BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan. perusahaan pada suatu saat tertentu (Martono dan Agus, 2010: 51).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memicu persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap laporan keuangan seperti manajemen, pemegang

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus melakukan audit laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Menurut PSAK 1 (IAI, 2013), tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kasus pelanggaran ketentuan di bidang pasar modal (

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan bisnis. Laporan keuangan mempunyai peran yang penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan masyarakat yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. switching dalam memprediksi audit delay. Teknik analisis data yang digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan ( 2014 ), terdapat empat karakteristik kualitatif untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. penundaan pengumuman laba dan penerbitan laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna bila disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis serta pengelolaan sumberdaya secara kualitatif melalui kinerja

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan bagian utama dalam proses pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang digunakan sebagai informasi bagi investor, calon investor, manajemen dan para pengguna lainnya untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak luar perusahaan (Utami, 2010: 19). Laporan keuangan (financial statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (Martono dan Agus, 2010: 51). Sedangkan laporan audit merupakan media yang di pakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dimana auditor di dalam laporannya tersebut menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditnya (Andi Kartika, 2009: 3-4). Kieso, Weygrandt, dan Warfield (2011), pada kerangka konseptual laporan keuangan dinyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah karakteristik kualitatif utama dalam mendukung revisi laporan keuangan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Menurut Givoly dan Palmon dalam Septriana (2010), salah satu faktor penting dalam menentukan 2 ketepatan waktu pelaporan keuangandan pengumuman laba adalah lamanya waktu penyelesaian audit. Keinginan untuk menyajikan laporan keuangan tepat waktu sering dihadapkan dengan berbagai 1

2 kendala. Salah satu kendala adalah adanya keharusan laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik (Indriani,2012). Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan keuangan suatu perusahaan dapat berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Informasi yang disajikan oleh laporan keuangan mengandung sebuah good news dan bad news yang dapat mempengaruhi keputusan investasi. Good news merupakan berita baik bagi investor sebagai signal yang baik dalam menentukan keputusan investasi. Sedangkan Bad news merupakan berita buruk bagi investor sebagai signal yang kurang baik dalam menentukan keputusan investasi (Wulantoro, 2011). Adanya peningkatan jumlah perusahaan go public membuktikan bahwa perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Sebanyak 532 perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia Per 10 Agustus 2016. Peningkatan tersebut menimbulkan adanya persaingan antar perusahaan sehingga pihak manajemen perusahaan berusaha mencari sumber dana untuk kegiatan operasional perusahaan selain dari sumber internal perusahaan agar perusahaan tersebut semakin berkembang. Salah satunya dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan kepada investor. Adanya peningkatan jumlah perusahaan go public juga berdampak pada peningkatan permintaan audit atas laporan keuangan (Irfa, 2017). Agustina Melani (2016) mengatakan, adanya kasus keterlambatan penyampaian laporan keuangan yang terjadi di Indonesia yakni sebanyak 63 emiten perusahaan tercatat di BEI belum menyampaikan laporan keuangan

3 tahunan pada tahun 2015 secara tepat waktu hingga tanggal 02 Mei 2016. Keterlambatan ini mengakibatkan meningkatnya asimetri informasi yang dapat berdampak pada ketidakpastian pengambilan keputusan investasi. Pada umumnya, investor menganggap adanya keterlambatan pelaporan keuangan sebagai pertanda buruk mengenai kondisi kesehatan perusahaan. Sejalan dengan pendapat Subekti dan Widiyanti (2004: 02) yang menyatakan bahwa adanya keterlambatan dalam pelaporan keuangan secara tidak langsung diartikan oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Auditor membutuhkan kecermatan dan ketelitian yang lebih dalam proses audit atas laporan keuangan apabila terjadi penurunan kinerja perusahaan yang diduga dapat mengancam masa depan perusahaan. Hal ini akan menyebabkan audit report lag semakin meningkat. Audit Report Lag merupakan rentang waktu penyelesaian audit atas laporan keuangan tahunan, yang diukur berdasarkan jumlah atau lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai dengan tanggal yang tertera pada laporan auditor independen (Subekti dan Widiyanti, 2004). Hal ini senada dengan Ashton, Willingham, dan Elliott (1987), Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad dan Kamarudin (2001) dalam Utami (2006: 22), bahwa audit report lag merupakan jangka waktu dari akhir tahun fiskal perusahaan dan tanggal laporan auditor. Hal serupa juga terjadi pada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) belum dapat menyampaikan laporan keuangan konsolidasian tahun 2014. Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Giras Pasopati, CNN Indonesia (2015). Perusahaan

