DISUSUN OLEH ABDUL MUIS

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KASUS DIARE DI PUSKESMAS ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI MENARCHE PADA SISWI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: PAMBUDI EKO PRASETYO

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

Fajarina Lathu INTISARI

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Rahmah et al., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan...

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Dewiarti AN, Wahyuni A, Dewi AM Faculty of Medicine Lampung University. Keywords: Diarrhea, education, knowledge, mother, prevention

: BAYU SETIAWAN J

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Vulva Hygiene dan Kejadian Keputihan Pada Wanita Perimenopause Di Desa Mojo Kecamatan Andong Boyolali

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU TENTANG KADARZI (KELUARGA SADAR GIZI) DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA KARANGSARI, KECAMATAN KEBUMEN SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE KANTIN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA PENJAMAH MAKANAN PT. X DI KARANGANYAR

PENGARUH AKTIFITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA MURID

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MINAT BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT II DI AKADEMI KEPERAWATAN PANTI KOSALA SURAKARTA. Abstract

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

Hubungan antara Komunikasi Verbal Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa di SMK Dwija Praja Pekalongan

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

BAB I PENDAHULUAN. yaitu program pemberantasan penyakit menular, salah satunya adalah program

ABSTRAK. Hubungan Sarapan Dan Tidak Sarapan Terhadap Indeks Prestasi Dan Kecerdasan Emosi Pada Siswa/I SMU X Di Bandung

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

SKRIPSI FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN NGAWI

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dan Pencegahan Keputihan di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENGENAI DIARE DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS BLAHBATUH II, KABUPATEN GIANYAR BALI TAHUN 2015

GAMBARAN PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN DI PERUMAHAN TOP AMIN MULYA JAKABARING PALEMBANG TAHUN 2009

Cucu Saepuloh, Siti Jundiah, Rika Nurhasanah ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN PERILAKU MEMBUANG SAMPAH DAN PENGETAHUAN PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA KELAS IX DI SMPN 36 SAMARINDA SEBERANG KELURAHAN RAPAK DALAM CORRELATION BETWEEN LITTERING BEHAVIOUR AND WASTE MANAGEMENT WITH DIARRHEA INCIDENT ON IX GRADE STUDENTS IN STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 36 SAMARINDA SEBERANG OF RAPAK DALAM SUBDISTRICT NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH ABDUL MUIS 17111024110400 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2018

Hubungan Perilaku Membuang Sampah dan Pengetahuan Pengolahan Sampah dengan Kejadian Diare pada Siswa Kelas IX di SMPN 36 Samarinda Seberang Kelurahan Rapak Dalam Correlation between Littering Behaviour and Waste Management with Diarrhea Incident on IX Grade Students in State Junior High School 36 Samarinda Seberang of Rapak Dalam Subdistrict Naskah Publikasi Disusun Oleh Abdul Muis 17111024110400 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur 2018

