SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK Migas) MENATAP MASA DEPAN MIGAS (roadmap energi migas) Jakarta, 4 April 2014 DR. Gde Pradnyana Sekretaris SKKMIGAS
2
Cadangan Minyak Nasional Status 01/01/2011 SEBAGIAN BESAR PROVEN RESERVE SUDAH HABIS DIKURAS DI MASA LALU 22.6 BSTB 4.0 BSTB Current Cumulative Production Remaining Reserves 43.7 BSTB Potential Reserves 3
3,6 milyar Proven Reserves (by Country)
5
6
Industri hulu migas adalah industri pencarian (eksplorasi) dan pengurasan (eksploitasi) cadangan migas Cadangan yang sudah dikuras harus diganti dengan penemuan cadangan baru Produksi akan turun jika tidak dilakukan eksplorasi atau eksplorasi yang dilakukan tidak berhasil menemukan cadangan baru 7
1966 1 st PSC 1967 1968 1969 1970 1971 1972 1973 1974 Profil Produksi OIL (1966-2011) VS GOI Regimes & Oil Prices 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 Low Oil Prices Crisis B.J.Habibie: 1998-1999 Gus Dur : 1999-2001 1999 2000 2001 2002 Megawati : 2001-2004 2003 2004 2005 2006 High Oil Prices Era 2007 S B Y : 2004-now 2008 2009 2010 2011 ERA ORDE BARU ERA REFORMASI Kondisi di 2 (dua) Era Sangat Berbeda dan Tidak Apple to Apple 1977 Peak 1995 Peak Other PSC s Asia Economic Crisis Chevron Indonesia UU No. 8/1971 Gulf War Stable Oil Prices Global Economic Crisis UU No. 22/2001 8
Thousands of barrels of oil per day INDONESIA: Oil production (bars) & consumption (dots) 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Energyfiles Ltd Produksi tidak bisa mengimbangi konsumsi Year produksi konsumsi Dalam 10 tahun terakhir, konsumsi meningkat lebih dari 2x lipat 9
Kurangnya Diversifikasi Sumber Energi MTOE 140 Hydro Indonesia 120 100 Coal 80 Gas 60 Oil 40 20 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 MTOE 2200 2000 1800 Cina 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Hydro Nuclear Coal Gas Oil MTOE 250 200 150 Korea Hydro Nuclear Coal MTOE 70 60 50 40 Malaysia Hydro Coal 100 Gas 30 Gas 50 Oil 20 10 Oil 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 0 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 10
PASANG SURUT INDUSTRI MIGAS Selama tiga dekade dari 1970-2000, lndonesia mengalami masa produksi minyak tinggi. Bahkan, pada 1973-1982, lndonesia menikmati masa ''Oil Boom" akibat lonjakan harga minyak dunia. Namun, setelah 2000, seiring dengan menurunnya produksi minyak bumi, produksi gas mulai meningkat menggantikan minyak bumi Sumber : Buku Katadata 2013 11
-10 CEKUNGAN SEDIMEN TERSIER DI INDONESIA 100 105 110 115 120 125 130 135 140 5 0-5 Sudah berproduksi (16) Sudah ada discoveries, butuh explorasi tambahan untuk bisa dikembangkan (9) Sudah dibor tapi belum ada discovery, butuh eksplorasi lanjutan (13) Belum dibor, butuh eksplorasi (22) 12
Kegiatan Kegiatan RESOURCE to RESERVE to PRODUCTION Alur bisnis dari SDA ke Cadangan ke Produksi dengan berbagai kegiatannya EKSPLORASI: mencari PRODUKSI: menghasilkan Survei Pengeboran Study G&G Pengeboran Stimulasi EOR Proyek Maintenance Kegiatan Pengeboran ada yang dilakukan saat eksplorsi maupun produksi 13
MMBOe MMBOpd Indonesian Oil & Gas Exploration Production Some exploration discovery need 20-30 years to reach production peak 3.0 2.5 Production 20-30 years 2.0 1.5 1.0 0.5 Condensates Gas Oil Production 0 1900 1945 1970 2000 1900 1905 1910 1915 1920 1925 1930 1935 1940 1945 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 10000 9000 8000 7000 Discovery Exploration D Alpha Undevelope 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 1900 1945 1960 1970 2000 1900 1905 1910 1915 1920 1925 1930 1935 1940 1945 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 14
PERIODE EKSPLORASI SAMPAI TAHAP PRODUKSI 0 5 10 15 Year Riau Kalimantan Timur Maluku Kalimantan Timur Jawa Timur Jawa Timur Exploration Period Development First Production 15
INDONESIA TAKE FOR OIL RANK #24 DI DUNIA TAHUN 2008 (WOOD MACKENZIE, IPA CONVENTION, 2008, SLIGHTLY MODIFIED) Indonesia Ca.86% Wood Mackenzie has published this graph on a regular basis and has been the yardstick of the oil industry. The data show that the GOI take for oil (86%) is high. Indonesia urutan ke-24 dari 95 Negara dalm Government Take tahun 2008. Avg. Govt.Take 63% (IHS) 17
INDONESIA TAKE FOR OIL RANKS No. 5 DI DUNIA TAHUN 2012 Tahun 2012, Indonesia No.5 dari 85 negara didunia. indonesian Take 90% 18