4 tambang milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk menyatakan belum bisa mengeluarkan laporan keuangan tahunan 2014 karena perseroan masih berjibaku dengan perhitungan utang. Dileep Srivastava, Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources, mengatakan hal tersebut merujuk kepada Peraturan Pasar Modal Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.: Kep-346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E mengenai Kewajiban Penyampaian Informasi. Kami sampaikan bahwa Perseroan belum dapat menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahunan Perseroan untuk periode satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 (audited) karena saat ini Perseroan masih menunggu konfirmasi utang dari beberapa kreditor Perseroan, tulis Dileep dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (8/4). Sesuai aturan BEI, laporan keuangan audit 2014 harus sudah disampaikan paling lambat 31 Maret 2015. Jika emiten telat menyampaikan laporan keuangan sampai 30 hari kalender terhitung sejak batas akhir seharusnya, maka BEI akan menjatuhkan sanksi tertulis I. Beberapa faktor yang mempengaruhi audit report lag telah dilakukan dalam penelitian sebelumnya antara lain Hossain dan Taylor (1998) dalam Saputri (2012), Subekti dan Widiyanti (2004), Lianto dan Kusuma (2010), dan Utami (2006). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag meliputi faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan antara lain: anak perusahaan multinasional, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, jenis industri,

5 laba/rugi perusahaan, lamanya menjadi klien KAP, serta solvabilitas. Sedangkan faktor eksternal perusahaan yang berpengaruh terhadap audit report lag antara lain opini auditor. Diantara banyak faktor internal perusahaan yang berpengaruh terhadap audit report lag, variabel ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap audit report lag. Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai besar kecilnya sebuah perusahaan yang diukur dengan menggunakan total kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil penelitian Azizah dan Kumalasari (2012: 139) menyatakan bahwa adanya pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan terhadap audit report lag. Senada dengan penelitian Yuliyanti (2011) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag. Hasil kedua penelitian di atas dapat diartikan bahwa perusahaan yang memiliki nilai aktiva yang lebih besar, maka lebih lama menyelesaikan proses audit. Hal ini dikarenakan semakin besar suatu perusahaan, memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik. Oleh karena itu, tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangannya rendah sehingga dapat memudahkan auditor dalam proses pengauditan laporan keuangannya. Berbeda dengan hasil penelitian Tiono dan Jogi (2012: 10) beragumen bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh dengan audit report lag. Hal tersebut dikarenakan auditor beranggapan bahwa semua perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil diperiksa dengan cara yang sama sesuai prosedur standar profesional akuntan publik serta sama-sama harus menyampaikan laporan keuangan perusahaan secara tepat waktu. Oleh karena hal

6 itu, baik perusahaan yang berukuran besar maupun kecil tidak ada yang membedakan dalam proses pengauditan. Faktor lain yang mempengaruhi audit report lag adalah perusahaan yang mengumumkan rugi atau profitabilitas yang rendah. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Rachmawati (2008: 03) menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami kerugian cenderung memerlukan auditor, guna memulai proses pengauditan yang lebih lambat dari biasanya. Laba mencerminkan keberhasilan dalam menjalankan suatu usaha. Oleh karena itu, perusahaan yang menghasilkan laba maka perusahaan berharap laporan keuangan dapat segera diselesaikan. Hal ini dikarenakan perusahaan ingin segera menyampaikan berita baik agar segera digunakan oleh para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Penelitian Azizah dan Kumalasari (2012: 139) menunjukkan hasil bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap audit report lag. Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat profitabilitas tinggi, proses pengauditan diselesaikan cenderung lebih lama. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian Hossain dan Taylor (1998) dalam Sari (2014: 22) hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak terbukti berpengaruh terhadap audit report lag yang dialami perusahaan. Jenis industri perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia bermacam-macam jenisnya. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan waktu dalam penyelesaian pengauditan atas laporan keuangan. Berbagai jenis industri tersebut sering diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) golongan, yaitu perusahaan finansial dan

