KUALITAS DAN KADAR PROTEIN PAKAN IKAN DARI TEPUNG TULANG AYAM DAN TEPUNG KIAMBANG (Lemna minor)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KUALITAS PAKAN IKAN DARI TEPUNG TULANG IKAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DUCKWEED (Lemna minor)

KUALITAS PAKAN IKAN DARI TEPUNG TULANG IKAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DUCKWEED (Lemna minor)

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

Fermentasi Lemna sp. Sebagai Bahan Pakan Ikan Untuk Meningkatkan Penyediaan Sumber Protein Hewani Bagi Masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Upaya mengurangi ketergantungan konsumsi beras masyarakat Indonesia adalah

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUALITAS DAN KADAR PROTEIN NATA BIJI KLUWIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK MARKISA DAN SUMBER NUTRISI YANG BERBEDA SKRIPSI

PEMANFAATAN BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM DENGANN PEWARNA ALAMI KUNYIT (Curcuma domestica)

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

III. BAHAN DAN METODE

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan keberhasilan suatu usaha peternakan akan di pengaruhi oleh

Utilization of Cassava Peel Flour for Producing Sago Instant Noodle.

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

I. PENDAHULUAN. seluas seluas hektar dan perairan kolam seluas hektar (Cahyono,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

UJI SERAT, PROTEIN SERTA ORGANOLEPTIK TEMPE BIJI TURI (Sesbania grandiflora) DENGAN PENAMBAHAN JAGUNG (Zea mays) DAN BEKATUL NASKAH PUBLIKASI

KUALITAS NATA EKSTRAK UMBI SUWEG DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH JERUK NIPIS DAN SUMBER NUTRISI YANG BERBEDA

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

SUBSTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA PADA PEMBUATAN KUE BOLU KUKUS DITINJAU DARI KADAR KALSIUM, TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA

DAYA TERIMA DAN KOMPOSISI PROKSIMAT TEPUNG TULANG IKAN LELE YANG MENGALAMI PROSES PERENDAMAN DALAM LARUTAN JERUK NIPIS NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN SENDIRI, PABRIK DAN ALAMI TERHADAP BOBOT IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) SKRIPSI PAULINA AULIYA LUBIS

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

PEMANFAATAN HASIL FERMENTASI AMPAS KECAP DAN KOTORAN AYAM MENGGUNAKAN Aspergillus niger SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi harus benar benar

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

PENDAHULUAN. Djoko Poernomo*, Sugeng Heri Suseno*, Agus Wijatmoko**

UJI KUALITAS IMBANGAN LIMBAH INDUSTRI IKAN NILA DENGAN IKAN PORA PORA (Mystacoleucus padangensis) SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK

PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dari suatu makanan yang

KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

SKRIPSI. SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNGBIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)terhadap KUALITAS KIMIA NUGGET DAGING AYAM

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat dengan bertambahnya. jumlah penduduk. Berbagai jenis pangan diproduksi dengan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. macam komoditi pangan pertanian, tetapi kemampuan produksi pangan di

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Pertama. Tabel 6. Komposisi Kimia TDTLA Pedaging

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi DIAH AYU FITRIANI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

PENGGUNAAN JAGUNG DAN RAGI TAPAI PADA JAGUNG SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR...

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pendahuluan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

PEMANFAATAN WORTEL (Daucus carota) DALAM PEMBUATAN MIE BASAH SERTA ANALISA MUTU FISIK DAN MUTU GIZINYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI

NASKAH PUBLIKASI. KUALITAS BISKUIT DENGAN KOMBINASI TEPUNG PISANG KEPOK PUTIH (Musa paradisiaca forma typica) DAN TEPUNG TEMPE

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

Transkripsi:

KUALITAS DAN KADAR PROTEIN PAKAN IKAN DARI TEPUNG TULANG AYAM DAN TEPUNG KIAMBANG (Lemna minor) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: ROFIDA UMAYA A 420 140 124 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

