BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 31 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN TATA USAHA, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi, maka dipandang perlu mengatur mengenai Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan Rincian Tugas Sub Bagian Tata Usaha, Seksi serta Tata Kerja pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Jambi tentang Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dan Rincian Tugas Sub Bagian Tata Usaha, Seksi serta Tata Kerja pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi. Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974, Nomor 55) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169 Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Tahun 2004 Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Jambi (Lembaran Derah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 07); 8. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 11). MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN TATA USAHA, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA JAMBI.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota Jambi ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Jambi; 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 3. Walikota adalah Walikota Jambi; 4. Satuan adalah Satuan Polisi Pamong Praja; 5. Kepala Satuan adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja; 6. Kepala Sub Bagian Tata Usahaadalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Satuan Polisi Pamong Praja; 7. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Satuan Polisi Pamong Praja; 8. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi.
9. Jabatan Fungsional adalah kekedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Pasal 2 Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyusunan program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum; b. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggraan ketentraman dan ketertiban umum di daerah; c. pelaksanaan pengamanan pejabat daerah dan aset daerah; d. pelaksanaan kebijakan penegakan peraturan daerah dan keputusan Walikota;
e. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan peraturan daerah, Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota dengan aparat kepolisian negara, penyidik pegawai negeri sipil dan atau aparatur lainnya; f. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan menaati peraturan daerah, peraturan walikota dan keputusan walikota; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III KEDUDUKAN DAN TUGAS Bagian Pertama Sub Bagian Tata Usaha Pasal 3 (1) Sub Bagian Tata Usaha berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Satuan, dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan.
(3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan, administrasi keuangan dan kepegawaian dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bagian tata usaha; b. melaksanakan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan hubungan masyarakat; c. mengagendakan, mengarsipkan dan mendistribusikan surat menyurat; d. melaksanakan pengadaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang inventaris; e. melaksanakan ketatausahaan urusan keuangan dan pengeluaran ; f. menyelenggarakan pembukuan, perbendaharaan dan kas; g. menghimpun dan menyusun rencana kebutuhan biaya penyelenggaraan kegiatan satuan;
h. mengusulkan kenaikan pangkat, imfassing, permohonan izin dan tugas belajar, perpindahan dan sanksi berat, pemberian tanda penghargaan/tanda jasa, cuti besar, sakit, bersalin, alasan penting dan cuti diluar tanggung negara, pensiun, izin perkawinan dan perceraian, karis karsu, askes, taspen, bapertarum, kenaikan gaji berkala kepala satuan kerja perangkat daerah; i. merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan, serta calon peserta ujian dinas pegawai; j. menyusun daftar urut kepangkatan; k. mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, kartu tabungan asuransi pensiun dan kartu asuransi kesehatan; l. menyiapkan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai dan laporan pajak pribadi;
m. mengelola absensi atau daftar hadir pegawai; n. membuat laporan bulanan dan tahunan; o. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Seksi Pembinaan Personil Pasal 4 (1) Seksi Pembinaan Personil berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala satuan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Pembinaan Personil dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala satuan. (3) Kepala Seksi Pembinaan Personil mempunyai tugas membantu Kepala Satuan dalam bidang pembinaan personil, dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja seksi pembinaan personil; b. melaksanakan pembinaan dan penegakan disiplin polisi pamong praja dan pemberdayaan provost; c. melaksanakan pendidikan dan pelatihan pengembangan dan peningkatan kemampuan personil polisi pamong praja; d. melaksanakan pengumpulan dan pengelolaan data pelanggaran dan kapasitas kemampuan personil polisi pamong praja; e. melaksanakan program pembinaan jenjang karier dalam polisi pamong praja; f. melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan personil polisi pamong praja dan pemberdayaan provost; g. membuat laporan mingguan, bulanan dan tahunan; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Ketiga Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Operasional Pasal 5 (1) Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Operasional berkedudukan sebagai unsur pembantu kepala satuan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Operasional dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala satuan. (3) Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Operasional mempunyai tugas membantu kepala satuan dalam bidang ketentraman, ketertiban dan operasional dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi ketentraman, ketertiban dan operasional; b. melaksanakan penyusunan pedoman mekanisme operasional pengamanan dan pengawalan, penjagaan, penertiban dan penindakan;
