P-ISSN: E-ISSN: PERSIAPAN PENGAJARAN SPEAKING PADA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN TASK BASED LEARNING

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MAHASISWA SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAY

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FKIP Universitas PGRI Madiun

SAP DAN SILABUS. Nama Mata Kuliah : Listening for Elementary School (GD 322) Disusun Oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MELALUI STRATEGI TOP-DOWN DAN BOTTOM-UP

MEMANFAATKAN KOMPUTER UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

PENERAPAN GAMES TEACHING TECHNIC DALAM PENGAJARAN BERBICARA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /

PEMBELAJARAN KOSAKATA 1. Suharso 2. kosakata tidak selalu dijadikan prioritas dalam pembelajaran bahasa, perhatian

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAHASA INGGRIS KELOMPOK KOMPETENSI F

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA DAN HASIL BELAJAR MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS MELALUI METODE ROLE PLAYING. Khoirul Huda

INOVASI PEMANFAATAN MEDIA FILM UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN LISTENING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENERAPAN STRATEGI PROCESS-BASED PADA PENGAJARAN KOMPOSISI BAHASA MANDARIN 1

MENINGKATKAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM DISKUSI KELAS MELALUI PENGGUNAAN FACEBOOK


Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

SILABUS. : Penilaian &Evaluasi Pembelajaran Sains/

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR

IMPLEMENTASI STRATEGI KOLABORATIF DALAM PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PERBANKAN BAGI MAHASISWA SASTRA INGGRIS UMN-AW MEDAN

Dedy Irawan, Dhi Bramasta PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Abstrak

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN PARAGRAF ARGUMENTASI MAHASISWA JURUSAN NON BAHASA INGGRIS POLITEKNIK NEGERI JEMBER

PENGARUH PRE-QUESTIONING TERHADAP PEMAHAMAN BACAAN SISWA SMK KELAS II

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

Upaya Penguasaan Direct & Indirect Speech melalui. Pendekatan Scientific dengan Model Discovery Learning.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran

Silabus. MKK 3022 Bahasa Inggris untuk Bisnis. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Widiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar, M.T **), Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: model pembelajaran Reciprocal Teaching, hasil belajar.

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH SD. Oleh Taufina Universitas Negeri Padang. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa Inggris yang dipelajari sebagai bahasa

PENINGKATAN KEMANDIRIAN MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA PADA MATA KULIAH MEKANIKA MELALUI METODE RECIPROCAL TEACHING

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP Nomor 5)

SILABUS Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Rizky Puspitadewi 1,*, Agung Nugroho Catur Saputro 2 dan Ashadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

OPTIMALISASI PENERAPAN KEBERANIAN MENGAMBIL RESIKO BERBICARA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA MADRASAH IBTIDIYAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. komunikasi bahasa Inggris sebelum dan sesudah penerapan WCA dilakukan terhadap

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAGAIMANA MELAKUKAN PENILAIAN PROSES PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI?

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN THE READING PROCESS DALAM PEMBELAJARAN 1

ORGANISASI GAGASAN DALAM WACANA TULIS ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Model Pembelajaran Content-Familiarity Approach Pada Matakuliah Reading Comprehension Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Mahasiswa

SILABUS : PROF DR. H. DJAM AN SATORI, MA DR. HJ. AAN KOMARIAH, M.PD

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arifin (2011: 140) Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS MODUL DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP JAMUR

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING ASPEK PENGUCAPAN DENGAN METODE STRESSING AND INTONATION DRILLING DI KELAS VIII F TAHUN PELAJARAN 20014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah BAHASA INGGRIS AUD

MEDIA PEMBELAJARAN AMAY SUHERMAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek kebahasaan, seperti aspek bunyi (phonology), aspek tata bahasa

MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE JIGSAW PADA SISWA SMK

PENTINGNYA MENCERMATI SELF-INSTRUCTION DAN SELF- ESTEEM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ASING: STUDI KASUS PENGAJARAN MENYIMAK

