STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 197 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang : Indeks Standar Pencemar Udara

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2008 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

Kelembagaan Pengelola Laboratorium Lingkungan Daerah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang semakin meningkat mengandung resiko pencemaran dan. yang menjadi pendukung kehidupan manusia telah rusak.

Kelembagaan Pengelola Laboratorium Lingkungan Daerah

Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kualitas Udara

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN LINGKUNGAN HIDUP DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP- 45/MENLH/10/1997 TENTANG INDEKS STANDAR PENCEMAR UDARA LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 62 TAHUN 2005 TENTANG

Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-15/MENLH/4/1996 TENTANG PROGRAM LANGIT BIRU MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KERTAS POSISI TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN HIDUP. No: 002/KP/PSLH/XII/2017

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 66 TAHUN 2008

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

INTISARI PP NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN OLEH : SADU WASISTIONO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

Membangun Kesadaran Masyarakat Melalui Strategi Pro Green Regulation & Budgeting dan Pro Green Law Enforcement

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 63 Tahun : 2016

II. TINJAUAN PUSTAKA. daerah memiliki perangkat masing-masing baik di tingkat provinsi maupu di

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP WALIKOTA MADIUN,

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 54 TAHUN 2008 WALIKOTA BOGOR,

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM DALAM PENCEMARAN AIR

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA BADAN KOORDINASI KEHUMASAN DI PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI JAWA TENGAH

I. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

BERITA DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2009 Seri: E

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENAATAN HUKUM LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang : Pengendalian Pencemaran Udara

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 05 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI PROVINSI GORONTALO

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

KERTAS POSISI TENTANG PENANGANAN PENGADUAN, PENGAWASAN DAN SANKSI ADMINISTRASI. No: 001/KP/PPSA/XII/2017

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2008 NOMOR

H. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L/O/G/O. Biro Hukum dan Humas Penulisan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Firdaus Alim Damopolii, ST., MM.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENER MERIAH QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR 03 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI D NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

NOMOR TENTANG. Pemerintah. Provinsi, P dan 3839); Negara. 4. Peraturan. Negara. Lembarann Negara Nomor. 6. Peraturan

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Dinas Komunikasi Dan Informasi. a. Visi dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informasi

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 336 / KPTS / 013 / 2007 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BARITO UTARA

Transkripsi:

Seri Lembar Informasi Pencemaran Udara Maret 2019 #6 STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Oleh: Margaretha Quina, Annisa Erou ICEL

Seri Lembar Informasi Pencemaran Udara Maret 2019 #6 STRATEGI DAN RENCANA AKSI PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Oleh: Margaretha Quina, Annisa Erou IBUKOTA Inisiatif Bersihkan Udara, Koalisi Semesta ICEL

Strategi dan rencana aksi Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) merupakan instrumen yang didesain regulasi kita untuk memastikan program-program tersebut mempertimbangkan informasi yang valid dan relevan agar tepat sasaran. Dalam menentukan dan melaksanakan program-program pengendalian pencemaran udara, perencanaan menyeluruh yang didasarkan informasi yang valid merupakan landasan utama agar program-program tersebut tepat sasaran. Strategi dan rencana aksi Pengendalian Pencemaran Udara (PPU) merupakan instrumen yang didesain regulasi kita untuk memastikan program-program tersebut mempertimbangkan informasi yang valid dan relevan agar tepat sasaran. 1 Strategi dan rencana aksi PPU diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (PP 41/1999) dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah (PermenLH 12/2010) sebagai turunannya, khususnya, pada Lampiran III. Ruang lingkup strategi dan rencana aksi adalah sesuai dengan ruang lingkup inventarisasi dan penetapan status mutu udara, yaitu pada tingkat provinsi. 2 Dalam PermenLH No. 12 Tahun 2010, belum tampak adanya niatan untuk mensyaratkan strategi dan rencana aksi yang ruang lingkupnya lintas batas administrasi, atau berdasarkan ruang udara (airshed). Strategi dan rencana aksi dapat berupa: a. Strategi dan rencana aksi penanggulangan dan pemulihan mutu udara ambien 3 (bila status mutu udara cemar); atau b. Strategi dan rencana aksi pertahanan dan peningkatan mutu udara ambien 4 (bila status mutu udara tidak tercemar). 1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah, Lampiran III: Pedoman Teknis Penentuan Status Mutu Udara Daerah, hlm. 1. 2 Pasal 6 Ayat (1), (2) dan (3) PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara jo. Pasal 5 Ayat (1), (2) dan (3) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah. 3 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah, Lampiran III: Pedoman Teknis Penentuan Status Mutu Udara Daerah, hlm. 1. 4 Ibid., Bagian III, hlm. 2. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 3