c. melaksanakan pendataan, dokumentasi dan pemetaan wilayah kerja polisi pamong praja; d. mengarahkan personil dalam rangka pelaksanaan penjagaan, pengamanan dan penertiban; e. melaksanakan patroli keamanan dan ketertiban; f. melaksanakan penertiban dan penindakan terhadap pelanggaran ketentraman dan ketertiban umum; g. menghimpun data permasalahan yang timbul dalam pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan daerah, peraturan walikota dan instruksi walikota; h. melaksanakan pengamanan, pengawalan pejabat pemerintah dan acara protokoler; i. melaksanakan operasional pengamanan rumah jabatan walikota, pimpinan DPRD, wakil walikota, sekretaris daerah dan bangunan milik pemerintah daerah;
j. melaksanakan pengamanan dan penanganan kegiatan unjuk rasa dan kerusuhan massa; k. melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; l. melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; m. melaporkan pelaksanaan tugas penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala satuan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Seksi Pengawasan dan Penyidikan Pasal 6 (1) Seksi Pengawasan dan Penyidikan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Satuan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya.
(2) Seksi Pengawasan dan Penyidikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. (3) Kepala Seksi pengawasan dan penyidikan mempunyai tugas membantu Kepala Satuan dalam bidang pengawasan dan penyidikan dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pengawasan dan penyidikan; b. menyiapkan dan menyusun bahan, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kegiatan pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah, Keputusan Walikota dan Instruksi Walikota; c. memberdayakan para penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan satuan polisi pamong praja kota jambi dalam melaksanakan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah, Keputusan Walikota dan Instruksi Walikota serta pemeriksaan dan penyidikan terhadap pelanggaran atau dugaan pelanggaran;
d. melaksanakan pengawasan pelaksanaan peraturan daerah, Keputusan Walikota dan Instruksi Walikota; e. membantu pengawasan peningkatan pendapatan daerah; f. melaksanakan pengawasan dan pengamanan aset daerah; g. melakukan pemeriksaan dan penyidikan pelanggaran atau dugaan pelanggaran peraturan daerah, Peraturan Walikota dan Instruksi Walikota; h. mengadakan pengamanan barang sitaan sebagai barang bukti atau orang yang disangka melanggar peraturan daerah, Keputusan Walikota dan Instruksi Walikota; i. melakukan pengamanan aset daerah yang bermasalah; j. memberi tanggapan dan memeriksa pengaduan dan keluhan masyarakat tentang terjadinya pelanggaran peraturan daerah atau dugaan pelanggaran peraturan daerah, Peraturan Walikota dan Instruksi Walikota;
k. membuat laporan bulanan dan tahunan; l. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala satuan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 7 (1) Kelompok Jabatan Fungsional berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Kantor dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Tenaga Fungsional Senior sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan kepangkatan. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, beban kerja dan kemampuan keuangan daerah. (5) Tenaga Fungsional dalam menyelenggarakan tugasnya diatur dengan Peraturan Walikota.
BAB IV TATA KERJA Pasal 8 1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. 2. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor. 3. Seksi dpimpin oleh Kepala Seksi dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor. Pasal 9 (1) Kepala Kantor berkewajiban mengoordinasikan seluruh kegiatan kantor. (2) Kepala Kantor berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan badan, maupun dengan instansi lain yang terkait.
(3) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi sesuai dengan bidangnya. (4) Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi bertanggungjawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melapor hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masingmasing. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Keputusan Walikota Jambi Nomor 71 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas Sub Bagian Dan Seksi- Seksi pada Satuan Pengelola Parkir dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam berita daerah Kota Jambi. Ditetapkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009 WALIKOTA JAMBI d.t.o BAMBANG PRIYANTO Diundangkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI d.t.o B.ASIH RAYITNO BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 31