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

PENGARUH GRAMMATICAL KNOWLEDGE TERHADAP SKOR LISTENING TOEFL TEST MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI DALAM PENULISAN KEMAMPUAN NARATIF KELAS SEBELAS DI SMA PGRI 2 PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

PENILAIAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 OLEH NIA PURWANDARI

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

MENGUASAI SPEAKING SKILL BAHASA INGGRIS DENGAN KONSEP ENGLISH DAY BAGI GURU DAN KARYAWAN DI SMA ISLAM TERPADU FADHILAH PEKANBARU

pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran writing. Writing merupakan keterampilan yang melibatkan banyak aspek, yaitu kemampuan untuk mengembangkan

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

KESUKAAN MAHASISWA TERHADAP KOREKSI LISAN DOSEN (ORAL ERROR TREATMENT)

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

Muhsin 1 Ismiyati 2. Key Words : Learning Process, E-lena learning system

Transkripsi:

PERSIAPAN PENGAJARAN SPEAKING PADA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH Universitas Muhammadiyah Aceh, Indonesia Abstrak: Speaking merupakan kemampuan utama yang harus dikuasai oleh mahasiswa yang mempelajari bahasa Inggris, maka dari itu dibutuhkan perhatian yang khusus agar mahasiswa mampu menguasai berbicara bahasa Inggris dengan baik dan lancar. Salah satu dari beberapa aspek yang perlu diperhatikan dosen dalam pengajaran speaking adalah persiapan dosen sebelum mengajar agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam penyajian data. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana dosen-dosen bahasa Inggris Unmuha mempersiapkan pembelajaran mata kuliah Speaking di Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Aceh. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada dosen yang mengajar mata kuliah speaking. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah pedoman wawancara. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penampilan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris mempersiapkan mata kuliah Speaking dengan baik dengan membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan silabus yang tersedia serta memilih metode, materi, dan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Kata Kunci: Persiapan Pengajaran, Speaking A. Pendahuluan Pada perguruan tinggi, dosen memainkan peranan penting dalam mengajar dan memandu mahasiswa untuk mencapai hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, salah satu tugas terpenting bagi dosen adalah menyiapkan rencana pembelajaran agar proses pembelajaran tersebut berjalan lancar dan meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses belajar mengajar yang diakibatkan oleh penentuan komponen pembelajaran yang kurang tepat. Salah satu strategi pengajaran yang sangat penting dilakukan oleh seorang dosen dalam mengajar khususnya mata kuliah speaking adalah mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan rencana pembelajaran sebelum memulai proses pengajaran. Metode, materi dan media yang digunakan dosen dalam mengajar memiliki dampak yang besar terhadap motivasi dan pencapaian peserta didik dalam pembelajaran di samping faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Dalam pengajaran speaking, dosen diharapkan mampu merancang rencana pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berbicara mereka melalui kegiatan interaktif yang bermakna sehingga peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Meskipun demikian, Goh and Burns (2012) menyatakan bahwa banyak guru atau dosen merasa bahwa mereka berhasil dalam mengajarkan pelajaran Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 1

