dan. pertumbuhan dan perkembangan remaja.

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SEPAK BOLA SEKOLAH MENENAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (IPTEK) belakangan ini sangat. mempengaruhi pendidikan, terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi tentang perkembangan klub bola voli popsi sragen tahun Oleh : Kuwat Budi Cahyono NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat sekarang ini olahraga sangat digemari banyak orang diseluruh

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyediakan kegiatan pendidikan intrakurikuler. Sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

I. PENDAHULUAN. Permainan adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kegiatan olahraga perlu ditanamkan dan dikembangkan kepada seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. sepak bola biasa dikatakan sangat memasyarakat. Mulai dari pusat perkotaan sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

BAB I PENDAHULUAN. Materi pelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik, melalui cabang-cabang olahraga ataupun olahraga tradisional, yang

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kharismayanda, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk. meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

TINGKAT KOHESIVITAS TIM BASKET DAN GAYA KEPEMIMPINAN PELATIH TIM BASKET PUTRA PESERTA LIGA MAHASISWA DIY TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga permaianan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sendy Mohamad Anugrah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Berbagai bidang kegiatan yang ada dapat dijadikan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. muda. Berdasarkan laporan yang dirilis NBL Indonesia, untuk tahun ini NBL

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (DBL) Indonesia, setelah berakhirnya babak Championship Series di Jogjakarta.

JURNAL MINAT SISWA PUTRA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan kebugarannya yang tinggi. yang tingginya kurang lebih 15 meter, (c) Perlengkapan pemain: Untuk

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Majenang yang didalamnya ada kegiatan ekstrakurikuler bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

Transkripsi:

SURVEI MINAT SISWA TERHADAP OLAHRAGA FUTSAL PADA SISWA SMP NEGERI 32 MAKASSAR JURNAL TRI WARDANI HAMID 1432042012 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018

ABSTRAK TRI WARDANI HAMID, 2018, Survei Minat Siswa Terhadap Olahraga Futsal Siswa SMP Negeri 32 Makassar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar Kabupaten Kota Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan variabel tunggal. Minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar. Secara random sampel dipilih sebanyak 40 orang siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif presentase, dengan bantuan komputer melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar tergolong tinggi dengan prosentase mencapai 66,54% yang dipengaruhi oleh beberapa indikator-indikator minat seperti motivasi dan cita-cita, sikap terhadap guru dan pelajaran, dukungan keluarga, fasilitas dan lain-lain. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini yaitu siswa telah memiliki minat yang baik terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar Kabupaten Kota Makassar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja berada. Sebab olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Olahraga menepati salah satu kedudukan terpenting dalam kehidupan manusia. Salah satu cabang olahraga yang saat ini sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarakat terutama kaum muda adalah futsal. Hal ini disebabkan karena olahraga futsal hanya memerlukan peralatan yang sederhana serta mendatangkan kesenangan bagi yang bermain. Olahraga ini sudah mulai digemari oleh berbagai lapisan masyarakat baik didaerah maupun di kota-kota besar. Olahraga sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup bagi manusia untuk mencapai kesehatan jasmani. Kegiatan olahraga perlu ditingkatkan dan disebarluaskan secara menyeluruh agar diketahui, dipelajari dan dipraktekkan diseluruh lapisan masyarakat, salah satu diantaranya adalah bermain futsal. Futsal berasal dari bahasa portugal yang berarti sepakbola dalam ruangan. Olahraga futsal mulai diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 2000-an, dan langsung mendapat respon positif dari masyarakat. Cara main yang relatif unik dan lebih simpel karena hanya membutuhkan sedikit pemain, membuat olahraga ini berkembang dengan cepat. Futsal semakin banyak diminati masyarakat khususnya anak muda, baik itu pelajar maupun mahasiswa. Olahraga futsal saat ini memang identik dengan anak muda, karena tak hanya dilihat sebagai kebutuhan biasa namun juga menjadi gaya hidup anak muda masa kini. Maka tak heran jika banyak anak muda yang sangat antusias dengan olahraga futsal. Olahraga futsal yang dimainkan oleh dua regu yang saling berlawanan ini dimainkan siapa saja, baik anak-anak, usia muda maupun tua. Futsal merupakan permainan yang unik karena merupakan gabungan sepak bola dan bola basket. Futsal bukan merupakan permainan yang bersifat perseorangan akan tetapi merupakan permainan yang bersifat beregu. Tiap regu terdiri atas lima orang, sehingga harus ada kerja sama antar pemain untuk menghasilkan kemenangan. Olahraga futsal dapat dimainkan dalam ruangan maupun diluar ruangan dan tidak membutuhkan tempat yang sangat luas, sehingga olahraga futsal merupakan salah satu olahraga praktis. Futsal adalah salah satu cabang olahraga yang disukai oleh masyarakat sekarang sebagai olahraga sekaligus rekreasi. Hal ini terlihat dari kehidupan sehari-hari dimana pada waktu libur atau waktu luang orang sering mengisi waktu dengan bermain futsal. Perkembangan sarana permainan futsal akhir ini sangat pesat, ada beberapa gedung yang dibangun dan dijadikan lapangan futsal. Hal ini terjadi karena minat terhadap permainan ini sangat tinggi. Sehingga para pelajar ataupun mahasiswa mudah untuk menjangkau lapangan yang bisa digunakan sebagai tempat latihan. Untuk itu dibutuhkan pemandu bakat, dalam hal ini peranan guru olahraga sangat besar peranannya dalam memberikan arahan dan penjelasan mengenai futsal. Faktor minat juga sangat penting selain teknik-teknik dasar bermain futsal sebagai salah satu cara untuk mengefektifkan pelaksanan pembinaan pemain futsal dalam rangka pemanduan bakat dan minat. Bila minat disepakati sebagai salah satu faktor yang sangat berperan dalam olahraga futsal. Dalam hal ini seberapa besar minat siswa terhadap olahraga futsal. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk lebih mengefektifkan proses pembinaan dan pembibitan. Perlu diteliti lebih jauh tentang minat siswa terhadap olahraga futsal sehingga nantinya kesepakatan ini merupakan faktor yang bisi dipertanggung jawabkan dan dengan penelitian tentang minat

