FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN AREA

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado

Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

ABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN. Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

Hubungan Karakteristik Ibu dan Jarak Pelayanan Kesehatan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Puskesmas Dulukapa

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)

FACTORS RELATED TO THE ACTION GIVING WOMEN INFANT IMMUNIZATION OF WORKING IN THE PUBLIC HEALTH DISTRICT BAJENG BAJENG DISTRICT GOWA.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICES BASIC IMMUNIZATION IN REGION PUSKESMAS SP II SEKUTUR JAYA IN TEBO DISTRICT 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Anak Dengan Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga sebagai unit terkecil dari kehidupan bangsa. Kemandirian keluarga dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

Transkripsi:

ARTIKEL RISET URL Artikel : http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jkg FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN AREA The Related Factors to Complete Basic Immunization In The Working Area Medan Area Health Centre Yuliana 1(K), Samsidar Sitorus 2 1 Bagian Kespro S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Helvetia, Medan Indonesia 2 Bagian Ilmu kesehatan Ibu dan anak, Institut Kesehatan Helvetia, Medan Indonesia Email Penulis Responden : ayuli186@yahoo.com (No telepon korespondensi : 082180046580 Abstrak Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Dan dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Mei 2018, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anakberusia 12-24 bulan, sampel sebanyak 68 orang. Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan yang signifikan pengetahuan p= 0,000, sikap p=0,000, pendidikan p= 0,003, dukungan suami p= 0,000, pekerjaan p= 0,002. Variabel yang paling dominan memengaruhi pemberian imunisasi lengkap pada bayi adalah dukungan suami dengan nilai pvalue = 0,005 dan exp B/OR 19,235. Kata Kunci : Pemberian Imunisasi, Pegetahuan, Sikap, Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami Abstract Immunization is an effort to provide immunity to infants and children by inserting a vaccine into the body so that the body makes anti-substances to prevent certain diseases. polio and one time immunization. Method This type of research used an analytic survey with a cross-sectional approach. This research was conducted in the Medan Area Health Center. The study was conducted from January to May 2018, the population in this study were all mothers who had children aged 12-24 months, a sample of 68 people. The results showed that there was a significant relationship knowledge p=.000. attitudes p=0,000, education p=.003, husband's support p=.000. There is a significant relationship between work and complete immunization with p-value =.002, the most dominant variable influencing complete immunization in infants is husband support with p-value =.005 and exp B / OR 19,235. Keywords: Giving Immunization, Knowledge, Attitude, Education, Work, Husband Support, PENDAHULUAN Perbaikan kualitas manusia di suatu Negara dijabarkan secara Internasional dalam Millenium Development Goals (MDGs). Salah satu tujuan MDGs adalah menurunkan 2/3 angka kematian anak di bawah usia lima tahun dari tahun 1990 sampai 2015. Pencapaian tujuan MDGs, program imunisasi menduduki peran yang sangat penting dan strategis (1). Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 137

pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (BCG, DPT dan Campak) dan melalui mulut (Polio) (2). Di dunia di perkirakan 87 Negara memiliki angka kejadian hepatitis B kronis yang tinggi (80%). Pada tahun 2014, secara rasional 1,2% penduduk Indonesia mengidap Hepatitis B sekitar 649.875 jiwa terindikasi hepatitis B. Selanjutnya hepatitis B berpotensi menjadi hepatitis kronis B yang dapat berakibat kanker hati. Di Indonesia virus Hepatitis B 2,1% ditemukan pada ibu hamil, yang akan beresiko tinggi 90% menular kepada bayi yang akan dilahirkannya, diperkirakan 1,5 juta anak dari kematian balita di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (3). Di Indonesia pada tahun 2014, cakupan imunisasi BCG yaitu 94,0%, Campak 94,7%, Polio 94,4% dan DPT-HB 49,7%. Rata-rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72%.Artinya, angka di beberapa daerah sangat rendah, ada sekitar 2.400 anak di Indonesia meninggal setiap hari termasuk meninggal karena sebab-sebab yang seharusnya dapat dicegah seperti Tuberculosis, Campak, Difteri, Pertusis, Tetanus (4). Data RiskesdasSumatera Utara mempunyai cakupan imunisasi HB-0 (63,0%), BCG (78,1%), DPT- HB3 (63,1%), Campak (70,1%) dan Polio 4 (67,5%). Papua mempunyai cakupan imunisasi terendah untuk semua jenis imunisasi, meliputi HB-0 (45,7%), BCG (59,4%), DPT-HB3 (75,6%), Polio 4 (48,8%), dan Campak (56,8%). Provinsi DI Yogyakarta mempunyai cakupan imunisasi tertinggi untuk jenis imunisasi dasr HB-0 (98,4%), BCG (98,9%), DPT-HB 3 (95,1%) dan Campak (98,1%). Berdasarkan data tersebut masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum mencapai target imunisasi (5). Hasil Penelitian Silitonga yang berjudul Pengaruh faktor pemudah, pemungkin dan penguat terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi oleh ibu di kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012 menunjukkan bahwa ada pengaruh faktor pemudah (pengetahuan,sikap,pendidikan), pemungkin (jarak tempat tinggal dengan sarana kesehatan) dan penguat (dukungan suami dan tenaga kesehatan) terhadap pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi oleh ibu (6). Penelitian yang dilakukan oleh Purwoko mengenai Imunisasi dasar lengkap bahwa pengetahuan menyumbangkan peran dalam menentukan pengambilan keputusan untuk melaksanakan imunisasi. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang imunisasi dasar, maka makin meningkat pula perannya sebagai pengambil keputusan (7). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti Mulyanti tentang Faktor-faktor Internal yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Situ Gintung Ciputat Tahun 2013, didapatkan hasil bahwa 100 ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun diperoleh hasil 14% responden tidak memberikan imunisasi dasar lengkap, 26 % responden memiliki pengetahuan kurang baik, 23% memiliki tingkat pendidikan rendah 25%, sedangkan dilihat dari analisis data, terdapat hubungan anatara kelengkapan pemberian imunisasi adalah pengetahuan, pendidikan, pekerjaan tehadap pemberian imunisasi dasar lengkap (8). METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional, Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area Selatan, Jl. Medan Area dan dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Mei 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak berusia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area sebanyak 211 bayi dan sampel sebanyak 68 orang. HASIL Tabel 1 dapat dilihat bahwa dari 68 responden, yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 36 responden (52,9%), dan yang memiliki pengetahuan buruk sebanyak 32 responden (47,1%), tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 68 responden, yang memiliki sikap positif sebanyak 40 responden (58.8%), dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 28 responden (41.2%), dari 68 responden, yang pendidikan tinggi sebanyak 32 responden (47.1%) dan yang pendidikan rendah sebanyak 36 responden (52.9%), dari 68 responden, yang memiliki dukungan dari suami sebanyak 36 responden (52.9%) dan yang tidak memiliki dukungan dari suami sebanyak 32 responden (47.1%), dari 68 responden, yang pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga sebanyak 27 responden (39.7%), yang pekerjaanya buruhsebanyak 25 responden (36,8%), yang pekerjaanya wiraswasta sebanyak 9 responden (13,2%) dan yang pekerjaanya PNS sebanyak 7 responden (10.3%). Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 138

Tabel 1 Analisis Karakteristik Responden Variabel n Persentase Pengetahuan Baik 36 52,9 Buruk 32 47,1 Sikap Positif 40 58,8 Negatif 28 41.2 Pendidikan Tinggi 32 47.1 Rendah 36 52.9 Dukungan Suami Mendukung 36 52.9 Tidak mendukung 32 47.1 Pekerjaan Ibu rumah tangga 27 39.7 Buruh 25 36.8 Wiraswasta 9 13.2 PNS 7 10.3 Tabel 2 Hubungan Faktor Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pengetahuan Imunisasi Tidak Lengkap Jumlah Lengkap P value n % n % n % Baik 7 10,3 29 42,6 36 52,9 Buruk 26 38,2 6 8,8 32 47,1 0.000 Sikap Positif 10 14.7 30 44.1 40 58.8 Negatif 23 33.8 5 7.4 28 41.2 0.000 Pendidikan Tinggi 9 13.2 23 33.8 32 47.1 0.003 Rendah 24 35.3 12 17.6 36 52.9 Dukungan Suami Mendukung 9 13,2 27 39,7 36 52,9 0.000 Tidak mendukung 24 35,3 8 11.8 32 4.1 Pekerjaan Ibu rumah tangga 19 27.9 8 11.8 27 39.7 0.002 Buruh 12 17.6 13 19.1 25 36.8 Wiraswasta 0 0 9 13.2 9 13.2 PNS 2 2.9 5 7.4 7 10.3 Dari tabel 2 tabulasi silang dari 36 responden (52,9%) yang memiliki pengetahuan baik,diantaranya yang tidak memberi imunisasi lengkap sebanyak 7 orang (10,3%) dan yang memberi imuniasi lengkap sebanyak 29 orang (42,6%), dan sebanyak 32 orang (47,1%) yang mempunyai pengetahuan Buruk diantaranya terdapat 26 orang (38,2%) yang tidak memberi imunisasi lengkap, dan 6 orang (8,8%) yang memberi imunisasi lengkap, Dari tabel tabulasi silang di atas dilihat bahwa dari 40 responden (58.8%) yang memiliki sikap positif, diantaranya terdapat 10 orang (14.7%) yang tidak memberikan imunisasi lengkap, dan 30 orang (44.1%) yang memberikan imunisasi lengkap, dan sikap negatif sebanyak 28 orang (41.2%) diantaranya 23 orang (33.8%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap dan 5 orang (7.4%) yang pemberian imunisasinya lengkap, Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 139