Speaking, sebaliknya mereka telah menciptakan beberapa keterbatasan dalam cara mereka mempersiapkan pelajaran yang bisa berdampak pada hilangnya peluang-peluang berharga para pelajar untuk mengembangkan kemampuan speaking mereka. Keterbatasan ini mencakup kurangnya pengajaran eksplisit dimana peserta didik dibiarkan hampir seluruhnya untuk melakukan setiap aktivitas, sedikit aktivitas yang terfokus pada perhatian peserta didik terhadap kemampuan berbicara yang spesifik, bahasa dan genre yang terkait dengan aktivitas berbicara, kurangnya umpan balik mengenai suatu aktivitas komunikasi lisan yang diikuti oleh siswa, peran yang agak pasif yang dimainkan peserta didik dalam pengembangan pembelajaran dan pembelajaran mereka sendiri, serta kurangnya kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih luas. (Goh dan Burns: 2012) Oleh karena itu mempersiapkan pembelajaran speaking melalui pemilihan metode, materi, media serta sistem penilaian yang tepat merupakan tugas penting bagi seorang dosen. Karena mata kuliah Speaking merupakan salah satu mata kuliah yang diutamakan dalam jurusan Pendidikan Bahasa Inggris maka penting diadakan penelitian yang menfokuskan pada persiapan sebelum kegiatan pengajaran speaking dilakukan sehingga bermanfaat dan dapat dijadikan contoh bagi para dosen yang mengajar mata kuliah lainnya. Selain itu, keahlian speaking juga dianggap keahlian yang paling sulit untuk dikuasai oleh para mahasiswa. Seperti yang diungkapkan oleh Pollard (2008) bahwa berbicara adalah salah satu aspek tersulit untuk dikuasai oleh siswa. Hal ini tidak mengherankan bila kita mempertimbangkan banyak hal yang terlibat saat seseorang berbicara, yakni gagasan, bahasa, bagaimana menggunakan tata bahasa dan kosa kata, pengucapan dan juga mendengarkan dan bereaksi terhadap orang yang berkomunikasi dengannya. Banyak peserta didik Bahasa Inggris mengalami kesulitan berbicara dalam bahasa Inggris sehingga penting untuk memberi kesempatan kepada siswa sebanyak mungkin untuk berbicara dalam lingkungan yang mendukung. Oleh sebab itu, para dosen perlu memiliki persiapan yang baik sebelum memulai pengajaran, memilih materi yang tepat dan melakukan kegiatan yang efektif dan bermakna untuk mencapai tujuan yang diinginkan guna meraih hasil yang memuaskan. Namun kenyataannya sebagian dosen mengajar lebih dahulu dari pada membuat rencana pembelajaran sehingga hasil pembelajaran mahasiswa kurang memuaskan. Maka dari itu, peneliti menyelidiki langkah-langkah persiapan pengajaran yang dilakukan oleh dosen Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Aceh dalam mengajar mata kuliah Speaking. maka yang menjadi fokus Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 2

penelitian ini, yaitu; Bagaimana dosen jurusan Pendidikan Bahasa Inggris mempersiapkan mata kuliah Speaking sebelum mengajar di kelas? B. Tinjauan Kepustakaan 1. Rencana Pembelajaran Pembelajaran adalah sebuah sistem yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang terdiri dari tujuan, subjek belajar, materi dan media, serta penilaian hasil pembelajaran, yang mempunyai hubungan fungsional dan saling berinteraksi secara dinamis dalam mencapai tujuan pembelajaran. Semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut harus di atur dalam sebuah perencanaan yang matang agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan maksimal. Perencanaan pembelajaran ini merupakan komponen penting dari sistem pembelajaran secara utuh. (Salirawati: 2005) Di Universitas, dosen harus memiliki persiapan yang matang sebelum memulai proses belajar mengajar. Persiapan yang dibutuhkan terkait dengan siswa dan tujuan mata kuliah sehingga para dosen akan dapat mempersiapkan dan memilih bahan ajar, metode dan teknik, media, serta penilaian yang tepat guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dengan kata lain, mereka diharapkan untuk menyediakan tidak hanya proses mengajar yang menarik dan menyenangkan tetapi juga kursus yang terstruktur dengan baik. Pemikiran yang hati-hati dan persiapan yang baik diperlukan untuk mencapai tujuan proses belajar-mengajar. Pollard (2008) menambahkan bah wa mempersiapkan rencana pembelajaran yang matang sebelum mengajar memiliki manfaat bagi pendidik, diantaranya memberikan tujuan/target yang ingin dicapai dalam pembelajaran, dan membimbing dan mengingatkan pendidik dalam proses atau tahap-tahap aktivitas dalam kelas. Dalam hal ini, ketika dosen memiliki rencana pembelajaran yang maksimal dalam mengajar khususnya Speaking, maka dia tau apa yang harus di lakukan di dalam kelas, dan bagaimana aktivitas di dalam kelas sehingga proses pembelajaran didalam kelas berjalan dengan baik dan terarah, serta sesuai dengan target yang ingin dicapai. Ini juga diperkuat dengan pernyataan dari Harmer (2007) yang mengatakan bahwa sebuah rencana akan menolong pendidik untuk tetap fokus ketika di dalam kelas sehingga pendidik tersebut terlihat tetap professional dalam mengajar. Burden (1999) menyebutkan juga bahwa persiapan pembelajaran yang lengkap dan maksimal akan menentukan proses belajar siswa, dimana 1) proses perencanaan pembelajaran dikelas mengarahkan pendidik untuk mengatur dan menyampaikan isi dari kurikulum dengan lengkap dan 2) proses perencanaan pembelajaran mempersiapkan pendidik untuk sealu tetap percaya diri. Dari dual hal ini, diyakini bahwa rencana pembelajaran adalah Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 3