KUALITAS DAN KADAR PROTEIN PAKAN IKAN DARI TEPUNG TULANG AYAM DAN TEPUNG KIAMBANG (Lemna Minor) Abstrak Pakan ikan merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Tepung tulang ayam dapat menjadi alternatif bahan baku pakan ikan karena tepung tulang secara umum mengandung protein 12%. Tepung kiambang sebagai bahan campuran yang mengandung protein 22,40% berat kering untuk menambah nutrisi pakan ikan. Tujuan penelitian ini mengetahui kadar protein dan kualitas pakan ikan dari tepung tulang ayam dan tepung kiambang. Metode penelitian ini Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dua faktor. Faktor pertama, yaitu berat tepung tulang ayam (30 g, 40 g, dan 50 g) dan faktor kedua berat tepung kiambang (25 g dan 30 g) dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi pakan ikan pada perlakuan TA 1 TL 1 (tepung tulang ayam 30 g dan tepung kiambang 25 g) sebesar 3,43%, sedangkan kadar protein terendah pakan ikan adalah perlakuan TA 3 TL 1 (tepung tulang ayam 50 g dan tepung kiambang 25 g) sebesar 2,76%. Kualitas pakan ikan terbaik adalah perlakuan TA 1 TL 1 (tepung tulang ayam 30 g dan tepung kiambang 25 g) dan TA 3 TL 2 ( tepung tulang ayam 50 g dan tepung kiambang 30 g). Kata kunci : pakan ikan, tepung tulang ayam, tepung kiambang, dan protein Abstract Fish feed is the most important component in supporting the growth and development to nutrient need of fish. Chicken bone flour can be an alternative basic material for making of feed fish because of protein content 12%. Kiambang flour can be used as a natural mixture material that protein content of 22,40% to increase the fish feed. The purpose of this research was to know the protein content and quality of feed fish from chicken bone flour and kiambang flour. The method of this research was a complete Random Design (CRD) and two factors. The first factor was the weight of chicken bone flour (30 g, 40 g, and 50 gs) and the second factor was the weight of kiambang flour (25 g and 30 g) with 2 replications. The results showed the highest protein content of fish feed was the treatment TA 1 TL 1 ( chicken bone flour 30 g and kiambang flour 25 g ) of 3,43%, while the lowest protein of fish feed was TA 3 TL 1 ( chicken bone flour 50 g and kiambang flour 25 g ) of 2,76%.The best quality of fish feed was treatment TA 1 TL 1 ( chicken bone flour 30 g and kiambang flour 25 g ) and TA 3 TL 1 ( chicken bone flour 50 g and kiambang flour 25 g ). Keywords : fish feed, chicken bone flour, kiambang flour, and protein 1. PENDAHULUAN Pakan memiliki fungsi yang penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan (Afrianto,2005). Pakan ikan yang baik harus mengandung seluruh nutrisi 1

mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang diperlukan dalam jumlah cukup dan seimbang. Pakan ikan terdiri dari dua macam, yaitu pakan ikan alami dan pakan ikan buatan (Saparinto,2008). Pembuatan pakan buatan dapat menggunakan teknik yang sederhana dengan memanfatkan sumbersumber bahan baku lokal, termasuk pemanfaatan limbah yang relatif murah. Pemilihan bahan pakan sebaiknya dipertimbangkan sesuai dengan ketentuan bahan pakan, yaitu mudah didapat, harganya murah, kandungan nutrisinya tinggi dan tidak bersaing dengan manusia (Handajani dan Widodo, 2010). Bahan baku dalam pembuatan pakan ikan dapat menggunakan sisa makanan yang memenuhi syarat seperti tulang ayam. Tulang ayam merupakan salah satu hasil samping yang memiliki nilai ekonomis kecil yang jarang diperhatikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Tepung tulang adalah suatu produk padat kering yang dihasilkan dengan cara mengeluarkan sebagian besar cairan atau seluruh lemak yang terkandung pada tulang.kandungan yang terdapat dalam tepung tulang secara umum terdiri dari 12% protein, 3% lemak dan 2% serat kasar (Saparinto,2008). Hasil penelitian Khuldi (2016) tepung tulang ikan bellida memiliki kandungan protein 16,61-17,02%, lemak 2,37-3,88% dan kandungan kalsium yang cukup tinggi 29,01-29,08%. Menurut penelitian Trilaksani (2006), hasilnya bahwa tepung tulang ikan tuna mengandung kadar kalsium 39,24%, dan fosfor 13,66%, kadar air tulang sebesar 5,60%, abu 81,13%, protein 0,76%, dan lemak 3,05%. Tepung tulang ayam dapat dikombinasikan dengan bahan baku lain untuk meningkatkan nutrisi dalam pakan ikan buatan. Bahan lain yang cukup potensial digunakan adalah kiambang (Lemna minor) yang mengandung nutrisi tinggi dengan pertumbuhan tanaman cepat. Kiambang (Lemna minor) adalah tanaman air yang memiliki nutrisi tinggi ditemukan tumbuh mengapung diatas air. Lemna memiliki kandungan protein tinggi mencapai 10 43 % dalam berat keringnya dan memiliki susunan asam amino yang lebih mendekati komposisi asam amino hewani (Leng et al., 1995; Landesman, 2005). Hasil analisis proksimat Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, IPB (2015) menyatakan kandungan nutrisi berat kering Lemna minor 2