Dari 32 responden (47.1%) yang pendidikan tinggi, diantaranya 9 orang (13.2%)pemberian imunisasi tidak lengkap, 23 orang (33.8%) pemberian imunisasi lengkap. Dan 36 orang (52.9%) yang pendidikan rendah, diantaranya 24 orang (35.5%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap dan 12 orang (17.6%) yang pemberian imunisasinya lengkapdari 36 responden (52.9%) yang mendapatkan dukungan suami, diantaranya terdapat 9 orang (13.2%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap, dan 27 orang (39.7%) yang pemberian imunisasinya lengkap. Dan yang tidak mendukung sebanyak 32 orang (47.1%) diantaranya terdapat 24 orang (35.3%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap, dan 8 orang (11.8%) yang pemberian imunisasinya lengkap, Dari 27 responden (39.7%) yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga diantaranya 19 orang (27.9%) yang pemberian imunisasi tidak lengkap dan 8 orang (11.8%) yang pemberian imunisasinya lengkap. Terdapat 25 orang (36.8%) yang pekerjaannya sebagai buruh, diantaranya terdapat 12 orang (17.6%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap, 13 orang (19.1%) yang pemberian imunisasinya lengkap. Terdapat 9 orang (13.2%) yang mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta, diantaranya 0% yang pemberian imunisasinya tidak lengkap, 9 orang (13,2%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap. Dan terdapat 7 orang (10.3%) yang mempunyai pekerjaan sebagai PNS, diantaranya terdapat 2 orang (2.9%) yang pemberian imunisasinya tidak lengkap, dan terdapat 5 orang (7.4%) yang pemberian imunisasninya lengkap. PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Hasil penelitian yang telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Medan Area diperoleh bahwa ibu berpengetahuan kurang tentang imunisasi dasar lengkap, dari ibu-ibu yang peneliti tanyakan bahwa ada berbagai macam alasan mengapa ibu tersebut tidak memberikan imunisasi dasar lengkap, salah satu alasannya adalah ibu tidak tahu tentang penjadwalan imunisasi, ada ibu yang beranggapan bayi masih terlalu kecil untuk disuntik dan ada juga ibu yang merasa takut karena ibu berasumsi bahwa ketika diberi imunisasi dapat mengakibatkan bayinya sakit/demam seperti pemberian imunisasi Hepatitis B. Menurut Wawan (9) Pengetahuan seseorang adalah bagian dari perilaku seseorang, awal dari seseorang melakukan suatu tindakan biasanya disebabkan karena pengetahuan seseorang tentang yang akan dilakukan tersebut. Semakin luas pengetahuan seseorang semakin mudah orang melakukan perubahan dalam tindakannya. Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Yusnita dengan judul Pengaruh Karakteristik Ibu Balita, Faktor Pemudah Dan Penguat Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling Kecamatan Padang sidimpuan Tenggara Tahun 2016 Hasil analisis multivariate dengan regresi logistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan anatara pengetahuan dengan pemberian imunisasi lengkap dengan nilai p value = 0,018(10). Penelitian Vivi tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi hasil penelitian menunjukkan di peroleh pvalue pengetahuan = 0,007 atau < 0,05 yang artinya ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi lengkap pada bayi(11). Hubungan Sikap Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Penelitian Vivi tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi hasil penelitian menunjukkandi peroleh pvalue sikap= 0,014 atau < 0,05 yang artinya ada hubungan antara sikap ibu dengan pemberian imunisasi lengkap pada bayi(11). Menurut hasil penelitian sikap pada ibu dipengaruhi oleh kondisi masing- masing individu, cara pandang dan latar belakang. Semakin berkembangnya pola pikir serta bertambahnya pengalaman menjadikan ibu memilah mana yang baik dan yang mana tidak baik untuk bayinya sehingga terbentuk suatu sikap dalam diri ibu tersebut. Sikap yang dimiliki responden berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar, dimana dari hasil penelitian menunjukkan semakin rendah pengetahuan maka semakin rendah pula pemberian imunisasi dasar pada bayi. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kesesuaian sikap terhadap pencegahan dalam mengubah tindakan atau tingkah laku yang ada pada dirinya, karena responden tersebut memiliki sikap negatif, responden tidak merespon informasi yang diterima sehingga tidak bisa membuat keputusan dengan baik, responden tidak berusaha mencari tahu dan tidak memiliki kesedaran akan bahaya penyakit jika bayi tidak diberikan imunisasi. Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 140

