KAPASITAS GESER BALOK BAJA CASTELLATED BENTUK BUKAAN LUBANG SEGIEMPAT DENGAN PERKUATAN TULANGAN DAN KOMPOSIT MORTAR MENGGUNAKAN PROGRAM RESPONSE 2000

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERILAKU GESER BALOK KASTELLA MODIFIKASI KOMPOSIT Andina Prima Putri 1), Iman Satyarno 2) dan Suprapto Siswosukarto 3) 1)

Pengaruh Variasi Tebal Terhadap Kekuatan Lentur Pada Balok Komposit Menggunakan Response 2000

Analisis Perilaku Lentur Balok Beton Bertulang Tampang T Menggunakan. Response-2000

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi terus - menerus

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai inovasi yang ditemukan oleh para ahli membawa proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

ANALISIS METODE ELEMEN HINGGA DAN EKSPERIMENTAL PERHITUNGAN KURVA BEBAN-LENDUTAN BALOK BAJA ABSTRAK

ANALISIS BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T YANG DIPERKUAT DENGAN WIRE ROPE MENGGUNAKAN PROGRAM RESPONSE-2000 DAN METODE PIAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERILAKU BALOK BETON SANDWICH DALAM MENERIMA BEBAN LENTUR TESIS MAGISTER OLEH FIRDAUS

KOMPOSIT BETON-PROFIL LIP CHANNEL UNTUK MENCEGAH TEKUK LATERAL-TORSIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

PENGUJIAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT UJI TEKAN

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

STUDI ANALISIS PERTEMUAN BALOK KOLOM BERBENTUK T STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PEMODELAN STRUT-AND- TIE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN LEBIH DARI SYARAT SNI TERHADAP KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG TULANGAN BAJA ULIR

Studi Eksperimental Kuat Geser Pelat Beton Bertulang Bambu Lapis Styrofoam

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB 1 PENDAHULUAN...1

ANALISIS TEORITIS LAYER METHOD DAN EKSPERIMENTAL PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TULANGAN LONGITUDINAL DENGAN SELIMUT MORTAR

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

KAJIAN DAKTILITAS DAN KEKAKUAN PERKUATAN BALOK T DENGAN KABEL BAJA PADA MOMEN NEGATIF

PENGARUH PENGGUNAAN WIRE ROPE SEBAGAI PERKUATAN LENTUR TERHADAP KEKUATAN DAN DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG TAMPANG T (040S)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kinerja Hubungan Pelat-Kolom Struktur Flat Plate Bertulangan Geser Stud Rail dan Sengkang Dalam Menahan Beban Lateral Siklis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perbandingan Kekuatan Balok Kastela Dengan Bukaan Dan Tanpa Bukaan

ANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON

FAKTOR DAKTILITAS KURVATUR BALOK BETON BERTULANG MUTU NORMAL (PEMANFAATAN OPEN SOURCE RESPONSE2000)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

ANALISIS KEKUATAN LENTUR DAN DAKTILITAS PADA PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG, KOLOM BAJA DAN KOLOM COMPOSITE DENGAN SOFTWARE XTRACT

KAJIAN LEBAR RETAK BALOK BETON AKIBAT PENGGUNAAN TULANGAN ALUMINIUM PADUAN Novi Rahmayanti 1 dan Iman Satyarno 2

Verifikasi Hasil Penulangan Lentur Balok Beton SAP2000

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

PENGEMBANGAN TABEL BAJA UNTUK PROFIL GANDA SEBAGAI ALAT BANTU DESAIN KOMPONEN STRUKTUR BAJA

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

ABSTRAK. Kata Kunci : LRFD, beban, lentur, alat bantu, visual basic.

INFRASTRUKTUR KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR TEMPURUNG KELAPA

MODUL 6. S e s i 4 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

Rojul Gayuh Leksono et al., Analisis dan Pengujian Batang Elemen Struktur Beton Bertulang Berlubang 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUAT GESER KOMPOSIT BAJA BETON DENGAN VARIASI BENTUK PENGHUBUNG GESER DITINJAU DARI UJI GESER MURNI

ANALISIS LENDUTAN SEKETIKA dan LENDUTAN JANGKA PANJANG PADA STRUKTUR BALOK. William Trisina NRP : Pembimbing : Daud Rahmat Wiyono, Ir.,M.Sc.