Triliun Rupiah Penerimaan Negara Sektor Hulu Migas Kontribusi Industri Hulu Migas terhadap APBN Tahun 1998 2013* Total kontribusi industri hulu migas terhadap APBN di tahun 2013 diperkirakan akan mencapai Rp 257 Triliun atau 17% dari total penerimaan domestik. 2,200 2,000 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200-42% 35% 33% 26% 29% 26% 27% 29% 31% 24% 26% 21% 22% 23% 23% 17% 1,525 1,336 1,198 979 992 868 706 1,268 636 1,034 920 494 675 771 403 683 301 299 341 428 524 204 205 158 351 295 197 304 41 59 85 104 78 80 108 143 209 182 185 221 278 302 117 146 120 221 261 257 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 40% 20% 0% -20% -40% -60% -80% Penerimaan dari Hulu Migas (PNBP + Pajak) Penerimaan dari Non Migas Total Penerimaan Domestik % Migas thdp Total Domestik Catatan: *) Outlook berdasarkan data realisasi per 31 Maret 2013 19
Dampak terhadap Perekonomian Nasional Subsidi Energi mencapai 15% Belanja Negara APBN 20
Defisit pembelian minyak sudah mulai menggerogoti surplus penjualan gas 21
sebelum 1960 1960-1966 1966-1976 1976-1988 1988 - sekarang 1995 - sekarang > 2001 Perubahan Kontrak Migas di Indonesia NASIONALISASI PERUSAHAAN MIGAS dg UU 44/1960 Indies Mining Law 1899 UU no.44 Prp PSC Generasi-1 PSC Generasi-2 PSC Generasi-3 PSC Generasi-4 Indonesia Timur UU no.22/2001 Konsesi Migas milik perusahaan Negara mendapat royalty +tax Kontrak Karya 1960 1966 Migas milik negara Perusahaan dibayar atas jasanya Resiko negara Kontrak Bagi Hasil UU no.8/1971 Migas milik negara Perusahaan sedia modal, dan resiko Bagi Hasil 2001 Kontrak Kerja Sama Migas milik negara Perusahaan sedia modal, dan resiko Bagi Hasil + FTP Kini 23
PERUSAHAAN Mencari kesetimbangan PEMERINTAH <1960 Konsesi Migas milik perusahaan Negara mendapat royalty +tax 1971 Kontrak Bagi Hasil Migas milik negara Perusahaan sedia modal, dan resiko Bagi Hasil 2001 Kontrak Kerja Sama Migas milik negara Perusahaan sedia modal, dan resiko Bagi Hasil + FTP 1966 Kontrak Karya Migas milik negara Perusahaan dibayar atas jasanya Resiko negara
Segitiga Tata Kelola Kegiatan Hulu Migas Berdasarkan UU 44/1960 ORDE LAMA Kebijakan & Regulasi Pemerintah & Kem. ESDM Badan Pelaksana PERTAMINA Perusahaan Migas (Int l dan nasional) 25
Segitiga Tata Kelola Kegiatan Hulu Migas Berdasarkan UU No. 8/1971 ORDE BARU Kebijakan & Regulasi Pemerintah & Kem. ESDM BPPKA PERTAMINA EP Perusahaan Migas nasional IOC PERUSAHAAN 26
Segitiga Tata Kelola Kegiatan Hulu Migas Berdasarkan UU No. 22/2001 Kebijakan & Regulasi ORDE REFORMASI Pemerintah & Kem. ESDM Badan Pelaksana (BPMIGAS) PERTAMINA EP Perusahaan Migas (Int l dan nasional) 27
Tata Kelola dua kaki UU no.8/1971 1 2 PERTAMINA PEMERINTAH sbg POLICY MAKER BPPKA KONTRAK BISNIS NOC KKS KKS NOC KEGIATAN KEPEMERINTAHAN KEGIATAN USAHA 28
Tata Kelola tiga kaki UU no.22/2001 PERIJINAN 3 1 PEMERINTAH sbg POLICY MAKER 2 BPMIGAS / SKKMIGAS (ex BPPKA) KONTRAK BISNIS NOC PERTAMINA KKS KKS NOC PERSETUJUAN dan PENGAWASAN KEGIATAN KEPEMERINTAHAN KEGIATAN USAHA 29
Regulatory Business Regulatory Business Regulatory Business Policy Policy Policy Governance in Oil & Gas Sector Ministry Ministry IOC NOC NOC IOC NOC IOC Russia Venezuela No NOC U K Saudi Arabia Malaysia Kazakhstan Angola Algeria Brazil Indonesia Mexico Nigeria U S A Norway Canada Australia
Kegiatan Hulu Migas: Dari Penghasil Revenue Menjadi Lokomotif Penggerak Ekonomi Nasional Pendekatan Lama : Penghasil Revenue dan Energi Pendekatan Baru : People prosperity Pro poor Pro job Pro growth Sumber Pendapatan Hasil Penjualan produksi minyak dan gas Penghematan dari pengadaan dan optimalisasi pemanfaatan aset bersama Transaksi migas dan penempatan ASR melalui bank BUMN Sumber Energi & Bahan Baku Sumber Energi bagi sektor : Industri; Transportasi; Konsumer, dll Bahan baku produk-produk migas : feedstock, refining, gas power Menciptakan Multiplier Effect Peningkatan TKDN Multiplier Effect terhadap pertumbuhan industri lokal Salah Satu Lokomotif Penggerak Ekonomi Nasional
KESIMPULAN Eksplorasi migas sangat penting bagi penambahan cadangan Pengembangan lapangan migas tidak sematamata untuk memberikan penerimaan negara, tetapi juga penggerak perekonomian Sumber daya migas di Indonesia relatif kecil, harus dikendalikan Peningkatan konsumsi tidak cukup diatasi dengan produksi, tetapi harus diimbangi dengan diversifikasi 32
SATUAN KERJA KHUSUS PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKK MIGAS) KANTOR PUSAT Wisma Mulia Lantai LG, 21, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40 Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710, INDONESIA PO BOX 4775 Telepon : +62 21 2924 1607 Faksimile : +62 21 2924 9999