sangat di perlukan untuk mendapatkan proses belajar mengajar yang efektif dimana dia memberikan pengaruh yang besar bagi proses belajar siswa. Dengan menyiapkan rencana pelajaran, akan lebih mudah bagi para dosen untuk mencapai tujuan yang telah dirancang sebelumnya. Rencana pelajaran diperlukan untuk mencapai kualitas pembelajaran dan pengajaran yang baik juga. Jadi, dengan adanya rencana pembelajaran maka proses mengajar dikelas bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan Lebih lanjut, Harmer (2007) berpendapat bahwa rencana pembelajaran didas arkan pada gagasan guru sendiri tentang apa yang dianggap sesuai dan juga pada silabus yang mereka tentukan. Dalam kedua hal tersebut, keputusan didasarkan tidak hanya pada perancangan silabus (atau perencana pembelajaran) mengenai item bahasa yang saling terkait dan jenis topik dan tugas yang dapat saling berintegrasi, namun juga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelajar. Dengan demikian, para pelajar lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran karena mereka merasa dilibatkan secara aktif dalam setiap proses pengajaran. 2. Pengajaran Speaking Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah speaking. Keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris merupakan suatu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai dengan baik, karena keterampilan ini merupakan suatu indikator terpenting bagi keberhasilan siswa dalam belajar bahasa. Melalui penguasaan keterampilan berbicara yang baik, siswa dapat mengkomunikasikan ide mereka baik di sekolah maupun dengan penutur asing. Lindsay dan Knight (2006) mengatakan bahwa speaking adalah proses kompleks yang melibatkan pembentukan pesan dalam bentuk yang dapat dimengerti dan disampaikan oleh orang lain dengan menggunakan pengucapan, tekanan, dan intonasi yang benar. Speaking juga melibatkan interaksi-komunikasi dengan orang lain. Untuk melakukan hal ini pelajar perlu untuk dapat menanggapi apa yang orang lain katakan, dan menggunakan bahasa yang sesuai untuk situasi mereka dan orang yang mereka ajak bicara. Pada saat yang sama mereka harus cukup akurat dan fasih agar orang lain mengerti dan menyesuaikan diri dengan percakapan yang berlangsung. Untuk bisa melakukan semua ini, seorang pelajar bahasa membutuhkan banyak latihan, dorongan, dan koreksi. Dalam hal ini, Bailey (2005) menyatakan bahwa dosen juga harus membantu dan melatih pelajar untuk menggabungkan kefasihan dan akurasi. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 4