7 non finansial. Courtis (1976), Ashton dan Elliot (1987) dalam Subekti dan Widiyanti (2004: 03) berargumen bahwa perusahaan yang termasuk dalam perusahaan finansial mengalami audit report lag lebih pendek dibandingkan jenis industri yang lain. Hal ini dikarenakan perusahaan yang tergolong perusahaan finansial tidak mempunyai saldo perusahaan yang cukup signifikan. Selain itu menurut Anthony dan Govindarajan (1995) dalam Subekti dan Widiyanti (2004:03) beranggapan bahwa mayoritas aset perusahaan finansial berbentuk nilai moneter sehingga lebih mudah diukur dibandingkan dengan aset yang berbentuk fisik seperti persediaan, aktiva tetap, serta aktiva tidak berwujud. Penelitian Tiono dan Jogi (2012: 09) menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan antara jenis industri terhadap audit report lag. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa perusahaan yang tergolong dalam industri finansial, mengalami audit report lag yang lebih panjang. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Lianto dan Kusuma (2010: 104), yang menunjukkan bahwa jenis industri tidak memiliki pengaruh terhadap audit report lag. Proses pelaksanaan audit tidak dipengaruhi oleh adanya karakteristik perusahaan yang berbeda-beda. Auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik dalam melakukan pekerjaan audit atas laporan keuangan sesuai dengan prosedur standar profesional akuntan publik sehingga memungkinkan auditor melakukan penugasan secara kompeten. Jadi, jenis industri atau klasifikasi industri tidak menjadi masalah sehingga tidak mempengaruhi audit report lag. Objek penelitian ini ialah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Alasan memilih objek penelitian pada perusahaan

8 LQ-45 karena penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan audit report lag agar perusahaan dapat mengantisipasi terjadinya audit report lag pada laporan keuangan perusahaan khususnya bagi perusahaan LQ-45. Perusahaan yang termasuk golongan LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas serta kapitalisasi pasar yang tinggi sehingga laporan keuangan perusahaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, sehingga harus mempublikasikan keadaan keuangannya melalui laporan keuangan perusahaan agar tetap mendapat kepercayaan publik. Pemilihan periode 2012-2015 karena data tersebut merupakan data terbaru di pasar modal Indonesia sehingga diharapkan hasil penelitiannya relevan untuk memahami kondisi saat ini. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Irfa Ummul Chasanah (2017). Dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri dan Afliasi KAP terhadap Audit Report Lag. Variabel penelitian yang diteliti yaitu Audit Report Lag sebagai variabel dependen. Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Jenis Industri dan Afliasi KAP sebagai variabel independen. Populasi yang digunakan dalam penelitian Irfa Ummul Chasanah (2017) adalah pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2013. Adapun pengembangan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu pada penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode empat tahun terbaru terbaru yaitu 2012-2015, sedangkan penelitian terdahulu yaitu menggunakan periode empat tahun yaitu

9 2009-2013. Objek penelitian perusahaan yang akan penulis lakukan yaitu perusahaan indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti termotivasi untuk mengonfirmasi kembali mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag pada laporan keuangan perusahaan LQ-45 periode tahun 2012 hingga tahun 2015. Variabel dependen yang diteliti adalah audit report lag dan variabel independen yang akan diteliti adalah ukuran perusahaan, dan profitabilitas. Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015. 1.2 Identifikasi Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. 2. Bagaimana Profitabilitas terhadap Audit Report Lag pada perusahaan LQ- 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. 3. Bagaimana Audit Report Lag pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.

10 4. Seberapa besar pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag Periode 2012-2015. 5. Seberapa besar pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag Periode 2012-2015. 6. Seberapa besar pengaruh Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas secara pasial dan simultan terhadap Audit Report Lag periode 2012-2015. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk menganalisis dan mengetahui Ukuran Perusahaan pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 2. Untuk mengetahui Profitabilitas pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 3. Untuk mengetahui Audit Report Lag pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag periode 2012-2015. 5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag periode 2012-2015. 6. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas secara parsial dan simultan terhadap Audit Report Lag periode 2012-2015.

11 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu secara teoritis dan praktis yang akan dijelaskan sebagai berikut: 1.4.1 Kegunaan Teoritis a. Bagi lembaga perguruan tinggi, diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah informasi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi seluruh pihak di Universitas Pasundan Bandung, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAS. b. Bagi pihak luar, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, memperkuat penelitan terdahulu, dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan terhadap literatur maupun penelitian di bidang akuntansi. 1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dan bisnis, serta untuk menambah pengetahuan penulis tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan Audit Report Lag pada sebuah perusahaan. b. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi Audit

12 Report Lag, sebab dengan mengetahui faktor-faktor penyebab tersebut, perusahaan dapat menjadikan pertimbangan dalam menganalisis laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. c. Bagi auditor, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat melakukan audit laporan keuangan sesuai standar dan ketentuan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ- 45 pada periode Agustus-Januari pada tahun 2012 sampai dengan 2015, dengan tanggal tutup tahun buku pada 31 Desember setiap tahunnya. Data diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia dan website resmi perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2018 sampai selesai.

13