PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI KELURAHAN SINRIJALA RT 01/ RW 02 MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth: Bapak/Ibu / Saudara(i) Responden di SDN Sungai Bahadangan Kecamatan Banjang Kabupaten HSU.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan. membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. mengukur pencapaian keseluruhan negara. Pencapaian ini meliputi 3

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA ANAK SD NEGERI 3 GAGAK SIPAT BOYOLALI. Nur Hikmah

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

BAB 1 PENDAHULUAN. berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Wujud

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak menyebarkan kotoran dan tidak menularkan penyakit,langkahlangkah

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menekankan pada praktik-praktik kesehatan (Wong, 2009). Di dalam

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Dan Kepatuhan Perawat

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO

Dyna Apriany Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Sehat dalam keperawatan anak adalah keadaan kesejahteraan yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB I PENDAHULUAN. belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari hari (Depkes, 2013).

LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN. kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar : keluarga dan klien

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

PEMBERIAN HEALTH EDUCATION MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI TANGAN PADA ANAK PRASEKOLAH ABSTRAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, memelihara kebersihan tangan

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Masa usia sekolah disebut

1 Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

Dadang Kusbiantoro Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kualitas lingkungan dapat mempengaruhi kondisi individu dan

PEMBIASAAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE OLEH IBU KEPADA BALITA (USIA 3-5 TAHUN) DI KELURAHAN DERWATI

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Masa Anak Usia Sekolah Dasar. atau 10 tahun sampai umur 12 atau 13 tahun (Yusuf, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usia prasekolah antaralain mengenal warna, mengenal angka

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

dilaporkan ke pelayanan kesehatan sehingga jumlah yang tercatat tidak sebesar angka survey (Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2011).

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene atau kebersihan diri

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaitu 25 kematian per 1000

BAB I PENDAHULUAN. dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya lebih dari satu milyar kasus gastroenteritis atau diare. Angka

Anwar Hadi *, Umi Hanik Fetriyah 1, Yunina Elasari 1. *Korespondensi penulis: No. Hp : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kulit banyak di jumpai di Indonesia, hal ini disebabkan karena

PENGARUH METODE HAND WASH TERHADAP PENURUNAN JUMLAH ANGKA KUMAN PADA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSKIA PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 1 INFORMED CONSENT

BAB II TINJAUAN TEORI. diaplikasikan pada bidang kesehatan (Azmi, 2013). Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENYULUHAN CUCI TANGAN DI SDN BRAWOHAN KECAMATAN GAYAM BOJONEGORO. Maldiana, 2 ikmaludin Akbar

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Hidup Bersih Sehat (PHBS), saat ini telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara

BAB I PENDAHULUAN. keinginan buang air besar, rasa tidak nyaman pada perianus dan inkontinensia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang masih tinggi (Kemenkes RI, 2011). Anak usia sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian

Transkripsi:

PENYULUHAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI KELURAHAN SINRIJALA RT 01/ RW 02 MAKASSAR Esse Puji Pawenrusi 1 1 Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Email: essepuji@gmail.com Abstrak Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan penyakit infeksi. Mencuci tangan merupakan proses pembuangan kotoran dan debu dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Kegiatan intervensi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan pakai sabub serta membiasakan anak- anak mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sesudah melakukan aktisvitas fisik seperti sebelum dan sesudah makan, sesudah BAB dan setelah beraktivitas dan mengurangi resiko menderita diare Hasil intervensi menunjukkan terjadi kenaikan pengetahuan responden dimana sebelum diberi penyuluhan pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 20 orang (62.5%) setelah diberikan penyuluahan, pengetahuan dengan kategori cukup menjadi 27 orang(84.8%). Peningkatan pengetahuan sebesar 58.3% Hasil program penyuluhan cuci tangan pakai sabun di kelurahan Sinrijala RT 01/ RW 02 makassar menunjukkan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang mencuci tangan pakai sabun dan masyarakat juga sudah mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci tangan. Kata Kunci : Cuci tangan pakai sabun A. PENDAHULUAN Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perwujudan riil paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. (Depkes RI, 2008). Salah satu indicator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). (Kemenkes RI, 2010) 1

Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan penyakit infeksi. Mencuci tangan merupakan proses pembuangan kotoran dan debu dari kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme. Mencuci tangan merupakan upaya pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak langsung (Depkes, RI, 2009). Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukan dengan benar. Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan, namun dalam kenyataanya masih sangat sedikit yang tahu bagaimana cara melakukanya dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di ajarkan pada masyarakat agar bias mencegah terjadinya penyakit. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun jelas merupakan cara yang paling efektif dan murah untuk pencegahan, namun banyak orang tidak mempraktekkannya. Berdasarkan data WHO, mencuci tangan terbukti bisa menurunkan risiko terkena penyakit diare hingga 45% (www.depkes.go.id diakses 01 Februari 2018). Tak sampai di situ, masih ada penyakit lain yang bisa dicegah hanya dengan mencuci tangan yaitu kecacingan, infeksi saluran pernapasan, infeksi mata, dan hepatitis. Walau begitu, agar mendapatkan manfaat yang optimal, cuci tangan harus dilakukan dengan benar. Hingga saat ini, masih banyak sekali anak-anak Indonesia yang meninggal karena diare, juga juga anak-anak yang kurang gizi karena cacingan. Selain itu, masih ada pula anak dan orang dewasa yang tertular dan meninggal karena terinveksi virus flu burung. Padahal, dengan melakukan perilaku sederhana, cuci tangan pakai sabun (CTPS) sebenarnya sudah dapat mengurangi 2

