Penggunaan Graf Dalam Analisis Bertahan Dengan Formasi 2-2 Dalam Futsal

dokumen-dokumen yang mirip
Representasi Graf dalam Pola Strategi Permainan Futsal

Menentukan Arah Pukulan Terbaik dalam Pertandingan Bulutangkis Kategori Tunggal dengan Teori Graf Terbalik

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

PENERAPAN GRAF DAN POHON DALAM SISTEM PERTANDINGAN OLAHRAGA

Aplikasi Graf untuk Penentuan Aksi Robot Sepak Bola (Robosoccer)

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Kombinatorial

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

Penerapan Graf pada PageRank

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Menentukan Starting Lineup Futsal Terbaik dengan Algoritma Branch and Bound

Menentukan Susunan Pengambil Tendangan Penalti dalam Skema Adu Penalti pada Pertandingan Sepak Bola dengan Algoritma Branch and Bound

Aplikasi Shortest Path dalam Strategy Game Mount & Blade: Warband

Penerapan Graf dan Pohon dalam Permainan Dota 2

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Penggunaan Peluang dan Graf dalam Merancang Digital Game

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Kasus Perempatan Jalan

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Algoritma Greedy pada Board Game Saboteur

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

Pemodelan Game Theory untuk Mengatasi Kemacetan

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Penerapan strategi runut-balik dalam penyelesaian permainan puzzle geser

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Penggunaan Graf dan Pohon dalam Game Digimon World Dusk

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Teori Peluang dalam Sistem Turnamen Eliminasi Ganda

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pembuatan Artificial Intelligence Permainan Reversi

Aplikasi Teori Graf Pada Knight s Tour

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Penerapan Algoritma BFS dan DFS dalam Mencari Solusi Permainan Rolling Block

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

SIMPLE 3D OBJECTS AND THEIR ANIMATION USING GRAPH

Aplikasi Algoritma MiniMax pada Beberapa Permainan Papan

Logika Permainan Sudoku

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

dengan Algoritma Branch and Bound

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Pemilihan Monster yang Akan Digunakan dalam Permainan Yu-Gi-Oh! Capsule Monster Coliseum

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pengambilan Keputusan Terbaik dibidang Pemasaran Produk

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

Menyelesaikan Permainan Wordament Menggunakan Algoritma Backtracking

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Penggunaan Pohon Biner Sebagai Struktur Data untuk Pencarian

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Pengaplikasian Pohon dalam Mekanisme Pengambilan Skill Game Dota 2

I. PENDAHULUAN. 1.1 Permainan Rush Hour

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Aplikasi Graf Dalam Permainan Catur

PENERAPAN KRIPTOGRAFI DAN GRAF DALAM APLIKASI KONFIRMASI JARKOM

Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital

Implementasi Pohon Keputusan untuk Membangun Jalan Cerita pada Game Engine Unity

Penerapan Algoritma Greedy untuk Permainan Halma

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

Penerapan Teori Graf dalam Game Bertipe Real Time Strategy (RTS)

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

Penerapan Pohon Keputusan dalam Pemodelan Perilaku Otomatis Unit Pasukan Game Bertipe Real Time Strategy

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)

Aplikasi Graf Berbobot dan Kombinatorial dalam Pembentukan Tim dalam Game FIFA Ultimate Team

Implementasi Graf pada Metode Crawling dan Indexing di dalam Mesin Pencari Web

Penggunaan Graf pada Pemetaan Genetik dan Integrasi Peta Genetik

Aplikasi Graf dan Pohon Merentang untuk Pemilihan Kegiatan yang akan Dilakukan Seorang Individu

Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Penerapan Prinsip Greedy dalam Permainan Kartu Hearts

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git

Pemanfaatan Algoritma Sequential Search dalam Pewarnaan Graf untuk Alokasi Memori Komputer

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Transkripsi:

Penggunaan Graf Dalam Analisis Bertahan Dengan Formasi 2-2 Dalam Futsal Moch. Azhar Dhiaulhaq - 13517047 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia Azhar@tantowi.com Abstract- Futsal adalah salah satu olahraga yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Olahraga yang dapat dilakukan oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Futsal memiliki banyak formasi, salah satunya adalah formasi 2-2. Biasa juga disebut formasi The Square karena bentuknya yang menyerupai persegi. Makalah ini akan menganalisa formasi 2-2 menggunakan representasi graf. Khususnya adalah formasi saat bertahan. Keywords Formasi, olahraga, futsal, graf I. PENDAHULUAN Gambar 2. Ukuran Lapangan Futsal (sumber : https://haurgeulis.com/lapangan-futsal) Gambar 1. Ilustrasi Permainan Futsal (sumber : jateng.tribunnews.com) Pada sejarahnya, futsal pertama kali dimainkan dan dipopulerkan di Montevideo. Ibu kota dari Uruguay. Konsep dasar dari futsal mirip dengan sepak bola pada umumnya. Tapi ada beberapa keunikan dari futsal yang membuat olahraga ini digemari. Futsal adalah suatu permainan yang dilakukan oleh dua tim yang masing-masing timnya berjumlah 5 pemain. 5 pemain tersebut terdiri dari 4 pemain, bisa berupa penyerang dan pemain bertahan, dan satu lagi adalah penjaga gawang. Selain pemain utama, setiap tim juga diizinkan untuk memiliki sampai 9 pemain cadangan. Pada praktiknya, lapangan futsal memiliki dua standar. Yaitu standar nasional dan standar internasional. Pada lapangan futsal dengan standar nasional, panjang lapangannya berkisar antara 25-42 meter dan lebarnya 15-25 meter. Sedangkan lapangan futsal dengan standar internasional memiliki panjanga 38-42 meter dengan lebar 18-25 meter.[3] Tujuan dari permainan futsal adalah untuk memasukkan bola ke gawang lawan untuk mencetak poin sebanyak mungkin. Pemain yang dapat mencetak poin lebih banyak sampai durasi permainan selesai adalah pemenangnya. Jika sampai durasi habis dan belum ada pemenang, maka akan ditentukan melalui adu penalti. Umumnya permainan futsal memiliki durasi 40 menit yang dibagi menjadi dua bagian. Masng-masing dengan 20 menit dengan diantaranya ada jeda 10 menit. Jeda tersebut dapat digunakan untuk istirahat serta mengatur formasi. formasi yang digunakan dalam futsal juga beragam. Ada strategi yang menggunakan 1 penyerang, 2 pemain tengah, dan 1 pemain bertahan. Ada juga yang menggunakan 2 penyerang, dan 2 pemain bertahan. Formasi tentu dipilih dengan berbagai pertimbangan seperti keadaan pemain dalam tim serta karakteristik permainan lawan. Sebuah strategi dalam futsal dapat digambarkan sebagai sebuah graf. Dalam posisi menyerang, kita dapat memisalkan strategi futsal sebagai sebuah graf berarah. Dengan pemain sebagai simpul, dan sisi yang mempunyai arah sebagai arah umpan yang mungkin dilakukan oleh pemain. Dalam posisi bertahan, strategi futsal juga dapat digambarkan sebagai graf berarah. Dengan pemain sebagai simpul, dan sisi yang mempunyai arah sebagai arah pergerakan yang mungkin dilakukan pemain.

II. LANDASAN TEORI 2.1 Graf Graf dapat dinotasikan sebaagai G = (V,E). Dimana V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul, dan E adalah himpunan sisi yang menghubungkan sepasang simpul. Graf umum digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan memetakan hubungan antara objek-objek tersebut [1]. Graf dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut ada atau tidaknya sisi ganda, graf dapat digolongkan menjadi graf sederhana dan graf tak-sederhana. Sedangkan berdasarkan orientasi arah pada sisinya, maka graf dapat digolongkan menjadi graf tak-berarah dan graf berarah. 2.1.3 Graf Berarah 2.1.1 Graf Sederhana Gambar 5. Graf Berarah (sumber : google.com) Graf berarah adalah graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah. Seperti yang terdapat pada gambar 4. Setiap sisinya mempunyai orientasi arah yang membuatnya memiliki sisi masuk dan sisi keluar[1]. Gambar 3. Graf Sederhana (sumber : google.com) Graf Sederhana adalah graf yang tidak memiliki gelang maupun sisi ganda di dalamnya. Hanya ada satu sisi yang menghubungkan sepasang simpul yang sama[1]. 2.1.4 Graf Tak-Berarah 2.1.2 Graf Tak-Sederhana Gambar 4. Graf Tak-Sederhana (sumber : google.com) Sebuah graf dikatakan graf tak-sederhana adalah apabila terdapat gelang atau sisi ganda pada graf tersebut. Gambar 3 memiliki gelang pada simpul 3 yang membuatnya menjadi graf tak-sederhana[1]. Gambar 6. Graf Tak-Berarah (sumber :google.com) Graf yang tidak mempunyai orientasi arah pada setiap sisinya dinamakan graf tak-berarah[1].