siswa dalam hubungannya dengan pelaksanaan proses pembinaan olahraga futsal akan membuka wawasan atau persoalan baru yang bisa dibuktikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Survei dan Minat Penelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan mengunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut kuisioner. Kuisioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden. Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian data pada saat tertentu, dengan tiga tujuan penting, yaitu: a. Mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu. b. Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan. c. Menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik. Secara sederhana penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan informasi dengan mengunakan instrumen penelitian (pedoman wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti. Minat adalah kecendrungan yang berlangsung lama terhadap suatu objek atau dalam melakukan suatu kegiatan yang didasari oleh perasaan tertarik, senang, yang muncul dari dalam diri. Kesenangan adalah ketertarikan afektif pada suatu keadaan, benda atau kegiatan yang berlangsung sementara. Motivasi adalah faktor dalam organisme yang membangkitkan, mempertahankan, mengelolah dan membawa tingkah laku pada suatu tujuan tertentu. Motivasi berkaitan dengan minat, yakin minat merupakan salah satu unsur psikologis yang menjadi sumber motivasi. Menurut Jahja (2011: 63) minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objekter tentu seperti pekerjaan, pelajaran, benda dan orang Minat berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan. Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh Darmadi (2017) bahwa minat merupakan suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut. Seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu akan berusaha lebih keras untuk memperolehnya atau dengan kata lain, dengan adanya minat dalam diri seseorang, maka ia akan termotivasi untuk mendapatkannya. Sedangkan Getzl (Tan, 2017: 56) mengemukakan bahwa minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, karena minat yang timbul dari kebutuhan ajakan merupakan faktor pendorang bagi seseorang dalam melaksanakan usahanya. Jadi, dapat dilihat bahwa minat adalah sangat penting dalam pendidikan, sebab merupakan sumber dari usaha.

