BAB I PENDAHULUAN. sekaligus bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif dapat. mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu persoalan penting bagi kemajuan

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. terampil, bermartabat, bermoral dan berkualitas. Usaha perbaikan mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan didukung oleh nilai-nilai budipekerti

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : DWI HASTUTI

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, beberapa diantaranya ialah melakukan perubahan kurikulum. Selain

BAB I PENDAHULUAN. kelas IPS 3 untuk Mata Pelajaran Ekonomi diampu oleh Dra, Yuliati Eko Atmojo,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

I. PENDAHULUAN. Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan khususnya guru sebagai pelaksana pembelajaran. Pembelajaran. norma/standar yang berlaku (Yamin, 2008: 22).

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu wadah penyelenggaraan pendidikan dan sekaligus bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional.sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertanggung jawab untuk menanamkan dan memberi bekal ilmu pengetahuan, sikap, kecakapan, budi pekerti serta ketrampilan yang berguna bagi siswa sebagai individu maupun lingkungan dimana individu berada. Tujuan pendidikan tidak akan tercapai apabila proses pembelajaran tidak berlangsung dalam pendidikan.dalam pendidikan dan pengajaran,tujuan diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan dari siswa setelah menyelesaikan atau memperoleh pengalaman belajar (Sardiman,2001; 55). Pengalaman belajar dalam hal ini salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh, dikuasai, atau merupakan hasil dari adanya proses belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang baik pada umumnya harus melalui proses belajar yang baik pula. Suatu pengajaran disebut berhasil atau tidaknya kalau pengajaran itu mengakibatkan proses belajar efektif. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,pemahamannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek lain-lain yang ada pada diri individu itu sendiri. Menurut Djamarah (2002:22) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh 1

2 berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang bisa dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf. Cara memperoleh data hasil belajar dapat dilakukan dengan memberikan tes hasil belajar oleh guru dalam bentuk ulangan, ujian, maupun bentuk evaluasi lainnya (Djamarah 2002:61). Hasil belajar merupakan misi dan tujuan dari kurikulum yang diterapkan sekolah. Dengan begitu diharapkan dengan adanya proses pembelajaran yang baik maka hasil belajar didapatkan siswa pun juga akan semakin baik. Karena dengan hasil yang baik dan memuaskan berarti proses belajar dan mengajar yang dilakukan telah berhasil dan dapat menghasilkan pula siswa-siswa dengan kualitas sumber daya manusia yang baik sebagai penerus bangsa. Berdasarkan hasil observasi awal penulis di SMA Negeri 11 Kota Jambi diketahui bahwa kelas X IPS terdiri dari empat kelas yaitu X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3 dan X IPS 4. Dari guru bidang studi ekonomi kelas X juga didapatkan hasil belajar siswa kelas X IPS meliputi nilai ulangan harian siswa. Berikut data kelas dan nilai ulangan harian siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi yang didapat dari guru mata pelajaran ekonomi : Tabel 1.1 Nilai ulangan harian mata pelajaran ekonomi semester genap tahun ajaran 2015/2016 No. Kelas Nilai Rata-rata kelas Keterangan 1 X IPS 1 65,5 Tidak Tuntas 2 X IPS 2 60 Tidak Tuntas 3 X IPS 3 68,5 Tidak Tuntas 2

3 4 X IPS 4 63,5 Tidak Tuntas Sumber : Data Guru bidang studi Berdasarkan tabel 1.1 nilai mata pelajaran ekonomi masih terdapat nilai siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum yaitu 70. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya karna dipengaruhi oleh rendahnya kreativitas belajar. Siswa cenderung pasif dalam menerima pelajaran dan rendahnya partisipasi siswa dalam mengemukakan ide-ide atau gagasan yang dimiliki tanpa disuruh guru. Kreativitas siswa dalam menemukan cara-cara belajar agar materi yang disampaikan oleh guru lebih dapat dipahami belum maksimal. Oleh karena itu masih banyak dijumpai siswa yang masih kurang menguasai materi pelajaran dan konsep-konsep yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung hanya menerima materi yang disampaikan tanpa pengembangan kreativitas cara belajar akan materi agar lebih dapat dipahami. Selain itu, dalam mengikuti kegiatan pembelajaran disiplin siswa juga cenderung rendah. Masih ada ditemui siswa yang masuk terlambat kekelas, padahal guru telah memulai pelajaran. Siswa juga masih sering izin keluar kelas pada saat kegiatan belajar dan saat guru menerangkan materi mereka lebih suka untuk berbicara dengan teman sebangkunya atau bermain handphone secara diam-diam. Sedangkan peraturan sekolah melarang mereka menggunakan handphone pada saat kegiatan belajar mengajar. Dari permasalahan diatas diketahui bahwa hasil belajar siswa cenderung rendah bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu kreativitas belajar dan disiplin belajar siswa. Kreativitas belajar merupakan kemampuan siswa untuk dapat menemukan cara-cara dalam belajar. Rendahnya kreativitas siswa akan 3