Ada tiga prinsip utama tambahan untuk pengajaran berbicara kepada pelajar tingkat lanjut, yaitu membantu pelajar untuk menggabungkan kefasihan dan akurasi, mendorong mereka untuk mengambil risiko yang wajar dalam berbicara bahasa Inggris, dan memberi kesempatan kepada pelajar untuk memperhatikan kesenjangan tersebut. Dengan demikian, seorang dosen atau seorang pengajar bahasa harus mengetahui setiap proses atau langkahlangkah sebelum proses pengajaran berlangsung sehingga dia dapat memotivasi dan mendorong para pelajarnya untuk berbicara bahasa Inggris dengan lancar dan efektif, serta tanpa merasa cemas karena melakukan kesalahan (Bailey: 2005). Namun dalam kenyataan, pembelajaran speaking memiliki berbagai hambatan. Beberapa diantara kendala ini adalah; kurangnya penguasaan pronounciation dan vocabulary dalam bahasa Inggris. Selain itu, siswa juga merasa kurang percaya diri untuk mencoba berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, siswa juga merasa kurang percaya diri untuk mencoba berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Kendalakendala tersebut dapat dianalisa serta diatasi dengan pemilihan materi, metode mengajar serta media yang tepat melalui perencanaan pembelajaran yang matang. 3. Relevansi Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian Afrani (2009) di SMAN 1 Kepanjen, Malang bertujuan untuk mendeskripsikan teknik yang digunakan dalam pengajaran speaking, bahan ajar yang digunakan oleh guru, media pembelajaran, dan bagaimana penilaian dilakukan. Dalam mengajar speaking, guru bahasa Inggris di SMAN 1 Kepanjen tersebut menggunakan beberapa teknik seperti mendengarkan dan mengulang, dan mengajukan pertanyaan di awal pelajaran yang terkait dengan topik, meminta siswa untuk membuat dialog dan mempresentasikannya di depan kelas, dan dalam diskusi kelompok. Untuk bahan ajar, para guru lebih suka menggunakan buku teks sebagai bahan utama mereka. Secara umum, kedua guru menggunakan fasilitas dengan baik. Tes dilakukan setelah satu kompetensi standar selesai atau setelah beberapa kompetensi standar selesai. Tes berbicara dilakukan dalam bentuk tes lisan. Selain itu, penelitian lain yang dilakukan Morozova (2013) bertujuan untuk mendiskusikan isu kemampuan berbicara siswa di Rusia dan metode yang ada untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tingkat dasar. Hal ini juga terkait dengan alasan ketidaksediaan untuk berkomunikasi dan cara mengatasi hambatan berbahasa. Hasil temuan menunjukkan bahwa siswa yang belajar bahasa Inggris meningkat karena penggunaan teknik modern secara terpadu dapat menghasilkan hasil yang positif dan mengarah pada peningkatan kompetensi komunikatif. Belajar bahasa Inggris dengan menggunakan metode baru dalam pendidikan, bepergian, dan bekerja di luar negeri membuat siswa ingin belajar Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 5

bahasa asing, mengembangkan kemampuan mereka untuk berbicara dengan lancar, dan membantu mereka mengatasi hambatan berbahasa. Temuan lain juga menyebutkan bahwa alasan utama kemampuan berbahasa Inggris buruk adalah ketidaksediaan siswa untuk berkomunikasi. C. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian qualitative dengan menggunakan bentuk deskriptif untuk menganalisa proses pengajaran mata kuliah speaking di kelas serta metode, silabus, proses penilaian dan rencana pembelajaran yang digunakan dosen jurusan pendidikan Bahasa Inggris. Subyek dari penelitian ini adalah dua orang dosen Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh yang mengampu mata kuliah Speaking dalam tahun akademik 2018-2019. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman interview. Bogdan dan Biklen (1982, dalam Kasim, 2003) mendefinisikan bahwa analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan materi lainnya yang diakumulasikan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang suatu hal. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data setelah semua data diperoleh melalui proses wawancara dengan dosen yang mengajar mata kuliah speaking. Dalam penelitian ini, data yang terkumpul melalui wawancara dianalisis dengan menggunakan prosedur Miles dan Huberman (1994) secara deskriptif kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Tahapan analisis dalam penelitian ini meliputi: 1) Reduksi Data, yakni memilah data dengan mengelompokan dan mengkategorikan data berdasarkan rumusan permasalahan; 2) Penyajian Data, yaitu data yang sudah dikategorisasi dari observasi dan interview disajikan dalam bentuk teks naratif. Data disusun secara sistematis sesuai rumusan masalah sehingga data yang diperoleh dapat menjawab masalah yang diteliti tersebut; dan 3) Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan, yakni data dari observasi dan wawancara diverifikasi dengan dokumen yang ada dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. D. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini dilaksanakan pada Mata Kuliah Speaking dengan tujuan untuk menginvestigasi bagaimana dosen jurusan Pendidikan Bahasa Inggris mempersiapkan Mata Kuliah Speaking yang mereka ajarkan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada dua orang dosen yang mengampu mata kuliah Speaking di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Aceh. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 6