Hubungan Pendidikan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Tingkat pendidikan ibu sangat menentukan kemudahan dalam menerima setiap pembaharuan. Makin tinggi tingkat pendidikan ibu, maka akan semakin cepat tanggap dengan perubahan kondisi lingkungan, dengan demikian lebih cepat menyesuaikan diri dan selanjutnya akan mengikuti perubahan itu(12). Disamping itu, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin luas pengetahuan sehingga akan semakin termotivasi menerima perubahan baru. Adanya perbedaan tingkat pendidikan mempengaruhi pengetahuan dan ini menyebabkan perbedaan dalam tanggapan terhadap suatu masalah. Selain itu akan berbeda pula tingkat pemahaman terhadap penerimaan pesan yang disampaikan dalam hal imunisasi. Demikian pula halnya makin tinggi tingkat pendidikan ibu maka akan semakin mudah pula menerima inovasi-inovasi baru yang dihadapannya, termasuk pemberian imunisasi(13). Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Vivi tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi hasil penelitian menunjukkandi peroleh p- value sikap = 0,034 atau < 0,05 yang artinya ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian imunisasi lengkap pada bayi(11). Berdasarkan hasil penelitian dilokasi penelitian bahwa masih ada ditemui ibu bayi yang pendidikannya rendah dan dari beberapa ibu bayi yang peneliti amati bahwa ada perbedaan ibu yang yang mempunyai pendidikan tinggi dengan ibu bayi yang berpendidikan rendah dalam menjawab ataupun memahami apa yang disampaikan peneliti. Peneliti berasumsi bahwa tingkat pendidikan seorang ibu akan mempengaruhi kemauan ibu untuk memberi bayinya imunisasi lengkap, karena apabila seseorang memiliki pendidikan tinggi maka kemungkinan besar ibu tersebut mempunyai pengetahuan atau pemahaman yang baik juga terhadap sesuatu hal, akan tetapi tidak semua ibu yang berpendidikan rendah tidak memberikan imunisasi lengkap pada bayi, begitu juga sebaliknya tidak semua ibu yang berpendidikan tinggi memberikan imunisasi lengkap pada bayinya. Hal ini di dukung dengan hasil penelitian, bahwa terdapat 12 orang responden yang tingkat pendidkian rendah akan tetapi bayinya diberikan imunisasi lengkap, dan terdapat 9 orang ibu bayi yang berpendidikan tinggi akan tetapi tidak mempunyai imunisasi lengkap. Hubungan Dukungan Suami Dengan PemberianImunisasi Dasar Lengkap Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hermiati tentang Hubungan Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Bayi Dengan Pemberian Imunisasi Dasar di Desa Jeged Ayu Kecamatan Jagong Jeged Kabupaten Aceh Tengah hasil penelitian menunjukkan di peroleh nilai pvalue = 0,000, yang artinya ada hubungan dukungan suami dengan pemberian imunisasi dasar(14). Menurut Rodin dan Salovey yang dikutip oleh Priyoto(15)mengemukakan bahwa perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting. Peranaan suami sangat besar bagi ibu dalam mendukung perilaku atau tindakan ibu dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Dalam pemberian imunisasi, ibu memerlukan dukungan suami untuk mencapai cakupan imunisasi yang lengkap, akan tetapi banyak ibu yang tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada bayi hal ini disebabkan kan karena suami tidak memberi dukungan/izin kepada ibu untuk mengimunisasi bayinya sehingga ibu tidak memberikan imunisasi pada bayi karena takut dimarahi. Suami jarang ataupun tidak mengingatkan ibu untuk membawa bayinya imunisasi, tidak mengantar ibu imunisasi karena sibuk bekerja. Suami jarang memperhatikan tumbuh kembang bayinya, karena berpedoman bahwa tugas suami mencari nafkah, urusan rumah dan anak itu adalah tugas istri, suami juga jarang menanyakan bagaimana kondisi atau perkembangan bayinya kepada istri, suami hanya memikirkan bagaimana agar kebutuhan bayi bisa terpenuhi tanpa memperhatikan imunisasi bayi. Hubungan Pekerjaan Dengan Pemberian ImunisasiDasar Lengkap Status pekerjaan ibu berkaitan dengan kesempatan dalam mengimunisasai anaknya. Seorang ibu yang tidak bekerja akan mempunyai kesempatan untuk mengimunisasikan anaknya dibanding dengan ibu yang bekerja. Pada ibu-ibu yang bekerja diluar rumah sering kali tidak mempunyai kesempatan untuk datang ke pelayanan imunisasi karena mungkin saat dilakukan pelayanan imunisasi ibu masih bekerja ditempat kerjanya. Sering juga ibu yang terlalu sibuk dengan urusan pekerjaannya sehingga lupa akan jadwal imunisasi anaknya Akan tetapi berdasarkan pengamatan peneliti di lokasi penelitian bahwa bahwa seorang ibu rumah tangga tidak mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk membawa/memberikan imunisasi Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 141

