BAB I PENDAHULUAN. 1994: 136 ) mengatakan tujuan dari welfere state ( negara kesejahteraan ) pada hakikatnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dirinya dari suatu keadaan dan sifat masyarakat yang tradisional, dengan keadaan ekonomi yang

BAHAN TAYANG MODUL 5

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia sebagai negara kesatuan yang berbentuk republik

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

PLEASE BE PATIENT!!!

KATA PENGANTAR. Penulis. iii

Kedudukan Pembukaan UUD Anggota Kelompok : -Alfin Anthony -Benadasa -Jeeva Laksamana -Nicolas Crothers -Steven David -Lukas Gilang

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penegakan hukum dan ketertiban merupakan syarat mutlak dalam

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

Peraturan Daerah Syariat Islam dalam Politik Hukum Indonesia

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara. Komarudin, MA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. dan terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta mempunyai berbagai bahasa,

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd

POKOK PIKIRAN TANWIR MUHAMMADIYAH 2012

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang dihadapi bangsa Indonesia pada saat ini. Kemiskinan,

5. Distribusi Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN PANCASILA

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RESEPSI KENEGARAAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT PROKLAMASI RI KE 63 TAHUN 2008

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VIII/2010 Tentang UU Kesehatan Tafsiran zat adiktif

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PANCASILA. Pancasila Merupakan Bagian Matakuliah Pengembangan Kepribadian. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e )

PENDIDIKAN PANCASILA

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

IMPLEMENTASI NILAI DAN KEDUDUKAN PANCASILA DALAM UUD 1945

AGENDA DALAM SISTEM EKONOMI INDONESIA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 alinea

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PROGRAM LEGISLASI NASIONAL TAHUN

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

Pancasila dan Implementasinya

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1986

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disegala bidang. Mengingat semakin meningkatnya migrasi dari desa ke kota

UNDANG - UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA Pembukaan

KEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PANCASILA. Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia (Lanjutan) Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

Kedudukan Konstitusi. a. Cara Pembentukan

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 28/PUU-XIII/2015 Materi Kesehatan Reproduksi Dalam Sistem Pendidikan Nasional

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA INDONESIA TAHUN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugasnya harus tetap berusaha melayani kepentingan masyarakat dan mengayomi

MODUL 5 PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila itu mencangkup sila atau prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

PENDAHULAN. Pembangunan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengadakan perubahan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Sebagai negara berkembang, indonesia sedang giat- giatnya melakukan pembangunan baik dikota maupun di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan merupakan rangkaian gerakan perubahan menuju kearah kemajuan. Hal ini tentunya dengan maksud mewujudkan terciptanya suatu lingkungan masyarakat yang adil dan makmur didalam wadah negara kesatuan republik Indonesia. Setiap negara yang sedang berkembang, umumnya berupaya untuk meninggalkan dirinya dari suatu keadaan dan sifat masyarakat yag tradisional, dengan keadaan ekonomi yang terbelakang menuju kearah keadaan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Budiarjo ( 1994: 136 ) mengatakan tujuan dari welfere state ( negara kesejahteraan ) pada hakikatnya adalah menghapuskan kemiskinan absolut ( solute poverty ) dengan memberikan jaminan minimum untuk kehidupan bagi setiap warga negara. Dalam alinea IV pembukaan UUD 1945 disebutkan kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu peemrintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang- undang dasar negara republik Indonesia yang berdaulatan rakyat dengan berdasrkan kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yangadil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jadi secara

terperinci tujuan daan cita- cita bangsa dan negara Indonesia adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Jika berbicara tentang tujuan negara Indonesia, maka dalam bahasa yang lebih singkat bisa dikatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang ingin mewujudkan masyarakat yang madani. Secara umum masyarakat madani adalah masyarakat yang sejahtera tentram dan juga damai. Ubaedillah & Rozak ( 2010: 234 ) mengatakan masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang ingin menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, jadi semua lapisan masyarakat harus merasakan keadilan itu, baik yang tinggal dipusat kota, didesa dan maupun didaerah pelosok sekalipun. Tatanan pemerintahan yang baik merupakan suatu kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran, kesamaan, dan keseimbangan peran serta adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh komponen negara yaitu pemerintah dan rakyat. Komponen ini mempunyai tata hubungan yang sama. Kesamaan ini akan sangat berpengaruh terhadap upaya menciptakan tata pemerintahan yang baik untuk mewujudkan cita- cita negara yang dirangkum dalam perwujudan masyarakat yang madani. Sedangkan menurut Sedarmayanti ( 2004 : 24 ) karakteristik pemerintahan yang baik adalah berdasarkan literatur yang ada, paling tidaknya memiliki tiga karakterisitik utama yaitu transparasi, penegak hukum dan akuntabilitas. Dalam tatanan pemerintahan yang demokratis, rakyat yang disebut sebagai masyarakat madani ( civil society ) harus memperoleh peran yang utama, hak ini didasari pada kenyataan bahwa dalam sistem yang demokratis kekuasaan tidak