1. Persiapan Dosen Dalam Pengajaran Speaking Persiapan dosen dalam mempersiapkan rencana pembelajaran merupakan aspek yang pertama yang menjadikan proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik. Dari hasil observasi dan wawancara, kedua dosen memiliki rencana pembelajaran dan persiapan yang maksimal dalam mengajar Speaking. Kedua dosen tersebut telah mempersiapkan rencana pembelajaran sesuai dengan silabus yang sudah ditentukan oleh Prodi. Dari awal semester sebelum kelas dimulai, mereka telah mempersiapkan rencana pembelajaran agar proses pembelajaran Speaking didalam kelas berjalan sesuai dengan silabus sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Seperti diketahui bahwa rencana pembelajaran adalah sangat penting bagi tenaga pendidik untuk mencapai tujuan atau hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran. Seperti yang di tegaskan oleh Nicolic Cabaj (1999) bahwa rencana pembelajaran merupakan sebuah alat atau sebuah program yang mengatur kualitas dalam pembelajaran dimana terdiri dari isi dan materi pembelajaran, teknik dan waktu pembelajaran serta aspek-aspek lainnya yang menunjang dalam proses pembelajaran. Jadi, persiapan rencana pembelajaran Speaking adalah sangat dibutuhkan untuk berlangsungnya proses pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam proses menentukan materi ajar, para dosen tersebut mempertimbangkan dan menyesuaikan tingkat kesulitan materi dengan kemampuan awal peserta didik. Hal ini terlihat pada hasil interview berikut; Dalam menentukan materi mengajar, saya memperhatikan tingkat kemampuan siswa di kelas. Kita sebagai dosennya lebih mengerti kemampuan mereka menyerap pengetahuan. Jadi materinya kita pilih yang sesuai dengan siswa (Dosen A) Selain itu, kedua dosen tersebut juga mempersiapkan media yang tepat dengan mempertimbangkan motivasi siswa, suasana kelas yang menyenangkan serta kemampuan siswa dalam menggunakan media tersebut sebagai jembatan dalam memahami materi yang disampaikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih. Ketepatan memilih media pembelajaran juga akan membantu dosen dalam melibatkan semua siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam menentukan metode yang dipakai dalam proses pembelajaran speaking, dosen mempersiapkan metode-metode yang dianggap dapat menstimulasi siswa agar lebih aktif Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 7

dalam menggunakan bahasa lisan mereka secara tepat dan akurat. Direct method dan Communicative Language Teaching karena dengan menggunakan kedua metode tersebut dosen dapat merangsang siswa agar melakukan interaksi di dalam kelas melalui kerja kelompok dengan menggunakan bahasa target. Hal ini juga memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran secara utuh. Hal ini terlihat dalam wawancara dengan salah seorang dosen, sebagai berikut; Metode yang saya pakai di kelas speaking biasanya communicative language teaching karena saya perlu untuk meng encourage siswa agar mereka mau terlibat dalam komunikasi di kelas karena kan ini kelas speaking dan saya fungsinya di kelas sebagai fasilitator untuk memandu mereka (Dosen B) Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya persiapan rencana pembelajaran (baik dalam hal persiapan materi, media, maupun metode pengajaran) dalam mengajar Speaking, dosen menjadi lebih siap dalam memulai pelajaran, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dimana pendidik bisa membuat siswa menjadi tertarik dan bersemangat dalam berbicara bahasa Inggris serta tercapainya tujuan yang diharapkan. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Speaking merupakan mata kuliah utama yang harus dikuasai mahasiswa dalam belajar bahasa Inggris. Oleh karena itu, dalam mengajar bahasa Inggris, dosen diharapkan mampu menyiapkan segala proses pembelajaran dengan maksimal agar tujuan yang diinginkan tercapai. Hasil wawancara (interview) memperlihatkan bahwa dosen jurusan pendidikan bahasa Inggris mempersiapkan mata kuliah Speaking dengan sangat baik dimana dosen sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh fakultas dengan membuat perencanaan pembelajaran sebelum mengajar sesuai silabus yang sudah ditetapkan. Materi atau bahan ajar yang dipersiapkan sesuai dengan rencana pembelajaran yang di buat sehingga proses pengajaran Speaking berjalan dengan lancar dan tearah. Selain itu dosen juga memastikan bahwa media yang digunakan di dalam kelas adalah media yang bisa menarik minat siswa untuk belajar speaking, tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan serta ditentukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menggunakan media tersebut sebagai alat bantu belajar. Adapun metode yang dipilih dosen dalam mempersiapkan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran speaking yaitu communicative language teaching dan direct method. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 8