4 mempengaruhi preastasi akademik maupun nonakademik atau sebaliknya, tinggi rendahnya kreativitas siswa akan mendorong kemauan dalam mengembangkan diri sehingga seorang siswa akan menghasilkan sesuatu cara belajar yang baru. Kreativitas merupakan salah satu modal yang harus dimiliki siswa untuk mencapai prestasi belajar. Kreativitas siswa tidak seharusnya diartikan sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, akan tetapi kecerdasan yang dimiliki siswa dalam memandang ketentuan dimana masih perlu adanya bimbingan, pemahaman. Getzel dan Jackson dalam Slameto (2003:148) juga mengemukakan bahwa pembahasan tentang kreativitas sering dihubungkan dengan kecerdasan. Mereka berpendapat bahwa siapa yang tinggi tingkat kecerdasannya, belum tentu memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, begitu pula siswa yang tinggi tingkat kreativitasnya belum tentu memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi pula. Selain kreativitas belajar, hasil belajar juga berhubungan dengan disiplin belajar.disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang wajib dimiliki oleh siswa. Siswa yang memperoleh hasil belajar yang memuaskan apabila siswa mampu mengatur waktu dan kegiatan belajarnya. Tu u (2004:93) menyatakan pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten. Disiplin individu dalam belajar, dan perilaku yang baik. Sebaliknya ada siswa yang hasil belajarnya kurang memuaskan meskipun tingkat kecerdasannya baik atau sangat baik, hal ini terjadi karena siswa kurang tertib dan kurang teratur belajar. Dari hasil observasi juga didapatkan beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai siswa 4

5 yang ditunjukkan dengan sikap dan tindakannya seperti tidak mengikuti upacara, ramai dikelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan oleh guru, melanggar tata tertib sekolah, membolos yang kesemuanya mencerminkan kurangnya disiplin belajar meraka. Dengan kurangnya disiplin belajar mereka maka proses belajar tidak akan efektif sehingga mempengaruhi hasil belajar yang akan mereka dapatkan. Disiplin belajar dan kreativitas belajar yang dimiliki siswa berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Ada yang tinggi, sedang, dan rendah, hal ini tentunya berhubungan dengan hasil belajar yang akan diperoleh siswa khususnya pada bidang studi ekonomi. Semakin tinggi tingkat kreativitas dan disiplin belajar siswa diharap kan diperoleh hasil belajar siswa yang semakin tinggi pula. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul HUBUNGAN DISIPLIN DAN KREATIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA BIDANG STUDI EKONOMI SISWA KELAS X IPS SMA NEGER I1 KOTA JAMBI. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antar disiplin belajar dengan hasil belajar pada bidang studi ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi? 5

6 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antar kreativitas belajar dengan hasil belajar pada bidang studi ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antar disiplin belajar dan kreativitas belajar dengan hasil belajar pada bidang studi ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan antar disiplin belajar dengan hasil belajar siswa pada bidang studi ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi. 2. Untuk mengetahui hubungan antar kreativitas belajar dengan hasil belajar siswa pada bidang studi ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi. 3. Untuk mengetahui hubungan antar disiplin dan kreativitas belajar belajar dengan hasil belajar siswa pada bidang studi ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat hasil penelitian ini adalah ebagai berikut : 1) Manfaat Praktis 1. Bagi Sekolah 6

7 Diharapkan dari hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dan acuan untuk meningkatkan disiplin belajar dan kreativitas belajar siswa sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. 2. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan, referensi dan pengembangan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis. 2) Manfaat Teoritis Dengan berhasilnya penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah kajian pustaka mengenai hubungan disiplin belajar siswa dan kreativitas belajar dengan hasil belajar pada bidang studi Ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi. 1.5 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Hasil Belajar yang diuji adalah hasil uji kemampuan kognitif yang meliputi nilai ulangan harian siswa kelas X IPS SMA Negeri 11 Kota Jambi semester genap tahun ajaran 2015/2016. 2. Disiplin belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah disiplin belajar yang berasal dari dalam diri siswa dalam kegiatan belajar yang meliputi disiplin siswa masuk sekolah,mengerjakan tugas,mengikuti pelajaran dan menaati peraturan. 3. Kreativitas siswa dalam penelitian meliputi sikap dan cara-cara yang dilakukan siswa untuk menemukan dan mengembangkan cara untuk belajar 7

8 siswa agar lebih bervariasi berdasarkan indikator-indikator yang telah dtentukan. 1.6 Defenisi Operasional 1. Hasil Belajar adalah suatu penilaian yang dicapai atau diperoleh siswa dalam mengikuti program belajar yang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, berfikir maupun ketrampilan motorik sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku yang lebih baik yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai ulangan harian siswa bidang studi ekonomi kelas X IPS semester genap tahun ajaran 2015/2016 di SMA Negeri 11 Kota Jambi. 2. Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban. Indikator Disiplin belajar dalam penelitian ini adalah a. Disiplin siswa dalam masuk sekolah b. Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas c. Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran d. Disiplin siswa dalam menaati peraturan 8

9 3. Kreativitas belajar adalah kemampuan siswa untuk menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan/kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar sehingga siswa dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya serta dapat memecahkan masalah yang dihadapidalam belajar. Indikator kreativitas belajar yaitu : (a) Senang mencari pengalaman baru, (b) Memiliki keasyikan dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit, (c) Memiliki inisiatif,(d) Memiliki ketekunan yang tinggi, (e) Cenderung kritis terhadap orang lain, (f) Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya, (g) Selalu ingin tahu, (h) Peka atau perasa, (i) Enerjik dan ulet, (j) Menyukai tugas-tugas yang majemuk, (k) Percaya pada diri sendiri, (l) Mempunyai rasa humor, (m) Memiliki rasa keindahan, (n) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi. 9