Hubungan Perilaku Membuang Sampah dan Pengetahuan Pengolahan Sampah dengan Kejadian Diare pada Siswa Kelas IX di SMPN 36 Samarinda Seberang Kelurahan Rapak Dalam Abdul Muis¹, Faried Rahmat Hidayat² INTISARI Latar Belakang : Diare adalah suatu penyakit berubahnya konsitensi tinja dari lembek sampai mencair mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja dan bertambahnya frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari faktor penyabab diare bermacam-macam mulai dari faktor infeksi, faktor malabsorbsi, faktor makanan, dan alergi. pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat di kelompokkan menjadi efek yang disebabkan karena kontak yang berlangsung dengan sampah tersebut. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan masyarakat akibat peroses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara perilaku membuang sampah dan pengetahuan pengolahan sampah dengan kejadian diare pada siswa kelas ix di smpn 36 samarinda seberang. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain penelititan deskriptif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas ix smpn 36 samarinda seberang sebanyak 175 siswa. Besar sampel dalam penelitian ini 122 siswa kelas ix smpn 36 samarinda seberang dengan pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan data sekunder. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil Peneltian : dari penelitan ini didapatkan dari 55 siswa yang perilaku membuang sampah baik didapatkan sebanyak 35 (63,6%) siswa tidak pernah diare dan 20 (36,4%) pernah diare. dan dari 67 siswa perilaku membuang sampah kurang baik tidak perna diare sebanyak 23 (32,2%) siswa dan 44 (65,7%) siswa pernah diare. Dan dari 59 siswa yang pengetahuan pengolahan sampah baik sebanyak 36 (61,0%) siswa tidak pernah diare dan sebanyak 23 (36,4%) siswa pernah diare dan sebanyak 63 siswa pengetahuan pengolahan sampahnya kurang baik 22 (34,9%) siswa tidak pernah diare dan sebanyak 41 (65,1%) siswa pernah diare. Hasil uji statistik menggunakan uji Chi Square di dapatkan p value 0,002 (p<0,05) yang berati H0 ditolak ada hubungan perilaku membuang sampah dengan kejadian diare. Dan di dapatkan hasil p value 0,007 (<0,05) yang berarti H0 ditolak ada hubungan antara pengetahuan pengolahan sampah dengan kejadian diare. Kesimpulan dan Saran : ada hubungan antara perilaku membuang sampah dan pengethuan pengolahan sampah dengan kejadian diare pada siswa kelas ix di smpn 36 samarinda sebrang. Saran penting guru dan orang tua memberikan pengetahuan tentang bahaya sampah bagi kesehatan agar anak terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh sampah. Kata Kunci : Perilaku Membuang Sampah, Pengetahuan Pengolahan Sampah, Diare, Siswa. ¹Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur ²Dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Correlation between Littering Behaviour and Waste Management with Diarrhea Incident on IX Grade Students in State Junior High School 36 Samarinda Seberang of Rapak Dalam Subdistrict Abdul Muis¹, Faried Rahmat Hidayat² ABSTRACT Background : Diarrhea was a disease of feces consistency change from mush to liquid it could be along with vomiting and the increasing of bowel movement frequency with 3 times or more in a day, diarrhea caused factor were various from infection factor, mal absorption factor, food factor, and allergy. The effect of litter could be felt by society because the process of decomposition, incineration, and littering. Reseach Aim : To know the correlation between Littering Behaviour And Waste Management With Diarrhea Incident On IX Grade Students In State Junior High School 36 Samarinda Seberang Of Rapak Dalam Subdistrict Research Method : Research type was quantitative used research design of correlational descriptive with Cross Sectional approach. Population in this research were ix grade students of state junior high school 36 samarinda seberang with total 175 students. Total samples in this research were 122 ix grade students of state junior high school 36 samarinda seberang by sampling used stratified random sampling. Research instrument used questionnaire and secondary data. Data analysis used Chi Square test. Research Result : from this research it was obtained from 55 students who had good littering behaviour were 35 (63,6%) students never got diarrhea and ever got diarrhea were 20 (36,4%), and from 67 students had bad littering behaviour and never got diarrhea were 23 students (32,2%) and 44 (65,7%) students ever got diarrhea. And from 59 students who had good knowledge of waste management were 36 students (61,0%) and they never got diarrhea, and 23 students (36,4%) ever had diarrhea and 63 students had bad knowledge of waste management, 22 students never got diarrhea and 41 students(65,1%) never got diarrhea. Statistic test result used Chi Square test it was obtained p-value 0,002 (p<0,05) which meant H0 was rejected, there was correlation between littering behaviour with diarrhea incident. And it was obtained p-value result 0,007 (<0,05) which meant H0 was rejected, there was correlation between waste management with diarrhea incident. Conclusion and Suggestion : there was correlation between littering behaviour and waste management knowledge with diarrhea incident on ix grade students in state junior high school 36 samarinda seberang. Important suggestion for teacher and parents to give knowledge about the danger of litter for health to make child do not get disease which is caused by litter. Keywords : Littering Behaviour, Waste Management Knowledge, Diarrhea, Student. ¹Student of Bachelor Nursing Program of Muhammadiyah University of East Kalimantan ²Lecturer of Bachelor Nursing Program of Muhammadiyah University of East Kalimantan