terdiri atas protein kasar 22,40%, lemak kasar 2,21%, dan serat kasar 10,16%. Menurut penelitian Ilyas (2014) menunjukkan hasil bahwa 25% Lemna perpusilla dapat menggantikan pelet dengan retensi protein 32,75%. Kombinasi bahan baku tulang ayam dan Lemna minor dalam pembuatan pakan ikan dapat berupa pelet. Pelet merupakan bentuk makanan buatan untuk ikan berasal dari beberapa macam bahan yang di olah dan dijadikan adonan, kemudian dilakukan pencetakan dengan menggunakan alat untuk mendapatkan bentuk batangan atau bulatan kecil. Pelet yang baik disesuaikan dengan ukuran mulut ikan berkisar antara ±1-2 cm. Jadi pelet tidak berupa tepung, tidak berupa butiran, dan tidak pula berupa larutan (Setyono, 2012). Karakteristik pelet yang dihasilkan mengacu pada standar pakan ikan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2009 yaitu mengandung protein berkisar 20-35%, lemak berkisar 2-10%, abu kurang dari 12%, dan kadar air kurang dari 12%. Pembuatan pelet dapat dilakukan sendiri dengan memperhatikan kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya terutama sumber protein. Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar protein dan kualitas pakan ikan dari tepung tulang ayam dan tepung kiambang. 2. METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai bulan Januari 2018 bertempat di Laboratorium Biologi. Pengujian kadar protein dilaksanakan di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Rancangan lingkungan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu konsentasi tepung tulang ayam (30 g, 40 g, dan 50 g) dan konsentrasi tepung Kiambang (Lemna minor) 25 g dan 30 g. Masing-masing perlakuan dilakukan 2 kali pengulangan. Prosedur pelaksanaan penelitian melalu tahapan pembuatan tepung tulang ayam, pembuatan tepung Lemna minor, kemudian pembuatan pakan ikan.setelah itu, dilakukan dengan kualitas (uji sensoris) dilakukan dengan lembar kuesioner 15 orang panelis dan uji kadar protein dengan metode kjedhal serta menyajikannya dalam bentuk table dengan hasil akhir dalam bentuk persen. 3

3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Kadar Protein Tabel 1. Rata-rata Kadar Protein Pakan Ikan dari Tepung Tulang Ayam dengan Penambahan Tepung Kiambang (Lemna minor) No Perlakuan Kadar Protein Keterangan (%) 1. TA 1 TL 1 3.43* tepung tulang ayam 30g dengan tepung Lemna minor 25 g 2. TA 2 TL 1 3.24 tepung tulang ayam 40g dengan tepung Lemna minor 25 g 3. TA 3 TL 1 2.76** tepung tulang ayam 50g dengan tepung Lemna minor 25g 4. TA 1 TL 2 3.36 tepung tulang ayam 30g dengan tepung Lemna minor 30 gr 5. TA 2 TL 2 2.80 tepung tulang ayam 40g dengan tepung Lemna minor 30 g 6. TA 3 TL 2 3.17 tepung tulang ayam 50g dengan tepung Lemna minor 30 g Keterangan: *) kadar protein tertinggi, **) kadar protein terendah Tabel 1 menunjukkan bahwa pakan ikan yang berbahan tepung tulang ayam dengan penambahan tepung kiambang (Lemna minor) memiliki kadar protein yang berbeda. Urutan dari yang tertinngi hingga terendah sebagai berikut : TA 1 TL 1, TA 1 TL 2, TA 2 TL 1, TA 3 TL 2, TA 2 TL 2, dan TA 3 TL 1. Kadar protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan TA 1 TL 1 (Tepung Tulang Ayam 30 g dengan tepung Lemna minor 25 g) sebesar 3,43%. Pemberian berat tulang ayam berpengaruh terhadap kadar kandungan protein pakan ikan. Seperti halnya daging ayam yang kandungan protein tinggi, tulang ayam mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Kandungan tepung tulang secara umum yang dikemukakan oleh Saparinto (2008) tersusun atas 12% protein, 3% lemak dan 2% serat kasar. Sedangkan kadar protein yang terendah terdapat pada perlakuan TA3TL1 (Tepung tulang ayam 50 g dengan tepung Lemna minor 25 g) sebesar 2,76%. Kadar protein kontrol (pelet komersial) sebesar 48%. Semua perlakuan apabila dibandingkan dengan kontrol (pelet komersial) memiliki kadar protein yang lebih rendah. Namun, pakan ikan dari tepung tulang aam dan tepung kiambang dapat dijadikan 4