risiko tertular penyakit-penyakit tersebut. Data WHO menunjukkan, perilaku CTPS mampu mengurangi angka kejadian Diare sebanyak 45 persen. Telah dibuktikan juga bahwa CTPS dapat mencegah penyebaran penyakit kecacingan, serta mampu menurunkan kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan Flu Burung hingga 50 persen (www.depkes.go.id diakses 01 Februari 2018). Mencuci tanga dengan air saja lebih umum dilakukan tetapi tidak efektif menjaga kesehatan dibandingkan mencuci tangan dengan sabun. Agar efektif WHO (2009) telah menetapkan langkah-langkah mencuci tangan pakai sabun sebagai berikut : membasahi kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun secukupnya, menggosokkan kedua telapak tangan dan punggung tangan, menggook sela-sela jari kedua tangan, menggosok kedua telapak tangan dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya,menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya, menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya, basuh dengan air, dan mengeringkan tangan. Selain cara mencuci tangan, waktu mencuci tangan juga harus diperhatikan, menurut Depkes (2009), lima waktu yang tepat mencuci tangan pakai sabun adalah sebelum makan, sebelum menyusui bayi atau menyuapi bayi/anak, sesudah ke WC atau buang air besar, sesudah menceboki bayi/anak, dan sebelum memasak atau menyiapkan makanan. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak anak- anak di kelurahan sinrijala RW 02/ RT 01 Makassar yang tidak menerapkan perilaku mencuci tangan yang benar. Anak- anak Kurang memahami penyakit yang timbul/ditularkan jika mereka tidak mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Mereka hanya mencuci tangan setelah beraktivitas tanpa menggunakan sabun. Perilaku anak- anak yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengajarkan kepada anak- anak di kelurahan Sinrijala cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dna benar serta waktu yang tepat untuk mencuci tangan. 3

B. METODE PELAKSANAAN 1. Perencanaan Kegiatan a. Melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat yaitu Kelurahan Sinrijala RW 02/ RT 01 Makassar b. Menetapkan jadwal kegiatan intervensi c. Menyiapkan alat dan bahan penyuluhan 2. Pelaksanaan Kegiatan a. Intervensi fisik 1) Demontrasi dan senam cuci tangan pakai sabun 2) Intervensi non-fisik 1) Pemberian materi tentang mencuci tangan pakai sabun yang benar dan waktu yang tepat untuk mencuci tangan. 3. Evaluasi Kegiatan Evaluasi kegiatan dilaksanakan dengan memberikan kuesioner kepada anak- anak yang diberikan penyuluhan untuk menilai pemahaman materi penyuluhan. C. HASIL DAN URAIAN KEGIATAN Hasil Pre dan Post Test Penyuluhan cuci tangan pakai sabun di Demonstrasi dan senam cuci tangan pakai sabun sebagai berikut : Kegiatan intervensi dilaksanakan di rumah salah satu warga di Kelurahan Sinrijala RW 02/ RT 01 Makassar. Kegiatan intervensi yang dilakukan adalah pemberian materi tentang cuci tangan pakai sabun, melakukan demonstrasi dan senam cuci tangan pakai sabun. 4

Evaluasi Kegiatan Pelaksanaan evaluasi kegiatan bertujuan untuk mengetahui capaian target dari program yang dilaksanakan serta melihat seberapa besar dampak intervensi terhadap masalah yang ditemukan pada saat observasi. Hasil evaluasi kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut : 5

Tabel 1 Distribusi Pre dan Post Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Kelurahan Sinrijala RW 02/ RT 01 Makassar Tahun 2018 Sebelum Intervensi Setelah Intervensi Peningkatan Cukup Kurang Cukup Kurang f % f % f % f % f % 20 62.5 12 37.5 27 84.4 5 15.6 7 58.3 Sumber : Data Primer Tabel 1 menunjukkan bahwa terjadi kenaikan pengetahuan responden dimana sebelum diberi penyuluhan pengetahuan dengan kategori cukup sebanyak 20 orang (62.5%) setelah diberikan penyuluahan, pengetahuan dengan kategori cukup menjadi 27 orang(84.8%). Hal ini terlihat terjadi peningkatan sebesar 58.3% D. KESIMPULAN Hasil program penyuluhan cuci tangan pakai sabun di RW 02/ RT 01 Kelurahan Sinrijala menunjukkan adanya peningkatan jumlah masyarakat yang mencuci tangan pakai sabun dan masyarakat juga sudah mengetahui waktu yang tepat untuk mencuci tangan. E. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak RW 02/ RT 01 Kelurahan Sinrijala dan seluruh orang tua dan anak- anak yang bersedia meluangkan waktu mengikuti kegiatan intervensi fisik dan nonfisik. F. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: 6

Depkes RI; 2008 Depkes, RI. 2009., Panduan Penyelenggaraan Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Jakarta. Kemenkes RI. Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2010 Notoatmodjo. 2007., Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta. WHO, 2013. Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare. Geneva, WHO. www.depkes.go.id. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Perilaku Sederhana yang Berdampak Luar Biasa, diakses 02 Februari 2018 7