PENDAHULUAN Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi, baik oleh negara-negara berkembang maupun negara -negara maju di dunia. Masalah sampah merupakan masalah yang umum dan telah menjadi fenomena universal di berbagai negara belahan dunia, dengan titik perbedaan terletak pada seberapa banyak sampah yang di hasilkan. Permasalahan sampah di indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang di hasilkan masyarakat yaitu dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan mengolah sampah, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah dapat menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, udara, serta sebagai tempat sarang serangga dan binatang penganggu yang dapat membahayakan kesehatan. Sampah dapat berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya serangga ataupun binatang pengganggu lain yang dikenal sebagai vektor penyakit, vector tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit menular seperti diare, kolera, tifus dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan makanan atau air minum. Sebagian besar masalah kesehatan, dalam hal penyakit yang timbul pada manusia, disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Penyakit menular seperti diare lebih sering terjadi pada perilaku masyarakat kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sehingga menjadi tempat perkembangbiakan dan sumber penularan penyakit (Soemirat, 2011). Diare merupakan suatu penyakit berubahnya konsitensi tinja dari lembek sampai mencair mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja dan bertambahnya frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahunnya dan merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian. (Depkes RI, 2011). Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens meningkat. Pada tahun 2000 Incident Rate (IR) penyakit diare 301/1.000 penduduk, tahun 2003 meningkat menjadi 374/1.000 penduduk, tahun 2006 meningkat menjadi 423/1.000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1.000 penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Dan kasus diare yang ditangani di Kota Samarinda pada tahun 2015 sebanyak 17.913 kasus, dan pada tahun 2016 kasus diare yang ditangni sebanyak 12.056 kasus (Profil Kesehatan Samarinda Tahun, 2015, 2016) Berdasarkan kasus diare yang terjadi di samarinda dan studi pendahuluan yang dilakukan di SMPN 36 Kelurahan Rapak Dalam Samarinda Seberang, sekolah mereka tidak banyak tersedia tempat sampah di setiap kelas, dan dari 2 ruang kelas yang dimasuki siswanya berjumlah 58 anak dari keseluruhan 6 kelas IX didapat anak-anak mengatakan pernah terkena diare semenjak masuk sekolah di SMPN 36 dari kelas 7, dari 2 kelas tersebut sekitar 60%

anak-anak mengatakan pernah terkena diare semenjak masuk sekolah di SMPN 36, Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan perilaku membuang sampah dan pengetahuan pengolahan sampah disekolah dengan kejadian diare pada siswa kelas ix di SMPN 36 kelurahan rapak dalam samarinda seberang. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini ada dua yaitu : 1. Tujuan umum Bertujuan untuk mengetahui perilaku membuang sampah dan pengetahuan pengolahan sampah dengan kejadian diare di SMPN 36 Kelurahan Rapak Dalam Samarinda Seberang 2. Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian ini yaitu : a. Mengetahui karakteristik responden dalam perilaku membuang sampah dan pengolahannya di SMPN 36. b. Mengidentifikasi prilaku membuang sampah siswa di SMPN 36 c. Mengidentifikasi pengetahuan siswa dalam pengolahan sampah di SMPN 36. d. Mengidentifikasi kejadian diare pada siswa di SMPN 36. e. Menganalisa hubungan perilaku membuang sampah dengan kejadian diare. f. Menganalisa hubungan pengetahuan pengolahan sampah dengan kejadian diare. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain penelititan deskriptif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas ix smpn 36 samarinda seberang sebanyak 175 siswa. Besar sampel dalam penelitian ini 122 siswa kelas ix smpn 36 samarinda seberang dengan pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan data sekunder. Analisa data menggunakan uji Chi Square. a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat atau layak untuk diteliti (Nursalam, 2008) 1) Bersedia menjadi responden dalam penelitian 2) Siswa kelas IX SMPN 36 3) Sehat jasmani dan rohani 4) Siswa dapat berkomunikasi dengan baik 5) Dan siswa yang aktif pada tahun ajaran 2017/2018 b. Kriteria ekslusi Siswa SMPN 36 Samarinda Seberang yang masuk kriteria inklusi tetapi tidak hadir saat pengambilan data dikarenakan izin, sakit, atau alpa HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Pertama Negeri 36 Samarinda Seberang terletak di Jl. KH. Harun Nafsi, Rapak Dalam, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan

Timur. SMPN 36 Samarinda Seberang berdiri berdasarkan SK Menteri Pendidikan dengan no 421/058/UHK-KS/2004. SMPN 36 Samarinda Seberang sendiri berdiri pada tahun 2002. SMPN 36 Samarinda Seberang sendiri merupakan salah satu sekolah yang memberikan layanan fasilitas yang sudah mulai memadai bagi para pendidik ataupun anak didiknya yaitu terdapat 18 kelas, fasilitas Laboratorium sebanyak 2 ruangan, perpustakaan sebanyak 1 ruang, 1 buah mushola, dan 1 kantin namun sekolah ini belum memfasilitasi ketersediaan wifi. SMPN 36 Samarinda Seberang sendiri memiliki jumlah tenaga pendidik 30 orang dengan jumlah total siswa 459 orang. B. Analisa Univariat 1. Karakteristik umur responden Tabel 1.1 Frekuensi responden berdasarkan umur Umur Frekuensi % 13 Tahun 14Tahun 15 Tahun 16 Tahun 20 46 54 2 16,4 37,7 44,3 1,6 Jumlah 122 100 Sumber Data Primer Pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas umur responden adalah 15 Tahun yaitu 54 orang (44,3%) dari 122 responden. 2. Karakteristik jenis kelamin Tabel 2.1 Frekuensi responden berdasarkan jenis Jenis Kelamin Frekuensi % LAKI-LAKI 71 58,2 PEREMPUAN 51 41,8 Jumlah 122 100 Sumber Data Primer Pada tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah laki-laki sebanyak 71 (58,2%) responden. 3. Frekuensi Perilaku Membuang Sampah Tabel 3.1 Frekuensi responden berdasarkan perilaku membuang sampah. Perilaku Frekuensi % membuang sampah Baik Kurang Baik 71 51 58,2 41,8 Jumlah 122 100 Sumber Data Primer Pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas perilaku membuang sampah yang kurang baik sebanyak 67 (54,9%) responden dari 122 responden yang terlibat dalam penelitian. 4. Frekuensi pengetahuan pengolahan sampah Tabel 4.1 Frekuensi responden berdasarkan pengetahuan pengolahan sampah. Pengetahuan Frekuensi % pengolahan sampah Baik Kurang Baik 71 51 58,2 41,8 Jumlah 122 100 Sumber data primer Pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas perilaku membuang sampah yang kurang baik sebanyak 67 (54,9%) responden dari 122 responden yang terlibat dalam penelitian.

C. Analisa Bivariat 1. Hubungan Perilaku Membuang Sampah dengan Kejadian Diare Tabel 5.1 Analisa perillaku membuang sampah dengan kejadian diare. Perilaku Kejaidian diare membuang sampah Tidak Pernah Pernah Diare Juml ah P value Diare Baik 35 (63,6%) 20 (36,4%) 55 (100 %) Kurang Baik 23 (34,2%) 44 (65,7) 67 (100 %) 0,002 Jumlah 58 (47,5%) 64 (52,5%) 122 (100 %) Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 55 orang siswa yang perilaku membuang sampah dengan baik didapatkan sebanyak 35 (63,6%) orang tidak pernah mengalami diare sedangkan sebanyak 20 (36,4) orang pernah mengalani diare dan didapatkan 67 siswa yang perilaku kurang baik tidak pernah mengalami diare sebanyak 23 (34,2) orang dan sebanyak 44 (65,7) orang pernah mengalami diare. Analisa tabel silang (Crosstabs) menggunakan metode Chi Square dan didapatkan p Value = 0,002 (p < 0,05), hal tersebut berarti H0 ditolak yang berarti secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku membuang sampah dengan kejadian diare pada siswa kelas IX di SMPN 36 Samarinda Seberang. 2. Hubungan Pengetahuan Pengolahan Sampah dengan Kejadian Diare Tabel 6.1 Analisa [engetahuan pengolahan sampah. Pengetahua Kejaidian diare n pengolahan sampah Tidak Pernah Pernah Diare Juml ah P value Diare Baik 36 (61,0%) 23 (39,0%) 59 (100 %) Kurang Baik 22 (34,9%) 41 (65,1) 63 (100 %) 0,007 Jumlah 58 (47,5%) 64 (52,5%) 122 (100 %) Berdasarkan tabel 6.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 59 orang siswa yang pengetahuan pengolahan sampah dengan baik didapatkan sebanyak 36 (61,0%) orang tidak pernah mengalami diare sedangkan sebanyak 23 (36,4) orang pernah mengalami diare dan didapatkan 63 siswa yang perilaku kurang baik tidak pernah mengalami diare sebanyak 22 (34,9) orang dan sebanyak 41 (65,1) orang pernah mengalami diare. Analisa tabel silang (Crosstabs) menggunakan metode Chi Square dan didapatkan p Value = 0,007 (p < 0,05), hal tersebut berarti H0 ditolak yang berarti secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara Pengetahuan Pengolahan Sampah dengan kejadian diare pada siswa kelas IX di SMPN 36 Samarinda Seberang.

PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat a. Umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas umur responden adalah 15 Tahun yaitu 52 orang (43,3%) dan ini menujukkan bahwa pada umur anak usia sekolah merupakan usia remaja yang dalam bahasa aslinya adolecence berasal dari bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh kearah kematangan. Kematangan yang dimaksud bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologi yang ditandai adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja adalah suatu periode pematangan organ reproduksi manusia, sering juga disebut masa pubertas, masa remaja ini adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, (Soetjiningsih, 2007, Widyastuti, 2009). b. Jenis Kelamin Berdasarkan data diatas didapatkan gambaran responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 71 (58,2%) responden Dalam penerapan PHBS baik laki laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama (Sari dkk, 2016) Jenis kelamin sebenarnya secara langsung tidak berhubungan dengan penyebab timbulnya diare, hanya saja dalam hal ini karena aktifitas laki-laki yang lebih aktif dan lebih banyak berada di luar ruangan dibandingkan dengan perempuan ( Palupi, 2009). c. Perilaku Membuang Sampah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa perilaku membuang sampah pada kategori baik berjumlah 55 (45,1%) sedangkan yang kurang baik berjumlah 67 (54,8%) yang berarti anak SMPN 36 yang berarti siswa SMPN 36 Samarinda Seberang masih kurang kesadaran dalam perilaku membuang sampah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Meri L., 2016) dengan judul hubungan sanitasi lingkungan dengan angka kejadian diare pada balita diwilayah kerja puskesmas meuraxa dengan 59 responden dengan pembuangan sampah baik sebanyak 10 orang (25,0%) menderita diare dan sebanyak 30 orang (75,0%) responden tidak diare, sedangkan dari 59 orang yang pembuangan sampah tidak baik, 49 orang (62,8%) menderita diare dan sebanyak 29 orang (37,2%) tidak diare. d. Pengetahuan Pengolahan Sampah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa pengetahuan pengolahan sampah pada kategori baik berjumlah 57 (46,7%) sedangkan yang kurang baik berjumlah 65 (53,4%) yang berarti siswa SMPN 36 Samarinda Seberang masih kurang pengetahuan tentang pengolahan sampah yang baik dan benar ini disebabkan karna kurangnya penyuluhan dan tidak berjalannya UKS pada sekolah tersebut. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Oktania kusumawati 2011) dengan judul hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita di desa tegowanu yang hasil analisis hubungan antara pengolahan sampah dengan kejadian diare diperoleh bahwa responden yang pengolahan sampahnya tidak sehat dan mengalami diare sebanyak 22 (84,6%), sedangkan sedangkan responden yang pengolahan sampahnya kurang baik dan tidak diare sebanyak 4 (15,4%) responden dan

perilaku pengolahan sampahnya baik sebanyak 8 (38,1%) responden yang mengalami diare, dan 13 (61,9%) responden yang tidak mengalami diare. e. Kejadian Diare Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan mean responden 122 sebanyak 64 orang (52,5%) tidak pernah mengalami diare dan 58 orang (47,5%) pernah mengalami diare selama bersekolah di SMPN 36 Samarinda Seberang. Diare merupakan suatu penyakit berubahnya konsitensi tinja dari lembek sampai mencair mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja dan bertambahnya frekuensi buang air besar 3 kali atau lebih dalam sehari Diare merupakan salah satu masalah kesehatan utama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia ditemukan sekitar 60 juta kejadian diare setiap tahunnya dan merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian (Depkes RI, 2011). 2. Analisa Bivariat a. Hubungan Perilaku Membuang Sampah dengan Kejadian Diare Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang perilaku membuang sampah dengan baik sebanyak 35 (63,6%) responden tidak pernah mengalami diare dan perilaku membuang sampah dengan baik dan pernah diare sebanyak 20 (36,4%) responden sedangkan responden yang perilaku membuang sampah kurang baik dan tidak pernah diare sebanyak 23 (34,2%) responden serta responden yang perilaku membuang sampahnya kurang baik dan pernah diare sebanyak 44 (65,7%) responden. Hasil diatas menunjukkan bahwa hasil uji korelasi menggunakan Uji Chi Square dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku membuang sampah dengan kejadian diare pada siswa kelas IX di SMPN 36 Samarinda Seberang, karena nilai p value = 0,002 (p < 0,05) sehinnga H0 ditolak Ha diterima. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Meri L., 2016) dengan judul hubungan sanitasi lingkungan dengan angka kejadian diare pada balita diwilayah kerja puskesmas meuraxa dengan 59 responden dengan perilaku pembuangan sampah baik sebanyak 10 orang (25,0%) menderita diare dan sebanyak 30 orang (75,0%) responden tidak diare, sedangkan dari 59 orang yang pembuangan sampah tidak baik, 49 orang (62,8%) menderita diare dan sebanyak 29 orang (37,2%) tidak diare. Dari hasil uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku pembuangan sampah dengan kejadian diare ada balita di wilayah kerja puskesmas meuraxa (p 0,000 <p0,05). b. Hubungan Pengetahuan Pengolahan Sampah dengan Kejadian Diare.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang pengetahuan pengolahan sampahnya baik sebanyak 36 (61,0%) responden tidak pernah mengalami diare dan pengetahuan pengolahan sampah baik dan pernah diare sebanyak 23 (39,0%) responden sedangkan responden yang pengetahuan pengolahan sampah kurang baik dan tidak pernah terkena diare sebanyak 22 (34,9%) responden serta responden yang pengetahuan pengolahan sampah kurang baik dan pernah terkena diare sebanyak 41 (65,1%) responden.