2.2 Teknik Bertahan Dalam Futsal 2.3 Formasi 2-2 Dalam Futsal Gambar 7. Ilustrasi Bertahan Dalam Futsal (sumber : http://www.kabarsport.com/2016/07/formasistrategi-bertahan-futsal.html) Dalam futsal, mempertahankan gawang supaya pemain lawan tidak dapat mencetak poin sama pentingnya dengan mencetak poin itu sendiri. Beberapa gerakan bertahan yang diperlukan dalam permainan futsal adalah covering dan repligues[5]. Gambar 9. Ilustrasi formasi 2-2 dalam futsal (sumber : Diktat Pelatih untuk Futsal FIFA) Formasi ini menempatkan 2 orang pemain belakang dan 2 orang pemain depan. Penempatan 2 pemain di depan dan 2 pemain di belakang meninggalkan area yang cukup luas di tengah lapangan. Area tersebut akan sangat berbahaya bila tidak ditangani dengan baik. Area tersebut juga menjadi kunci dari formasi ini, dengan menjaga area itu dengan baik, maka kita dapat memotong jalur umpan pemain lawan dan memaksa mereka bermain melebar[2]. Kelebihan lain dari formasi ini adalah sangat efektif ketika penjaga gawang tim lawan ikut melakukan penyerangan. Sementara kekurangannya terletak di garis pertahanan yang hanya berjumlah dua, sehingga jika pemain lawan berhasil melewati garis pertahanan pertama, dibutuhkan recovery segera dengan cara melakukan rotasi antar pemain[4]. Tujuan utama dari formasi ini adalah menahan supaya tim lawan tidak menyerang lebih jauh, kemudian memaksanya untuk bermain di sisi lapangan. Formasi ini juga sangat cocok bila digunakan untuk membuat jebakan di pojok lapangan untuk memenangkan bola dan melakukan serangan balasan. Gambar 8. Ilustrasi Covering (sumber : Shutterstock.com) Covering pada intinya adalah menjaga pemain lawan secara berlapis. Sehingga meminimalisir setiap ancaman yang berpotensi untuk memberikan peluang bagi pemain lawan untuk mencetak gol. Dibutuhkan kerja sama tim yang baik agar tidak mudah dilewati. Repligues secara umum adalah gerakan bertahan dengan bantuan dari pemain depan untuk ikut menjaga pertahanan saat diserang oleh tim lawan. III. PEMBAHASAN 3.1 Representasi Graf Dalam Futsal Futsal dimainkan oleh 5 orang pemain yang terdiri dari 1 penjaga gawang dan 4 pemain. Tim yang menguasai bola dapat melakukan umpan ke semua pemain dari timnya. Hal ini dapat digambarkan oleh sebuah graf lengkap berarah dengan 5 buah simpul.

Gambar 10. Representasi Graf dari Pemain Masing-masing pemain digambarkan oleh sebuah simpul. Garis dengan arah melambangkan umpan yang dapat dilakukan oleh masing-masing pemain. Pada praktiknya, hanya pemain yang menguasai bola lah yang dapat melakukan umpan. Sehingga dari graf lengkap di atas, kita dapat membuat upagraf yang merepresentasikan kemungkinan umpan yang dapat dilakukan oleh seorang pemain. Gambar 12. Representasi Bertahan dengan Graf Pada formasi 2-2, Posisi pemain akan selalu membentuk segi empat di tengah-tengahnya. Rotasi yang dilakukan oleh setiap pemain selalu menggantikan posisi pemain lain sehingga tetap terbentuk segiempat di tengahnya. Sehingga dapat direpresentasikan kembali menjadi sebuah graf sederhana. Gambar 13. Representasi Pemain Bertahan dengan Graf Sederhana Selama dalam fase bertahan dari serangan lawan, posisi dari 4 pemain harus selalu memenuhi gambar 10. Tidak boleh ada pemain yang berada pada simpul yang sama sehingga menyebabkan tidak terbentuknya segiempat di tengah. 3.3 Simulasi Bertahan Gambar 11. Upagraf dari gambar 7 Simpul yang memiliki sisi keluar melambangkan pemain yang sedang menguasai bola. Dan sisi sisanya adalah kemungkinan umpan yang dapat dilakukan. Saat suatu pemain mengendalikan bola, dia punya 4 pilihan untuk melakukan umpan. 3.2 Bertahan Dengan Formasi 2-2 Pemain yang sedang bertahan dengan formasi 2-2 dapat digambarkan sebagai sebuah graf dengan masing-masing pemain adalah simpul serta sisinya adalah kemungkinan gerak dari pemain tersebut. Gambar 14. Ilustrasi Bertahan Pada permulaan, bola berada dalam penguasaan penjaga gawang tim lawan. Di sini, penjaga gawang mempunyai dua pilihan, yaitu mengumpan ke pemain ke tiga atau mengumpan ke pemain kedua. Pada tahap ini posisi pemain hanya sedikit mendekat ke penguasa bola, tetapi yang menjadi focus penjagaan masih pemain lawan yang sama.