Secara umum minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan perhatian atau rasa ingin tahu seseorang. Minat ditandai dengan adanya rasa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka terhadap sesuatu ( Daruma, 2003: 77) Menurut Syaiful Bahri Djamarah minat merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cendrung mendukung aktivitas belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap bernilai sehingga diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecendrungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu. Bisa dikatakan pula bahwa minat menimbulkan keinginan yang kuat terhadap sesuatu. Keinginan ini disebabkan adanya rasa dorongan untuk meraihnya, sesuatu itu bisa berupa benda, kegiatan, dan sebagainya baik itu yang membahagiakan ataupun menakutkan. BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, diantaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan beberapa metodologi penelitian antara lain sebagai berikut: A. Variabel Penelitian Dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ibnu ajar (1999: 134) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang diteliti. Sutrisno Hadi (1989: 17) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen. F.N Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep. Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai yang bermacam-macam. Suatu konsep dapat diubah menjadi suatu variabel dengan cara memusatkan pada aspek tertentu dari variabel itu sendiri. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar. A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar, melalui pengisian angket selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik secara deskriptif dengan teknik prosentasi. 1. Hasil Analisis dan Deskriptif Rasa tertarik siswa SMP Negeri 32 Makassar terhadap olahraga futsal dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu : motivasi dan cita-cita, sikap terhadap guru dan pelajaran, dukungan dari keluarga, fasilitas dan media massa. Berikut ini data survei dan analisis datanya. Hasil survei menunjukkan bahwa olahraga futsal merupakan olahraga yanh sangat menarik bagi siswa SMP Negeri Makassar. Dari hasil penelitian dapat dilihat pada diagram berikut : Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan siswa berada dalam lingkungan keluarga. Jadi, keadaan keluarga serta keadaan rumah juga mempengaruhi minat seorang siswa. Suasana rumah yang tenang, damai, tentram dan menyenangkan akan memberikan dorongan kepada anak yang telah melakukan aktivitas olahraga. Siswa dapat belajar dengan tenang, sehingga menggantungkan bagi kemajuan belajar siswa. Oleh karena itu, adanya perhatian keluarga terhadap aktivitas dan sarana belajar siswa akan dapat mendukung minat siswa semakin bertambah besar. Peranan keluarga sangat berperan dalam memberikan dorongan kepada peminat yang telah melakukan aktivitas olahraga, apabila keluarga mendukung anak mereka maka biasanya minat anak akan menjadi bertambah besar, artinya dia termotivasi oleh keluarga. Jika keluarga tidak mendukung dengan kegiatan yang diminati oleh anak maka minat anak tersebut semakin turun, bahkan dapat hilang. (Dewa Ketut, 1993 : 118). 1. Fasilitas Suatu aktivitas olahraga akan berjalan secara lancar dengan tersedianya fasilitas yang mendukung dan lengkap. Adanya fasilitas yang mendukung dan lengkap akan menjadikan ketertarikan seseorang pada aktivitas olahraga futsal. Bukan berarti tanpa adanya fasilitas yang memadai dan lengkap suatu aktivitas olahraga tidak akan berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas olahraga yang ada pada SMP Negeri 32 Makassar jauh dari kata memadai menyangkut adanya lapangan futsal, bola, sepatu futsal, dan pelatih. Akan tetapi berbanding terbalik dengan keinginan siswa untuk menjadi atlet futsal yang dapat mewakili sekolah dalam pertandingan futsal kelak. Fasilitas yang mendukung dan lengkap akan menambah dan menjadikan ketertarikan seseorang pada aktivitas olahraga tersebut lebih besar. Dengan fasilitas yang memadai dan lengkap merupakan salah satu faktor yang dapat menambah dan meningkatkan minat seseorang terhadap suatu objek menjadi lebih besar. 2. Media Massa Media massa merupakan salah satu faktor yang memberikan dukungan yang tinggi terhadap minat siswa dalam berolahraga futsal. Secara nyata pengaruh alat komunikasi terhadap perubahan-perubahan minat dan perkembangan sosial pribadi manusia sangatlah besar. Alat-alat komunikasi itu antara lain adalah : televisi, surat kabar, majalah dan lain-lain. Dari media massa inilah manusia akan timbul minat untuk melakukan aktivitas olahraga dalam berbagai cabang olahraga dalam negeri

ataupun luar negeri. Sebagai contoh kini pertandingan Blend Futsal League disiarkan melalui media televisi. Media massa memberikan pengaruh yang baik terhadap seseorang, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah menganalisis data penelitian dan pembahasan hasil penelitian tentang survei minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Minat siswa terhadap olahraga futsal pada siswa SMP Negeri 32 Makassar tergolong tinggi dengan prosentase mencapai 66,54% yang dipengaruhi oleh beberapa indikator-indikator minat seperti motivasi dan cita-cita, sikap terhadap guru dan pelajaran, dukungan keluarga, fasilitas dan lan-lain. 2. Yang melatarbelakangi siswa SMP Negeri 32 Makassar tertarik terhadap olahraga futsal yaitu adanya keinginan untuk menjadi atlet futsal, dapat meningkatkan kedisiplinan dan kesegaran jasmani serta untuk mengisi waktu yang luang. B. Saran Sesuai dengan kesimpulan penelitian, maka diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. Pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang bisa menunjang peningkatan prestasi siswa terhadap olahraga futsal. 2. Memberikan wadah serta kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan bakat yang dimiliki. 3. Bagi para orang tua hendaknya memperhatikan anak-anaknya yang masih mempunyai minat berolahraga sepakbola yang tinggi agar mengembangkan prestasinya. 4. Sering diadakan pertandingan atau kejuaraan secara rutin yang digelar mulai dari tingkat sekolah, kecamatan dan daerah.

RIWAYAT HIDUP TRI WARDANI HAMID, Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 10 november 1996, anak ke 3 dari 5 bersaudara Dari ayahanda Abd. Hamid dan Suriani. Penulis mulaimenginjakkan kaki pada bangku Sekolah Dasar di SD Inpres Daya tahun 2002 dan tamat tahun 2008, Kemudian melanjutan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 32 Makassar pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2011, Kemudian melanjutan Sekolah Atas di SMA Negeri 22 Makassar dan tamat pada tahun 2014, dan pada tahun 2014 penulis lanjut diperguruan tinggi Negeri dan terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga S1 di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Lewat tes jalur MANDIRI penulis juga aktif dalam bidang olahraga cricket.