Perbedaan strategi dan rencana aksi untuk penanggulangan dan pemulihan mutu udara dengan strategi dan rencana aksi untuk pertahanan dan peningkatan mutu udara adalah sbb: Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan & Pemulihan Mutu Udara Strategi dan Rencana Aksi Pertahanan & Peningkatan Mutu Udara CEMAR TIDAK CEMAR Dibuat untuk menanggulangi dan memulihkan mutu udara yang sudah berada dalam kondisi cemar. Dibuat untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu udara yang berada dalam kondisi baik. Siapa yang Menetapkan Strategi dan Rencana Aksi PPU? Gubernur menetapkan strategi dan rencana aksi berdasarkan pada status mutu udara di daerahnya. 5 Lampiran III PermenLH No. 12 Tahun 2010 tidak memuat informasi mengenai perumusan rencana aksi, termasuk siapa institusi yang memimpin perumusannya, bagaimana koordinasi dengan instansi terkait, siapa yang melakukan penelaahan kelayakan rencana aksi, serta partisipasi masyarakat dalam penyusunan rencana aksi. Sekalipun ruang lingkupnya yang merujuk pada batas administratif provinsi, Lampiran III PermenLH No. 12 Tahun 2010 juga tidak memuat ketentuan bagaimana Gubernur dari suatu daerah berkoordinasi dengan Gubernur dari daerah lainnya dalam merumuskan rencana aksinya, terutama dalam hal adanya sumber emisi dari daerah lain yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas udara di suatu daerah. Hanya terdapat ketentuan umum dalam UU No. 32 Tahun 2009 yang memberikan tugas bagi Pemerintah Pusat untuk menetapkan kebijakan nasional, 6 mengembangkan standar kerja sama, 7 mengoordinasikan pengendalian pencemaran, 8 serta mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan penyelesaian perselisihan antar daerah serta penyelesaian sengketa, 9 yang dapat ditafsirkan berlaku juga dalam hal pengendalian pencemaran lintas batas. 5 Kewenangan penetapan strategi dan rencana aksi tidak terlepas dari ketentuan Pasal 6 ayat (1) PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara jo. Lampiran H PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kab/Kota, yang menugaskan penetapan status mutu udara ambien daerah kepada Gubernur. Serta tidak terlepas pula dari kewajiban Gubernur untuk melakukan penanggulangan dan pemulihan mutu udara ambien, berdasarkan Pasal 7 PP No. 41 Tahun 1999. 6 Pasal 63 ayat (1) huruf a UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 7 Ibid., Pasal 63 ayat (1) huruf g. 8 Ibid., Pasal 63 ayat (1) huruf h. 9 Ibid., Pasal 63 ayat (1) huruf q 4 Seri Lembar Informasi Pencemaran Udara Maret 2019