pakan ikan sebagai sumber energi. Pakan ikan dengan kadar protein kurang dari 20% dapat dijadikan pakan sumber energi (Subekti, 2009). b. Kualitas Pakan Ikan TA 1 TL 1 TA 2 TL 1 TA 3 TL 1 TA 1 TL 2 TA 2 TL 2 TA 3 TL 2 Gambar 1. Hasil Produk Pakan Ikan dari Tepung tulang ayam dan Tepung Kiambang (Lemna minor) Keterangan : TA 1 TL 1 : Tepung tulang ayam 30 g dengan tepung Lemna minor 25g TA 2 TL 1 : Tepung tulang ayam 40 g dengan tepung Lemna minor 25 g TA 3 TL 1 : Tepung tulang ayam 50 g dengan tepung Lemna minor 25 g TA 1 TL 2 : Tepung tulang ayam 30 g dengan tepung Lemna minor 30 g TA 2 TL 2 : Tepung tulang ayam 40 g dengan tepung Lemna minor 30 g TA 3 TL 2 : Tepung tulang ayam 50 g dengan tepung Lemna minor 30 g Tabel 2. Hasil Kualitas Pakan Ikan dari Tepung tulang ayam dengan Penambahan Tepung Kiambang (Lemna minor) No Perlakuan Aspek Warna Aroma Tekstur 1 TA 1 TL 1 Hijau Laurel Khas Pelet Halus 2 TA 2 TL 1 Hijau Laurel Tidak Amis Halus 3 TA 3 TL 1 Hijau Laurel Amis Halus 4 TA 1 TL 2 Hijau Laurel Amis Halus 5 TA 2 TL 2 Hijau Laurel Tidak Amis Halus 6 TA 3 TL 2 Hijau Laurel Khas Pelet Halus Keterangan : *Aroma khas pelet = aroma amis protein yang menyengat Kontrol : Pelet Komersial (warna coklat, aroma khas pelet, tekstur halus) Berdasarkan kualitas dengan uji sensoris yang dilakukan oleh 15 orang panelis diperoleh keterangan sebagai berikut : kualitas warna pakan ikan dari tepung tulang ayam pada semua perlakuan berwarna hijau laurel, sedangkan pelet komersial (kontrol) berwarna coklat. Warna pakan sangat bergantung pada jenis bahan baku yang digunakan. Warna hijau pada pakan ikan dipengaruhi oleh salah satu jenis bahan baku yaitu tepung Lemna minor yang memiliki zat hijau daun (klorofil). Kualitas aroma pakan ikan dari tepung tulang ayam tidak semua perlakuan memiliki aroma yang sama, TA 1 TL 1 dan 5