2. Saran a. Dosen 1. Dosen hendaknya mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan pembelajaran dengan maksimal baik berupa materi, media maupun metode pembelajaran yang tepat. 2. Dosen hendaknya mempertimbangkan kemampuan awal peserta didik dan tujuan pembelajaran sebelum menentukan komponen-komponen pembelajaran yang akan diaplikasikan di kelas. b. Peneliti Selanjutnya 1. Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya, variabel yang berbeda, jumlah sampel yang lebih banyak, tempat yang berbeda, dan desain yang lebih tepat. 2. Penelitian yang akan datang sebaiknya juga mempertimbangkan serta meneliti faktorfaktor serta komponen pembelajaran lainnya. F. Referensi Afrani, S. (2009). Teaching Speaking at SMAN 1 Kepanjen. (Unpublished Thesis). Malang. State University of Malang. Bailey, K. M. (2005). Practical English Language Teaching: Speaking. Inc. New York: McGraw-Hill Companies. Brown, H. D. (2004). Language assessment: Principles and classroom practices. White Plains, New York: Pearson Education. Brown, H. D. (2007). Teaching by Principles. New York: Addison Wesley Longman Inc. Burden, P.R. and Byrd, D.M. (1999). Methods for Effective Teaching. Boston: Allyn and Bacon. Goh, C. C. M, & Burns, A. (2012). Teaching Speaking, a Holistic Approach. Cambridge: Cambridge University Press. Harmer. J. (2007). Longman Publishing. The Practice of English Language Teaching. New York: Pearson Kasim, U. (2003). Classroom Interaction in the English Department Speaking Class at the State University of Malang. (Unpublished Dissertation), Malang: State University of Malang Lindsay, C. & Knight, P. (2006). Learning and Teaching English: A Course for Teachers. Oxford: Oxford University Press. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 9

McDonough, J., & Shaw, C. (2003). Materials and methods in ELT: A teacher's guide. Malden, MA: Blackwell Pub. Miles, M.B, dan Huberman, A.M. (1994). Qualitative Data Analysis. 2nd Ed., Newbury Park, CA: Sage. Morozova, Y. (2013). Methods of enhancing speaking skills of elementary level students. Translation Journal, 17(1). Murcia, C. M, & McIntosh, L. (1989). Teaching English as a Second or Foreign Language. Washington: Newbury House. Nicolic, V, & Cabaj, H. (1999). Am I Teaching Well? Self Evaluation Strategies for Effective Teachers. Toronto. Pollard, L. (2008). Lucy Pollard s Guide to Teaching English. A Book to Help You through Your First Two Years in Teaching. London: All Rights Reserved. Salirawati, Das (2005) Persiapan Pembelajaran, Makalah disampaikan dalam Workshop Strategi Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga di PPPG Kesenian.Savignon, S. J. (1991). Teaching for Communicative. English Teaching Forum. Vol. XXIX, No. 2 April. Pedagogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran 10