Seminar Nasional Microwave, Antena dan Propagasi (SMAP) 2018 Unpak, ID #21

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB III ANALISA SISTEM

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB III PERANCANGAN ALAT

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

RANCANG BANGUN ALAT PEMBASMI HAMA WERENG BEBAS INSEKTISIDA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN MENGGUNAKAN PANEL SURYA SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENJADWALAN KEMIRINGAN PANEL SURYA MENGGUNAKAN SMART RELAY (PLC) ZELIO UNTUK MENDAPATKAN TEGANGAN KELUARAN OPTIMAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

5 HASIL. kecepatan. dan 6 Sudu. dengan 6 sudu WIB, yaitu 15,9. rata-rata yang. sebesar 3,0. dihasilkan. ampere.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Input ADC Output ADC IN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

KONSEP DASAR SISTEM PERANCANGAN PEMAFAATAN SOLAR CELL SEBAGAI SUMBER ENERGI UNTUK ALAT PERLINDUNGAN HAMA

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP :

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB III PERANCANGAN ALAT

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III. Perencanaan Alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.

BAB III MIKROKONTROLER

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

Transkripsi:

#21- PROTOTIPE SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID TENAGA ANGIN DAN TENAGA SURYA BERBASIS ATMEGA 16 Slamet Riyadi, Fithri Muliawati, Muhidin Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Ibn Khaldun Bogor, Jl. KH Sholeh Iskandar km 2, Bogor Email: slametriyadi316@gmail.com fithri.muliawati@ft.uika-bogor.ac.id muhidin@uika-bogor.ac.id ABSTRAK PROTOTIPE SISTEM KONTROL OTOMATIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK HIBRID TENAGA ANGIN DAN TENAGA SURYA BERBASIS ATMEGA16. Telah dilakukan penelitian tentang prototipe sistem kontrol otomatis pada pembangkit listrik hibrid tenaga angin dan tenaga surya berbasis ATmega 16. Sistem pembangkit listrik hibrid tenaga angin dan surya ini Dalam pengaplikasiannya memerlukan suatu kontroler yang mampu memanajemen energi yang dihasilkan. Kontroler ini bertugas mengatur proses penyimpanan energi serta meregulasi daya keluaran sebelum disalurkan ke beban. Prinsip kerja alat ini yaitu mengatur proses penyimpanan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya. Media penyimpanannya berupa baterai. Ketika tidak ada beban sumber energi akan otomatis masuk ke baterai, sedangkan jika ada beban maka salah satu energi yang menghasilkan tegangan lebih besar akan menyuplai beban dan energi lainnya menyuplai baterai. Ketika energi yang lebih besar tidak mampu menyuplai beban (drop tegangan) maka secara otomatis energi yang lainya akan digabung dan secara bersamaan menyuplai beban, jika kedua sumber energi masih belum mampu untuk menyuplai beban maka secara otomatis baterai ikut menyuplai beban. Proses pengisian baterai dari kosong hingga penuh jika menggunakan satu sumber energi listrik membutuhkan 9 jam dan pengisian baterai dengan kedua sumber energi listrik membutuhkan 4,5 jam. Pada pengujian menggunakan beban tanpa mendapat sumber energi listrik, baterai dapat menyuplai beban berupa gadget selama 20,81 jam, beban berupa 1 buah lampu LED 30 V selama 6 jam, beban berupa 2 buah lampu LED 30 V selama 3,29 jam, beban berupa 3 buah lampu LED 30 V selama 2,05 jam. Kata Kunci: Energi Listrik, Pembangkit hibrid, Baterai, Smart switching penerangan dan alat elektronik. Hal ini sangat terasa terutama untuk daerah terpencil yang sama sekali tidak mempunyai jaringan listrik. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan energi alternatif untuk memenuhi pasokan listrik di daerah terpencil, seperti tenaga angin dan tenaga surya. Penggunaan energi surya dan energi angin menjadi salah satu solusi yang dapat di pertimbangkan sebagai pembangkit listrik untuk penerangan dan alat komunikasi(gadget). Tenaga surya hanya tersedia pada siang hari ketika cuaca cerah. Sedangkan tenaga angin tersedia pada waktu yang sering kali tidak dapat diprediksi dan sangat berfluktuasi tergantung cuaca atau musim. Sehingga kedua energi alternatif ini sangat efisien dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik[1,2]. Sistem penggabungan beberapa sumber energi untuk memasok energi listrik ke beban adalah sistem pembangkit tenaga hibrid. Tujuan utama sistem hibrid adalah memaksimalkan energi dengan harga murah, bebas polusi, kualitas daya yang bagus dan energi yang berkesinambungan. Dengan pemanfaatan teknologi berbasis hibrid ini tentu bisa meningkatkan produksi energi dan menurunkan resiko kekurangan energi, sehingga dapat menghemat konsumsi bahan bakar solar dan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya[3]. Namun pembangkit listrik tenaga hibrid yang banyak ditemukan yaitu pembangkit listrik hibrid dengan memilih salah satu energi tanpa adanya penggabungan dari kedua energi, ini dinilai mempunyai kelemahan yaitu tidak bisa memberikan hasil yang maksimal untuk kebutuhan. Prototipe sistem kontrol otomatis ini mempunyai keunggulan dengan menggabungkan kedua energi saat satu sumber energi tidak mampu untuk menyuplai beban. 2. Metode penelitian 2.1 Perancangan sistem keseluruhan Solar cell Relay 1 Beban 1. Pendahuluan Pada era saat ini kebutuhan penerangan dan alat komunikasi(gadget) semakin meningkat. Hal ini harus didukung tersedianya pasokan energi listrik yang memadai di seluruh daerah Indonesia. Namun kurang meratanya infrastruktur jaringan listrik dapat mengakibatkan kekurangan pasokan listrik untuk LCD Turbin Angin Mikrokontroler ATMega 16 Relay 2 Relay 3 Buckboost konverter Arus Baterai Regulator 87