pada bayinya dibanding dengan ibu yang bekerja sebagai buruh. Maksudnya adalah ibu yang mempunyai pekerjaan yang tidak terikat misalnya ibu rumah tangga tidak semua ibu tersebut memiliki imunisasi dasar yang lengkap pada bayinya. Hal ini di dukung dengan hasil penelitian peneliti, dan menurut asumsi peneliti hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi, dan juga bisa saja dipengaruhi karena kurangnya kemauan ibu tersebut untuk membawa bayinya diberi imunisasi dasar lengkap. Begitu juga dengan sebaliknya bahwa tidak semua ibu yang bekerja mempunyai imunisasi tidak lengkap pada bayinya, akan tetapi hasil penelitian peneliti juga menunjukkan bahwa ibu yang bekerja juga mempunyai peluang besar untuk memperoleh imunisasi dasar lengkap pada bayinya. Menurut asumsi peneliti hal ini dipengaruhi karena adanya tingkat kemauan dan pengetahuan ibu yang baik, sehingga pada saat ibu bekerjapun masih meluangkan waktu untuk mebawa bayinya diberi imunisasi dasar lengkap. Pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah pencaharian. Dewasa ini perempuan mendapat kesempatan bekerja yang semakin terbuka, alasan yang mendasar seorang perempuan untuk memiliki pekerjaan tidak sama antara satu sama lain. Alasan yang umum dijumpai adalah karena kebutuhan keuangan untuk memperkaya pengalaman dan pengetahuan pribadi (16). KESIMPULAN Ada hubungan pengetahuan, sikap, pendidikan, dukungan suami dan pekerjaan dengan pemberian imunisasi asar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Medan Area. Disarankanm kepada tenaga kesehatan khususnya yang bekerja di Puskesmas tersebutuntuk memberikan penyuluhan tentang manfaat imunisasi dasar, agar masyarakat memahami bahwa imunisasi penting. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Puskesmas Medan Area atas kesediaannya memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian, dukungan, dan kerjasama yang baik. Serta tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada responden penelitian yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Ranuh IGNG. Pedoman imunisasi di Indonesia. Satgas Imunisasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2011. 2. Marimbi H. Tumbuh kembang, status gizi, dan imunisasi dasar pada balita. Yogyakarta Nuha Med. 2010;26 7. 3. Hadinegoro S. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Jakarta: Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2014. 4. Indonesia DKR. Profil kesehatan indonesia. Jakarta Kementeri Kesehat Republik Indones. 2014; 5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta Badan Penelit dan Pengemb Kesehat. 2013; 6. Silitonga MHC. Pengaruh Faktor Pemudah, Pemungkin dan Penguat terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi oleh Ibu di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011. 2012. 7. Purwoko. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Kota Gede. Yogyakarta. 2016; 8. Mulyanti Y. Faktor Faktor Internal yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Usia 1 5 Tahun di wilayah kerja Puskesmas Situ Gintung Ciputat. 2013; 9. Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta Nuha Med. 2010;11 8. 10. Eva Y. Pengaruh Karakteristik Ibu Balita, Faktor Pemudah dan Penguat terhadap Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pijorkoling. 2016; 11. Triana V. Faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi tahun 2015. J Kesehat Masy Andalas. 2017;10(2):123 35. 12. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003. 13. Purwanto MN. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2010. 14. Hermiati. Hubungan Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Bayi Dengan Pemberian Imunisasi Dasar di Desa Jeged Ayu Kecamatan Jagong Jeged Kabupaten Aceh Tengah. 2014; 15. Niven N. Psikologi kesehatan: Pengantar untuk perawat dan profesional kesehatan lain. Jakarta: Grasindo; 2002. Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 142

16. Anoraga P. Psikologi Kerja. PT Rineka Cipta; 2002. Published By : Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia 143