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

TUGAS AKHIR MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA GEDUNG PERKANTORAN PETROSIDA GRESIK DENGAN MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON- KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. tarik yang tinggi namun kuat tekan yang rendah.kedua jenis bahan ini dapat. bekerja sama dengan baik sebagai bahan komposit.

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EKSPERIMENTAL DAN ANALITIS KAPASITAS SAMBUNGAN BAJA BATANG TARIK DENGAN TIPE KEGAGALAN GESER BAUT

PENGARUH PENAMBAHAN KAIT PADA TULANGAN BAMBU TERHADAP RESPON LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

ANALISIS LENTUR DAN GESER BALOK PRACETAK DENGAN TULANGAN SENGKANG KHUSUS ABSTRAK

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

BAB III LANDASAN TEORI

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB III LANDASAN TEORI

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN PENGUJIAN LENTUR BALOK TAMPANG PERSEGI SECARA EKSPERIMENTAL DI LABORATORIUM DENGAN PROGRAM RESPONSE 2000

INFO TEKNIK Volume 14 No. 1 Juli 2013 (65-73)

ANALISIS EKSPERIMEN LENTUR KOLOM BATATON PRACETAK AKIBAT BEBAN AKSIAL EKSENTRIS

BAB I PENDAHULUAN. bangunan saat ini adalah : kayu, beton, dan baja. Pada mulanya, bangunan-bangunan

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

Filosofi Desain Struktur Baja

PERILAKU STATIS DAN DINAMIS STRUKTUR BETON PRACETAK DENGAN SISTEM SAMBUNGAN

Desain Penampang Struktur Beton dengan SAPCON. Contoh Aplikasi SAPCON untuk Struktrur Frame 2D.

E-Journal Graduate Unpar Part C Civil Engineering

ANALISIS TINGGI LUBANG BAJA KASTILASI DENGAN PENGAKU BADAN PADA PROFIL BAJA IWF 500 X 200

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U

UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH PRACETAK

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

Pertemuan 10 DESAIN BETON BERTULANG 1

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

PEMODELAN NUMERIK METODE ELEMEN HINGGA NONLINIER STRUKTUR BALOK TINGGI BETON BERTULANG ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: baja, elemen struktur, balok dan kolom baja, analisa, desain. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

Transkripsi:

KAPASITAS GESER BALOK BAJA CASTELLATED BENTUK BUKAAN LUBANG SEGIEMPAT DENGAN PERKUATAN TULANGAN DAN KOMPOSIT MORTAR MENGGUNAKAN PROGRAM RESPONSE 2000 Dina Heldita Politeknik Kotabaru dinaheldita@ymail.com ABSTRACT steel beams are beams that are increased from the IWF profile with the aim of increasing the moment of inertia to obtain greater flexural capacity than the standard IWF profile. One of the disadvantages of castellated steel is the inefficiency in continuous beam. In general, when positive moments are far less than negative moments while profile forms are constant. Therefore to overcome this weakness, increase the shear capacity and increase the capacity of the moment castellated steel is through the addition of longitudinal reinforcement, shear reinforcement and composite mortar. This research is a follow-up study from previous research, where in the previous research a direct loading test was carried out on 1: 1 scale specimens carried out at the Structural Laboratory of the University of Gadjah Mada. In this study the method used for theoretical analysis is using the Response-2000 program, analysis based on moment and load capacity. The data analysis was the moment capacity of IWF steel beam, moment capacity of castellated steel beam as profile, moment capacity of castellated steel beam as non-profile and moment capacity of castellated steel beam as composite. Based on the results of theoretical calculations, it can be seen that the calculation of the plastic joint approach for noncomposite castellated steel as a non-profile is closer to the experimental results, whereas the castellated steel approach as a profile is too far from the experimental results. This can be interpreted that the theoretical calculation for non-composite castellated steel as a nonprofile is more appropriate to be used in calculating the ratio of moment and load capacity than castellated steel as a profile. The ratio of the suitability of the results of the theoretical and experimental calculations for castellated non-composite steel (BC) is 0.71. Whereas for the theoretical analysis of castellated composite steel using the Response-2000 program as well as with a look analysis when compared with the experimental results it is very close. The ratio of the suitability of the results of the calculation of theoretical analysis using the Response-2000 program when compared with the experimental results is 0.99. For the ratio of the compatibility of the results of the calculation of the appearance analysis when compared with the experimental results is 0.97. Keywords: Response 2000,, reinforcement, mortar, shear behavior ABSTRAK Balok baja castellated adalah balok yang ditingkatkan dari profil IWF dengan tujuan memperbesar momen inersia untuk memperoleh kapasitas lentur yang lebih besar dari profil IWF standar. Salah satu kelemahan baja castellated adalah inefisiensi dalam balok menerus. Pada umumnya saat momen positif jauh lebih sedikit daripada momen negatif sedangkan bentuk profil konstan. Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan tersebut, meningkatkan kapasitas geser dan meningkatkan kapasitas momen baja castellated adalah melalui penambahan tulangan longitudinal, tulangan geser dan komposit mortar. Penelitian B20 P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n

ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya, dimana pada penelitian sebelumnya dilakukan pengujian pembebanan langsung terhadap benda uji skala 1:1 yang dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Gadjah Mada. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk analisis teoritis yaitu dengan menggunakan program Response- 2000, analisis berdasarkan kapasitas momen dan beban. Analisis data yang dilakukan adalah kapasitas momen balok baja IWF, kapasitas momen balok baja castellated sebagai profil, kapasitas momen balok baja castellated sebagai non-profil dan kapasitas momen balok baja castellated sebagai komposit. Berdasarkan hasil perhitungan teoritis dapat dilihat bahwa perhitungan pendekatan sendi plastis untuk baja castellated non-komposit sebagai non-profil lebih mendekati dengan hasil eksperimen, sedangkan untuk pendekatan baja castellated sebagai profil sangat terlampau jauh dengan hasil eksperimen. Hal ini dapat diartikan bahwa perhitungan teoritis untuk baja castellated non-komposit sebagai nonprofil lebih tepat untuk digunakan dalam perhitungan perbandingan kapasitas momen dan beban dari pada baja castellated sebagai profil. Ratio tingkat kecocokan hasil perhitungan teoritis dan eksperimen untuk baja castellated non-komposit (BC) adalah 0.71. Sedangkan untuk analisis teoritis baja castellated komposit dengan menggunakan program Response- 2000 maupun dengan analisis tampang apabila dibandingkan dengan hasil eksperimen adalah sangat mendekati. Ratio tingkat kecocokan hasil perhitungan analisis teoritis dengan menggunakan program Response-2000 apabila dibandingkan dengan hasil eksperimen adalah 0.99. Untuk ratio tingkat kecocokan hasil perhitungan analisis tampang apabila dibandingkan dengan hasil eksperimen adalah 0.97. Kata Kunci: Response 2000,, tulangan, mortar, prilaku geser PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam aplikasi, sistem baja castellated memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut: 1. Gaya lintang yang diperbolehkan lebih kecil. Untuk alasan ini, baja castellated sangat cocok untuk bentang besar dengan beban kecil. 2. Untuk mencegah tekuk dari web, pelat pada bagian web perlu dilakukan pengelasan. 3. Inefisiensi dalam balok menerus, umumnya saat momen positif jauh lebih sedikit daripada momen negatif sedangkan bentuk profil konstan. Karena beberapa kelemahan yang diuraikan seperti di atas, maka salah satu cara untuk mengatasi kelemahan tersebut, meningkatkan kapasitas geser penampang dan meningkatkan kapasitas momen akibat lubang pada baja castellated adalah dengan menambah tulangan longitudinal, tulangan geser dan mortar atau disebut sebagai baja castellated komposit. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas geser penaampang dengan analisis teoritis yaitu menggunakan program Response 2000 dan perhitungan kapasitas momen masing-masing penampang. Manfaat Penelitian P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n B21