Gambar 1 diagram blok sistem Daya yang dihasilkan oleh solar cell dan turbin angin akan diregulasi dan dihitung besaran tegangan oleh sensor tegangan. Ketika tidak ada beban sumber energi akan otomatis masuk ke baterai, sedangkan jika ada beban maka salah satu energi yang menghasilkan tegangan lebih besar akan menyuplai beban dan energi lainnya menyuplai baterai. Ketika energi yang lebih besar tidak mampu menyuplai beban (drop tegangan) maka secara otomatis energi yang lainya akan digabung dan secara bersamaan menyuplai beban, jika kedua sumber energi masih belum mampu untuk menyuplai beban maka secara otomatis baterai ikut menyuplai beban. Besaran tegangan kedua sumber energi dan arus yang dihasilhkan beban akan dikirimkan ke mikrokontroler untuk ditampilkan pada LCD. 2.2 Perancangan rangkaian elektronika pada Pembangkit hibrid a) Rangkaian minimum sistem atmega 16 Rangkaian sistem minimum berfungsi sebagai I/O untuk mengolah data dari input/output sumber energi, baterai dan switching. Penggunaan port pada mikrokontroler disesuaikan dengan kebutuhan alat. Port yang digunakan yaitu PortA, PortB, PortC, dan PortD. Port A digunakan sebagai ADC untuk mengukur masukan dari input/output sumber energi dan baterai. PortB digunakan untuk memasukan program dari Bascom AVR ke mikrokontroler. PortC digunakan sebagai pengatur interface pada LCD. PortD digunakan untuk mengatur proses switcing pada relay[4]. Gambar 3 diagram skematis sensor tegangan Rangkaian sensor tegangan dibentuk oleh rangkaian seri dari 2 buah resistor dengan sebuah suplai tegangan. Diantara kedua resistor tersebut diambil sebuah jalur yang akan digunakan sebagai inputan ke mikrokontroler. Resistor yang digunakan untuk mendeteksi tegangan yaitu berukuran 4.7 Ω dan 1 kω. Rumus pembagi tegangan : V out = V in. R2 R1+R2 c) Rangkaian switching Rangkaian switching dapat dikatakan rangkaian terpenting dari alat ini. Proses otomatisasi alat ini dikontrol dari sini. rangkaian otomasi terdiri dari rangkaian modul relay dan satu rangkaian lagi dengan beberapa port yang akan dihubungkan dengan rangkaian lain seperti buckboost, baterai dan beban. (1) Gambar 4 diagram skematis switching relay Gambar 2 diagram skematik sistem at-mega 16 b) Rangkaian sensor tegangan d) Baterai Baterai adalah alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel elektro kimia yang mengubah energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Tiap sel memiliki kutub positif (katoda) dan kutub negatif (anoda). Kutub yang bertanda positif menandakan bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi dari pada kutub bertanda negatif[5]. Proses pengisian baterai Secara umum, lamanya pengisian baterai dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Ta = C (2) I Keterangan: Ta = Lamanya Pengisian (Hour) C = Besarnya kapasitas baterai ( AH / Ampere Hour) I = Besarnya arus pengisian ke baterai (Ampere) Proses pengaliran arus pada beban 88