Hasil diatas menunjukkan bahwa hasil uji korelasi menggunakan Uji Chi Square dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan pengolahan sampah dengan kejadian diare pada siswa kelas IX di SMPN 36 Samarinda Seberang, karena nilai p value = 0,007 (p < 0,05) sehinnga H0 ditolak Ha diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Oktania kusumawati 2011) dengan judul hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita di desa tegowanu yang hasil analisis hubungan antara pengolahan sampah dengan kejadian diare diperoleh bahwa responden yang pengolahan sampahnya tidak sehat dan mengalami diare sebanyak 22 (84,6%), sedangkan sedangkan responden yang pengolahan sampahnya kurang baik dan tidak diare sebanyak 4 (15,4%) responden dan perilaku pengolahan sampahnya baik sebanyak 8 (38,1%) responden yang mengalami diare, dan 13 (61,9%) responden yang tidak mengalami diare. hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,003 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengolahan sampah dengan kejadian diare. KESIMPULAN 1. Karakteristik responden di SMPN 36 samarinda seberang kelurahan rapak dalam berdasarkan jenis kelamin, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 71 responden (58,2%) sedangkan responden yang berdasarkan usia mayoritas usia 15 tahun yakni sebanyak 54 responden (44,3%). 2. Perilaku Membuang Sampah siswa SMPN 36 samarinda seberang kelurahan rapak dalam berdasarkan penelitian didapatkan bahwa siswa yang perilku membuang sampahnya baik sebanyak 55 (45,1) responden, dan responden yang pengetahuan pengolahan sampahnya kurang baik sebanyak 67 (54,9) responden. 3. Pengetahuan pengolahan sampah siswa SMPN 36 samarinda seberang kelurahan rapak dalam berdasarkan penelitian didapatkan bahwa siswa yang perilku membuang sampahnya baik sebanyak 59 (48,4) responden, dan responden yang pengetahuan pengolahan sampahnya kurang baik sebanyak 63 (51,6) responden. 4. Kejadian diare pada siswa SMPN 36 adalah sebanyak 64 (52,5%) responden dari 122 responden yang di teliti ini menunjukkan masih banyak siswa yang mengalmi diare di sekolah tersebut. 5. Ada hubungan yang bermakna antara perilaku membuang sampah dengan kejadian diare. 6. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan pengolahan sampah dengan kejadian diare. SARAN 1. Bagi responden agar membuang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan kelas dan lingkungan sekolah. 2. Bagi tempat penelitian agar menyediakan tempat-tempat sampah disetiap ruang kelas dan mebedakan tempat sampah organik dan anorganik, serta melakuakan pengolahan sampah yang baik dan benar. 3. Bagi guru sebaiknya memberikan pelajaran bagi siswa tentang bahaya sampah bagi kesehatan. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa menjadikan skripsi ini sebagai acuan untuk

dilakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya dan variabel yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA 1. Departem Kesehatan RI. (2011). Pengobatan dan Pencegahan Diare. Jakarta: Depkes RI. 2. Dinas kesehatan provinsi kalimantan timur tahun 2016 data jumlah penyakit diare 2015. 3. Kusumawati, O. dkk (2010). Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 1-3 Tahun Studi Kasus di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Grobogan. 4. Lidiawati, M. (2016). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Angka Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Tahun 2016. 5. Palupi, A dkk. (2009). Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak diare akut di ruang rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 6(1): 1-7. 6. Soemirat, J. (2011) Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 7. Soetjiningsih. (2007). tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta : sagung seto. 8. Widiyastuti, Y. (2009) kesehatan reproduksi. Yogyakarta : fitramaya.