Dengan menggunakan program Response 2000 diharapkan dapat memperkirakan kapasitas geser baja castella dengan menggunakan tulangan dan komposit mortar sehingga untuk pengujian secara esperimen untuk kebutuhan beban dapat ditentukan. Batasan Penelitian Mengingat luasnya permasalahan yang mungkin terjadi pada penelitian baja castellated komposit ini, agar lebih terfokus maka berikut ini beberapa batasan masalah antara lain: 1. Bentuk bukaan lubang pada baja castellated ini adalah segiempat, tanpa ada bagian stem dibawah flange. 2. Benda uji baja castellated komposit dirancang agar terjadi kegagalan geser. 3. Program yang digunakan adalah Response 2000. METODE PENELITIAN Anallisis program Response-2000 ini dilakukan terhadap penampang benda uji baja castellated komposit (BK). Analisis ini penampang seluruhnya dianggap sebagai bagian baja castellated yang berlubang (hole) tanpa adanya bagian web. Langkah-langkah dalam melakukan analisis menggunakan program Response- 2000 pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Menentukan unit satuan dan faktor-faktor bahan dengan cara memilih menu option / preferences. 2. Menentukan informasi umum. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih menu define / edit general. Pada menu ini dapat diisikan informasi umum seperti nama penampang yang akan dianalisis sekaligus pengisian nama pengguna yang melakukan analisis, penentuan jarak retak yang dapat menggunakan perhitungan otomatis dari program maupun konstanta yang dapat ditentukan sendiri oleh pengguna, dan sumbu referensi dalam perhitungan momen. 3. Menentukan karakteristik bahan Hal ini dapat dilakukan pada menu define / material properties sehingga akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.33. Tampilan awal menu maerial properties berisikan pilihan pendetailan dari karakteristik bahan yang digunakan pada penampang yang akan dianalisis, terdiri dari bahan mortar, baja tulangan longitudinal, tulangan geser dan baja IWF. 4. Menentukan detail karakteristik bahan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih menu define / material properties / concrete detail. Jumlah maksimal karakteristik bahan beton yang berbeda yang dapat digunakan pada program Response-2000 adalah 5 tipe. 5. Menentukan detail karakteristik bahan baja. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih menu define / material properties / rebar detail. 6. Menentukan bentuk penampang yang akan dianalisis dengan mengisikan tinggi dan lebar penampang beserta pilihan tipe bahan mortar sesuai dengan masingmasing segmen pada menu define / concrete section / user defined B22 P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n

7. Menentukan tulangan longitudinal sesuai dengan penampang yang akan dianalisis terdiri dari jumlah tulangan, diameter tulangan, jarak dari serat terluar bagian bawah dan tipe tulangan yang digunakan. 8. Menentukan tulangan geser (sengkang) sesuai dengan penampang yang akan dianalisis terdiri dari jarak antar tulangan geser, diameter tulangan geser, jarak dari serat terluar bagian bawah dan atas, bentuk tulangan geser, serta tipe tulangan yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih menu define / transverse reinforcement, Program Response-2000 secara otomatis akan menganggap jarak antar tulangan geser adalah sama pada seluruh penampang memanjang. 9. Menentukan tipe tumpuan dan setting pembebanan pada menu loads / full member properties (Gambar 4.39). Untuk setting pembebanan 2 titik dapat diisikan jarak titik pembebanan terhadap tumpuan kiri pada bagian length subjected to shear dan jarak titik pembebanan terhadap tengah bentang pada bagian constant moment zone on right. 10. Melakukan analisis terhadap elemen secara keseluruhan untuk mengetahui perilaku akibat pembebanan yang dikenakan seperti hubungan beban-lendutan. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih menu solve member response. 11. Melakukan analisis penampang untuk mengetahui kapasitas penampang dan tegangan-tegangan yang terjadi. Dari analisis penampang juga akan diperoleh hubungan momen-kelengkungan. Analisis penampang dapat dilakukan dengan memilih menu solve / sectional response.. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian yang telah dilakukan kemudian dilakukan perbandingan terhadap hasil analisis teoritis baik analisis menggunakan program Response-2000 maupun analisis kapasitas momen masing-masing penampang. Untuk perhitungan teoritis baja castellated komposit yaitu menggunakan program Response-2000 dan analisis tampang. Untuk nilai material properties yang diinput merupakan nilai dari hasil pengujian pendahuluan yang sebelumnya dilakukan, yaitu pengujian kuat tarik baja IWF, baja tulangan dan kuat tekan mortar. Tabel hasil perbandingan analisi teoritis dan eksperimen semua jenis profil dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Gambaran umum mengenai perbandingan perilaku benda uji dari hasil pengujian dan hasil analisis teroritis dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Perbandingan Beban Maksimum Baja Non- (BC) Antara Hasil Dengan Analisis Teoritis P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n B23

Beban (kn) Analisis IWF (Yield) IWF (Ultimit) Profil (Yield) Profil (Plastis) Non- Profil (Yield) Non- Profil (Plastis) Momen (knm) 24.65 27.26 39.35 60.18 0.26 0.39 0.55 Beban (kn) 189.62 209.69 302.70 462.92 16.00 24.00 34.00 Tabel 2. Perbandingan Beban Maksimum Baja (BK) Antara Hasil Dengan Analisis Teoritis Analisis Penampang Tulangan Response-2000 (Yield) Response-2000 (Ultimit) (Thn.2012) Momen (knm) 38.28 63.40 74.70 75.66 Beban (kn) 294.46 487.85 574.62 582.00 700 600 500 400 300 200 100 0 0 50 Lendutan (mm) Profil IWF Sebagai Non-Profil Response Sebagai Profil Non- Kuat Geser Analisis Tampang Gambar 1. Perbandingan Hasil Pengujian dan Hasil Perhitungan Teoritis B24 P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n