07.00 09.00 11.00 13.00 15.00 17.00 Apabila dua terminal sel timah penyimpan dihubungkan satu sama lain melalui sebuah beban listrik (misalkan lampu), elektron mengalir dari elektrode negatif melalui beban kemudian ke elektrode positif karena perbedaan potensial antar terminal. Kapasitas baterai adalah jumlah ampere jam (Ah = arus x waktu), Secara umum proses pengaliran arus pada beban dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: P = V x I (3) Keterangan: P = Daya (watt) V = (Volt) I = Arus (Ampere) 3. Hasil dan bahasan 3.1 Pengukuran kinerja sistem pembangkit listrik tenaga hibrid a) Pengukuran tegangan solar cell Pengukuran Solar cell dilakukan secara 3 hari pada hari rabu, 26 jumat, 28 pada pukul 07.00 17.00. Hasil pengukuran ditunjukan pada tabel 1. Tabel 1 Pengukuran hasil tegangan solar cell 26 27 28 Waktu Pengukuran 07.00 12,54 13,33 12,42 08.00 14,02 14,52 15,32 09.00 15,72 16,04 16,54 10.00 20,32 19,54 20,23 11.00 22,17 21,47 21,89 12.00 21,38 20,56 19,28 13.00 21,55 19,87 19,98 14.00 19,98 15,56 17,05 15.00 15,57 14,42 17,27 16.00 17,85 17,65 16,76 17.00 15,43 14,87 15,54 Dari hasil pengukuran diatas dapat diketahui bahwa tegangan paling besar yang dihasilkan dapat diperoleh di jam 11.00 dengan besar tegangan 21,89 vdc. 25 20 15 10 5 0 26-Sep-18 27-Sep-18 28-Sep-18 Rata-rata pengukuran dalam 3 hari Gambar 5 Grafik hasil tegangan solar cell Spesifikasi solar cell yang digunakan dalam alat ini yaitu : 1. Model: SP-50-P36 2. Daya Max (Wp): 50Wp 3. Max (Vmp): 17.6V 4. Arus Max (Imp): 2.85A 5. Sirkuit Terbuka (Voc): 22.5V 6. Arus Hubungan Singkat (Isc): 3.04A 7. Jenis Kristal: Polycrystalin Silicon 8. Dimensi: 700 x 510 x 30mm 9. Berat: 4Kg 10. Jumlah Cell: 36 b) Pengukuran tegangan turbin angin Pengukuran Turbin angin dilakukan dengan cara menghubung kan generator pada turbin angin dengan motor penggerak secara bersinggungan. Pengukuran ini dilakukan secara 10 menit dan dilakukan tanpa beban. Hasil pengukuran ditunjukan pada tabel 2. Tabel 2 Pengukuran hasil tegangan turbin angin 89 Waktu Pengukuran (menit) Kecepatan putar generator (RPM) 1 22,54 300 2 22,50 296 3 22,50 298 4 22,55 300 5 22,40 295 6 22,52 298 7 22,51 298 8 22,49 296 9 22,52 298 10 22,42 295 Dari hasil pengukuran diatas dapat diketahui bahwa tegangan paling besar yang dihasilkan turbin angin diperolehpada menit ke 1 besar tegangan 22,54 vdc. 22,6 22,5 22,4 22,3 1 3 5 7 9 Menit Gambar 6 Grafik hasil tegangan turbin angin Spesifikasi turbin angin yang digunakan dalam alat ini yaitu : 1. Keluaran (Vo) : 24 Volt 2. Arus Keluaran (Io): 0,5 Ampere 3. Daya Maksimal (P): 12 Watt 4. RPM Maksimal: 450 5. Jumlah Sudu: 6 sudu c) Pengukuran tegangan output output dibagi menjadi 2 jalur, jalur pertama untuk pengisian gadget dengan besaran tegangan 5 Vdc dan