TA 3 TL 2 memiliki aroma khas pelet sama dengan kontrol (pelet komersial). Sedangkan, TA 3 TL 1 dan TA 1 TL 2 memiliki aroma amis. Aroma pakan ikan merupakan rangsangan bau kekhasan dari pakan ikan yang dapat dinilai menggunakan indera penciuman (hidung). Pakan buatan yang berkualitas baik mempunyai aroma khas yang disukai oleh ikan. Selain itu, ikan akan cenderung menyukai pakan yang berbau amis. Sisanya TA 2 TL 1 dan TA 2 TL 2 memiliki aroma tidak amis dimungkinkan terjadi karena saat pengovenan dicampur dengan bahan lain sehingga aroma yang terbentuk menjadi tercampur. Kualitas tekstur pakan ikan dari tulang ayam memiliki tekstur yang halus sama dengan tekstur yang terdapat kontrol. Pakan yang baik mempunyai ukuran partikel bahan baku yang halus dan seragam serta homogenitas tinggi. Kehalusan bahan baku akan berpengaruh terhadap homogenitas saat pembuatan pakan dan stabilitas pakan dalam air. Berdasarkan beberapa acuan kualitas terbaik pakan ikan dari tepung tulang ayam dan penambahan Lemna minor yang di uji fisik dengan 3 indikator warna, aroma dan tekstur berada di perlakuan TA 1 TL 1 dan TA 3 TL 2. Perbedaan dengan setiap perlakuan terletak pada aroma yang ditimbulkan. Aroma yang paling baik untuk merangsang indera penciuman ikan adalah aroma khas pelet (aroma protein menyengat) yang menimbulkan bau amis sangat tajam. Sehingga ikan akan lebih tertarik untuk mengonsumsi pakan ikan yang beraroma khas pelet. 4. PENUTUP Kualitas pakan ikan terbaik pada perlakuan TA 1 TL 1 (tepung tulang ayam 30 g dan tepung Lemna minor 25 g dan TA 3 TL 2 (tepung tulang ayam 50 g dan tepung Lemna minor 30 g) dengan warna hijau laurel, aroma khas pelet dan tekstur halus. Sedangkan, kadar protein pakan ikan tertinggi pada perlakuan TA 1 TL 1 (tepung tulang ayam 30 g dan tepung Lemna minor 25 g) yaitu sebesar 3,43%. Kadar protein pakan ikan terendah pada perlakuan TA 3 TL 1 (tepung tulang ayam 50 g dan tepung Lemna minor 25 g) yaitu sebesar 2,67%. 6

DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E dan Liviawaty, E. 2005. Pakan Ikan. Yogyakarta : Kanisius. Hal : 122. Ayuda, B. 2011. Kandungan Serat Kasar, Protein Kasar, dan Bahan Kering Pada Limbah Nangka yang Difermentasi Dengan Trichoderma viride dan Bacillus subtilis Sebagai Bahan Pakan Alternatif Ikan. Skripsi. Universitas Airlangga. Handajani, H. dan Widodo W. 2010. Nutrisi Ikan. Malang : UMM Press. Ilyas, A.P., Nirmala, K., Harris, E. dan Widiyanto, T. 2012. Pemanfaatan Lemna perpusilla Sebagai Pakan Kombinasi Untuk Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Sistem Resirkulasi. LIMNOTEK. 21(3): 193-201. Khuldi, A., Kusumaningrum, I. dan Asikin, A.N. 2016. Pengaruh Frekuensi Perebusan terhadap Karakteristik Tepung Tulang Ikan Belida (Chitala sp.). Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. 21(2): 32-40. Landesman, L., Parker., Fedler., Konikoff. 2005. Modeling duckweed growth in wastewater treatment systems. Livest Res Rural Develop. Leng, R.A., Stambolie, J.H dan Bell, R. 1995. Duckweed a Potential high Protein Feed Resource for Domestic Animals and Fish. New England : Livestock Research for Rural Development. Page : 7-1. Saparinto, Cahyo. 2008. Panduan Lengkap Gurami. Jakarta : Penebar Swadaya. Setyaningrum, Widia. 2017. Kualitas Pakan Ikan Dari Tepung Tulang Ikan Dengan Penambahan Tepung Duckweed (Lemna Minor). Skripsi FKIP UMS. Setyono, B. 2012. Pembuatan Pakan Buatan. Malang : Unit Pengelola Air Tawar. Standar Nasional Indonesia. 2009. Pakan buatan untuk ikan gurami (Osphronemus goramy Lac.) ( No SNI 7473 ). Bogor : Badan Standardisasi Nasional. Trilaksani. W., Salamah, E. dan Nabil, M. 2006. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp.) Sebagai Sumber Kalsium Dengan Metode Hidrolisis Protein. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. 9(2): 34-45. 7