Apa Dasar Penetapan Strategi dan Rencana Aksi PPU? Strategi dan rencana aksi mengacu pada penetapan status mutu udara daerah dengan harapan program PPU lebih terfokus dan tepat sasaran. 10 Sedangkan penetapan status mutu udara ambien dilakukan berdasarkan hasil inventarisasi, sebagaimana telah dijelaskan dalam Lembar Informasi #5: Inventarisasi dan Status Mutu Udara Ambien. Secara umum, strategi dan rencana aksi ditetapkan berdasarkan hasil inventarisasi potensi emisi sumber pencemar dan analisis besarnya emisi sumber pencemar yang perlu diturunkan agar mutu udara ambien memenuhi baku mutu udara ambien daerah. 11 Secara khusus, dasar penetapan strategi dan rencana aksi PPU untuk penanggulangan dan pemulihan mutu udara berbeda dengan dasar penetapan strategi dan rencana aksi PPU untuk pertahanan dan peningkatan mutu udara, sbb: Pembeda Strategi dan Rencana Aksi Penanggulangan & Pemulihan Mutu Udara Strategi dan Rencana Aksi Pertahanan & Peningkatan Mutu Udara Ditetapkan berdasarkan Hasil inventarisasi potensi emisi sumber pencemar dan analisis besarnya emisi sumber pencemar yang perlu diturunkan agar mutu udara ambien memenuhi baku mutu udara ambien (BMUA) daerah Hasil perkiraan mutu udara masa depan berdasarkan perencanaan dan pembangunan, yang disimulasikan terhadap proyeksi status mutu udara (apakah akan menjadi cemar atau tidak cemar di masa mendatang). Apabila cemar, perlu dihitung besar penurunan emisi agar tidak melampaui BMUA. Apa Muatan Strategi dan Rencana Aksi PPU? Sekalipun berbeda tujuan dan dasar penetapannya, pada dasarnya, kerangka muatan strategi dan rencana aksi status mutu udara yang cemar maupun baik (tidak cemar) sama. Secara umum rencana aksi memuat: 12 1. Target penurunan beban pencemaran untuk tiap jenis pencemar yang melampaui BMUA daerah ataupun nasional dan dapat ditinjau ulang setiap 5 tahun; 2. Target waktu pemenuhan BMUA maksimal 5 tahun; 3. Upaya instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing agar mencapai target yang telah ditetapkan; dan 4. Rencana pemantauan kemajuan kegiatan. 10 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah, Lampiran III, Op.Cit. 11 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah, Lampiran III, hlm. 1. 12 Ibid., hlm. 2. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 5

Lampiran III PermenLH No. 12 Tahun 2010 memberikan gambaran detail mengenai penetapan status mutu udara, akan tetapi tidak memuat penjelasan lebih lanjut yang cukup rinci mengenai perumusan masing-masing materi muatan dalam rencana aksi dan strategi, baik untuk penanggulangan dan pemulihan maupun untuk pertahanan dan peningkatanan. Juga belum dijelaskan bagaimana perumusan capaian antara di dalam rentang 5 tahun, yang tentu diperlukan untuk evaluasi tahunan. Dengan belum adanya panduan rinci ini, sulit untuk menilai bagaimanakah strategi dan rencana aksi yang dapat dianggap terfokus dan tepat sasaran. Belum dapat pula disimpulkan apakah strategi dan rencana aksi harus dibuat per parameter ataukah dapat dibuat secara umum berdasarkan status mutu udaranya. 13 Hanya saja, jika melihat salah satu materi muatannya adalah target penurunan beban pencemar untuk tiap jenis pencemar yang melampaui BMUA, selayaknya strategi dan rencana aksi dibuat per parameter. Bagaimana Implementasi Strategi dan Rencana Aksi PPU? Setelah strategi dan rencana aksi ditetapkan, maka Dinas Lingkungan Hidup yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur memiliki tugas dan kewajiban: a. Mengkoordinir pelaksanaan rencana aksi; b. Melaksanakan evaluasi dan bersama-sama dengan instansi terkait meninjau kembali upaya pelaksanaan rencana aksi; c. Menyebarluaskan rencana aksi serta hasil evaluasi kepada masyarakat secara tertulis dan/atau situs resmi pemerintah daerah paling sedikit 1 tahun sekali; d. Menyampaikan hasil evaluasi dan laporan pencapaian pemenuhan BMUA daerah kepada Gubernur paling sedikit 1 tahun sekali. Selain itu, dalam hal ini Instansi Terkait wajib melaksanakan rencana aksi yang telah ditetapkan tersebut Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai bagaimana mekanisme koordinasi, evaluasi dan peninjauan kembali, penyebarluasan rencana aksi dan evaluasi, serta pelaporan pencapaian pemenuhan BMUA di daerah kepada Gubernur dalam Lampiran III PermenLH No. 12 Tahun 2010. Bagaimana Keterkaitan Strategi dan Rencana Aksi dengan Pelaksanaan Operasional PPU? Terminologi strategi dan rencana aksi merupakan istilah yang muncul dalam Lampiran III PermenLH 12/2010. Selain terminologi ini, terdapat terminologi lain dalam Pasal 18 ayat (3) PP 41/1999 serta Pasal 9 13 Status mutu udara ditentukan berdasarkan indeks status mutu (ISM), dimana semua pencemar diperhitungkan untuk menetapkan angka indeks tersebut. Lih: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah., Lampiran III, halaman 21 25. 6 Seri Lembar Informasi Pencemaran Udara Maret 2019