jalur kedua untuk lampu penerangan dengan besaran tegangan 30-40 Vdc. Tabel 3 Daya Yang Dihasilkan Jenis beban (V) Arus (I) Daya (Watt) Gadget 5,2 0,20 1,04 1 Lampu LED 30 0,12 3,6 2 Lampu LED 30 0,22 6,6 3 Lampu LED 30 0,35 10,5 Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa daya listrik tertinggi dikonsumsi oleh beban 3 buah Lampu LED sebesar 10,5 watt dari pengujian yang dilakukan selama lima menit sementara daya terendah dikonsumsi oleh beban gadget. 3.2 Hasil pengujian dan analisa sumber energi listrik terhadap pengisian baterai Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan turbin angin dan solar cell saat melakukan pengisian ke baterai. a) Proses pengisian baterai dengan satu sumber energi listrik (solar cell atau turbin angin) Ta = C I 4,5 AH Ta = 0,5 A Ta = 9 H b) Proses pengisian baterai dengan dua sumber energi listrik (solar cell dan turbin angin) Ta = C I 4,5 AH Ta = 1 A Ta = 4,5 H Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan hasil untuk pengisian baterai dari keadaan kosong hingga penuh dengan satu sumber energi membutuhkan waktu selama 9 jam sedangkan dengan kedua sumber energi memerlukan waktu 4.5 jam. 3.3 Analisis penggunaan baterai terhadap beban ketika tidak mendapat sumber energi listrik Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan baterai terhadap beban ketika tidak mendapat sumber energi listrik. a) Analisis penggunaan baterai terhadap beban berupa gadget 1,04 watt I = = 0,173 A Waktu pemakaian = = 26.01 jam 0,173 A Efisiensi baterai 20% = 26,01 x 20 = 5,2 jam 26,01 5,2 = 20,81 jam Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan hasil kemampuan baterai menyuplai beban berupa gadget selama 20,81 jam. b) Analisis penggunaan baterai terhadap beban berupa 1 3,6 watt I = = 0,6 A Waktu pemakaian = = 7,5 jam 0,6 A Efisiensi baterai 20% = 7,5 x 20 = 1,5 jam 7,5 1,5 = 6 jam c) Analisis penggunaan baterai terhadap beban berupa 2 6,6 watt I = = 1,1 A Waktu pemakaian = = 4,09 jam 1,1 A Efisiensi baterai 20% = 4,09 x 20 = 0,8 jam 4,09 0,8 = 3,29 jam d) Analisis penggunaan baterai terhadap beban berupa 3 10,5 watt I = = 1,76 A Waktu pemakaian = = 2,55 jam 1,76 A Efisiensi baterai 20% = 2,55 x 20 = 0,5 jam 2,55 0,5 = 2,05 jam Berdasarkan perhitungan diatas, maka didapatkan hasil kemampuan baterai menyuplai beban berupa 1 buah lampu LED 30 V selama 6 jam, beban berupa 2 buah lampu LED 30 V selama 3,29 jam dan beban berupa 2 buah lampu LED 30 V selama 2,05 jam 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan bahasan dapat disimpulkan sesuai tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Pembuatan sistem kontrol otomatis pada pembangkit listrik tenaga hibrid berbasis ATmega16 ini bekerja dengan cara memonitor tegangan masukan dari turbin angin dan s olar cell dan dapat melakukan switching sesuai kebutuhan. 2. Proses pengisian baterai dari kosong hingga penuh jika menggunakan satu sumber energi listrik membutuhkan 9 jam dan pengisian baterai dengan kedua sumber energi listrik membutuhkan 4,5 jam dengan tegangan 6,5 Volt. 3. Pada pengujian menggunakan beban tanpa mendapat sumber energi listrik, baterai dapat menyuplai beban berupa gadget selama 20,81 jam, dengan daya beban 1,04 watt dengan efisiensi baterai 20%, beban berupa 1 buah lampu LED 30 V selama 6 jam dengan daya beban 3,6 watt, beban berupa 2 buah lampu LED 30 V selama 3,29 jam dengan 90

daya beban 6,6 watt dan beban berupa 3 buah lampu LED 30 V selama 2.05 jam dengan daya beban 10,5 watt dengan efisiensi baterai 20%. Daftar Pustaka [1] M. Pradana, Tjendro, Prototype Sistem Kontrol Otomatis Pada Pembangkit Listrik Alternatif Rendah, journal ilmiah widya teknik, vol.15, no.2, pp. 112, 2016. [2] D.Dzulfikar, W.Broto, Optimalisasi Pemanfaatan Energi Listrik Tenaga Surya Skala Rumah Tangga, seminar nasional fisika, vol.v, pp. 74-75, Oktober 2016. [3] A. pratama, Simulasi Dan Pemodelan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida Tenaga Angin Dan Tenaga Surya Sebagai Energi Alternatif Yang Ramah Lingkungan Dan Berkelanjutan, pp. 1-2, Apr. 7, 2017. [4] D. Susilo, 48 Jam Kupas Tuntas Mikrokontroler MCS51 & AVR, Edisi 1. Yogyakarta : Andi Publisher, 2010, 14-20. [5] D.N.nugroho, Analisa pengisian baterai pada rancang bangun turbin angin pada poros vertikal tipe savonius untuk pencatuan beban listrik, Depok, JB : Program Studi Teknik Elektro Universitas Indonesia, 2010. 91