hanya ditangan penguasa melainkan ditangan rakyat. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Ubaedillah & Rozak ( 2010: 227) mengemukakan Indonesia memiliki tradisi yang kuat tentang masyarakat madani ( civil soiety ) bahkan jauh sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasioanal dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Sifat kemandirian dan kesukarelaan merupakan karakter dan ciri khas masyarakat madani. Jika tradisi dan sifat yang menggambarkan tentang masyarakat madani sudah berkembang pesat sebelum negara Indonesia berdiri, maka seharusnya sifat tersebut sebagai warisan yang berharga untuk mewujudkan masyarakat madani yang secara berkelanjutan akan mewujudkan cita- cita negara Indoensia. Peran lurah dalam mewujudkan masyarakat yang madani dikelurahan sangat besar. Kaloh (2009: 13) mengatakan: Kedudukan dan peran kepala daerah dalam sistem pemerintahan sangat strategis, sehingga seorang kepala daerah harus menerapkan pola kegiatan yang dinamis, aktif, dan komunikatif menerapkan pola kekuasaan yang tepat maupun pola prilaku kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang dipengaruhi oleh latar belakang individual masing-masing kepala daerah. Dengan kepemimpinan yang efektif dari kepala daerah diharapkan dapat menerapkan dan menyesuaikan dengan paradigma baru otonomi daerah. Sebagai pemimpin di daerah kelurahan kinerjanya dan fungsinya akan sangat menggambarkan tentang kehidupan masyarakat di kelurahannya. Seperti yang dikatakan oleh Verba ( 1984 : 56 ) Bahwa orang- orang di beberapa negara merasakan bahwa pemerintahan sungguhsungguh mempunyai pengaruh terhadap kehidupan pribadi mereka. Sampai manakah mereka merasakan bahwa kehidupan mereka berkaitan dengan aktivitas pemerintahan? Salah satu diantara semua pertanyaan yang diajukan pada responden telah dirancang guna menemukan seberapa banyak pengaruh kegiatan pemerintahan nasional terhadap kehidupan sehari-hari warganya. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas pemerintahan lurah mempengaruhi kehidupan masyarakat tersebut.

Oktarini dan Damis ( 2010 : 103 ) Di desa, lurah menjadi tokoh yang sangat sentral dengan kewenangan yang mutlak dalam memimpin desa. Sebagai pemimpin yang berkuasa di desa, maka lurah layaknya bagaikan robot, yang harus menjalankan mesin politik kepentingan pemerintah pusat. Tugas lurah beserta jajarannya hanya berperan sebagai pelaksana pembangunan yang tidak pernah dilibatkan sama sekali dalam merumuskan kebijakan maupun memutuskan segala persoalan yang menyangkut kepentingan warganya. Pekerjaan lurah semuanya sudah diatur menurut juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) dari pemerintah pusat. Jika dilihat saat sekarang ini, bagaimana negara Indonesia sudah merdeka selama puluhan tahun akan tetapi masih seperti hidup dizaman penjajahan, yang seolah- olah hidup tanpa pemimpin. Bagaimana hendak mewujudkan masyarakat yang madani jika masih terus seperti ini? Hal ini sangat meprihatinkan bagi semua. Sebagai manusia yang sadar akan kebutuhannya. Semua harus sadar bahwa pembangunan adalah sebuah proses. Yang artinya harus dilaksanakan secara terus- menerus yang dilaksanakan secara sadar dan penuh perencanaan yang akhirnya akan membawa masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik mencakup seluruh aspek kehidupan baik itu aspek sosial. Aspek ekonomi, aspek politik aspek budaya, aspek hankam maupun administrasi yang akan mewujudkan cita- cita negara Indonesia yang sangat dicintai ini. Seperti yang dikemukakan oleh Ubaedy ( 2005 : 48 ) para psikolog olahraga yang sudah bertahun- tahun mendampingi para kliennya, menyimpulkan ada kolerasi antara visi dan motivasi. Hal itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan sebuah penelitian. Melihat situasi dan kondisi saat ini yang sepertinya semua masyarakat Indonesia lupa akan tujuan negaranya, baik itu aparat pemerintahan beserta jajarannya dan semua lapisan masyarakat. Dan penelitian yang akan peneliti lakukan dimulai dari kelurahan yaitu kelurahan Simatorkis sisoma karena sepertinya warga dikelurahan tersebut sangat jauh dari masyarakat kekeluargaan dengan judul UPAYA LURAH DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI DIKELURAHAN

SIMATORKIS SISOMA KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN. B. Identifikasi Masalah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dan terjadi penelitian yang tidak sesuai, terjerumus dalam banyak masalah yang diteliti, maka perlu ditentunkan ruang lingkupnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yaang diteliti, maka penulis mengidentifikasikan masalah ini sebagai berikut 1. Upaya apa yang dilakukan oleh lurah dalam mewujudkan masyarakat madani? 2. Hambatan apa saja yang ditemukan oleh lurah dalam mewujudkan masyarakat madani? C. Batasan Masalah Pembatasan masalah gunanya untuk mempertajam konsep. Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2009: 396) karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, waktu dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus penelitian ini masih juga bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah: Upaya lurah dalam mewujudkan masyarakat madani dikelurahan Simatorkis Sisoma kecamatan Angkola Barat kabupaten Tapanuli Selatan

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap masalah yang dibicarakan maka penulis mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja upaya yang dilakukan oleh lurah dalam mewujudkan masyarakat madani? E. Tujuan Penelitian Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting karena setiap penelitian yang dilakukan harus tujuan tertentu. Sugiyono (2009 : 397) mengemukakan sebagai berikut Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mangembangkan dan membuktikan pengetahuan. Berdasarkan hal diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui upaya lurah dalam mewujudkan masyarakat madani di kelurahan Siamtorkis Sisoma kecamatan Angkola Barat kabupaten Tapanuli Selatan F. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas maka penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bahan masukan bagi Lurah dan staf-stafnya dalam upaya mewujudkan masyarakat yang madani. 2. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis, terutama dalam bidang penilitian. 3. Sebagai bahan masukan pada pemerintah dalam pembangunan ditingkat kelurahan sehingga membantu pemerintah dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara Indonesia yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.