seharusnya dia melakukan rotasi. Hal ini akan sangat berbahaya bagi tim karena akan membuat ruang yang sangat luas di lapangan. Gambar 15. Ilustrasi Bertahan Sebagai contoh, penjaga gawang tim lawan mengumpan bola kepada pemain nomor 3. Di sini pemain nomor 3 mempunyai beberapa pilihan. Yaitu mengumpannya ke pemain lain atau berusaha melewati pemain nomor 5. Jika pemain nomor 3 mengumpan ke rekannya, maka pemain dapat mencoba menghadang laju bola atau membiarkannya karena mengarah kembali ke belakang. Tetapi jika pemain lawan nomor 3 berhasil melewati pemain nomor 5, maka seluruh pemain harus bersiap untuk melakukan rotasi. Gambar 18. Rotasi Gagal Apabila pada gambar 13 pemain nomor 5 gagal melakukan rotasi, maka tercipta ruang yang sangat besar di tengah. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pemain lawan nomor 2 untuk maju dan membuka ruang. Sekali terjadi keadaan seperti ini akan sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan tim lawan mencetak gol. 5 Gambar 16. Rotasi Peran pemain nomor 5 untuk mengawal pemain lawan nomor 3 akan digantikan oleh pemain nomor 3. Posisi pemain nomor 3 akan digantikan oleh pemain nomor 2. Posisi pemain nomor 2 akan digantikan oleh pemain nomor 4. Posisi pemain nomor 4 akan digantikan oleh pemain nomor 5. Gambar 17. Setelah melakukan rotasi Setelah melakukan rotasi, pemain harus memaksa pemain lawan untuk setidaknya bermain melebar atau memberikan umpan ke belakang. Keduanya relative aman untuk pertahanan tim karena tidak terlalu mengancam. 3.4 Rotasi Gagal Ada kalanya seorang pemain tidak melakukan rotasi ketika IV. KESIMPULAN Permainan futsal adalah sebuah permainan yang kompleks. Banyak cara dan macam cara di setiap kesempatannya. Menganalisa sesuatu yang kompleks tanpa adanya alat bantu tentu akan sangat sulit. Teori graf dapat membantu menyederhanakan persoalan. Bertahan dengan formasi 2-2 memerlukan kemampuan yang mumpuni dan olah ruang yang baik. Selain harus menentukan kemana pemain bergerak, juga harus dapat membaca jalur umpan dari lawan untuk selanjutnya memotongnya. Dengan menggunakan graf, kita dapat menyederhanakan persoalan. Bertahan dengan formasi 2-2 dapat dipenuhi selama posisi pemain membentuk graf dengan 4 simpul. Karena sisi dari graf juga akan berguna untuk memperkirakan apakah umpan dari pemain lawan dapat dipotong. V. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ingin bersyukur atas nikmat berupa kesehatan dan kelancaran yang diberikan oleh Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Penulis juga ingin berterima kasih kepada seluruh dosen pengampu mata kuliha matematika diskrit yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman dan orang-orang terdekat yang ikut mendukung penulis. REFERENCES [1] Munir, Rinaldi. 2015. Slide Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Graf, Bandung. [2] http://futsalnexus.com/newsreel/tactics-in-defence/ (Diakses 8 Desember 2018 pukul 23.20). [3] https://haurgeulis.com/lapangan-futsal/ (Diakses 8 Desember 2018 pukul 23.35). [4] FIFA. Futsal Coaching Manual. Hal 42-43. [5] http://www.kabarsport.com/2016/07/formasi-strategi-bertahanfutsal.html (Diakses 10 Desember 02.00).

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 10 Desember 2017 Moch. Azhar Dhiaulhaq - 13517047