PermenLH No. 12 Tahun 2010, yaitu kebijaksanaan operasional. Jika dilihat secara sistematis, kedua terminologi ini saling melengkapi. Strategi dan rencana aksi merupakan instrumen yang dibuat pada level provinsi berdasarkan kebijakan teknis yang dirumuskan oleh Pemerintah Pusat. 14 Strategi dan rencana aksi ini menjadi acuan bagi Bupati/ Walikota dalam melaksanakan operasional PPU. 15 Dijelaskan dalam Pasal 19 ayat (1) PP 41/1999, dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan operasional PPU di daerah, daerah menyusun dan menetapkan program kerja daerah di bidang PPU. Lebih lengkapnya, dijelaskan dalam Pasal 9 PermenLH 12/2010, operasional PPU terdiri atas: a. Penetapan kebijakan PPU; b. Penetapan program kerja; c. Penyusunan rencana kerja; d. Pelaksanaan rencana kerja; dan e. Evaluasi hasil pelaksanaan rencana kerja. Ini berarti strategi dan rencana aksi yang ditetapkan oleh Gubernur haruslah menjadi dasar dalam penetapan kebijakan, program kerja, penyusunan rencana kerja, pelaksanaannya hingga evaluasinya dalam pengendalian pencemaran udara. Bupati/Walikota tidak dapat melaksanakan operasional PPU yang berisi 5 kegiatan sebagaimana yang telah disebutkan di atas secara terfokus dan tepat sasaran tanpa strategi dan rencana aksi yang ditetapkan Gubernur. Kemudian, agar operasional PPU dapat dilaksanakan dengan baik oleh Bupati/Walikota, selain wajib menyusun dan menetapkan strategi dan rencana aksi, Gubernur juga wajib melaksanakan koordinasi operasional PPU. 14 Instrumen-instrumen yang dibuat dalam rangka pelaksanaan PPU terdiri dari instrumen PPU di level daerah yakni strategi dan rencana aksi serta instrumen PPU di level nasional yakni kebijaksanaan teknis. Strategi dan rencana aksi dibuat dan ditetapkan oleh Gubernur, sedangkan kebijaksanaan teknis dibuat dan ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK). Kebijakan teknis PPU dapat ditinjau kembali setelah 5 (lima) tahun. Lih: Pasal 17, 18, dan 19 PP 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara jo. Pasal 9 dan Lampiran III Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah. 15 Menurut Pasal 18 ayat (1) PP 41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pelaksanaan operasional PPU di daerah dilakukan oleh Bupati/Walikota. Indonesian Center for Environmental Law icel.or.id 7