Berdasarkan hasil perhitungan teoritis dapat dilihat bahwa perhitungan pendekatan sendi plastis untuk baja castellated non-komposit sebagai non-profil lebih mendekati dengan hasil eksperimen, sedangkan untuk pendekatan baja castellated sebagai profil sangat terlampau jauh dengan hasil eksperimen. Hal ini dapat diartikan bahwa perhitungan teoritis untuk baja castellated non-komposit sebagai non-profil lebih tepat untuk digunakan dalam perhitungan perbandingan kapasitas momen dan beban dari pada baja castellated sebagai profil. Ratio tingkat kecocokan hasil perhitungan teoritis dan eksperimen untuk baja castellated nonkomposit (BC) adalah 0.71 Untuk analisis teoritis baja castellated komposit dengan menggunakan program Response-2000 maupun dengan analisis tampang apabila dibandingkan dengan hasil eksperimen adalah sangat mendekati. Ratio tingkat kecocokan hasil perhitungan analisis teoritis dengan menggunakan program Response-2000 apabila dibandingkan dengan hasil eksperimen adalah 0.99. Untuk ratio tingkat kecocokan hasil perhitungan analisis tampang apabila dibandingkan dengan hasil eksperimen adalah 0.97. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis teroritis baik analisis menggunakan program Response-2000 maupun analisis berdasarkan kapasitas momen dan kapasitas beban, maka dapat diambil beberapa kesimpulan untuk penelitian ini adalah penambahan tulangan (longitudinal dan geser) dan komposit mortar pada baja castellated bukaan lubang segiempat mampu meningkatkan kapasitas geser dan mengatasi kelemahan pada baja castellated khususnya untuk permasalahan tekuk (buckling). Perhitungan kapasitas beban masing-masing benda uji berdasarkan hasil perhitungan teoritis kapasitas momen menunjukkan tingkat kecocokan yang tinggi terhadap hasil pengujian di Laboratorium, khususnya untuk benda uji baja castellated komposit (BK). Ratio tingkat kecocokan untuk analisis teoritis dan eksperimen BC adalah 0.71. Ratio tingkat kecocokan untuk analisis teoritis dan eksperimen BK adalah 0.99 tehadap analisis Response-2000 dan 0.97 terhadap analisis tampang. Beberapa saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan pengujian yang dilakukan adalah bentuk bukaan lubang baja castellated bisa lebih di variasikan, misalnya circullar atau elips. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan posisi tulangan geser tersebar merata dengan jarak yang simetris pada setiap bagian lubang baja castellated. DAFTAR PUSTAKA Apriyatno H. 2000. Pengaruh Ratio Tinggi Dan Tebal badan Balok Castella Pada Kapasitas Lentur., Tesis Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada., Yogyakarta. Badan Standardisasi Nasional, 2002. SNI 03-2847-2002 dan S-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Itspress., Surabaya. Beng Dan Natawidjaya. 1998. Perbandingan Kekuatan Profil IWF Biasa Dengan Profil WF Kastela Pada Struktur Rangka Gable. P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n B25

Bradley, P. 2003., Stability of castellated Beams During Erection., Blacksburg, Virginia Salmon, CG., Struktur Baja Desain Dan Perilaku., Jilid 1 dan 2, Gramedia., Jakarta. Satyarno. 1995. Hand Out Mekanika Plastis., Yogyakarta Setiawan.A, 2008. Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (berdasarkan SNI 03-1729-2002), Erlangga., Jakarta. Sunggono. 1995. Buku Teknik Sipil, Nova., Bandung Susilawati. 2009. Perkuatan Geser Balok Tampang Persegi Dengan Penambahan Tulangan Sengkang Dan Mortar., Tesis Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada., Yogyakarta. Tjokrodimudjo, K., 2007. Teknologi Beton., Biro Penerbit Teknik Sipil UGM., Yogyakarta. B26 P o l i t e k n i k N e g e r i B a n j a r m a s i n